Anda di halaman 1dari 7

1.

Psikologi Perkembangan adalah cabang dari psikologi yang


mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara
ontogenetik (tahapan pertumbuhan dan perkembangan individu mulai
embrio hingga dewasa), yaitu mempelajari proses- proses yang mendasari
perubahan- perubahan yang terjadi dalam diri, baik perubahan dalam
struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi mental manusia sepanjang
rentang hidupnya (life span) yang meliputi perkembangan yang bersifat
seumur hidup, multidimensional, multidireksional, plastis, melekat secara
kesejarahan, dipelajari oleh sejumlah disiplin ilmu, serta bersifat
konsektual, yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang mati.
Perkembangan merupakan suatu proses yang tidak hanya
terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar,
melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang
berlangsung secara terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi- fungsi
jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ketahap
kematangan melalui pertumbuhan, pematangan, dan belajar, yang
kemudian perkembangan itu bergerak secara berangsur- angsur tetapi
pasti, melalui suatu bentuk/tahap ke bentuk/ tahap berikutnya , yang kian
hari kian bertambah maju, mulai dari masa pembuahan dan berakhir
dengan kematian. Ini menunjukkan bahwa sejak masa konsepsi bahwa
sejak masa konsepsi sampai meninggal dunia, individu tidak pernah statis,
melainkan senantiasa mengalami perubahan- perubahan yang bersifat
progresif dan berkesinambungan.
Pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk pada
perubahan- perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam
ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan badan ( kaki, kepala, jantung,
dsb). Dengan kata lain pertumbuhan lebih cenderung menunjuk pada
kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu
titik optimum dan kemudian menurun menuju keruntuhannya. Sedangkan
perkembangan lebih menunjuk pada kemajuan mental atau
perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat.
Manfaat mempelajari psikologi perkembangan melihat
pengertian dari psikologi perkembangan itu sendiri yang mempelajari
tentang perkembangan tingkah laku manusia, maka disini manfaat dari
mempelajari psikologi perkembangan yaitu dapat memperoleh
pengetahuan tentang perkembangan sehingga dapat memberikan
harapan yang realistis terhadap anak dan remaja misalnya; psikologi
perkembangan memberitahu kita kapan bisanya seorang anak bisa mulai
bicara, dengan pengetahuan perkembangan tersebut dapat membantu
dalam memberikan respon yang tepat terhadap perilaku anak, mengenal
kapan perkembangan normal yang sesungguhnya dimulai, dan belajar
pekembangan dapat membantu kita untuk memahami diri sendiri.
Singkatnya, mempelajari psikologi perkembangan akan memberikan
banyak informasi tentang siapa kita, bagaimana kita dapat seperti ini, dan
kemana masa depan akan membawa kita.
2. Aspek- aspek perkembangan manusia :
Perkembangan Aspek Fisik
Petumbuhan fisik tidak dapat dikatakan mengikuti pola
ketetapan yang tertentu. Pertumbuhan tersebut terjadi secara
bertahap, atau dengan kata lain seperti naik turunnya gelombang
adakalanya cepat adakalanya lambat.
Pada umumnya perkembangan ini terbagi menjadi 3 yaitu
pada masa anak- anak, remaja dan dewasa, dimana pada masa
kanak- kanak sampai usia 6 tahun pertumbuhan fisik yang dialami
meningkat secara berangsur dan bertahap, ketika pada usia kanak-
kanak akhir pertumbuhan yang dialami cukup stabil, hingga
kemudian sampai pada masa remaja yang ditandai dengan
percepatan pertumbuhan fisik yang pesat yang sekaligus diiringi
dengan perkembangan psikoseksual, yang akhirnya ketika dewasa
setelah mencapai puncak kemampuan fisiknya, pada masa ini
kemampuan fisik lama kelamaan mengalami penurunan secara
perlahan seperti kulit menjadi keriput, gigi mulai tanggal,
penglihatan dan pendengaran mulai berkurang, serta gerakan
menjadi lebih lamban dan kurang lincah.
Perkembangan Kognitif
Dalam perkembangan ini, menurut teori peaget anak pada masa
kanak- kanak awal berada pada tahap perkembangan
praoperasional(2-7 th) yang berarti belum matangnya cara kerja
pikiran yang kemudian pada masa kanak- kanak akhir berada dalam
tahap operasi konkret dalam berfikir yang ditandai dengan adanya
aktivitas- aktivitas mental seperti mengingat, memahami, dan
mampu memecahkan masalah. Yang setelah itu ketika masa remaja
memasuki tahap berpikir yang lebih matang, yang akhirnya pada
masa dewasa berkembang dalam tahap mencari prestasi, tanggung
jawab eksekutif, dan reintegratif.
Perkembangan Emosi
Kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada pada bayi
yang baru lahir. Gejala pertama perilaku emosional adalah
keterangsangan umum terhadap stimulasi yang kuat. Meskipun
demikian, pada saat bayi lahir, bayi tidak memperlihatkan reaksi
yang secara jelas dapat dinyatakan sebagai keadaan emosional
yang spesifik. Dengan meningkatnya usia anak, semua emosi
diekspresikan secara lebih lunak karena mereka harus mempelajari
reaksi orang lain terhadap luapan emosi yang berlenihan, sekalipun
emosi itu berupa kegembiraan atau emosi yang menyenangkan
lainnya. Emosi dapat berkembang melalui kematangan dan belajar.
Perkembangan Moral
Pada saat lahir, tidak ada anak yang memiliki hati nurani atau
skala nilai. Akibatnya, tiap bayi yang baru lahir dapat dianggap
amoral. Tidak seorang anakpun dapat diharapkan mengembangkan
kode moral sendiri. Maka, tiap anak harus diajarkan standart
kelompok tentang yang bernar dan yang salah.
Menurut Peaget, perkembangan moral terjadi dalam dua
tahap. Tahap pertama disebut tahap realisme moral ( moralitas oleh
pembatasan. Tahap kedua disebut moralitas otonomi ( moralitas
oleh kerja sama atau hubungan timbal balik). Dalam tahap yang
pertama ini seorang anak menilai tindakan sebagai benar atau
salah atas dasar konsekuensinya dan bukan berdasarkan motivasi
dibelakangnya. Moral anak otomatis mengikuti peraturan tanpa
berfikir atau menilai, dan cendrung menganggap orang dewasa
yang berkuasa sebagai maha kuasa. Yang paling penting menurut
Piaget bahwa anak menilai suatu perbuatan benar atu salah
berdasarkan hukuman bukan pada nilai moralnya. Di tahap kedua
perkembangan kognitif anak telah terbentuk sehingga dia dapat
mempertimbangkan semua cara yang mungkin untuk memecahkan
masalah tertentu. Anak mulai dapat melihat masalah dari berbagai
sudut pandang dan dapat mempertimbangkan berbagai faktor
untuk memecahkan masalah.
Perkembangan Seksual
Perkembangan seksual ini mulai terlihat ketika remaja, dimana
perkembangan fisik termasuk dalam perkembangan psikoseksual
dimana antara remaja laki- laki dan remaja perempuan terlihat
kekhasannya secara fisik, yang diiringi dengan perkembangan
psikoseksualnya seperti; pada perempuan ditandai dengan
terjadinya menstruasi sedangkan pada laki- laki ditandai dengan
adanya ejakulasi awal, yang biasanya hanya diketahui oleh remaja
yang bersangkutan, selain itu seiring dengan kematangan seksual,
menurut garrison, seorang remaja akan mengalami jatuh cinta atau
memiliki perasaan tertarik dengan lawan jenisnya.

Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa di tingkat pemula ( bayi) dapat
dianggap semacam persiapan berbicara, dengan melalui tahapan
cooing, babling, one-word uterance, Two word-utterance dan
telegraphich speech, serta basic adult sentence structure,
selanjutnya pada masa kanak- kanak perkembangan bahasa
membutuhkan stimulasi dari luar disebut modeling, dengan
modelling anak dapat belajar bahasa dari model yang ada di
dekatnya dan model yang paling mudah untuk ditiru.
Perkembangan selanjutnya pada masa remaja dan dewasa memiliki
kemampuan bahasa yang baik karena mampu untuk berkomunikasi.
Perkembangan Agama
Anak mengenal Tuhan pertama kali melalui bahasa dari kata- kata
orang yang ada dalam lingkungannya, yang pada awalnya diterima
secara acuh. Tuhan bagi anak pada permulaan merupakan nama
sesuatu yang asing dan tidak dikenalnya serta diragukan kebaikan
niatnya. Tidak adanya perhatian terhadap tuhan pada tahap
pertama ini dikarenakan ia belum mempunyai pengalaman yang
akan membawanya kesana, baik pengalaman yang menyenangkan
maupun yang menyusahkan. Namun, setelah ia menyaksikan reaksi
orang- orang disekelilingnya yang disertai oleh emosi atau perasaan
tertentu yang makin lama makin meluas, maka mulailah
perhatiannya terhadap kata Tuhan itu tumbuh. Selanjutnya pada
fase remaja seorang remaja sudah memahami apa itu Tuhan namun
belum mendalam, kemudian dilanjutkan pada fase dewasa dimana
pada usia tersebut memiliki kematangan dalam berfikir serta
kesadaran untuk beragamapun sudah mendalam sehingga disini
perkembangan keagamaan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada
Allah SWT.

Teori- Teori Perkembangan manusia


Teori perkembangan manusia merupakan teori yang digunakan
untuk menggambarkan perkembangan manusia pada umumnya
yang meliputi teori dasar dan teori turunan. Dimana teori dasar
terdiri dari teori Nativisme yang menganggap perkembangan
manusia dipengaruhi oleh faktor- faktor bawaan sejak dilahirkan
dengan kata lain menganggap seolah- olah sifat manusia tidak bisa
berubah karena keturunan; teori Empiris yang berpandangan bahwa
perkembangan individu dipengaruhi oleh pengalaman selama
perkembangan dari lahir s/d mati; dan teori konvergensi yang
merupakan gabungan dari faktor pembawaan dan pengalaman
yang dianggap memiliki peranan dalam mempengaruhi dan
menentukan perkembangan individu. Serta teori turunan yang
terdiri dari teori psikodinamik ( merupakan suatu proses
perkembangan yang aktif dan dinamis); Teori Psikoseksual
(perkembangan kepribadian manusia memiliki 3 struktur penting
yang meliputi Id, ego, dan super ego); Teori psikososial; teori
kognitif; teori pemrosesan informasi, teori kontekstual; teori
etiologis; teori ekologis; teori behavior dan belajar sosial. Dimana
semua teori yang ada tersebut pada dasarnya memiliki fungsi yang
sama yaitu untuk mempelajari bagaimana individu berkembang.

3. Prinsip- Prinsip Perkembangan meliputi:


a) Prinsip Kesatuan Organis
Merupakan prinsip dimana perkembangan antar fungsi yang satu
dengan yang lain saling berpengaruh. Contoh: Perkembangan
bahasa anak merupakan suatu kebulatan, artinya kita tidak boleh
meninjau perkembangan bahasa saja, tetapi perkembangan
sebelumnya juga harus diperhatikan penguasaan anak terhadap
kata- kata, kalimat dan sebagainya.
b) Prinsip Tempo dan Irama Perkembangan
Merupakan prinsip yang menekankan bahwa masing- masing
individu memiliki tempo dan irama sendiri dalam
perkembangannya, misalnya ada seorang anak yang sudah dapat
berjalan ketika berusia 1 tahun, namun dilain tempat ada anak yang
berusia 1 tahun bahkan lebih belum bisa berjalan, ini menunjukkan
bahwa tempo dan irama setiap individu itu sendiri- sendiri.
c) Tiap Individu Mengikuti Pola perkembangan yang umum
Meskipun individu memiliki tempo dan irama yang berbeda namun
individu tersebut masih mengikuti garis perkembangan yang umum.
Misalnya, ketika ada seorang anak yang sama- sama berusia 1
tahun dimana yang satu sudah mampu berjalan namun yang
satunya belum, namun secara umum kedua anak tersebut tetap
mengikuti garis perkembangan umum, sebab kemungkinan
terjadinya perbedaan dikarenakan faktor pembawaan dan
lingkungan. Sehingga, model pendidikan secara klasikal dapat
diterapkan pada anak yang memiliki usia yang sama.
d) Prinsip Interaksi
Antara pembawaan dan lingkungan saling berpengaruh di
dalam perkembangan anak. Misalnya anak mempunyai bakat yang
baik, tetapi karena hidup dilingkungan yang tidak menguntungkan,
maka seorang anak belum tentu berkembang dengan baik.
Implikasi terhadap pendidikan diantaranya: pendidik harus
memberikan variasi pendidikan yang seluas- luasnya, potensi-
potensi anak bisa berkembang karena ada stimulus yang diberikan.
e) Prinsip Kematangan
Kematangan anak menentukan pendidikan yang diberikan, orang
tidak dapat memaksakan materi pendidikan melebihi batas tingkat
kematangannya. Misalnya: seorang anak 5tahun dianggap masih
belum matang untuk menangkap masalah- masalah yang bersifat
abstrak, karena itu anak- anak tersebut masih belum bisa diberikan
soal- soal matematika. Jika terjadi pemaksaan kematangan yang
terlalu awal akan mengakibatkan kerusakan atau kegagalan dalam
perkembangan tingkah lakuindividu yang bersangkutan.
f) Proses Perkembangan
Setiap proses perkembangan terdapat hasrat untuk
mempertahankan diri dan mengembangkan diri. Adanya keinginan
untuk makan, minum, dan istirahat merupakan keinginan untuk
memperhatankan diri, sedangkan adanya keinginan untuk bergerak,
bermain, mengadakan eksplorasi merupakan hasrat
mengembangkan yang sudah ada.
g) Fungsi psikis tidak timbul secra berturut- turut, tetapi
secara bersamaan
Menulis materi pelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan
fungsi ingatan, fikiran, perasaan, gerak dan sebagainya secara
bersamaan, hanya pada waktu tertentu, salah satu fungsi yang
menonjol sehingga nampak secara beruratan.
h) Perkembangan mengikuti proses diferensiasi dan integrasi
Dengan bertambahnya umur,perkembangan anak akan semakin
maju, sehingga terjadi proses diferensiasidan integrasi.
i) Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan asuhan
secara sadar
Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan suatu asuhan,
bimbingan yang dilakukan secara sadar. Untuk mencapai
perkembangan yang normal, asuhan dan bimbingan harus diberikan
secara sadar dan terencana.
4. a). Penelitian ini dikategorisasikan dalam penelitian perkembangan karena
penelitian dengan judul Hubungan Pengambilan Keputusan dengan
Kematangan Emosi dan Self-Efficacy pada Remaja ini terlihat bahwa disini
membahas mengenai kematangan emosi yang merupakan keadaan
seorang remaja mencapai tingkat kedewasaan perkembangan
emosionalnya yang berhubungan dengan kontrol diri ketika dihadapkan
pada pengambilan keputusan, serta self Efficacy yang merupakan
perkembangan pola pikir seorang remaja dalam menyusuntindakan yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas- tugas khusus yang dihadapi.

b). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan


kuantitatif dengan rancangan korelasional dengan menjadikan
Pengambilan keputusan sebagai variabel terikat, dan kematangan Emosi
dan Self Efficacy sebagai variabel bebas. Sampel yang digunakan
sejumlah 95 dari 145 populasi. Dengan karakteristik jenis kelami laki- laki
dan perempuan usia 15-18 tahun, merupakan siswa dari SMA Kristen
Pirngadi Surabayath ajaran 2012-2013. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik simple random smpling yaitu sampel yang
pengambilan anggota populasinya dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi.

c). Hasil penelitian yang menunjukkan fokus penelitian psikologi


perkembangan yaitu terlihat pada hasil yang menunjukkan bahwa
semakin tinggi kematangan emosi remaja atau dengan kata lain
perkembangan emosi pada remaja maka semakin tinggi pula kemampuan
pengambilan keputusan, jadi disini jika perkembangan emosi remaja itu
baik maka kemampuannya dalam mengambil keputusanpun akan semakin
baik.

5. Hukum Perkembangan manusia dalam kontekstual kondisi perkembangan


manusia Indonesia yaitu pada hakikatnya masyarakat Indonesia
mengalami semua hukum perkembangan baik itu dari hukum
cephalocaudal, hukum proximodistal,hukum perkembangan umum ke
khusus, hukum berlangsung dalam tahapan perkembangan, hukum tempo
dan irama perkembangan, hukum konvergensi perkembangan, hukum
kesatuan organ, hukum hierachi perkembangan, hukum masa peka,
hukum rekapitulasi yang terdiri dari masa berburu dan menyamun, masa
menggembala, masa bercocok tanam, serta masa berdagang, dan hukum
Redistinasi, dimana semua itu akan dialami semua manusia, namun jika
terjadi perbedaan karakter antar individu dalam satu bangsa atau bahkan
negara padahal hukum perkembangan yang dilalui sama maka disini
faktor lingkungan untuk melalui hukum perkembangan itu berbeda akan
menghasilkan karakter yang berbeda pula, misalnya; orang Indonesia
ketika melalui masa bercocok tanam karena negara Indonesia negara
agraris disini individu akan cenderung melakukan cocok tanam seperti
halnya dengan apa yang dilihat menanam tanaman di dalam lahan yang
luas, namun lain halnya dengan masyarakat luar negeri dimana
negaranya itu adalah negara Industri yang mana lahannya sempit
mungkin mereka melewati masa bercocok tanam dengan menanam dalam
tabulampot.
Nama : Yunita Kurnia Sari
NIM : 14220038
Mata kuliah : Psikologi Perkembangan
Semester/Jurusan : 3/ BKI B
Dosen : Dr. Casmini, S.Ag, M.Si
Hari/ tanggal ujian : Selasa, 20 Oktober 2015
Jam : 14.30- 16.00 WIB
Ruang : 308

Anda mungkin juga menyukai