Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga negara yang menyelenggarakan

pemilihan umum di Indonesia. Untuk menghadapi pelaksanaan Pemilihan Umum, image

KPU harus diubah sehingga KPU dapat berfungsi secara efektif dan mampu memfasilitasi

pelaksanaan Pemilu yang jujur dan adil. Terlaksananya Pemilu yang jujur dan adil tersebut

merupakan faktor penting bagi terpilihnya wakil rakyat yang lebih berkualitas, dan mampu

menyuarakan aspirasi rakyat. Sebagai anggota KPU, integritas moral sebagai pelaksana

pemilu sangat penting, selain menjadi motor penggerak KPU juga membuat KPU lebih

kredibel di mata masyarakat karena didukung oleh personal yang jujur dan adil.

Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu diatur

mengenai penyelenggara Pemilihan Umum yang dilaksanakan oleh suatu Komisi Pemilihan

Umum (KPU) yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Sifat nasional mencerminkan bahwa

wilayah kerja dan tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara Pemilihan Umum mencakup

seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sifat tetap menunjukkan KPU sebagai

lembaga yang menjalankan tugas secara berkesinambungan meskipun dibatasi oleh masa

jabatan tertentu. Sifat mandiri menegaskan KPU dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum

bebas dari pengaruh pihak mana pun.

Dalam pekerjaan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung akan

menimbulkan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari

pekerjaan di KPU adalah terlaksananya proses pemilihan umum yang jujur dan adil,

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1


sedangkan dampak negatifnya salah satunya adalah menimbulkan sampah-sampah baik

dalam bentuk kertas maupun yang lainnya yang dapat merusak keindahan lingkungan.

Sejauh ini salah satu upaya yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum dalam rangka

mengelola sampah tersebut selain di angkut juga di bakar, mengingat sampah-sampah yang

berasal dari aktivitas KPU ini bisa dibilang tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan karena

kebanyakan berasal dari sampah organic seperti kertas.

Sampah adalah sisa aktifitas dari manusia dan hewan yang berbentuk zat padat dan

dibuang. Banyaknya jenis sampah yakni sampah organik, sampah anorganik, sampah debu

residu, sampah jalanan, sampah medis dan sampah konstruksi yang dibuang menimbulkan

banyak masalah. Laporan ini mencoba mengukur berapa jumlah sampah (sampah organik dan

sampah anorganik) yang dihasilkan di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari dalam

satu hari.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari laporan ini adalah :
1. Berapa kali dalam sehari sampah di angkut di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota

Kendari (sampah organik dan sampah anorganik)?


2. Berapa kilogram sampah dalam satu harinya di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota

Kendari (sampah organik dan sampah anorganik)?


C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui berapa kali

diadakan pengangkutan sampah dan berapa kilogram sampah-sampah yang di hasilkan oleh

Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari dalam satu harinya.

D. Manfaat

Manfaat dari pembuatan laporan ini adalah agar kami dapat mengetahui secara

langsung sampah-sampah yang dihasilkan di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1


dan mengetahui jumlah sampah yang sebenarnya di hasilkan di Kantor Komisi Pemilihan

Umum Kota Kendari.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sampah

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1


Sampah adalah sisa aktivitas dari manusia dan hewan yang berbentuk zat padat dan

dibuang, karena sudah tidak bernilai bagi pemiliknya. Sampah sendiri memiliki banyak jenis,

banyak sumber dan memiliki karakteristik yang khas, dari beberapa arti sampah mempunyai

ciri-ciri yaitu :

1. Sampah adalah bahan sisa, baik bahan-bahan yang sudah tidak digunakan lagi (barang

bekas) maupun bahan yang sudah diambil bagian utamanya.

2. Dari segi sosial ekonomis, sampah adalah bahan yang sudah tidak ada harganya.

3. Dari segi lingkungan, sampah adalah bahan buangan yang tidak berguna dan banyak

menimbulkan masalah pencemaran dan gangguan pada kelestarian lingkungan.

B. Jenis-Jenis Sampah
Adapun jenis-jenis sampah yaitu :
1. Sampah Organik

Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang

diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain.

Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian

besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur,

sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.

Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan

dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola

dengan prosedur yang benar. Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka

tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan,

seperti dedaunan, jerami, alang-alang dll.

2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai

secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama.

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1


Sampah anorganik berasal dari SDA tak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau

proses industry. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastic dan

alumunium. Sebagian zat organik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam,

sedangkan sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.

Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas

plastik dan kaleng.

Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan

minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam

seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat

diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang

sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol

plastik, tas plastik, dan kaleng. Contoh sampah dari sampah anorganik adalah potongan-

potongan atau pelat-pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas,

tulang-belulang, kaleng bekas, botol bekas, bahkan kertas, dan lain-lain.


3. Sampah Medis

Penggolongan kategori limbah medis dapat diklasifikasikan berdasarkan potensi

bahaya yang tergantung didalamnya, serta volume dan sifat persistensinya yang

menimbulkan masalah (Depkes RI, 2002) :

1. Limbah benda tajam seperti jarum, perlengkapan intravena, pipet Pasteur, pecahan

gelas, dll.
2. Limbah infeksius, memiliki pengertian sebagai Limbah yang berkaitan dengan pasien

yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif) dan Limbah

laboratorium.
3. Limbah patologi (jaringan tubuh) adalah jaringan tubuh yang terbuang dari oroses

bedah atau autopsi.


4. Limbah Citotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi

dengan bat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik.

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1


5. Limbah farmasi berasal dari obatobat yang kadaluarsa, yang sudah tidak diperlukan.
6. Limbah kimia dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, veterinary,

labratorium, proses sterilisasi dan riset.


7. Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal

dari pengguanan medis atau riset radionuklida.

Masalah utama dalam mengatasi limbah infeksius adalah resiko penularan oleh

agen infeksius yang berasal dari limbah ini. Resiko penularan akan muncul saat

pembuangan dari sumbernya, proses pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan hingga

penanganan baik onsite maupun offsite (Colony, 2001)hal ini merupakan faktor yang

dipertimbangkan dalam menentukan wadah atau kontainer untuk limbah infeksius.

Pertimbangan penggunaan wadah juga dibedakan sesuai tipe limbah infeksius, dimana

dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu : limbah benda tajam, limbah padat dan cair.

Ketiganya memiliki perbedaan besar secara fisik , kimia, dan resiko yang dapat

ditimbulkan sehingga persyaratan dalam pewadahan dan penanganannyapun berbeda.

Pada prinsipnya limbah medis harus sesegera mungkin ditreatmen setelah dihasilkan dan

penyimpanan merupakan prioritas akhir bila limbah benar-benar tidak dapat langsung

diolah. Faktor penting dalam penyimpanan (Reinhardt,1991): melengkapi tempat

penyimpanan dengan cover atau penutup, menjaga agar areal penyimpanan limbah medis

tidak tercampur dengan limbah non-medis, membatasi akses sehingga hanya orang

tertentu yang dapat memasuki area serta, lebeling dan pemilihan tempat penyimpanan

yang tepat. Dalam strategi pengolahan dan pembuangan limbah rumah sakit terdapat

beberapa sistem, antara lain :

Autoclaving
Desinfeksi dengan bahan kimia
Insinerator

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1


BAB III

METODE

A. Lokasi dan Waktu Kunjungan Lapangan

Kunjungan lapangan ini dilakukan di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari

pada tanggal 24 Desember 2013 pukul 15.30 Wita.

B. Lokasi Pengukuran Sampah

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1


Saya melakukan pengukuran sampah di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota

Kendari di ruang ketua, seksi pelaporan, ruang komisioner, ruang kasubag. teknis, ruang

kasubag. hukum.

C. Prosedur

Adapun prosedur yang saya lakukan pada saat pengukuran sampah di Kantor Komisi

Pemilihan Umum Kota Kendari yaitu dengan tekhnik observasi atau pengamatan teknik ini

di lakukan untuk mendapatkan hasil deskripsi secara umum mengenai keadaan atau kondisi

lokasi yang di amati.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pembuangan Sampah di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari

Aktivitas kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari akan menghasilkan sejumlah

sampah yang dapat mengurangi atau meruasak nilai estetika/keindahan lingkungan.

Pembuangan sampah di KPU kota kendari yaitu pada pagi hari dan dibuang di bagian

belakang gedung kamudian di bakar.

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1


Pengamatan dan pengukuran yang saya lakukan hanya satu kali pada sore hari tanggal

24 Desember 2013 di lima ruangan. Setelah saya bertemu dengan kasubag. teknis dan

berdiskusi sedikit tentang sampah, dia mengatakan bahwa rata-rata sampah yang dihasilkan

oleh KPU perhari sekitar 20 kiloan.

B. Jumlah Sampah di Kantor Komisi Pemlihan Umum Kota Kendari

Jenis-jenis sampah yang di ukur adalah sampah organik dan sampah anorganik.

Dimana ruangan yang dikunjungi di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari yaitu

ruangan seksi pelaporan, ruangan komisioner, ruangan kasubag. teknis, ruangan kasubag.

hukum, ruangan ketua. Alat ukur yang digunakan yaitu timbangan terigu, dimana dalam

melakukan pengukuran saya mengeluarkan sampah yang ada dalam tempat sampah tersebut

(baik itu sampah organik dan anorganik) kemudian saya langsung timbang. Untuk masing-

masing gedung saya mengukur sampah yang berada di tempat sampah dalam ruangan kecuali

sampah di ruangan ketua KPU langsung dibuang di tempat sampah yang berada diluar karena

jaraknya yang dekat. Adapun tabel dari hasil pengamatan yang saya lakukan yaitu :

1. Ruang Ketua
Tabel 4.1 Ruang Ketua Sampah Yang di Timbang

No Jenis Sampah Berat Sampah (kilogram)

.
1. Sampah organik 40 gram
2. Sampah anorganik 70 gram
Total 110 gram
Sumber Data : Data primer di Olah Desember 2013

Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa jenis yang paling banyak di ruang seksi

pelaporan adalah sampah organik dimana berat sampah tersebut adalah 40 gram dan

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1


untuk sampah anorganik beratnya sebesar 10 gram. Adapun sampah organik yang ada

di ruangan seksi pelaporan sesuai pengamatan saya adalah kertas-kertas, dan untuk

sampah anorganiknya yaitu plastik dan aqua gelas. Jadi total keselurahan sampah di

ruangan seksi pelaporan pada tanggal 24 Desember 2013 pada sore hari baik itu

sampah organik dan anorganik berjumlah 50 gram.

2. Ruang Komisioner

Tabel 4.2 Ruang Komisioner Sampah Yang di Timbang

NO. Jenis Sampah Berat Sampah (kilogram)


1. Sampah organik 30 gram

2. Sampah anorganik 60 gram


Total 90 gram
Sumber Data : Data primer di Olah Desember 2013

Pada tabel 4.2 sampah yang dihasilnya di ruangan Komisioner adalah

sebanyak 90 gram. Adapun sampah organik yang ada di ruangan komisioner adalah

kertas dan punting rokok sedangkan dampah anorganiknya terdiri dari kantong

plastik, gelas aqua dan folpen. Jadi total sampah yang ada di ruang komisioner pada

tanggal 24 Desember pada sore hari baik itu sampah organik maupun sampah

anorganik adalah 90 gram.

3. Ruang Kasubag. Teknis

Tabel 4.3 Ruang Kasubag. Teknis Sampah Yang di Timbang

No Jenis Sampah Berat Sampah (kilogram)

.
1. Sampah organik 40 gram
2. Sampah anorganik 150 gram
Total 190 gram
Sumber Data : Data primer di Olah Desember 2013

Dari tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sampah yang paling banyak di ruang

kasubag. teknis adalah sampah anorganik yaitu sebanyak150 gram dan untuk sampah

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1


organik sebanyak 40 gram. Adapun jenis sampah organik yang berada di ruang

kasubag. teknis adalah kertas-kertas sedangkan untuk sampah anorganik yang ada di

ruangan kasubag. teknis yaitu berupa botol-botol minuman, plastik, puntung rokok,

dan bungkus rokok. Jadi total sampah yang berada di ruang kasubag. teknis pada

tanggal 24 Desember 2013 pada sore hari baik itu sampah organik dan anorganik

adalah 190 gram.

4. Ruang Kasubag. Hukum


Tabel 4.4 Ruang Kasubag. Hukum Sampah Yang di Timbang

No Jenis Sampah Berat Sampah (kilogram)

.
1. Sampah organik 90 gram
Total 90 gram
Sumber Data : Data primer di Olah Desember 2013

Dari tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa sampah yang ada di ruang kasubag.

hukum hanya terdiri dari sampah organik yaitu sebanyak 90 gram. Adapun jenis

sampah organik yang berada di ruang kasubag. hukum adalah kertas-kertas. Jadi total

sampah yang berada di ruang kasubag. teknis pada tanggal 24 Desember 2013 pada

sore hari yaitu sebanyak 90 gram.

5. Ruang Seksi Pelaporan


Tabel 4.5 Ruang Seksi Pelaporan Sampah Yang di Timbang

No Jenis Sampah Berat Sampah (kilogram)

.
1. Sampah organik 40 gram
2. Sampah anorganik 10 gram
Total 50 gram
Sumber Data : Data primer di Olah Desember 2013

Dari tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa sampah yang paling banyak di ruang

ketua adalah sampah anorganik yaitu sebanyak 70 gram dan untuk sampah organik

sebanyak 40 gram. Adapun jenis sampah organik yang berada di ruang ketua adalah

kertas-kertas sedangkan untuk sampah anorganik yang ada di ruangan ketua yaitu

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1


berupa botol-botol minuman, plastik, puntung rokok, dan bungkus rokok. Jadi total

sampah yang berada di ruang ketua pada tanggal 24 Desember 2013 pada sore hari

baik itu sampah organik dan anorganik adalah 110 gram.

Jadi sampah yang terbanyak pada saat tanggal 24 Desember 2013 pada waktu

sore hari adalah di ruang kasubag. teknis sebanyak 190 gram yang terdiri dari sampah

organik dan anorganik.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembuatan laporan ini adalah di kantor komisi pemilihan

umum kota kendari satu kali pengangkutan sampah yaitu diangkut kebelakang gedung dan

dibakar pada pagi hari. Saya melakukan pengukuran pada tanggal 24 Desember 2013 pada

sore hari. Adapun gedung atau ruangan yang saya timbang sampah-sampahnya adalah :
1. Ruang ketua : untuk di ruang ketua total sampah yang dihasilkan (baik itu sampah organik

dan anorganik) adalah 110 gram.


2. Ruang komisioner : untuk di ruang komisioner total sampah yang dihasilkan (baik itu

sampah organik dan anorganik) adalah 90 gram.


3. Ruang kasubag. teknis : untuk di ruang kasubag. teknis total sampah yang dihasilkan (baik

itu sampah organik dan anorganik) adalah 190 gram.


4. Ruang kasubag. hukum : untuk di ruang kasubag. hukum total sampah yang dihasilkan

(hanya sampah organik) adalah 90 gram.

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1


5. Ruang seksi pelaporan : untuk di ruang seksi pelaporan total sampah yang dihasilkan

(baik itu sampah organik dan anorganik) adalah 50 gram.


B. Saran

Adapun saran dari saya yaitu agar para petugas sampah yang ada di kantor komisi

pemilihan umum lebih memperhatikan keadaan sekitar lingkungan dalam proses

pengolahan/pembakaran dari sampah-sampah sehingga tidak menimbulkan kerugian lain

atauun abu sisa pembakaran tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi orang sekitar.

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT 1

Anda mungkin juga menyukai