Anda di halaman 1dari 4

Menurut sumber yang say abaca :D

Obesitas adalah keadaan dimana berat badan berlebih karena tumpukan


jaringan adipose di dalam tubuh. Hal ini dapat terjadi jika asupan energi
melebihi penggunaannya karena kurangnya aktivitas fisik.

Terdapat 2 jenis obesitas. 1) obesitas monogenic : terjadi karena interaksi


satu jenis gen yaitu gen-Ob. 2)Obesitas Poligenik : terjadi karena interaksi
beberapa gen yang berbeda. banyak menyerang manusia.

Hal hal yang dapat memicu terjadinya obesitas :

1. Aktivitas fisik. Gaya hidup yang kurang aktif (asupan energi >
penggunaan) menjadi penyebab UTAMA
2. Faktor psikis. Banyak orang melampiaskan emosinya dengan makanan.
Pola makan abnormal : makan dlm jumlah banyak dan makan di
malam hari.
3. Faktor lingkungan. Orang dengan kesejahteraan tinggi (berpenghasilan
tinggi) akan lebih konsumitf dan kurang aktivitas.
4. Faktor kesehatan. Beberapa kelainan kongenital dan kelainan
neuroendokrin menyebabkan obesitas. Ex : Down Syndrome
5. Faktor obat-obatan. Penyebab signifikan. Obat golongan steroid,
antidiabetik, antihistamin, antihipertensi, protease inhibitor, dll.
6. Faktor perkembangan. Penambahan ukuran, jumlah sel2 lemak pada
penderita dapat memiliki 5x lebih banyak dibandingkan orang yg
dengan berat badan normal
7. Faktor genetic.
Menurut penelitian memang tidak ada gen yang bertanggung jawab
pada berat badan. Akan tetapi terdapat beberapa gen yang
memengaruhi sejumlah fungsi tubuh, yaitu mengendalikan massa
lemak dan juga distribusi jaringan lemak.
Bagaimana suatu gen memengaruhi obesitas??
1. Pengendalian nafsu makan

Saraf otak kita memiliki kemampuan untuk menentukan rasa


lapar, kenyang, termasuk selera makan, nafsu makan dan intensitas
makan. Besar aktivitas penyimpanan energi terutama dijaringan lemak
dikomunikasikan oleh mediator leptin dan sinyal tranduksi. Hal ini
nantinya yg dapat berpengaruh ke terjadinya obesitas.

Gen ob menghasilkan Leptin yang disekresi oleh adiposit


(jaringan lemak) kemudian menuju saraf pusat dan berikatan dengan
reseptor leptin, ikatan tsb merangsang sintesis POMC dan
menghasilkan alpha-melanosyte . Alpha-MSH lalu berikatan
dengan MC4-R di nukleus paraventricular hipotalamus untuk
nantinya akan menekan asupan makan dan melalui sirkulasi darah
ke perifer akan meningkatkan metabolisme yg memacu lipolisis di
jaringan adipose.
Pada kondisi simpanan lemak kurang, setelah aktivitas
metabolisme tsb, kadar leptin menurun, sehingga kadar alpha-MSH
juga berkurang. Keadaan ini memicu neuron pusat lapar mengeluarkan
agouti related protei n (AGRP) yg sintesisnya ditekan leptin melalui
ikatannya dengan reseptor. AGRP merangsang nafsu makan(rasa
lapar) melalui kerja antagonis alpha-MSH terhadap MC4-R.
kemudian alpha-MSH dari POMC berkurang dan menekan katabolisme
lemak sampai terisi kembali dengan cara MAKAN. Kemudian kembali ke
tahap kontrol rasa kenyang dan aktivitas yang dapat menjaga berat
badan.
Pada individu kurus berarti terdapat banyak kadar leptin.
Sedangkan pada penderita obesitas, leptin tidak mendapat respon
karena leptin tidak mampu menuju otak atau telah terjadi mutasi pada
satu atau beberapa tahap kerja leptin.
2. Pengendalian efisiensi energi

Efisiensi pengendalian penggunaan energi oleh setiap individu


adalah berbeda- beda. Hal ini secara genetic diwariskan.

3. Pengendalian adipogenesis = variasi genetic jairngan lemak antar


individu.
Hipertrofi = obesitas ringan
Hiperplasi = obesitas berat
Campuran = obesitas sedang

Gen gen yang berpengaruh pada terjadinya obesitas


1. Gen ob. Untuk menghasilkan leptin yg disekresi jaringan adiposity.
< leptin < risiko obesitas.
2. POMC. Mutasi gen ini menurunkan sekresi alpha-MSH. Kunci
penghambat nafsu makan di hipotalamus. Yang akan berikatan dg
MC4-R sebagai reseptor kunci.
3. Gen proenzyme convertase 1 (PC-1). Mutasinya mencegah
terbentuknya alpha-MSH dari POMC.

Obesitas dapat meyebabkan timbulnya penyakit penyakit yang lain.


Penatalaksanaan
Banyak cara untuk mengatasi kelebihan berat badan ini, seperti diet,
olahraga,meningkatkan aktivitas, mengatur pola makan dan jenis
makanan yang dikonsumsi. Jika tidak berhasil dilanjutkan dengan
konsultasi ke tenaga kesehatan untuk dilanjutkan dengan obat atau
operasi.
Alasan digunakan rekayasan genetika dalam penatalaksanaan
obesitas
1. Cara penurunan berat badan seperti diet, olahraga, meningkatkan
aktivitas dan mengatur pola makan belum memberikan solusi dan
belum dapat memberikan hasil yang signifikan.
2. Ditemukannya faktor genetic sebagai alah satu penyebab obesitas.

Rekayasa genetika adalah cara manipulasi gen dengan


mencangkokan suatu gen ke gen lainnya dengan tujuan untuk
menghasilkan organisme baru dengan sifat identic dengan induknya.
2 jenis rekayasa genetika. Langsung = suatu gen langsung
dicangkokan ke gen lain. Tidak langsung = melalui suatu vector
(perantara).

Rekayasa genetika dalam obesitas.


Dengan ditemukannya suatu gen sebagai salah satu penyebab
obesitas, maka sebuah studi melakukan percobaan suatu rekayasa
genetika untuk mencegah obesitas tersebut. Metode yang dikaitkan
dengan teknologi dalam genetika yaitu dengan menggunakan bakteri
E.coli yang dimaksudkan untuk dapat menekan nafsu makan. Meneliti
rekayasa genetika strain berbahaya dari E.coli menghasilkan senyawa
NAPE ( N acylphosphatidylethanolamine) yang bertindak sebagai
penekan nafsu makan.
NAPE merupakan sebuah senyawa yang dilepaskan usus setelah
banyak mencerna lemak makanan. NAPE dikirim ke otak dan kemudian
memberikan sinyal kenyang. Inilah yang menjadi dasar terapi/diet
kegemukan.

- Hormon leptin, yaitu hormon pengontrol nafsu makan serta pengatur proses
pembakaran lemak dalam tubuh,
- Paling tidak, sudah dua gen yang diteliti berasosiasi dengan obesitas, yaitu gen ob
(obesity) yang memproduksi leptin, serta gen db (diabetic) yang memproduksi
reseptor leptin
- Dengan teknik rekayasa genetika, kloning gen leptin dari manusia ke dalam bakteri
Escherichia coli telah dilakukan, dengan tujuan memproduksi leptin dalam jumlah
besar. Percobaan pada tikus yang mengalami mutasi pada gen penghasil leptin
menunjukkan adanya penurunan berat badan saat diberikan terapi dengan leptin.
Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak semua orang yang menderita obesitas
diakibatkan karena mutasi pada gen penghasil leptin. Jadi, tentu ada faktor lain yang
ikut berperan

Anda mungkin juga menyukai