MS
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA MENGALAMI TBC PARU
A. Pengkajian
1. Struktur Dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama : Tn. MS
Jenis Kelamin : Laki Laki
Suku : Jawa
Umur : 54 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : RT 22 RW 06 Dusun Kreweh Desa Gunungrejo
Kec. Singosari Kabupaten Malang
b. Susunan Anggota Keluarga
2. Faktor Sosio-Budaya-Ekonomi
5. Faktor Lingkungan
a. Karakteristik Perumahan
Perumahan yang digunakan adalah semi permanen dan miliknya sendiri. Luas pekarangan
5 x 9 meter dengan bangunan rumah 8 x 12 meter. Lantai rumah sebagian dari plester
semen dan sebagian masih tanah, atap dari genting. Ventilasi ada beberapa yaitu : di ruang
tamu ada jendela, disekitar kamar dan ruang tengah serta dapur, disetiap kamar dan ruang
tengah serta dapur ada lubang angin, Penerangan menggunakan lampu listrik. Kamar
tamu ada sebuah lampu neon 15 watt, ruang tengah terdapat bola lampu 20 watt, masing
masing kamar dan dapur terdapat lampu pijar 10 watt.
Ruang tamu cukup rapi dan bersih, terdapat perabotan (kursi), ruang tidur, dapur
berdinding bambu anyam dan lantai tanah. Keluarga mempunyai kamar mandi tapi tidak
ada WC, bila buang air besar di sungai atau numpang di WC tetangga. Halaman rumah
tampak kurang bersih oleh rerumputan disekitar rumahnya.
Keluarga menggunakan air sumber dari mata air Sumberawan untuk minum dan
memasak, keadaan air secara fisik jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Keluarga
menyimpan air dari sumur dalam gentong yang kebersihannya cukup dan tertutup.
Keluarga mempunyai tempat pembuangan limbah yang dibuang langsung di belakang
rumah dan dibiarkan terbuka.
Keluarga mempunyai ternak sapi dengan kandang menempel di belakang dapur.
Pembuangan kotoran ternak berupa jurang terbuka berjarak 3 meter dari kandang.
Masing-masing kamar mempunyai ventilasi sekaligus sebagai pencahayaan sinar
matahari tapi masih terlalu sempit, kurang dari 10% luas lantai kamar. Pencahayaan dan
ventilasi ruang tamu cukup. Pencahayaan ruang keluarga kurang, sinar matahari kurang
dapat menyinari lantai ruang tamu. Sumber air bersih yang digunakan untuk mandi dan
memasak berasal dari mata air Sumberawan. Tempat pembuangan air limbah dari kamar
mandi berupa selokan terbuka, pembuangan air limbah dari dapur tidak ada tempat
khusus, langsung dibuang atau dialirkan ke belakang dapur dan dibiarkan meresap
sendiri.
c. Macam Tempat Tinggal
Keluarga bertempat tinggal di pedesaan jarak antara rumah satu dengan yang lainnya
berdekatan tapi tidak berhimpitan/menempel. Lingkungan tempat tinggal adalah
persawahan dengan udara yang sejuk
d. Karakteristik Tetangga Dan Komunikasi RW
Tetangga di sekitar keluarga Tn. MS adalah bersuku Jawa, bahasa komunikasi sehari-hari
yang digunakan adalah bahasa jawa, sebagian besar tetangga Tn. MS bermata
pencaharian sebagai petani. Keluarga mempunyai alat komunikasi seperti televisi dan
radio. Jika ada kegiatan sosial kemasyarakatan biasanya diumumkan melalui pengeras
suara yang ada di musholla atau mesjid.
e. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. MS Keluarga jarang pergi ke tempat-tempat yang jauh. Kegiatan rutin
harian adalah bertani / pergi ke sawah yang tidak jauh dari rumahnya (sekitar 1 km).
Tempat tinggal keluarga juga tidak berpindah pindah. Sanak famili dari Tn.MS maupun
Ny.F juga berada di sekitar tempat tinggalnya (masih satu desa).
f. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan Masyarakat.
Komunikasi antar keluarga/warga biasanya dilakukan saat mereka melakukan kegiatan
keagamaan seperti tahlilan, yasiinan, diba dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.
g. Sistem Pendukung Keluarga
Jarak rumah ke Polindes sekitar km, jarak ke puskesmas pembantu sekitar 1,5 km,
jarak ke Puskesmas sekitar 5 km. Keluarga juga mempunyai jaminan pemeliharaan
kesehatan keluarga miskin (Askes Maskin).
6. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
keluarga Tn. MS dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Dalam keluarga
mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap saat dan waktu santai. Komunikasi saat
makan sering dilakukan, dan terbiasa makan bersama.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga tidak mempunyai peran dalam masyarakat, hal ini terbukti dengan
ketidakmampuan keluarga Tn. MS dalam mempengaruhi tetangga. Kekuatan dalam
keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan adalah Tn. MS dan
Ny.F cukup bijaksana, tampak sabar dalam menghadapi penyakit atau masalah yang
dialami oleh anggota keluarga, sehingga dapat mendorong Tn.MS untuk berobat secara
teratur sampai sembuh. Ny.F sering mengingatkan Tn.MS jika lupa minum obat.
c. Struktur Peran ( Formal Dan Informal )
Keluarga dalam struktur peran formal tidak ada atau tidak mempunyai peran. Begitu juga
dalam perannya secara informal.
d. Nilai Dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. MS menganut agama Islam, dalam kehidupan keseharian diwarnai dengan
kebiasaan secara agamis. Disamping itu keluarga menganut kebudayaan Jawa, norma
yang dianut juga kebudayaan jawa. Dalam kebiasaan keluarga Tn. MS tidak ada yang
bertentangan dengan kesehatan.
7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Dalam kehidupan keseharian, keluarga Tn. MS sangat harmonis, rukun dan tentram.
Semua keluarga merasa saling memiliki, apabila ada keluarga yang sakit atau ditimpa
musibah, maka anggota keluarga yang lain ikut merasakan akan hal yang sama yaitu
keadaan sakit atau ditimpa musibah.
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan dalam keluarga Tn. MS menganut kebudayaan jawa. Dalam berhubungan
dengan anggota masyarakat, keluarga tidak tampak kaku. Keluarga sangat membaur
dengan budaya yang ada disekitarnya.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn MS mampu untuk kurang mengenal dengan baik masalah kesehatan yang
dialami oleh salah satu anggota keluarga yaitu Tn. MS dengan TB paru. Hal ini
dibuktikan dengan bahwa keluarga belum mampu untuk menyebutkan tentang tanda dan
gejala serta faktor penyebab dari TB paru.
Kemampuan keluarga untuk mengerti tentang sifat masalah sudah tampak, karena
keluarga tidak menganggap bahwa batuk batuk yang dialami oleh Tn. MS dianggap
sebagai batuk biasa dan keluarga sudah memeriksakannya ke Puskesmas Singosari dan
sudah mendapat terapi sejak bulan Oktober 2007. Sejak awal pengobatan, Tn.MS
mengatakan sudah berobat secara teratur. Kalau obat habis, keluarga langsung pergi ke
Puskesmas untuk mengambil obat. Tn.MS mengatakan sebenarnya malas minum obat
karena setelah minum obat, ia merasa mual dan kembung. Tapi Tn.MS ingin cepat
sembuh, sehingga walaupun malas ia tetap meminum obatnya.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan, keluarga Tn. MS mampu untuk memanfaatkannya,
karena Tn. MS selama sakit berobat ke Puskesmas Singosari.
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. MS adalah 2 orang, Ny.F menggunakan KB Suntik.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. MS termasuk keluarga yang kurang mampu hal ini dapat dilihat dari
penghasilan tiap bulanya hanya sekitar Rp.500.000/perbulan. Dalam pemenuhan sandang,
pangan dan papan keluarga Tn. MS sangat sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan makan
sehari-hari, Tn.MS menanam sayur di tepi sawahnya serta di pekarangan rumahnya. Jika
ingin makan lauk-pauk, Tn.MS biasa mencari ikan di sungai dekat rumahnya.
9. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Tn. MS
Riwayat kesehatan sekarang : sejak enam bulan yang lalu Tn. MS sering batuk yang
disertai adanya dahak yang warnanya kekuningan dan kadang disertai darah dalam
dahaknya, demam di malam hari, nafsu makan menurun, berat badan agak menurun.
Riwayat kesehatan masa lalu : Tn. MS tidak pernah menderita penyakit yang berat,
kronis atau penyakit yang menular. Tn. MS tidak pernah minum minuman keras, tapi
merupakan perokok berat dengan frekwensi 1 1,5 pak perhari.
Pemeriksaan Fisik :
Tanda vital : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 84/menit, respirasi 22/menit, tinggi
badan 162 cm, berat badan 48 kg.
Bentuk kepala bulat, ukuran sedang dan simetris. Kulit kepala tidak ada luka, ketombe
dan bersih. Pertumbuhan rambut merata, warna hitam dan putih, tidak rontok. Wajah
agak pucat. Struktur simetris dan tidak ditemukan kesan sembab.
Mata lengkap, simetris, skelera tidak ikterus, tidak ada peradangan, konjungtiva agak
anemis, tidak ada benjolan abnormal, penglihatan agak kabur.
Telinga lengkap, simetris bilateral, pendengaran baik, tidak ada radang atau benjolan yang
abnormal.
Mulut dan faring : bibir tidak sianosis, kering dan tidak ada luka, gigi dan gusi normal,
adanya sisa makanan, caries tidak ada, terdapat karang gigi dan tidak ditemukan
perdarahan. Lidah berwarnah merah merata. Bau nafas tidak ada, uvula simetris, tonsil
tidak meradang dan tidak ada perubahan suara.
Hidung bersih, tidak ada secret, tidak terdapat tanda radang, tidak terjadi deviasi septum
nasi, tidak terdapat polip. Pernafasan cuping hidung tidak ada.
Leher , posisi trachea simetris, tidak ditemukan pembesaran tyroid dan perubahan suara
serta pembesaran kelenjar limfe.
Thorak : bentuk normal, frekwensi pernafasan 22 permenit, terdapat retraksi intercosta
dan batuk produktif serta pergerakan dada kanan dan kiri sama. Fokal fremitus lebih
bergetar paru kiri dari pada kanan, perkusi suara dullness. Suara nafas bronchial dan
bronkho-vesikuler terdapat ronkhi basah. Jantung suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada
tanda tanda pembesaran jantung. Kelainan tulang belakang tidak ditemukan.
Abdomen turgor baik, bentuk perut cekung, bising usus 12/menit, perkusi tympani,
hepar , lien tidak ada kelainan
Ekstrimitas simetris, tidaki terdapat edema, tidak ada varieses, kekuatan otot empat.
DO :
Lantai rumah sebagian terbuat dari
tanah, tampak lembab dan kotor.
Tidak ada tempat khusus untuk
membuang dahak
Tidak ada tempat khusus untuk
pembuangan limbah rumah.
Alat makan keluarga tidak ada
pemisahan atau digunakan
bersama
Pencahayaan rumah (kamar tidur)
kurang.
Tn.MS tidur sekamar dengan Ny.F
DS : Kurang Kurang
Keluarga mengatakan sejak lima pengetahuan informasi dan
bulan yang lalu sering batuk yang keterbatasan
disertai dahak. kemampuan
Keluarga mengatakan bahwa mencerap
Tn.MS sakit paru-paru, tapi tidak informasi
tahu jenis penyakit, penyebab,
pencegahan, perawatan dan
pengobatannya.
Tn. MS mengatakan, saya belum
tahu akibat yang terjadi, bila
penyakit saya tidak diobati .
Ny. F mengatakan , Tn. MS sudah
diperiksakan di RS Soepraoen.
Tetapi batuknya masih sering dan
agak sesak.
DO :
Keluarga tidak bisa menjawab
pertanyaan tentang pengertian
penyakit, pencegahan, perawatan
dan pengobatannya
Pendidikan Tn.MS dan Ny.F SD
Setelah dijelaskan tentang
pengertian penyakit, cara
pencegahan dan pengobatannya,
Tn.MS dan Ny.F belum bisa
menjawab pertanyaan sederhana
perawat
DS :
Keluarga mengatakan Tn.MS Resiko kerusakan
sudah menjalani pengobatan sejak penatalaksanaan
bulan Oktober 2007 program terapi di
Tn.MS mengatakan sering lupa rumah
minum obat, tapi selalu diingatkan (pengobatan tidak
oleh istrinya tuntas)
Tn.MS mengatakan sering mual
dan kembung setelah minum obat
Tn.MS mengatakan sebenarnya
malas minum obat, tapi ia ingin
penyakitnya cepat sembuh
DO :
Pemeriksaan fisik : bentuk dada
normal, terdapat retraksi intercosta,
batuk produktif. Nafas agak sesak.
lantai ruang tamu dari porselin,
sisanya terbuat dari tanah
keadaannya kotor dan lembab.
Ventilasi kurang karena jendela /
lubang angin terlalu sempit (kurang
dari 10% luas lantai).
D. Prioritas Masalah
Jumlah 4 1/6
Jumlah 3 2/3
Jumlah 3 1/6
Intervensi :
- Ajarkan mengenai diagnosis dan penatalaksanaan penyakit jangka panjang untuk
menentukan tingkat pembelajaran klien-keluarga.
- Ajarkan inkompatibilitas obat - obatan :
- Ajarkan pemberian obat-obatan :
- Ajarkan strategi penatalaksanaan stess : gunakan tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi,
rujuk ke sumber komunitas untuk program penatalaksanaan stress.
- Ajarkan konservasi energi.
- Informasikan klien tentang faktor yang diketahui mencetuskan eksaserbasi :
- Jelaskan tanda dan gejala yang harus dilaporkan pada profesional pelayanan kesehatan :
- Ajarkan tehnik mengunyah dan menelan
S : keluarga mengatakan
sudah tahu cara
- mengkaji penularan TB paru pada
pengetahuan anggota keluarga
keluarga tentang dengan cara percikan
2. 27 Des 2007 Kurang pengetahuan resiko terjadinya ludah.
Kamis pagi penularan TB paru O : keluarga mampu
pada anggota menjelaskan dengan
keluarga. bahasa yang sederhana
- Menjelaskan tentang tentang cara penularan
cara penularan TB TB paru yaitu melalui
paru percikan ludah.
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi.