Anda di halaman 1dari 1

Semua pasien yang diduga stroke harus menjalani pemeriksaan MRI atau CT

scan tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan hemoragik
serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa (kecurigaan stroke luas).
Stroke iskemik adalah diagnosis yang paling mungkin bila CT scan tidak
menunjukkan perdarahan, tumor, atau infeksi fokal, dan bila temuan klinis tidak
menunjukkan migren, hipoglikemia, ensefalitis, atau perdarahan subarakhnoid
(Goldszmidt et al., 2009).

Pencitraan otak atau CT scan dan MRI adalah instrumen diagnosa yang
sangat penting karena dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana stroke
yang diderita oleh seseorang. Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu
sebelum dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi platelet.
CT scan dibedakan menjadi dua yaitu, CT scan non kontras yang digunakan
untuk membedakan antara stroke hemoragik dengan stroke iskemik yang harus
dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan penyebab lain yang memberikan
gambaran klinis menyerupai gejala infark atau perdarahan di otak, misalnya
adanya tumor. Sedangkan yang kedua adalah CT scan kontras yang digunakan
untuk mendeteksi malformasi vaskular dan aneurisme (Lumbantobing., 2001).

Andersen, K.K, et al. 2009. Hemorraghic and Ischemic Strokes Compared


Stroke Severity, Mortality, and Risk Factors. American Heart Association

Goldszmidt, 2002. Esensial Stroke. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Lumbantobing, S. 2001.Neurogeriatri. Balai Penerbit FKUI : Jakarta

Mandip S. et al. 2007. Risk of Myocardial Infarction or Vasc ular Death After
First Ischemic Stroke. American Heart Association

Anda mungkin juga menyukai