Anda di halaman 1dari 23

TEKNIK BERPIDATO

Oleh :
Ahmad Zulkarnaen(14220003)
Annisa Fitriani Islamiyati (14220011)
Ayu Oga Artiani (14220035)
Yunita Kurnia Sari (14220038)
Tehnik pidato adalah suatu cara bagaimana
seseorang menjabarkan materi pidato yang
terpola secara lengkap. Maksud terpola disini
yaitu materi yang akan disampaikan harus
disiapkan garis-garis besar isinya, dengan
menuliskan hal-hal yang dianggap paling
penting dan utama untuk disampaikan.
Teknik Memilih Kata

Kata- kata merupakan alat utama yang digunakan


komunikator dalam menyampaikan pesan kepada
komunikan, sebab kata- kata adalah lambang
pengertian dari gagasan- gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia.
Selain untuk mengungkapkan gagasan- gagasan,
kata- kata juga dapat digunakan untuk
memperhalus dan bahkan menyembunyikan
kenyataan, serta dapat mencerminkan tingkah laku
dan struktur sosial pembicara.
Glenn R. Capp dan Richard Capp, Jr merumuskan
ketentuan- ketentuan retorika sebagai berikut :
Bahasa lisan harus menggunakan kata- kata yang
jelas, tepat, dan menarik.
a. Kata- Kata Harus Jelas
Berarti bahwa kata- kata yang dipilih tidak
boleh menimbulkan arti ganda (ambigu), tetap
dapat mengungkapkan gagasan secara cermat.
hal- hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut:
• Gunakan istilah yang spesifik (tertentu).
• Gunakan kata- kata yang sederhana/
Berhemat dalam penggunaan kata- kata.
• Hindari istilah- istilah teknis.
b. Kata- Kata Harus Tepat
Penggunaan kata- kata harus disesuaikan dengan kepribadian
komunikator, jenis pesan, keadaan khalayak, dan situasi
komunikasi.
Prinsip- prinsip yang perlu untuk diperhatikan:
• Hindari kata- kata klise
• Gunakan bahasa pasaran secara hati-hati
• Hati- hati dalam penggunaan kata- kata pungut
• Hindari vulgarisme dan kata- kata yang tidak sopan
• Jangan menggunakan penjulukan
• Jangan menggunakan eufemisme yang berlebihan
c. Kata- Kata Harus Menarik
Selain harus jelas dan pantas, kata- kata juga harus
menimbulkan kesan yang kuat, hidup dan merebut
perhatian. Berikut adalah kiat- kiat untuk dapat
menggunakan kata- kata yang dapat menimbulkan kesan
yang kuat, hidup dan merebut perhatian :
• Pilihlah kata- kata yang menyentuh langsung diri khalayak
• Gunakan kata berona
• Gunakan bahasa yang figuratif
• Gunakan kata- kata tindak
Teknik Membuka Pidato

Tujuan utama pembukaan pidato ialah membangkitkan


perhatian, memperjelas latar belakang pebicaraan dan
menciptakan kesan yang baik mengenai komunikator.
Yang pertama kali harus anda lakukan dalam tahap ini
ialah pengesankan agar pendengar siap untuk
memperhatikan anda.
Bagaimana cara-cara membuka pidato dan berapa
banyak waktu yang dibutuhkannya amat bergantung
kepada topik, tujuan, situasi, khalayak, dan hubungan
antara komunikator dengan komunikan.
Sebagai pedoman, anda dapat memilih satu di antara cara-cara
di bawah ini:
a. Langsung menyebutkan pokok persoalan
Komunikator menyebutkan hal yang akan dibicarakannya dan
memberikan kerangka pembicaraannya. Cara ini diasanya
dilakukan bila topik adalah pusat perhatian khalayak.
b. Melukiskan latar-belakang masalah
Komunikator menerangkan sejarah topik, membatasi
pengertian, dan menyatakan masalah-masalah utamanya.
Mengapa timbul persoalan itu, apa hubungannya dengan
khalayak, dan mengapa dipilih masalah itu.
c. Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian
yang tengah menjadi pusat perhatian khalayak.
Dengan menambatkan pembicaraan kepada fokus
perhatian khalayak, kita mempunyai peluang yang baik
untuk memasukkan ide-ide kita dan menimbulkan kesan
yang kuat.
d. Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang
diperingati.
Ini biasanya dilakukan dalam pidato untuk memperingati
hari bersejaran, bangunan baru atau orang besar yang
sudah tiada.
e. Menghubungkan dengan tempat komunikator berpidato.
Tempat berlangsungnya pertemuan seperti bangunan,
lapang, taman, di depan patung, dan sebagainya, dapat
dijadikan dasar pembukaan pidato.
f. Menghubungkan dengan suasana emosi (mood) yang
tengah meliputi khalayak.
Suasana riang dan suasana sedih memerlukan cara
pembukaan yang berbeda. Dengan mendasari pidato kita
pada suasana emosi khalayak, mereka dapat dibawa
dengan mudah kepada gagasan kita sendiri.
g. Mengubungkan dengan kejadian sejarah yang terjadi di
masa lalu
Bila kita ingin menunjukkan pentingnya persoalan yang
dikemukakan, atau perkembangan yang telah dicapai,
alusio historis menanamkan kesan yang kuat.
h. Menghubungakn dengan kepentingan vital pendengar.
Dengan menghubungkan pokok pembicaraan pada hal-hal
penting dalam kehidupan pendengar atau pada
kepentingan tertentu yang khas bagi pendengar anda,
maka khalayak akan terlibat langsung dalam
pembicaraan.
i. Memberikan pujian pada khalayak atas prestasi
mereka.
Bila khalayak memiliki keistimewaan tertentu atau
telah melakukan usaha yang dapat dibanggakan,
pembukaan dengan menyebut keistimewaan tersebut
akan menyenangkan mereka.
j. Memulai dengan pernyataan yang mengejutkan.
Cara ini disebut juga the shock technic. Khalayak
dikejutkan dengan pernyataan fakta atau opini yang
luar biasa.
k. Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan
pertanyaan
Pertanyaan yang baik dapat mendorong khalayak
untuk memikirkan jawabannya.Pertanyaan itu
haruslah yang erat kaitannya baik dengan
kepentingan khalayak maupun dengan isi pidato.
l. Menyatakan kutipan
Yang dikutip dapat berupa ucapan pejabat atau orang
terkemuka, syair, puisi, tulisan pengarang ternama
atau ayat-ayat kitab suci.
m. Menceritakan pengalaman pribadi
Pengalaman pembicara yang menarik dapat
membuka minat pendengar. Pengalaman
tersebut akan dapat membuka minat pendengar.
n. Mengisahkan cerita faktual, fiktif atau situasi
hipotetis
Manusia senang mendengar “dongeng” atau
dibawa untuk membayangkan situasi rekaan di
masa kini atau masa yang akan datang.
o. Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui
kebenerannya
Supaya menarik, selain harus relevan dengan pokok
pembicaraan, teori itu harus pula luar biasa dan disajikan
secara dramatis.
p. Membuat humor
Pembukaan jenis ini adalah yang paling sukar. Beberapa
penulis bahkan tidak menganjurkannya sama sekali. Bila
berhasil, pembukaan seperti ini amat berkesan bagi
pendengar. Bila gagal, bukan saja khalayak, pembicara
pun akan diganggu oleh kekecewaan.
Teknik Menutup Pidato

Permukaan dan akhir pidato adalah bagian-bagian


yang paling menentukan.Maka penutup pidato
harus dapat memfokuskan pikiran dan perasaan
khalayak pada gagasan utama atau kesimpulan
penting dari seluruh isi pidato.
Ada dua macam penutup yang buruk: berhenti
tiba-tiba dan komposisi yang kurang sempurna
serta berlarut-larut tanpa pengetahuan dimana
harus berhenti. Di bawah ini ada beberapapenutup
pidato:
a. Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar
pembicaraan
Manusia sanggup mengingat banyak hal, tetapi
hanya sanggup mengingat jelas beberapa hal saja.
Cara yang paling mudah ialah membilangnya dalam
urutan 1, 2, 3,… dst.
b. Menyatakan kembali gagasan utama dengan
kaliamat dan kata yang berbeda.
Ini dapat dilakukan setelah menyebutkan ikhtisar
pidato atau tanpa ikhtisar pidato.
c. Mendorong khalayak untuk bertindak (appeal for
Action)
Pidato persuasive selalu ditujukan untuk memperoleh
tindakan tertentu dari khalayak. Tindakan itu dapat
berupa respon fisik seperti mencoblos partai tertentu,
program kb, menyumbangkan dana dan sebagainya.
d. Mengakhiri dengan Klimaks
Akhir pidato merupakan puncak seluruh uraian.
Menuju penutup pidato, uraian menjadi lebih penting
dan lebih patuh mendapat perhatian.
e. Mengatakan kutipan sajak, kitab suci, peribahasa,
atau ucapan ahli.
Kutipan dapat menambah keindahan komposisi,
asalkan kutipan itu ada kaitannya dengan tema yang
dibicarakan atau menunjukkan arah tindakan yang
harus dilakukan.
f. Menceritakan contoh yang berupa ilustrasi dari tema
pembicaraan
Ilustrasi itu haruslah berbentuk cerita yang menarik
perhatian dan menghidupkan jalannya uraian.
g. Menerangkan maksud sebenarnya pribadi
pembicara
Ini akan efektif sekali, bila pembicara memiliki
prestise yang tinggi dimata khalayaknya.
h. Memuji dan menghargai khalayak
Pujian efektif tentu saja adalah pujian yang
wajar, ikhlas dan tidak berlebih- lebihan.
Dengan pujian, pembicara akan meninggalkan
pendengar dengan keadaan puas dan bahagia.
i. Membuat pernyataan yang humoris atau
anekdot lucu
Kalau bukan ahlinya, penutup cara ini adalah
yang paling sukar. Bila berhasil, kita akan
meninggalkan mereka dalam keadaan
tertawa.
ARIGATOU GOZAIMASU...


Anda mungkin juga menyukai