Anda di halaman 1dari 2

Dalam suatu negara hukum, asas taat dan hormat pada hukum dapat terwujud apabila

pelaksanaan penegakan hukum dilakukan secara tegas, konsisten, dan adil. Setiap orang
mempunyai kedudukan dan hak yang sama di hadapan hukum, termasuk juga pihak penguasa
dan aparat penegak hukum. Hukum harus dilaksanakan dan dijunjung tinggi oleh semua warga
negara tanpa terkecuali

namun demikian, penyalahgunaan kekuasaan oleh masyarakat maupun pemegang kekuasaan


dengan mengatasnamakan kepentingan dan kesejahteraan umum atau mengatasnamakan
peraturan hukum sering kali terjadi dalam berkehidupan masyarakat, termasuk negara Indonesia.
Praktik-praktik penyimpangan dalam proses hukum seperti mafia peradilan, proses peradilan
hukum yang diskriminatif, jual-beli putusan hakim, atau tebang pilih kasus merupakan realitas
yang kita lihat secara nyata dalam praktik penegakan hukum di Negara ini. Ketidakadilan dalam
penegakan hukum di Indonesia ini menimbulkan berbagai dampak negatif, salah satunya adalah
hilangnya rasa hormat dan krisis kepercayaan masyarakat tehadap para penegak hukum di
negeri ini.

Kondisi melemahnya upaya pencapaian supremasi hukum dapat disebabkan oleh kinerja aparat
penegak hukum tersebut yang belum menunjukkan sikap yang profesional dan tidak memiliki
integritas dan moral yang tinggi. Masyarakat merasa bahwa para aparat penegak hukum itu
sendiri terlalu berpihak pada pemerintah, sehingga masyarakat lebih memilih jalur hukum yang
berlaku dalam masyarakat dibandingkan dengan jalur penegakan hukum formal yang sebenarnya
bertentangan dengan prinsip negara hukum.

Karena itu, perlu dilakukan pembenahan terhadap lembaga peradilan dan lembaga penegak
hukum lainnya yang membutuhkan perencanaan terarah dan terpa du, realistis, serta
mencerminkan prioritas dan aspirasi kebutuhan masyarakat. Selain itu, pembenahan ini harus
didukung pula oleh peningkatan kualitas dan kemampuan aparat penegak hukum untuk lebih
profesional, memiliki integritas, berkepribadian, bermoral, dan beretika yang luhur, serta faktor
sarana dan prasarana dalam penegakkan hukum juga harus diperhatikan untuk mendukung
penegakkan hukum, penegakan hukum membutuhkan sarana-prasarana agar lebih efektif dan
efesien dalam melakukan praktik penegakkan hokum itu sendiri. Partisipasi masyarakat juga
sangat dibutuhkan dalam proses penegakkan hokum, partisipasi ini dapat dilakukan dengan aktif
untuk mematuhi hukum dan juga jika ada pelanggaran hukum dapat melaporkan kepada pihak
yang berwenang. Masyarakat juga harus aktif melakukan pengawasan terhadap penegak hukum
agar tidak terjadi penyimpangan dalam penegakan hukum.

Anda mungkin juga menyukai