KELOMPOK 3
SRY ASTUTI
PENDIDIKAN KIMIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016
Soal ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Metodik Kimia
JAWAB
1. Adapun tujuan dari pembelajaran dari mata kuliah ini yaitu (1) mensinkronkan model,
pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran dalam menyusun, merancang
kegiatan pembelajaran yang berorientasi tujuan (2) mengenai fungsi dan manfaat berbagai
perangkat dalam kegiatan pembelajaran.
Adapun kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa dari tujuan di atas adalah
(1) mahasiswa harus paham tentang arti kata dari model, pendekatan, strategi, metode dan
teknik karena dengan mengerti dan paham maksud dari kata-kata tersebut, maka
mahasiswa akan paham kapan digunakan istilah-istilah tersebut dalam proses
pembelajaran. Misalnya dalam menjelaskan suatu materi/topik tertentu, maka akan
digunakan model pembelajaran inkuiri (belajar penemuan), dari model tersebut digunakan
suatu strategi siswa belajar aktif karena dengan menggunakan strategi ini, siswa akan lebih
aktif mencari sendiri jawaban permasalahn suatu topik tersebut dari sumber mana saja,
untuk itu digunakan pendekatan pemecahan masalah dan pendekatan konstruktivisme
karena dengan pendekatan tersebut maka akan lebih melatih kemampuan berpikirnya
sehingga akan menghasilkan suatu pembelajaran inkuiri, dari pendekatan tersebut
digunakan metode tanya-jawab, dalam metode tanya jawab digunakan teknik bertanya
klasikal dan bertanya beranting karena dengan metode dan taktik tersebut maka akan
meningkatkan kemampuan berpikirnya sehingga menghasilkan proses belajar yang bukan
sekedar menghafal saja tetapi lebih kepada tentang pemahaman konsep dari suatu topik
menjadi suatu kesatuan. Dari contoh ini kita akan paham bahwa model pembelajaran itu
adalah contoh bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru didalam kelas sehingga bisa tercapai tujuan pembelajaran yang
harapkan serta didalam model pembelajarang yang digunakan terdapat strategi pencapaian
kompetensi siswa dengan pendekatan, metode dan taktik pembelajaran. (2) mahasiswa
harus paham tentang fungsi dan manfaat berbagai perangkat dalam kegiatan pembelajaran
(rencana pembelajaran) karena dengan mengerti maksud dibuat perangkat pembelajaran
dari setiap kali akan melakukan kegiatan pembelajaran, maka kegiatan pembelajaran akan
lebih terarah tidak melenceng jauh dari tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dari
perangkat pembelajaran tersebut akan lebih meningkatkan motivasi siswa, memusatkan
perhatian siswa, mengurangi persoalan manajemen kelas dan perencanaan pembelajaran
harus bersiklus atau terjadi revisi biar tidak monoton dalam penggunaan metode
pembelajaran.
3. Proses pembelajaran yang dialami siswa sehingga dapat menjelaskan proses terbentuknya
ikatan kimia, sifat ikatan, dan jenis ikatan yaitu terlebih dahulu menjelaskan cara
mengkonfigurasikan elektron dan cara penentuan elektron valensi dari suatu unsur, karena
dari itulah kita dapat memprediksi ikatan kimia dengan mengetahui konfigurasi elektron
dari atom unsur tersebut (elektron valensinya), dari itu juga akan diketahui jumlah
kekurangan elektron masing-masing unsur agar dapat cenderung memiliki 8 elektron
dikulit terluarnya (aturan oktet) dan 2 elektron dikulit terluarnya (duplet) untuk bisa
mencapai kestabilan atau sesuai dengan elektron valensi unsur golongan gas mulia (VIII
A). Sifat ikatan dan jenis ikatan dapat dipahami apabila sudah mengetahui cara
memprediksi ikatan kimia karena sifat ikatan dan jenis ikatan dipengaruhi oleh ikatan
kimia yang terbentuk serta dipengaruhi oleh unsur-unsur pembentuk ikatan tersebut.
Adapun jenis ikatan kimia serta sifat ikatan dan jenis ikatan dijelaskan satu persatu
dibawah ini.
1) Ikatan Intramolekul
a) Ikatan Ion
Unsur-unsur dalam tabel periodik agar dapat stabil harus menangkap atau
melepaskan elektronnya. adapun unsur yang cenderung menangkap elektron yaitu unsur
yang memiliki elektron valensi 4 s/d 7, hal tersebut dilakukan karena energi yang
dikeluarkan untuk menangkap lebih sedikit daripada melepaskan elektron pada kulit
terluarnya, sehingga terbentuk atom yang bermuatan negatif disebut anion. Unsur yang
cenderung melepaskan elektron yaitu unsur yang memiliki elektron valensi 1 s/d 3, hal
tersebut dilakukan karena energi yang dikeluarkan untuk melepas lebih sedikit daripada
menangkap elektron pada kulit terluarnya, sehingga terbentuk atom yang bermuatan
positif disebut kation, maka atom yang bermauatan tersebut dapat membentuk suatu ikatan
melalui serah terima kation dan anion yang disebut dengan ikatan ion, yang juga terbentuk
dari unsur logam dengan unsur nonlogam. Adapun salah satu contoh dari pembetukan
ikatan ion yaitu NaCl, berikut penjelasan tentang pembentukan NaCl.
Senyawa kimia yang memiliki rumus kimia NaCl ini berwujud padat, namun mudah
rapuh. Garam dapur juga memiliki titik didih yang sangat tinggi. mengapa garam dapur
memiliki sifat seperti itu? Sifat dari suatu senyawa kimia termasuk garam dapur
dipengaruhi oleh jenis ikatan kimia dan struktur senyawa tersebut. Atom Na memiliki
konfigurasi elektron 2 8 1 sehingga elektron valensinya 1. Adapun konfigurasi elektron
atom Cl adalah 2 8 7 sehingga elektron valensinya adalah 7. Dalam keadaan netral, atom
Na dan Cl memiliki jumlah elektron dan proton yang sama banyak. Atom Na memiliki 11
proton dan 11 elektron, sedangkan atom Cl memiliki 17 proton dan 17 elektron. Pada
keadaan ini, atom Na dan Cl tidak stabil. Berdasarkan kaidah oktet, untuk mencapai
kestabilannya, atom Na harus melepaskan 1 elektron, sedangkan atom Cl membutuhkan 1
elektron. Apakah yang terjadi jika atom Na melepaskan elektron dan atom Cl menerima 1
elektron? Atom Na akan bermuatan positif karena jumlah proton lebih banyak daripada
jumlah elektron. Adapun atom Cl akan bermuatan negatif karena jumlah proton lebih
sedikit daripada jumlah elektron. Dengan demikian, atom Na dan Cl dapat mencapai
kestabilannya dengan cara serah terima elektron. Atom Na menyerahkan 1 elektron kepada
atom Cl sehingga atom Cl menerima 1 elektron dari atom Na.
Karena berbeda muatan, ion Na+ dan ion Cl akan saling tarik-menarik. Interaksi
yang dinamakan interaksi elektrostatik ini berlangsung secara terus menerus. Ikatan kimia
yang terbentuk dengan cara serah terima elektron, seperti pembentukan NaCl, dinamakan
ikatan ion. Senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion disebut senyawa ion. Garam dapur
(NaCl) merupakan senyawa ionik yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Petani garam
memperoleh kristal NaCl secara tradisional yaitu dengan cara menguapkan air laut dengan
bantuan sinar matahari. Jutaan atau bahkan miliaran ion Na+ dan ion Cl dalam garam
saling tarik-menarik sehingga membentuk struktur ion raksasa. Bagian kecil dari struktur
ion raksasa NaCl dapat diamati pada gambar berikut.
Ion Na+ dan Cl memiliki interaksi elektrostatik yang sangat kuat sehingga untuk
memutuskan ikatan tersebut diperlukan energi yang cukup tinggi. Itulah sebabnya
senyawa NaCl memiliki titik didih yang sangat tinggi, yaitu 1.465 C. Selain titik didih
yang sangat tinggi, NaCl juga memiliki sifat mudah rapuh. Mengapa demikian? Struktur
NaCl tersusun atas beberapa lapisan. Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika lapisan
bagian atas kristal NaCl diberikan dorongan.
Lapisan bagian atas akan bergeser sehingga ion-ion pada lapisan atas dan lapisan di
bawahnya yang bermuatan sama akan saling berhadapan, bahwa ion-ion yang bermuatan
sama akan tolak-menolak. Dengan demikian, ikatan akan terlepas sehingga tidak
heran jika garam dapur mudah rapuh.
Adapun Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:
1) Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar
2) Memiliki titik leleh yang tinggi
3) Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit
b) Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian bersama pasangan
elektron dari elektron valensi suatu atom dengan atom yang lainnya, yang sama-sama
ingin menangkap elektron, dan juga terbentuk dari unsur nonlogam dengan unsur
nonlogam yang lainnya dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron. Pasangan
elektron yang dipakai bersama dapat berupa sumbangan masing-masing atom berikatan
atau sumbangan salah satu atom yang berikatan. Adakalanya dua atom dapat
menggunakan lebih dari satu pasang elektron. Apabila yang digunakan bersama dua
pasang atau tiga pasang maka akan terbentuk ikatan kovalen rangkap dua atau rangkap
tiga. Jumlah elektron valensi yang digunakan untuk berikatan tergantung pada kebutuhan
tiap atom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia (kaidah duplet atau
oktet).
Penggunaan bersama pasangan elektron digambarkan oleh Lewis menggunakan titik
elektron. Rumus Lewis merupakan tanda atom yang di sekelilingnya terdapat titik, silang
atau bulatan kecil yang menggambarkan elektron valensi atom yang bersangkutan.
Jumlah tangan dapat menggambarkan jumlah ikatan dalam suatu senyawa kovalen. Pada
molekul H2 di atas ikatannya disebut ikatan kovalen tunggal. Molekul O2 terjadi dari dua
atom oksigen dengan ikatan kovalen rangkap, sedangkan pada molekul N 2 terdapat tiga
ikatan kovalen yang disebut ikatan kovalen rangkap tiga.
PETA KONSEP
Bronsted-Lowry