MEKANISME PENGERINGAN
Ketika benda basah dikeringkan secara termal, ada dua proses yang berlangsung secara simultan,
yaitu :
1. Perpindahan energi dari lingkungan untuk menguapkan air yang terdapat di permukaan benda
padat.
2. Perpindahan massa air yang terdapat di dalam benda ke permukaan
METODE-METODE PENGERINGAN
a. Batch Tray Dryer
b. Solar Dryer
c. Spray Dryer
PRINSIP-PRINSIP PENGERINGAN
Prinsip pengeringan adalah menghambat pertumbuhan mikroba dengan mengurangi kadar air,
juga menurunkan aw. Jika kita mengeringkan sesuatu bahan pangan, ada 2 masalah pokok
yang terlibat di dalamnya yang dapat menentukan kecepatan pengeringan, yaitu :
a. Hantaran panas kepada bahan dan di dalam bahan yang dikeringkan.
Hantaran panas ditentukan oleh :
macam dan jenis sumber panas
konsistensi bahan
sifat bahan yang dikeringkan
udara sebagai media pemanas
ikan asin
jenis sereal seperti tepung gandum, padi, barley, tepung jagung
Jenis buah buahan seperti Apel, buah pear, pisang, mangga, kacang dan pepaya
Pisang sale
Buah vanilli
Ubi jalar
PENGERINGAN PADA IKAN
Mekanisme Pengeringan Ikan
Tujuan pengeringan ikan ialah untuk menguragai kadar air yang ada didalam daging
ikan sampai kegiatan mikroorganisme pembusuk serta enzim yang meyebabkan pembusukan terhenti.
Akibatnya ikan dapat disimpan cukup lama sebagai bahan makanan. Pengeringan ikan ini umumnya
disertai dengan pengaraman sehingga ikan kering itu terasa asin. Maksud penggaraman sebelum ikan
dikeringkan yaitu untuk menyerap kadar air dari permukaan ikan dan mengawetkannya sebelum
tercapai tingkat kekeringan serta dapat menghambat aktivitas mikroorganisme. Batas kadar air yang
diperlukan dalam tubuh ikan kira kira 20 35 % agar perkembangan mikroorganisme pembusuk bisa
terhenti. Ketika udara panas dihembuskan pada bahan pangan Khususnya disini ialah ikan yang basah
panas dipindahkan dari udara ke permukaan bahan dan panas laten penguapan menyebabkan air yang
ada pada permukaan bahan pangan tadi menguap. Uap air berdifusi melalui lapisan tipis udara di
sekeliling permukaan bahan dan terbawa bersama hembusan udara yang mengenai bahan. Penguapan
air pada permukaan menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan uap air di permukaan dan didalam
bahan, demikian juga antara permukaan bahan dan udara sekeliling bahan. Perbedaan tekanan uap air
inilah yang menyebabkan adanya aliran air dari dalam bahan. Perbedaan tekanan uap air inilah yang
menyebabkan adanya aliran air dari dalam bahan pangan yang dikeringkan ke permukaan, selanjutnya
diuapkan ke udara. Pergerakan air dari dalam bahan ke permukaan melalui mekanisme sebagai berikut
:
Pergerakan Cairan terjadi dalam saluran kapiler
Cairan berdifusi karena perbedaan konsentrasi bahan bahan terlarut pada bagian bagian yang
berbeda dari bahan pangan
Cairan juga berdifusi karena penyerapan oleh bagian padat dari bahan pangan yang terdapat
pada permukaan
Air dalam bentuk uap juga berdifusi dalam ruang ruang udara di dalam bahan pangan akibat
perbedaan tekanan uap air
Mungkin kita masih bertanya mengapa proses penggaraman masih dilakukan pada
mekanisme pengeringan, fungsi garam dalam pengawetan/ pengeringan ikan ialah untuk meyerap air
dari dalam daging ikan sehingga aktivitas bakteri akan terhambat. Selain itu larutan garam juga
menyebabkan proses osmose pada sel sel mikroorganisme sehingga terjadi plasmolisis yang
mengakibatkan kurangnya kadar air pada sel bakteri dan akhirnya bakteri/ mikroorganisme.
Umumnya semua jenis ikan dapat diawetkan dengan cara ini.
Teknik Pengeringan Ikan
Munurut Murniyati dan Sunarman (2000), pada dasarnya, cara cara pengeringam
atau pengurangan kadar air dapat dibagi menjadi dua golongan sebagai berikut:
a. Pengeringan Alami atau tradisional (natural drying)
b. Pengeringan Buatan atau modern (artificial drying) atau Pengeringan Mekanis
(mechanical drying).
Pengeringan Buatan
Pengeringan Mekanis
Karena banyaknya kesulitan-kesulitan yang didapat pada pengeringan alami, maka
manusia telah mencoba membuat peralatan untuk memperoleh hasil yang lebih baik dengan cara yang
lebih efisien. Alat pengering mekanis berupa suatu ruang dengan udara panas yang ditiupkan di
dalamnya. Hal-hal pokok yang membuat pengeringan mekanis ini lebih baik daripada pengeringan
alam adalah:
o suhu, kelembaban, dan kecepatan angin dapat diatur
o sanitasi dan hygiene dapat lebih mudah dikendalikan
Pemanasan udara dalam pengering mekanis (dryer) dapat dilakukan menggunakan:
o Pipa-pipa yang berisi uap panas didalamnya
o Logam atau batu yang dipanaskan dengan api
o Elemen pemanas listrik
o Pemindahan panas dengan mesin pendingin
Udara dalam dryer disirkulasikan dengan blower (kipas angin) yang terletak didalam ruangan
atau di dinding. Kecepatan udara yang optimal adalh 70 100 m/menit. Semua iakn dalam dryer
diusahakan mengalami pengeringan yang merata.
Dalam skala kecil berkapasitas 5 kg. spesifikasi alat pengering ini adalah berupa
kotak bertingkat, bagian bawah utuk pengeringan dan bagian atas untuk sirkulasi pengembalian udara.
Dimensi panjang kabin 190 cn, lebar 65 cm, tinggi 97 cm. Udara pengering di sirkulasikan dengan 9
buah kipas berdiameter 12 cm dengan kecepata 1,1 m/s. Udara pengering didehumidifikasikan dengan
dehumifier yang dibuat dari modifikasi AC dengan kompresor 0,5 PK. Sumber pemanas
menggunakan elemen lampu inframerah sebanyak 3 buah masing-masing berdaya 1500W dilengkapi
dengan thermosfat. Try untuk pengeringan berukuran 40x35 cm disusun bertingkat 11 dengan jarak
antar tingkat 4 cm.