PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KPU harus diubah sehingga KPU dapat berfungsi secara efektif dan mampu memfasilitasi
pelaksanaan Pemilu yang jujur dan adil. Terlaksananya Pemilu yang jujur dan adil tersebut
merupakan faktor penting bagi terpilihnya wakil rakyat yang lebih berkualitas, dan mampu
menyuarakan aspirasi rakyat. Sebagai anggota KPU, integritas moral sebagai pelaksana
pemilu sangat penting, selain menjadi motor penggerak KPU juga membuat KPU lebih
kredibel di mata masyarakat karena didukung oleh personal yang jujur dan adil.
mengenai penyelenggara Pemilihan Umum yang dilaksanakan oleh suatu Komisi Pemilihan
Umum (KPU) yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Sifat nasional mencerminkan bahwa
wilayah kerja dan tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara Pemilihan Umum mencakup
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sifat tetap menunjukkan KPU sebagai
lembaga yang menjalankan tugas secara berkesinambungan meskipun dibatasi oleh masa
jabatan tertentu. Sifat mandiri menegaskan KPU dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum
Dalam pekerjaan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung akan
menimbulkan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari
pekerjaan di KPU adalah terlaksananya proses pemilihan umum yang jujur dan adil,
dalam bentuk kertas maupun yang lainnya yang dapat merusak keindahan lingkungan.
Sejauh ini salah satu upaya yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum dalam rangka
mengelola sampah tersebut selain di angkut juga di bakar, mengingat sampah-sampah yang
berasal dari aktivitas KPU ini bisa dibilang tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan karena
Sampah adalah sisa aktifitas dari manusia dan hewan yang berbentuk zat padat dan
dibuang. Banyaknya jenis sampah yakni sampah organik, sampah anorganik, sampah debu
residu, sampah jalanan, sampah medis dan sampah konstruksi yang dibuang menimbulkan
banyak masalah. Laporan ini mencoba mengukur berapa jumlah sampah (sampah organik dan
sampah anorganik) yang dihasilkan di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari dalam
satu hari.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari laporan ini adalah :
1. Berapa kali dalam sehari sampah di angkut di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota
diadakan pengangkutan sampah dan berapa kilogram sampah-sampah yang di hasilkan oleh
D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan laporan ini adalah agar kami dapat mengetahui secara
langsung sampah-sampah yang dihasilkan di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sampah
dibuang, karena sudah tidak bernilai bagi pemiliknya. Sampah sendiri memiliki banyak jenis,
banyak sumber dan memiliki karakteristik yang khas, dari beberapa arti sampah mempunyai
ciri-ciri yaitu :
1. Sampah adalah bahan sisa, baik bahan-bahan yang sudah tidak digunakan lagi (barang
2. Dari segi sosial ekonomis, sampah adalah bahan yang sudah tidak ada harganya.
3. Dari segi lingkungan, sampah adalah bahan buangan yang tidak berguna dan banyak
B. Jenis-Jenis Sampah
Adapun jenis-jenis sampah yaitu :
1. Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain.
Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian
besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur,
Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan
dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola
dengan prosedur yang benar. Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka
tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan,
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai
proses industry. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastic dan
alumunium. Sebagian zat organik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam,
sedangkan sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan
minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam
seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang
sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng. Contoh sampah dari sampah anorganik adalah potongan-
potongan atau pelat-pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas,
bahaya yang tergantung didalamnya, serta volume dan sifat persistensinya yang
1. Limbah benda tajam seperti jarum, perlengkapan intravena, pipet Pasteur, pecahan
gelas, dll.
2. Limbah infeksius, memiliki pengertian sebagai Limbah yang berkaitan dengan pasien
laboratorium.
3. Limbah patologi (jaringan tubuh) adalah jaringan tubuh yang terbuang dari oroses
dengan bat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik.
Masalah utama dalam mengatasi limbah infeksius adalah resiko penularan oleh
agen infeksius yang berasal dari limbah ini. Resiko penularan akan muncul saat
penanganan baik onsite maupun offsite (Colony, 2001)hal ini merupakan faktor yang
Pertimbangan penggunaan wadah juga dibedakan sesuai tipe limbah infeksius, dimana
dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu : limbah benda tajam, limbah padat dan cair.
Ketiganya memiliki perbedaan besar secara fisik , kimia, dan resiko yang dapat
Pada prinsipnya limbah medis harus sesegera mungkin ditreatmen setelah dihasilkan dan
penyimpanan merupakan prioritas akhir bila limbah benar-benar tidak dapat langsung
penyimpanan dengan cover atau penutup, menjaga agar areal penyimpanan limbah medis
tidak tercampur dengan limbah non-medis, membatasi akses sehingga hanya orang
tertentu yang dapat memasuki area serta, lebeling dan pemilihan tempat penyimpanan
yang tepat. Dalam strategi pengolahan dan pembuangan limbah rumah sakit terdapat
Autoclaving
Desinfeksi dengan bahan kimia
Insinerator
METODE
Kunjungan lapangan ini dilakukan di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari
Kendari di ruang ketua, seksi pelaporan, ruang komisioner, ruang kasubag. teknis, ruang
kasubag. hukum.
C. Prosedur
Adapun prosedur yang saya lakukan pada saat pengukuran sampah di Kantor Komisi
Pemilihan Umum Kota Kendari yaitu dengan tekhnik observasi atau pengamatan teknik ini
di lakukan untuk mendapatkan hasil deskripsi secara umum mengenai keadaan atau kondisi
BAB IV
PEMBAHASAN
Aktivitas kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari akan menghasilkan sejumlah
Pembuangan sampah di KPU kota kendari yaitu pada pagi hari dan dibuang di bagian
24 Desember 2013 di lima ruangan. Setelah saya bertemu dengan kasubag. teknis dan
berdiskusi sedikit tentang sampah, dia mengatakan bahwa rata-rata sampah yang dihasilkan
Jenis-jenis sampah yang di ukur adalah sampah organik dan sampah anorganik.
Dimana ruangan yang dikunjungi di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari yaitu
ruangan seksi pelaporan, ruangan komisioner, ruangan kasubag. teknis, ruangan kasubag.
hukum, ruangan ketua. Alat ukur yang digunakan yaitu timbangan terigu, dimana dalam
melakukan pengukuran saya mengeluarkan sampah yang ada dalam tempat sampah tersebut
(baik itu sampah organik dan anorganik) kemudian saya langsung timbang. Untuk masing-
masing gedung saya mengukur sampah yang berada di tempat sampah dalam ruangan kecuali
sampah di ruangan ketua KPU langsung dibuang di tempat sampah yang berada diluar karena
jaraknya yang dekat. Adapun tabel dari hasil pengamatan yang saya lakukan yaitu :
1. Ruang Ketua
Tabel 4.1 Ruang Ketua Sampah Yang di Timbang
.
1. Sampah organik 40 gram
2. Sampah anorganik 70 gram
Total 110 gram
Sumber Data : Data primer di Olah Desember 2013
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa jenis yang paling banyak di ruang seksi
pelaporan adalah sampah organik dimana berat sampah tersebut adalah 40 gram dan
di ruangan seksi pelaporan sesuai pengamatan saya adalah kertas-kertas, dan untuk
sampah anorganiknya yaitu plastik dan aqua gelas. Jadi total keselurahan sampah di
ruangan seksi pelaporan pada tanggal 24 Desember 2013 pada sore hari baik itu
2. Ruang Komisioner
sebanyak 90 gram. Adapun sampah organik yang ada di ruangan komisioner adalah
kertas dan punting rokok sedangkan dampah anorganiknya terdiri dari kantong
plastik, gelas aqua dan folpen. Jadi total sampah yang ada di ruang komisioner pada
tanggal 24 Desember pada sore hari baik itu sampah organik maupun sampah
.
1. Sampah organik 40 gram
2. Sampah anorganik 150 gram
Total 190 gram
Sumber Data : Data primer di Olah Desember 2013
Dari tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sampah yang paling banyak di ruang
kasubag. teknis adalah sampah anorganik yaitu sebanyak150 gram dan untuk sampah
kasubag. teknis adalah kertas-kertas sedangkan untuk sampah anorganik yang ada di
ruangan kasubag. teknis yaitu berupa botol-botol minuman, plastik, puntung rokok,
dan bungkus rokok. Jadi total sampah yang berada di ruang kasubag. teknis pada
tanggal 24 Desember 2013 pada sore hari baik itu sampah organik dan anorganik
.
1. Sampah organik 90 gram
Total 90 gram
Sumber Data : Data primer di Olah Desember 2013
Dari tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa sampah yang ada di ruang kasubag.
hukum hanya terdiri dari sampah organik yaitu sebanyak 90 gram. Adapun jenis
sampah organik yang berada di ruang kasubag. hukum adalah kertas-kertas. Jadi total
sampah yang berada di ruang kasubag. teknis pada tanggal 24 Desember 2013 pada
.
1. Sampah organik 40 gram
2. Sampah anorganik 10 gram
Total 50 gram
Sumber Data : Data primer di Olah Desember 2013
Dari tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa sampah yang paling banyak di ruang
ketua adalah sampah anorganik yaitu sebanyak 70 gram dan untuk sampah organik
sebanyak 40 gram. Adapun jenis sampah organik yang berada di ruang ketua adalah
kertas-kertas sedangkan untuk sampah anorganik yang ada di ruangan ketua yaitu
sampah yang berada di ruang ketua pada tanggal 24 Desember 2013 pada sore hari
Jadi sampah yang terbanyak pada saat tanggal 24 Desember 2013 pada waktu
sore hari adalah di ruang kasubag. teknis sebanyak 190 gram yang terdiri dari sampah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembuatan laporan ini adalah di kantor komisi pemilihan
umum kota kendari satu kali pengangkutan sampah yaitu diangkut kebelakang gedung dan
dibakar pada pagi hari. Saya melakukan pengukuran pada tanggal 24 Desember 2013 pada
sore hari. Adapun gedung atau ruangan yang saya timbang sampah-sampahnya adalah :
1. Ruang ketua : untuk di ruang ketua total sampah yang dihasilkan (baik itu sampah organik
Adapun saran dari saya yaitu agar para petugas sampah yang ada di kantor komisi
atauun abu sisa pembakaran tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi orang sekitar.