Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbicara sangat berperan di dahadapan suatu massa. Seseorang yang
memiliki keterampilan berbicara akan dengan mudah menyampaikan ide atau
gagasannya kepada orang lain dan diduga ia akan berhasil mengemukakan
gagasan itu sehingga dapat diterima orang lain. Seballiknya, jika seseorang
tidak atau kurang memiliki keterampilan berbicara tentu akan mengalami
kesulitan dalam menyampaikan gagasannya kepada orang lain dan diduga
akan mengalami kegagalan karena biasanya pembicaraannya tidak atau kurang
menarik, sehingga sulit memahaminya.
Salah satu ragam berbicara yang sering digunakan dari dulu sampai
sekarang adalah berpidato. Dalam penataran-penataran, dalam peringatan-
peringatan, dalam seminar-seminar, dalam perayaan-perayaan pidato sering
digunakan. Seseorang yang memiliki kemampuan berpidato dalam forum-
forum tersebut, biasanya mendapatkan tempat di hati para pendengarnya.
Itulah sebabnya banyak orang yang ingin berusaha untuk memiliki
keterampilan berbicara dengan baik agar sanggup menyampaikan pidato di
hadapan massa dengan baik.
Mahasiswa hendaknya berusaha pula memiliki keterampilan berbicara
umumnya dan memiliki kemampuan berpidato di hadapan massa khususnya
karena bagaimanaa pun pada suatu saat kita akan dituntut untuk berpidato.
idato merupakan suatu hal yang sangat penting baik pada waktu sekarang
maupun pada waktu yang akan datang, karena pidato merupakan penyampaian
dan penanaman pikiran, informasi atau gagasan dari pembicara kepada
khalayak ramai. Seseorang yang berpidato dengan baik akan mampu
meyakinkan pendengarnya untuk menerima dan mematuhi pikiran, informasi,
gagasan atau pesan yang disampasikannya.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belkang yang telah dikemukakan diatas,
maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah !
a. "pakah yang dimaksud dengan berpidato#
b. "pa sajakah kiat-kaiat berpidato dalam situasi formal agar
berhasil#
c. Bagaimanakah tatacara berpidato yang baik#
d. "pa sajakah etika berpidato yang harus diperhatikan#
e. Bagaimanakah cara menulis pidato#
f. Bagaimanakah cara menyempurnakan naskah pidato berdasarkan
hasil sutingan#
g. Bagaimanakah cara menyampaikan pidato yang benar#
C. Tujuan
$ujuan merupakan hasil yang akhir yang hendak dicapai dari suatu
kegiatan yang dilakukan. "dapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah!
a. %ntuk mengetahui segala sesuatu tentang pidato khususnya tentang
cara menulis pidato, persiapan sebelem pidato sampai dengan cara
menyampaikannya agar pidato tersebut bisa dikategorikan sebagai pidato
yang baik
b. %ntuk mengetahui faktor-faktor pendukung apa saja yang harus
diperhatikan dalam keberhasilan berpidato
D. Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut!
a. %ntuk menambah wawasan bagi para pembaca khususnya mahasiswa
&akultas 'edokteran %ni(ersitas Samarinda mengenai segala sesuatu
tentang pidato.
b. %ntuk memberi masukan kepada para pembaca yang ingin berpidato,
terutama mengenai persiapan sebelum pidato, cara menulis pidato hingga
2
penyampaiannya beserta kiat-kiatnya agar pesan dalam pidato yang
disampaikannya dapat diterima oleh para pendengarnya.
E. Ruang Lingku
Dalam penulisan makalah mengenai pidato ini, adapun masalah yang akan
kami bahas diantaranya tentang !
a. engertian dan 'iat Berpidato
b. $atacara dan )tika Berpidato
c. Menulis *askah idato
d. Menyempurnakan *askah idato Berdasarkan Suntingan
e. Menyampaikan idato
3
BAB II
PEMBAHA!AN
A. Pengertian "an #iat Beri"at$
+. engertian idato
idato merupakan suatu bentuk perbuatan berbicara dalam situasi tertentu
dan dengan pendengar tertentu pula. idato merupakan salah satu bentuk
komunikasi lisan. ,leh sebab itu, unsur-unsur yang berupa intonasi -tempo,
tekanan, dan panjang pendek ucapan., gerak-gerik, dan mimik merupakan faktor-
faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pidato. idato berbeda
dengan ceramah. erbedaan tersebut antara lain !
idato
a. enggupan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditunjukkan kepada banyak
orang
b. embawa pidato tidak diwajibkan mengarahkan audiens untuk memahami
sungguh-sungguh masalah yang disampaikan.
c. $idak ditinjak lanjuti dengan tanya jawab.
d. /ebih besifat umum.
0eramah
a. idato oleh seseorang dihadapan banyak pendengar yang membicarakan suatu
hal, pengetahuan, dan sebagainya.
b. embawa pidato berkewajiban mengarahkan asudiens untuk memahami
sungguh sungguh naskah yang disampaikan.
c. Diakhiri dengan tanya jawab.
d. /ebih bersifat khusus.
1. 0ara menarik perhatian
"da beberapa cara menarik perhatian pendengar, antara lain !
a. 'uasai bahan pidato.
b. Bahan pidato harus menarik sesuai !
+. $ingkat pendidikan dan kebudayaan pendengar.
1. Situasi dan kondisi saat pidato.
4
c. erhatikan penampilan lahiriyah dan penampilan kedalam ilmu pengetahuan.
d. %sahakan agar pendengar kagum dan yakin akan kemampuan berbicara.
e. erhatikan intonasi yang tidak monoton.
f. 2angan menggunakan kalimat yang panjang dan berbelit-belit, tetapi gunakan
kalimat yang efektif dan menarik.
g. andangan harus menyebar ke seluruh pendengar.
3. Beberapa tips agar tidak mengalami demam panggung dan pidato penting
yang "nda disampaikan pun bisa berjalan dengan lancar.
a. Buatlah pendek
2angan berpidato terlalu lama dan berpanjang-panjang, karena akan
membuat pendengar merasa bosan. Sesuaikan durasi pidato dengan
konteks peermasalahan.
b. Buatlah sederhana
endengar akan menangkap satu atau dua dari semua ide yang "nda
sampaikan. Bukan sepuluh atau duia puluh. 2ika tidak bisa
mengekspresikannya dalam satu atau dua kalimat yang sederhana dan
mudah untuk dimengerti, pidato akan menjadi tidak fokus.
c. Bersikaplah realistis
"nda diminta berpidato karena memiliki pengalaman yang tidak dimiliki
oleh pendengar. Berbagilah pengalaman tersebut, dan buatlah mereka
juga merasakan apa yang "nda rasakan.
d. Menarik perhatian khalayak
ada menit-menit pertama berpidato, jalinlah hubungan dengan
pendengar. /akukan interaksi. $ersenyumlah atau mengangguk pada
moderator. $unggulah, jangan memulai pidato, sampai "nda mendapat
perhatian semua orang. 'emudian, lakukanlah kontak mata, tebar
pandangan dengan penuh keyakinan ke arah kiri, kanan, dan tengah
ruangan.
5
e Bicaralah, bukan membaca
2ika "nda berbicara, akan jauh lebih komunikatif dan 4hidup4 ketimbang
membaca skrip 5 naskah. "da baiknya menggunakan catatan kecil untuk
membantu mengingat apa yang skan "nda sampaikan.
f. 6ileks
2angan terlalu sering mengambil nafas dalam-dalam atau bernafas terlalu
cepat. Ingat, audience bisa melihat ketegangan "nda. Dan ini dapat
menngurangi fokus dari pidato yang anda sampaikan. Bersikaplah santai,
dan bernaspa sewajarnya, agar diri "nda tetap dalam ketenangan.
osisikan diri "nda sedang berbicsra dengan teman sejawat "nda, bukan
pada audiuence.
g. Istirahat cukup, makan cukup
Itirahatlah yang cukup, tidak perlu bergadang. Makanlah yang cukup
untuk menghindari kadar asam lambung yang dapat dipicu oleh tingkat
sress.
h. Berpenampilan yang menarik
Ini merupakan nilai tambah bagi "nda. Setidaknya jika penampilan baju
dan asksesoris "nda menarik, mata audience ! dipaksa4 untuk melihat
"nda bukan#
7. &aktor enunjang 'eefektifan Berpidato
"gar pidato sukses, disamping dapat mmengguasai massa, masih dipelukan
hal-hal berikut !
a. embicara dituntut seseorang yang bermoral. 2ika pembicara bermoral tidak
baik dan diketahui oleh pendengar, maka pendengar akan mencemooh.
embicara yang bermoral baik dan jujur akan sangat berkesan bagi pendengar.
b. embicara hendaknya sehat jasmani dan rohani, sehingga penampilaanya dapat
bersemaanngat, gagah,dan simpatik. 2angan sekali-kali menunjukan fisik yang
lemah di hadapan massa.
c. Sarana yang diperlukan hendaknya cukup menunjang, misalnys publikasi. 2ika
pidato disampaikan di hadapan massa, pengeras suara yang memadaii, waktu
dan tempat yang sesuai.
6
d. 2ika berpidato di hadapan massa, harus diperhatikann! (olume suara, tingkat
pengetahuan massa, keadaan sosial, kebiasaan, adat-istiadat, dan agama, waktu
berbicara tidak begitu lama, pembicara harus sabar dan menyesuaikann
gayanya dengan massa.
B. Tata%ara "an Etika Beri"at$
+. $ata 'rama Berpidato
Berpidato di muka umum merupakan suatu kehormatan . Berhasil atau
tidak ini juga ditentukan oleh tata karma dalam berpidato. $ata krama ini
tentu di sesuaikan dengan forum yang di hadapi, misalnya di hadapan
massa,dihadapan wanita, di hadapan orang-orang terkemuka dll.8al-hal
yang perlu di perhatikan dalam berpidato adalah!
a. jika berpidato di hadapan umum hendaknya memperhatikan !
+. berpakaian dengan rapi dan bersih, tetapi tidak bergaya pamer dengan
memakai perhiasan atau pakaian yang berlebihan.
1. gunakan kata-kata yang sopan an jngan memperlihatkan keangkuhan,
katau kesombongan.tetapi dengan rendah hati
3. jika pidato panjang ,agar jangan membosankan pendengar hendaknya
di selingi humor , namun humor itu harus sopan
b. jika berpidato di hadapan wanita atau sebagian besar wanita dan yang
berpidato pria,perhatikan kata 9kata yang digunakan,hendaknya jangan
menyinggung perasaan
c. jika berpidato di hadapan orang 9 orang terkemuka,hendaknya
mempersiapkan diri dengan demikian keyakinan akan tumbuh
d. jika berpidato sesama golongan , kita harus terbuka dan terus terang dan
agak santai, namun jangan melupakan tata krama
e. jika yang mendengar pidato itu pelajar atau mahasiswa, kitaharus mampu
meyakinkan mereka dengan argumentasi-argumentasi yang logis.
f. jika berpidato di depan pemeluk agama , kita harus menjaga jangan
sampai ada ucapan yang menyinggung suatu agama
7
g. jika pendengar pidato kita itu masyarakat desa, gunakan kata-kata atau
kalimat sederhana sehingga pidato kita mudah di mengerti.
1. ersiapan sebelum pidato
Dalam melaksanakan pidato untuk mmenjelaskan suatu ide atau gagasan
seseorannga dapat menggunakan alat bantu gambar dan lembar peragaan lainnya.
$etapi alat utama yang menimbulkan hubungan antara orang yang berpidato
dengan pendengar adalah berbicara. Dalam hal ini pembicara bukan saja
menghendaki penguasaan unsur kebahasaan yang baik tetapi juga menghendaki
penguassan , misalnya! keberanian, ketenangan, kesanggupan mengadakan reakksi
yang tepat dan cepat, kesanggupan menyampaikan gagasan atau iide secara lancar
dan teratur dan kesanggupan memeperlihatkan sikap dan gerak-gerik yang tidak
canggung.
%ntuk memiliki kemamapuan berpidato yang baik diperlukan persiapan
yang sebaik-baiknya dan latihan secara teratur. Bagi orang yang sudah biasa
berpidato di hadapan massa, mempersiapkan pidato dan melakukan latihan
mungkin tidak diperlukan lagi, namun bagi seseorang yang baru atau belum pernah
berpidato di depan umum, hal itu sangat diperlukan. Seseorang berpidato berarti
memberi informasi atau menyampaikan suatu pengetahuan kepada oranga banyak.
enyampaian informasi atau pengetahuan tersebut selayaknya dipersiapkan lebih
dahulu dengan sebaik-baiknya agar uraianya dapat lebih teratur., bahasanya lebih
jelas dan dapat dipirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul dalam
pelaksaan pidato serta bgaimana usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Menurut Dr. :orys 'eraf ada tujuh langkah yang perlu ddiperjhatikan
dalam mempersiapkan pidato yang baik yaitu!
a. Menentukan topik dan tujuan
b. Menganalisis pendengar dan situasi
c. Memilih dan meyempitkan topik
d. Mengumpulkan bahan
e. Membuat kerangka uraian
f. Menguraikan secar mendetail
g. Melatih dengan suara nyaring
8
'etujuh langkah tersebut dapat diringkas menjadi 3 langkah yaitu ! meneliti
masalah -+,1,dan 3., menyusun uraian -7,;, dan <., dan mengadakan latihan -=..
a. Menentukan topik dan tujuan
+. Menentukan topik
>ang pertama-tama harus diperhatikan dalam mempersiapkan suatu
pidato adalah menentukan topik dan tujuan. 8al ini sangat bergantung
kepada pendengar yang dihadapi dan keinginan si pembicar sendirii. Setiap
pidato dalam suatu kesempatan sekurang-kurangnya. 8arus mengandung
suatu topik yang ingin disampaikan kepada pendengar dan tentunya
mengharapkan suatu reaksi pendengar. embicara tentu ingin agar pokok-
pokok dalam pembicaraannya itu dapat diyakini dan dipahami oleh
pendengar-pendengarnya. ,leh karena itu, diperluukan data dan fakta untuk
memebuktikan pokok-pokok pembicaraann itu.
okok dan topik dan tujuan pembicaraan dalam suatu pidato
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. oko dan topik
pembicaraan merupakan persoalan yang dikemukakan, sedangkan tujaun
pembicaraan berhubungan dengan tangggapan yang diharapkan dari
pendengar berkenaan dengan persoalan yang dikemukakan itu.
Dalam menentukan pokok atau topik pembicaraan yang akan
disampaiakn dalam pidato perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut!
a. $opik yang dipilih hendaknya serba sedikit sudah diketahui dan ada
kemungkinan untuk memperoleh lebih banyak keterangan atau informasi
untuk melengkapinya.
b. ersoalan yang disampaikan hendaknay menarik perhatian bagi
pembicara sendiri.
c. ersoalan yang dibicarakan hendaknya juga menarik perhatian
pendengar. Suatau topik dapat menarik apabila!
topik itu menggenai persolan para pendengar
sendiri
merupakan suatu jalan keluar suatu persoalan
yang tengah dihadapi
merupakan persoalan yang tengah ramai
dibicarakan dalam masyarakat atau persoalan yang jarang terjadi
9
ersoalan yang dibawakan merupakan konflik pendapat.
a. $ingkat kesulitan persoalan yang akan dibahas hendaknay disesuaikan
dengan tingkat kemampuan pendengar. ersoalan yang akan
disampaikan hendaknya jangan sampai melampaui daya tanngkkap
pendengar, sebaliknya jangan pula terlalu mudah, sebab dapat
menguranngii perhatian pendengartterhadap isi pembahasan dalam
pidato.
b. ersoalan yang disampaikan hendaknay dapat diselesaikan dalam waktu
yang disediakan. Bila pidato itu melampaui waktu yang ditentukan
dapat menimbulkan perhatian pendengar akan berkurang dan akan
lenyap sama sekali.
Selain topik, perlu diperhatikan juga judul pidato. $opik yang
mengandung materi pembicaraan atau persoalan ang diuraiikan serta objek
atau akti(itas yang perlu diketahui pendengar. Sebaiknya judul adalah etiket
yang diberikan untuk menimbulkan rasa ingin tahu terhadap persoalan yang
diuraikan. 2udul adalah semacam slogan yang menampilkan topik dalam
bentuk yang menarik. 2udul yang baik hendaknya bersifat rele(an,
pro(oaktif, dan singkat.
1. $ujuan pembicaraaan.
$ujuan pembicaraan tergantung dari keadaan dan keinginan
pembicara. $ujuan pembicaraan tersebut dapat dibedakan atas tujuan umum
dan tujuan khusus.
a. $ujuan umum
$ujuan umum serta reaksi-reaksi umum yang terdapat dalam suatu
uraian dapat dibedakan atas !
10
ujuan %mum
+. Mendorong
1. Menyakinkan
3. Bertindak5berbuat
7. Memberitahukan
;. Menyenangkan
6eaksi yang diinginkan
Membangkitkan emosi,
inspirasi
ersesuaian pendapat,
intelektual, kenyakinan
$indakan atau perbuatan
tertentu dari pendengar
engertian yang tepat
mengenai suatu hal
Minat dan kegembiraan.
Sifat dan jenis
%raian
persuasif
persuasif
persuasif
Intruktif
reaktif
$ujuan suatu uraian dikatakan mendorong bila pembicara
berusaha memberi semangat kegairahan atau menekan perasaan yang
kurang baik, serta menunjukan rasa hormat dan pengabdian. 6eaksi
yang diharapkan adalah menimbulkan inspirasi atau membangkitkan
emosi pendengar. Misalnya, pidato 'etua %mum SSI, di hadapan para
pemain yang akan bertanding di luar negeri bertujuan agar mereka
memiliki semangat bertanding yang cukup tinggi dalam rangka
membela nama bangsa dan negara.
$ujuan suatu uraian dikatakan menyakinkan apabila pembicara
berusaha mempegaruhi kenyakinan, sikap mental, dan intelektual para
pendengar. "lat yang sangat penting dalam uraian seperti ini adalah
argumentasi. %ntuk itu diperlukan bukti-bukti, fakta-fakta, dan contoh-
contoh konkret yang dapat menyakinkan pendengar. 6eaksi yang
diharapkan dari pendengar adalah adanya persesuaian pendapat,
intelektual, kenyakina, dan lain-lain atas persoalan yang dibawakan.
$ujuan suatu uraian dikatakan berbuat atau bertindak bila
pembicara menghendaki adanya tindakan atau reaksi fisik dari
pendengar. Misalnya berupa seruan persetujuan atau ketidaksetujuan,
pengumpulan dana, penandatangan suatu resolusi, pengadaan suatu
demonstrasi. Dasar dari rindakan atau perbuatan tersebut adalah
kenyakina yang mendalam atau terbakarnya emosi atau kedua-duanya.
$ujuan suatu uraian untuk mendorong dan menyakinkan serta agar para
11
pendengar bertindak atau berbuat sesuatu termasuk uraian yang bersifat
persuasif yang artinya 4membujuk atau mendorong 4.
$ujuan suatu uraian dikatakan memberitahukan apabila
pembicara ingin memberitahukan atau memberi informasi tentang
sesuatu kepada pendengar agar mereka dapat mengerti dan memahami
hal itu atau memeperluas bidang pengetahuan mereka. Misalnya
seorang guru menyampaikan pelajaran di kelas, seorang dokter
mennyampaikan masalah 'eluarga Berencana kepada ibu rumah
tanggga. 6eaksi yang diharapkan agar pendengar mengerti dan
memahami tentang suatu hal serta menambah dan memeperluas
pengetahuan mereka tentang hal yang atau belum diketahuinya. %raian
seperti ini bersifat instruktif atau uraian yang mengandung pelajaran.
$ujuan suatu uraian disebut menyenagkan, apabila pembicara
bermaksud menggembirakan atau menimbulkan suasana gembira atau
menyenangkan pendengar. embicara seperti ini biasanya dilakukan
dalam suatu resepsi, jamuan, pesta, perayaan. 8umor merupakan alat
penting dalam uraian seperti ini. 6eaksi yang dihharapkan dari uraian
ini adalah menimbulkan minat dan kegembiraan pada hati pendengar.
%raian seperti ini bersifat rekreaktif atau uraian yang menimbulkan
kegembiraan dan kesenangan pendengar.
b. $ujuan khusus
$ujuan khusus dapat diartikan sebagi suatu tanggapan khusus
yang diharapkan dari pendengar setelah pembicara selesai
menyampaikna suatu uraian. $ujuan khusus itu merupakan sutu hal
yang diharapkan untuk dikerjakan, dirasakan, diyakini, dimengerti, atau
disenangi oleh pendengar.
Misalnya seorang pembicara akan menyampaikan suatu uraian
dengan topik 4 0ara Belajar yang )fektif 4, maka dapat dibuat tujuan
khusus sebagai berikut !
12
$opik ! 4 0ara Belajar )fektif 4
$ujuan %mum ! Mendorong
$ujuan 'husus %ntuk menarik sebanyak mungkin agar para
pendengar tertarik untuk melaksanakan cara belajar
yang efektif.
Dengan topik yang sama dapat ditentukan tujuan umum dan
tujuan khusus sebagai berikut !
$opik ! 0ara Belajar )fektif
$ujuan %mum ! Menyakinkan
$ujuan 'husus ! "gar pendengar mmeperoleh kenyakinan dalam dirinya
tentang cara belajar yang efektif.
$opik ! 0ara Belajar )fektif
$ujuan %mum ! Berbuat dan Bertindak
$ujuan 'husus ! "gar pendengar setelah mendengarkan uraian
melakukan cara belajar yang efektif
$opik ! 0ara Belajar )fektif
$ujuan %mum ! Memberitahukan
$ujuan 'husus ! "gar pendengar dapat membedakan cara belajar
efektif dengan cara belajar yang tidak efektif.
b. Menganalisis Situasi dan endengar
Menganalisis situasi dan pendengar dilakukan terlebih dahulu
sebelum memberikan suatu pidato agar pembicaraan dapat mencapai tujuannya.
8al ini sering tidak atau krang mendapat perhatian dari seorang sehingga hal
yang dimaksud tidak tercapai atau tidak menngenai sasaran.
+. Menganalisis Situasi
Dalam menganalisis situasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut !
a. Maksud pengunjung mendengarkan uraian
b. "dat kebiasaan atau tata cara kehidupan pendengar
c. Susunan acara !
13
embicara pada waktu awal, di tengah-tengah atau pada akhir acara.
ada waktu pagi, siang, sore atau malam, sesudah perjamuan atau
sebelum perjamuan.
d. $empat pembicaraan berlangsung ! di alam terbuka atau di dalam
sebuah runagan 5gedung, ada tempat duduk atau tidak, ada pengeras
suara attau tidak, ada penerangan atau tidak , dan sebagainya.
Dengan menganalisis hal-hal tersebut, akan di dapatkan jalan keluar
untuk menyiapkan cara-cara bagaimana harus menyesuaikan diri dalam
menyampaikan urainnya dan memberi jalan untuk menentukan sikap yang
harus diambil dalam menghadapi pendengar.
1. Menganalisis endengar
"da beberapa hal yang dapat dipakai untuk menganalisis pendengar yang akan
dihadapi !
a. Data-data %mum
>ang perlu diperhatikan dalam data-data umum ini adalah jumlah
pendengar, usia, pekerjaan, pendidikan, keanggotaan sosial atau politik.
b. Data 'husus
Data khusus yang perlu mendapat perhatian adalah !
engetahuan pendengar mengenai topik yang
dibawakan
Dalam hal ini pembicara harus berusaha dapat menetukan
beberapa dalam pengetahuan penddengar tentang topik pembicaraan
yang akan disampaikan. 2ika pendengar terdiri dari bermacam-
macam oreng dengan tingkat pengetahuan yang berbeda-beda maka
pembicara dapat mengambil sebagai dasar yaitu pengetahuan rata-
rata pendengar.
Minat dan keinginan pendengar
Dalam hal ini pembicara harus berusaha mengetahui apa yang
diperlukan oleh pendengarnya, tterutama keperluan yang dapat
menghubungkan penddengar dengan topik pembicaraanya.
Sikap endengar
14
Dalam garis besar sikap pendengar terhadap topik pembicaraan
akan lahir dalam salah satu bentuk ! menaruh perhatian atau sama
sekali apatis, sedangkan terhadap ppembicara sendiri pendengar
dapat mengambil sikap bersahabat, dan sikap angkuh.
Sikap apatis yang timbul bila pendengar tidak melihat adanya
hubungan antara pokok pembicaraan hal kepentingan atau persoalan
hidup mereka. ,leh, karena itu, pembicara hendaknya selalu
berusaha untuk mengaiitkan pokok pembicaraanya dengan persolan
hidup pendengar.
Sikap pendengar terhadap pembicara sangat ditentuakan oleh
sikap mereka, sejauh mana keintiman atau keakraban mereka dengan
pembicara, seberapa tinggi pengharagaan meraka terhadap pembicara
sehubungan dengan pengetahuan pembicara tentang topik yang
dibawakan itu.
Bila kita telah memperoleh data dan informasi tentang situasi
dan sikap pendengar secara umum serta sifat pertemuan, kewajiban
pembicara selanjutnya adalah berusaha agar dapat menyesuaikan diri
dengan situasi tersebut. enyesuaian diri ini sangat penting agar
tujuan pembicaraan tercapai.
suasana pendengar.
embicara harus mengetahui suasana 5 medan pidato, di dalam
ruangan 5 di lapangan, menggunakan pengeras suara 5 tidak,
dilaksanakan pada waktu siang, sore, atau malam hari, serta usia,
pendidikan, dan pekerjaan pendengar. Dalam garis besar sikap
pendengar terhadap topik pembicaraan akan lahir dalam salah satu
bentuk ! menaruh perhatian atau sama sekali apatis, sedangkan
terhadap ppembicara sendiri pendengar dapat mengambil sikap
bersahabat, dan sikap angkuh.
c. .Memilih dan menyempitkan $opik
embicara perlu menyempitkan tema pembicaraan yang terlalu
luas dan disesuaikan dengan kemampuan pembicara. ersoalan yang
akan disajikan biasanya terlebih dulu ditentukan oleh suatu panitia atau
seseorang yang meminta seseorrang berbicara. *amun, kadang-kadang
15
persoalan yang akan disajikan itu diserahkan sepenuhnya kepada
pembicara.
emilihan topik hendaknya disesuaikan dengan sifat pertemuan
serta data dan informasi tentang situasi dan pendengar yang akan hadir
dalam pertemuan. ersoalan atau topik yang akan disajikan jangan terlalu
luas, melaunkan harus disempitkan atau dibatasi, disesuaikan dengan
waktu yang disediakan.
0ontoh !
$opik /uas ! Pengajaran Bahasa Indonesia di SMA
$opik sempit -terbatas. ! Masalah elaksanaan engajaran Mengarang di
SM" Balikpapan
d. Mengumpulkan Bahan
Sebelum menyusun suatu naskah terlebih dahulu pembicara
harus mengumpulkan bahan yang diperlukan. Bahan itu berhubungan
dengan persolan atau topik yang akan dibahas. /ebih banyak dan lebih
lengkap bahan yang diperoleh akan memperlancar pembicara dalam
menyusun suatu naskah. Bahan itu dapat diperoleh dari buku, majalh, dan
surat kabar. Selain itu bahan dapat pula diperoleh dari wawancara dengan
orang yang dapat memberi informasi sehubungan dengan persoalan atau
topik yang akan dibahas, hasil obser(asi, penelitian, dan angket. Bahan
yang diperoleh itu akan melengkapi pengetahuan dan pengalaman
pembicara dalam pengolahan suatu naskah yang akan disampaikan.
engumpulan bahan ini sama prinsipnya dengan diskusi kelompok.
e. Membuat kerangka uraian
"gar mudah pembicara dalam menyusun naskah sebelumnya
pembicara harus membuat kerangka uraian terlebih dahulu. 'erangka
uraian yang dibuat itu sebaiknya terperinci dan tersusun baik. Dalam
kerangka tersebut persoalan atau topik yang akan dibahas dibagi menjadi
beberapa bagianatau subtopik. $iap bagian itu dibagi pula menjadi
bagian-bagain yang lebih kecil yang menjelaskn bagaian sebelumnya.
16
Bagi orang yang sudah biasa berbicara di hadapan
umum,kerangka seperti ini sudah cukup untuk digunakan sebagai
pegangan dalam pembicaraannya. *amun, bagi pertemuan tertentu atau
bagi orang menghendaki suatu naskah uraian, kerangka uraian itu masih
harus dikembangkan lagi menjadi suatu uraian atau kerangka yang
menarik dan menjadi suatu naskah pembicaraan yang diinginkan.
f. Menguraikan Secara Mendetail
%raian atau naskah disusun berdasarkan kerangka ynag telah
dibuat sebelumnya. Dengan kerangka yang terinci dan tersusun baik,
penyusunan naskah diharapkan tidak akan mengalami kesulitan yang
berarti..
Dalam penyusunan naskah hendaknya dipergunakan kata-kata
yangg tepat,,pengunaan kalimat yang efektif pemakaian istilah-istilah dan
gaya bahasa yang dikehendaki sehingga dapat memperjelas uraian.
g. Melatih dengan Suara *yaring
Sebelum menyampaikan suatu uraian di hadapan umum
hendaknya pembicar terlebih dahulu lekukan membaca naskah, agar pada
waktunya nanti dapat melakukan pidato dengan lancar. Dengan
melakukan latihan, seorang pembicara akan dapat membiasakan diri dan
menemukan cara dan gaya yang tepat.
Bahan pidato yang telah disiapkan perlu dipraktekkan dalam
latihan dengan suara nyaring. 8al ini bertujuan untuk mengetahui dan
melatih intonasi, ekspresi, dan (olume suara dengan baik. Sebelum
menyampaikan suatu uraian di hadapan umum hendaknya pembicar a
terlebih dahulu lakukan membaca naskah, agar pada waktunya nanti
dapat melakukan pidato dengan lancar. Dengan melakukan latihan,
seorang pembicara akan dapat membiasakan diri dan menemukan cara
dan gaya yang tepat.
17
C. Menulis Naskah Pi"at$
+. /angkah-langkah menyusun pidato !
a. Meneliti masalah
Menentukan tujuan pidato bersifat informatoris, rekreatif, persuasif,
dan sebagainya. $ujuan ini akan tercapai dengan baik apabila dipersiapkan
sebaik-baik akan bahasa, isi, dan urutannya. Disamping itu penyampaiannya
pun menarik. Bahasanya baik dan benar, menarik, mempro(okasi, dan
bergaya bahasa tepat. Isinya sesuai tujuan, disertai dengan alas an yang logis.
%rutan teks pidato yang baik secara kronologis, sistematis, dan logis.
%rutannya berdasarkan peristiwa, waktu, klasifikasi, penyelesaian, tempat,
sebab-akibat.
b. Menganalisis pendengar
$indakan untuk menyesuaikan maksud pidato dengan pendengar dan
unsure lain yang terkait misalnya kemampuan, latar belakang, lingkungan,
social budaya, kepercayaan, dan sebagainya.
c. Menganalisis tempat
d. Menetapkan tujuan pidato
"pakah menyampaikan informasi, menghibur, atau mempengaruhi
pendengar.
e. $ujuan idato
"da beberapa macam tujuan pidato, yaitu !
+. Informatif 5 instruktif
idato informatif bertujuan untuk menyampaikan informasi 5 keterangan
kepada pendengar. $opik yang tepat antara lain ! ?cara bertanam secara
hidroponik4.
1. ersuasif
idato persuasif bertujuan untuk mengajak 5 membujuk kepada
pendengar. 0ontohnya adalah pidato kampanye dan pidato keagamaan.
$opik yang tepat antara lain !
a. $oleransi beragama kunci persatuan nasional.
b. Menabung untuk masa depan.
18
3. "rgumentatif
idato argumentatif bertujuan ingin meyakinkan pendengar. $opik yang
tepat antara lain !
a. entingnya perkembangan pariwisata.
b. upuk buatan meningkatkan pendapatan petani.
7. Deskriptif
idato deskriptif bertujuan untuk melukiskan 5 menggambarkan suatu
keadaan, sebagai contoh Suasanan peringatan sumpah pemuda.
;. 6ekreatif
idato rekreatif bertujuan ingin menggembirakan 5 menghibur pendengar.
Biasanya terdapat dalam jamuan-jamuan, pesta-pesta, perayaan-perayaan.
f. Menyusun kerangka pidato
'erangka yang baik! utuh, jelas, bernomor, dirinci menjadi bagian-
bagian kecil, hubungan antarbagian logis, setiap paragraph berisi satu
masalah. "gar pidato dapat disajikan secara sistematis, materi pidato harus
disusun menjadi kerangka yang mudah dikembangkan menjadi materi pidato.
'erangka disusun mulai dari bagian pendahuluan, isi, dan penutup. "gar
mudah pembicara dalam menyusun naskah sebelumnya pembicara harus
membuat kerangka uraian terlebih dahulu. 'erangka uraian yang dibuat itu
sebaiknya terperinci dan tersusun baik. Dalam kerangka tersebut persoalan
atau topik yang akan dibahas dibagi menjadi beberapa bagian atau
subtopik. $iap bagian itu dibagi pula menjadi bagian-bagain yang lebih kecil
yang menjelaskn bagaian sebelumnya.
Bagi orang yang sudah biasa berbicara di hadapan umum,kerangka
seperti ini sudah cukup untuk digunakan sebagai pegangan dalam
pembicaraannya. *amun, bagi pertemuan tertentu atau bagi orang
menghendaki suatu naskah uraian, kerangka uraian itu masih harus
dikembangkan lagi menjadi suatu uraian atau kerangka yang menarik dan
menjadi suatu naskah pembicaraan yang diinginkan.
g. Mengembangkan kerangka pidato.
19
Pidato Presiden Sukarno
'erangka yang sudah disusun kemudian dikembangkan menjadi
materi pidato yang siap disajikan. %raian atau naskah disusun berdasarkan
kerangka ynag telah dibuat sebelumnya. Dengan kerangka yang terinci dan
tersusun baik, penyusunan naskah diharapkan tidak akan mengalami
kesulitan yang berarti..
Dalam penyusunan naskah hendaknya dipergunakan kata-kata
yangg tepat,,pengunaan kalimat yang efektif pemakaian istilah-istilah dan
gaya bahasa yang dikehendaki sehingga dapat memperjelas uraian.
h. Menyusun teks pidato
Di Palembang, 10 Aril 1962
Saudara-saudara, lebih dahulu sebagai biasa, salam Islam!
"ssalamu@alaikum Aarohmatullahi Aabarokatuh. MerdekaB
Saudara-saudara sekalian, syukur alhamdulillah dapat
berkumpul disini. Sekarang bulan "pril +C<1. Bapak berjanji
kepada 6akyat, bahwa pembangunan jembatan Musi segera akan
dimulai, dan pada waktu itu Bapak berkata! jembatan Musi ini
harus selesai dalam waktu tiga tahun. 2adi sebenarnya jembatan
ini sudah harus dibuka. $api, yah Saudara-saudara, berhubung
dengan beberapa kesulitan yang harus diatasi lebih dahulu,
pemancangan tiang pertama daripada jembatan Musi itu Insya
"llah S.A.$ baru dapat dijalankan hari ini,+D "pril +C<1. 2adi
kalau saya hitung 3 tahun lagi, lama menjadi +D "pril +C<;.
'arena itu, ya, meskipun Bapak minta maaf kepada Saudara-
saudara sekalian, bahwa permulaan pekerjaan membuka atau
membuat jembatan Musi itu baru bisa berjalan hari ini. Bapak
sekarang perintahkan supaya jembatan Musi bisa dibuka tanggal
+D "pril +C<7. Dan terutama sekali kepada pihak 2epang yang
akan menjadi aannemer. Duta besar .....saya minta berdiri. Ini
Saudara-saudara Duta besar 2epang. Saya minta agar pihak
2epang yang menjadi aannemer daripada jembatan ini bekerja
keras, supaya pada +D "pril +C<7 jembatan Musi sudah bisa
dibuka. 'epada rakyat saya minta bantuan juga sekeras-
kerasnya. ermulaan bulan "pril +C<7 itu, ya sedialah masing-
masing kambing untuk dipotong, ayam untuk dipotong.
20
Malahan lebih daripada lima iniB 6e(olusi kita kataku, adalah
juga satu re(olusi untuk membuat satu macam manusia
Indonesia baru. Manusia Indonesia itu Saudara-saudara, bukan
yang baru, manusia Indonesia seperti yang sudah-sudah, hmm,
badannya kecil-kecil, kerempeng-kerempeng. *gerti tidak,
perkataan kerempeng# Bukan manusia yang gagah, yang
jiwanya tegap, tetapi manusia yang, kata orang 2awa! E*un
inggihE, Esumuhun dawuhE, kata orang Sunda. $idak, tetapi
manusia yang jiwanya tegap, badannyapun, potongannya bagus-
bagus. >a, membikin satu jenis manusia Indonesia baru, dengan
jiwa Indonesia yang baru pula.>a, kecuali daripada pihak 2epang
saya minta kerja keras, saya minta juga supaya 6akyat
alembang bekerja keras pula membantu agar supaya jembatan
itu selesai. >a, sebagai kemarin saya katakan, Saudara-saudara
sekalian, kan kita ini di dalam satu re(olusi yang saya namakan
re(olusi simultan. "rtinya simultan yaitu serentak-sekaligus-
bersama-sama. Simultan serentak-sekaligus- bersama-sama.
Memang re(olusi kita ini adalah satu re(olusi yang serentak
sekaligus-bersama-sama. Macam-macam re(olusi kita kerjakan
bersama.. 6e(olusi kita adalah re(olusi politik untuk merombak
cara pemerintahan yang kolot, yang kuno, yang feodal, yang
aristokratis, yang otokratis, yang diktator dan lain-lain dengan
satu cara pemerintahan demokratis yang sejati. 6e(olusi kita
adalah pula re(olusi ekonomi, untuk merobah lama sekali
ekonomi kolonil menjadi satu ekonomi nasional. 6e(olusi kita
adalah re(olusi sosial, untuk merobah satu masyarakat, susunan
masyarakat yang kapitalis, menjadi satu susunan masyarakat
yang adil dan samarasa-samarata. Saya pernah mengatakan
disini jangan cuma makmur tok, makmurnya beberapa orang,
tidak adil dikalangan 6akyat. Makmur dan adil itulah
sebenarnya re(olusi sosial.
6e(olusi kita adalah juga satu re(olusi kebudayaan, untuk
merobah satu susunan kebudayaan kolot, feodal, kolonial
menjadi satu kebudayaan Indonesia yang baru.
Dalam menjalankan perjuangan itu, kita menambah produksi
padi, kita ya mengadakan re(olusi dilapangan kebudayaan, kita
ya mengadakan re(olusi dilapangan politik, kita ya mengadakan
re(olusi dilapangan sosial dan lain-lain sebagainya
21
22
6epublik kita ini makin lama makin besar, makin kuat, meskipun ada
pemberontakan, ada gerombolan-gerombolan, toh kita makin lama
makin kuat, makin lama makin kuat. $anyakan Duta besar-duta besar
yang hadir disini Saudara-saudara, tidakkah benar, bahwa 6epublik
Indonesia ini adalah satu negara yang sekarang ini bertumbuh kearah
kekuatan dan kesentausaan
)n toh, Saudara-saudara, dulu kita ini mempunyai apa, Saudara-
saudara# $etapi sebagai kekuatan, berulang-ulang, sejak dari mulanya
kita mempunyai semangat yang menyala-nyala cinta kepada
kemerdekaan! Sekali merdeka tetap merdekaB Dan semenjak proklamasi
berkobar-kobar, bernyala-nyala, berapi-api didalam diri kita sampai
kepada saat sekarang ini. Dan Insya "llah SA$ sampai seterusnya,
Saudara-saudara, saya minta seluruh dunia melihat semangat Indonesia
ini, semangat manusia Indonesia baru sebagai yang saya maksudkan
didalam permulaan pidato saya ini tadi, bahwa kita membangun satu
jenis manusia baru yang fisik dadanya tegap, dan jiwapun tegap,
semangatnya tegap, tekadnya tegap, rakyatnya tegap, tiap tetes darah
didalam badan kita itu tegap. $egak berdiri diatas kebenaran, tegak
untuk mendirikan satu masyarakat yang adil dan makmur, tegak untuk
mempertahankan dan menyempurnakan kemerdekaan kita ini.
8endaknya Sang Merah-utih ini benar-benar, Saudara-saudara,
menjadi lambang daripada kejayaan manusia didunia ini. /ambang
daripada tekad sesuatu bangsa yang sekali telah bersumpah! Sekali
merdeka, tetap merdekaB Dan menjalankan sumpahnya itu dengan
segala konsekwensinyaB
Sekali lagi saya minta, agar supaya jembatan Musi ini dengan kerja
keras daripada aannemer, dengan bantuan kerja keras daripada seluruh
masyarakat Indonesia, pada tanggal +D "pril +C<7 bisa dibuka, dan
Insya "llah S.A.$, jikalau diberi oleh $uhan hendaknya, saya ingin
menjadi manusia yang pertama yang melewati jembatan Musi pada
tanggal +D "pril +C<7.
Sekian Saudara-saudara, "ssalamu@alaikum ww.
MerdekaB
'husus pidato yang disusun secara tertulis dan lengkap hendaknya
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut !
a. menentukan tema atau pokok pikiran dengan cermat sebab pikiran pokok
disini merupkan sesuatu yang esensial dalam pidato
b. merumuskan pikiran pokok ke dalam kalimat yang sederhana, lengkap, baik,
dan benar. Sifat kalimat ini hendaknya logis, sistematis, dan sesuai dengan
kemampuan pendengar.
c. menentukan tujuan pidato apakah informatoris -menjelaskan., argumentati(e
-meyakinkan., persuasi(e -mendorong., deskriptif - menguraikan., naratif
-menceritakan., atau humoris5rekreatif -menghibur.
d. menganalisis pendengar atas kemampuan, keadaan, golongan, jenis kelamin,
status social, budaya, ekonomi, ideology, dan sebagainya untuk disesuaikan
dengan materi pidato.
e. merumuskan pikiran pokok dan penjelas atau komplemen yang dihubungkan
dengan fakta dan opini.
f.. mengumpulkan bahan atau materi dari berbagai sumber, baik media ceta
elektronika, atau narasumber lainnya.
g. menyusun kerangka pidoto secara logis, sistematika, dan berdasarkan pola
yang benar.
h. menyususn teks pidato sesuai metode yang digunakan dalam bentuk lengkap.
"da bagian pendahulua, isi, dan penutup pidato.
1. Syarat menyusun naskah pidato
enyusunan teks pidato hendaknya meningat hal-hal berikut !
a. memilih tema dan bahan yang actual dan berguna
b .menggunakan penalaran logis, sistematika, dan kon(ergensif -terkait secara
utuh., singkat, padat, jelas, bernilai, dan mengandung sesuatu yang
merangsang perhatian pendengar.
c. menyusunya secara urut, logis, mudah, dan terencana.
d. mengandung data, fakta, dan bukti objektif.
23
e. jelas perbedaan antara gagasan inti, komplemen, dan detailnya yang semuanya
saling terkait.
f. pikiran penunjang atau komplemen ada rele(ansinya dengan gagasan utama
g. menggunakn bahasa yang baik dan benar.
3. 'erangka idato
a. endahuluan 5 embuka
endahuluan 5 pembuka bertujuan mempersiapkan pendengar pada
pokok permasalahan yang hendak dikemukakan. Dalam bagian pengantar
uraian perlu disampaikan suatu orientasi mengenai apa yang akan diuraikan,
serta bagaimana usaha untuk menjelaskan tiap bagian itu. Dengan cara ini
diharapkan pendengar akan lebih siap untuk mengikuti uraian itu dengan
cermat dan penuh perhatiian!
+. mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin.
1. menyampaikan pendahuluan yang biasa dilahirkan dalam bentuk
ucapan terima kasih,atau ungkapan kegembiraan atau rasa syukur.
3. menyampaikan latar belakang masalah.
b. Isi
Bagian isi berisi gagasan pokok atau materi yang hendak
disampaikan. Menyampaikan isi pidato yang diucapkan dengan jelas
dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dengan
gaya bahasa yang menarik. Dalam memasuki materi uraian, pembicara
tiap kali hharus menekankan bagian-bagain yang penting sebagai sudah
dikemukakan pada orientasinya. $iap bagian yang mendapat penekanan
itu kemudian diikuti dengan penjelasan, ilustrasi, atau keterangan-
keterangan yang merupakan perincian yang perlu diketahui
pendengarnya.
c. enutup
ada akhir uraian, pembicara sekali lagi menyampaikan ikhtisar seluruh
urainnya itu, agar para pendengar dapat memperoleh gambaran secara bulat
sekali lagi mengenai seluruh persoalan yang baru saja selesai dibicarakan.
24
+.. menyampaikn kesimpulan dari isi pidato, supaya mudah diingat
oleh pendengar
1. menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada
pendengar untuk melaksanakan isi pidato
3. menyampaikan ucapan terima kasih
7. menyampaikan salam penutup
D. Men&emurnakan Naskah Pi"at$ Ber"asarkan !untingan
+. Menyunting idato
Dari pidato di atas diperoleh hasil suntingan sebagai berikut !
!alah Benar
sebagai biasa seperti biasa atau ?tidak perlu diucapkan4
salam islam ?tidak perlu diucapkan4
yah ?tidak perlu diucapkan4
lama menjadi menjadi lebih lama
sedialah masing-masing
kambing
diharapkan kesediaannya untuk
menyumbangkan masing-masing kambing.
untuk dipotong untuk disembelih
kan ?tidak perlu diucapkan4
macam-macam beraneka ragam
merobah merubah
cuma makmur tok hanya makmur saja
makmurnya beberapa
orang
makmur untuk beberapa orang
toh ?tidak perlu diucapkan4
n dan
daripada dari
kalau jika
minta berdiri mohon berdiri
permulaan awal
manusia Masyarakat
8mm ?tidak perlu diucapkan
membikin membuat
agar supaya Supaya5agar
!alah 'enar
kolot kuno
gerombolan-gerombolan kelompok-kelompok
2ikalau jika
25
idato residen Sukarno
Di alembang, +D "pril +C<1
"ssalamu@alaikum Aarohmatullahi Aabarokatuh. MerdekaB
Saudara-saudara sekalian, syukur alhamdulillah dapat berkumpul disini.
Sekarang bulan "pril +C<1. Bapak berjanji kepada 6akyat, bahwa
pembangunan jembatan Musi akan segera dimulai, dan pada waktu itu
Bapak berkata! jembatan Musi ini harus selesai dalam waktu tiga tahun. 2adi
sebenarnya jembatan ini sudah harus dibuka. $api, Saudara-saudara,
berhubung dengan beberapa kesulitan yang harus diatasi lebih dahulu,
pemancangan tiang pertama daripada jembatan Musi itu Insya "llah S.A.$
baru dapat dijalankan hari ini,+D "pril +C<1. 2adi jika saya hitung 3 tahun
lagi, menjadi lebih lama dari tanggal +D "pril +C<;. 'arena itu, meskipun
Bapak minta maaf kepada Saudara-saudara sekalian, bahwa permulaan
pekerjaan membuka atau membuat jembatan Musi itu baru bisa berjalan hari
ini. Bapak sekarang perintahkan supaya jembatan Musi bisa dibuka tanggal
+D "pril +C<7. Dan terutama sekali kepada pihak 2epang yang akan menjadi
aannemer. Duta besar .....saya mohon berdiri. Ini Saudara-saudara Duta
besar 2epang. Saya mohon agar pihak 2epang yang menjadi aannemer
jembatan ini bekerja keras, supaya pada +D "pril +C<7 jembatan Musi sudah
bisa dibuka. 'epada rakyat saya mohon bantuannya. "wal bulan "pril +C<7
itu, diharapkan kesediannya untuk masing-masing memberikan kambing
untuk disembelih
6e(olusi membuat satu macam masyarakat Indonesia baru. Masyarakat
Indonesia bersaudara, bukan yang baru, masyarakat Indonesia seperti yang
sudah-sudah, hmm, Bukan manusia yang gagah, yang jiwanya tegap, tetapi
manusia yang, kata orang 2awa! E*un inggihE, Esumuhun dawuhE, kata
orang Sunda.
1. enyempurnaan idato
$etapi masyarakat yang jiwanya dan badan yang tegap membuat satu
jenis masyarakat Indonesia baru, dengan jiwa Indonesia yang baru pula
Dari pihak 2epang saya mohon kerja keras, saya juga mohon supaya
6akyat alembang bekerja keras membantu supaya jembatan itu selesai.
26
6epublik kita ini makin lama makin besar, makin kuat, meskipun ada
pemberontakan, ada kelompok-kelompok kita makin lama makin
kuat. $anyakan Duta besar-duta besar yang hadir disini Saudara-
saudara. "pakah sekarang ini tumbuh kekuatan dan kesentausaan
Saudara-saudara, dulu kita ini mempunyai apa-apa, tetapi
sebagai kekuatan, berulang-ulang, sejak dari mulanya kita mempunyai
semangat yang menyala-nyala cinta kepada kemerdekaan! Sekali
merdeka tetap merdekaB Dan semenjak proklamasi berkobar-kobar,
bernyala-nyala, berapi-api didalam diri kita sampai saat sekarang ini.
Dan Insya "llah SA$ sampai seterusnya, Saudara-saudara, saya
mohon seluruh dunia melihat semangat Indonesia ini, semangat
manusia Indonesia baru sebagai yang saya maksudkan didalam
permulaan pidato saya ini tadi, bahwa kita membangun satu jenis
manusia baru yang fisik dan jiwa yang tegap, semangatnya tegap,
tekadnya tegap, rakyatnya tegap, tiap tetes darah didalam badan kita
itu tegap. $egak berdiri diatas kebenaran, tegak untuk mendirikan satu
masyarakat yang adil dan makmur, tegak untuk mempertahankan dan
menyempurnakan kemerdekaan kita ini. 8endaknya Sang Merah-
utih ini benar-benar, Saudara-saudara, menjadi lambang dari
kejayaan manusia didunia ini. /ambang dari tekad suatu bangsa telah
bersumpah! Sekali merdeka, tetap merdekaB Dan menjalankan sumpah
itu dengan segala konsekwensinya.
Sekali lagi saya minta, agar jembatan Musi ini dengan kerja
keras dari aannemer. Dengan bantuan kerja keras dari seluruh
masyarakat Indonesia, pada tanggal +D "pril +C<7 bisa dibuka, dan
Insya "llah S.A.$, jika atas hendak-*ya, saya ingin menjadi manusia
yang pertama yang melewati jembatan Musi pada tanggal +D "pril
+C<7.
Sekian Saudara-saudara, "ssalamu@alaikum ww.
MerdekaB
Saudara-saudara sekalian, kan kita ini di dalam satu re(olusi yang saya
namakan re(olusi simultan. "rtinya simultan yaitu serentak-sekaligus-
bersama-sama. Simultan serentak sekaligus-bersama-sama..
Memang re(olusi kita ini adalah satu re(olusi yang serentak
sekaligus bersama-sama. Berbagai re(olusi kita kerjakan
bersama.. 6e(olusi kita adalah re(olusi politik untuk merombak
cara pemerintahan yang kuno, yang feodal, yang aristokratis, yang
otokratis, yang diktator dan lain-lain dengan satu cara
pemerintahan demokratis yang sejati. 6e(olusi kita adalah re(olusi
ekonomi, untuk merubah ekonomi kolonil menjadi satu ekonomi
nasional. 6e(olusi kita adalah re(olusi sosial, untuk merubah satu
masyarakat, susunan masyarakat yang kapitalis, menjadi satu
susunan masyarakat yang adil. Saya pernah mengatakan disini
jangan hanya makmur saja, makmur untuk beberpa orang saja,
tidak adil dikalangan 6akyat. Makmur dan adil itulah sebenarnya
re(olusi sosial.
6e(olusi kita adalah juga satu re(olusi kebudayaan, untuk merubah
satu susunan kebudayaan kuno, feodal, kolonial menjadi satu
kebudayaan Indonesia yang baru.
Dalam menjalankan perjuangan itu, kita menambah produksi padi,
kita mengadakan re(olusi dilapangan kebudayaan, kita
mengadakan re(olusi dilapangan politik, kita mengadakan re(olusi
dilapangan sosial dan lain-lain sebagainya
27
E. Men&amaikan Pi"at$
+. Metode idato
idato dapat dilakukan dengan metode !
c. Impromtu -serta merta.
28
Dalam metode ini pembicara menggunakan cara spontanitas
-impro(isasi., biasanya digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan
disajikan menurut kebutuhan saat itu.
'ekurangan!
+. materi kadang tidak disampaikan secara urut 5 sistematis.
1. mendadak.
3. kurang persiapan, sehingga kemungkinan ada yang terlupa.
'elebihan !
+. bahasanya singkat sehingga tidak membosankan.
1. bebas memilih topik.
d. )kstemporan
Metode ini merupakan jalan tengah, yakni uraian yang akan disajikan
dipersiapkan dalam bentuk kerangka pidato, kemudian kerangka itu
dikembangkan 5 disajikan dalam pidato.
'ekurangan!
Seakan-akan kurang siap karena berkali-kali menunduk melihat catatan
'elebihan!
*ateri diungkapkan secara sistematis dan lengkap.
e. *askah
Dalam metode ini pembicara selalu membaca naskah yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
'ekurangan!
+. membosankan
1. interaksi dengan pendengar kurang.
3. suara monoton.
7. bersifat kaku.
;. mata pembicara sselalu ditujukan ke bawah sehingga tidak bisa bebas
memandang pendengarnya.
'elebihan!
+. terencana dengan baik, lengkap, dan sistematis.
1. kalimatnya dapat dikoreksi ulang.
3. tidak ada hal yang terlupakan.
29
f. Menghafal -$anpa $eks.
Dalam metode ini pembicara membuat teks kemudian
menghafalkannya.
'ekurangan !
+. bila lupa akan mempengaruhi isi pidato.
1. membosankan.
3. suara monoton.
'elebihan!
+. melatih daya ingat.
1. tersusun secara sistematis.
1. osisi pidato.
'omunikasi akan lebih efektif jika si pembicara dapat dilihat oleh
pendengar. Daya tarik akan kurang jika yang berpidato tidak dapat dilihat oleh
seluruh pendengar. %sahakan berdiri, jangan duduk. Berpidato dengan duduk
hanya dibenarkan dengan alasan tertentu. "da juga pidato yang diucapkan
dihadapan pendengar sama-sama duduk di lantai, misalnya pertemuan-
pertemuan di desa. >ang berpidato harus dapat menyesuaikan diri dengan
situasi.
3. etunjuk untuk memulai pidato
a. mulailah dengan setenang mungkin.
b. berpikirlah sesuatu yang positif untuk melenyapkan rasa takut.
c. jangan memulai pidato dengan membaca dan terikat pada teks, tetapi
berbicaralah dengan bebas.
d. jangan memulai dengan meminta maaf.
e. berusaha untuk menarik perhatian pendengar dan menciptakan kontak dengan
mereka.
f. bernafaslah dengan sedalam-dalamnya sebelum memulai berbicara.
g. mulailah berbicara jika seluruh ruangan sudah tenang.
7. 8al-hal yang perlu diperhatikan dalam berpidato
30
a. Bahan 5 topik pidato
+. topik pidato harus dikuasai dan diuraikan secara sistematis.
1. sesuai dengan tingkat pendidikan para pendengar.
3. sesuai dengan situasi dan status sosial.
b. Sikap
8arus wajar, tidak dibuat-buat dalam penyampaiannya dan harus percaya
diri.
c. Situasi
endengar harus membuat keadaan yang tenang dan sakral.
;. $eknik penyampaian pidato
a. pidato disampaikan dengan bahasa yang baik dan tidak terlalu sukar serta
komunikatif.
b. suara pembicara harus jelas.
c. nada suara teratur dan baik -tidak monoton..
d. aksentuasi -penekanan kata-kata penting..
"da 3 bagian penekanan !
+. ketepatan pengucapan 5 lafal.
1. ketapatan intonasi.
3. ketepatan isi.
e. selingi humor yang tepat suasana.
f. kewajaran dan kelancaran 5 kecepatan saat berbicara.
h. pidato disampaikan dengan semangat dan berwibawa.
i. bahasa harus baik dan benar.
j. enyampaian dibatasi dengan waktu.
k. enampilan
Misalnya cara berpakaian yang sopan, harus tenang dan simpatik.
BAB III
PENUTUP
31
A. #esimulan
Berdasarkan hasil pengumpulan referensi maka dilakukan
penganaliaan, sehingga penyusun memiliki kesimpulan sebagai berikut !
idato dengan menggunakan persiapan berupa kerangka pun
pembicara harus mengusai benar akan isinya. Berbeda dengan pidato dengan
cara membaca. Disini pembicara tidak perlu mengusai isi sebelumya, tetapi
teknik membaca yang baik harus dikuasai pembicara.
idato dengan metode menghafal amat tepat bagi orang yang daya
ingatnya baik. "mat berbahaya apabila ada bagian-bagian pidato yang terlupa
dan tidak bisa menggantinya secara spontan. Masing-masing metode pidato
ada kelebihan dan kekuranganya. "da beberapa persiapan khusus untuk
masing-masing metode pidato.
idato yang lengkap perlu dikarang teksnya dahulu. $ema, topic,
bahan-bahan harus dikumpulkan terlebih dahulu dari berbagai sumber baik
tertulis, lisan, elektronika, dan sebagainya. Setelah bahan cukup, selanjutnya
menyusuusn kerangka pidato dilanjutkan membuat naskah secara lengkap.
B. !aran
Berikut ini akan dikemukakan beberapa saran yang diharapkan
menjadi masukan bagi para pembaca yang ingin berpidato !
'eberhasilan pidato dilihat dari diterimanya pesan pidato yang
disampaikan oleh pembicara kepada para pendengar. "gar itu semua bisa
terwujud, kita harus menguasai semua teknik-teknik yang berkaitan dengan
berpidato. Mulai dari menulis naskah pidato, hendaknya kita menulis naskah
pidato yang sesuai dan diminati pendengar. Selain itu kita juga harus
mengetahui kiat-kiat apa saja yang harus kita lakukan agar pendengar tertarik
untuk mendengarkan pidato yang kita sampaikan serta tidak menyinggung
perasaan pendengar. Selain itu kita harus banyak berlatih agar pidato yang
kita sampaikan dapat berjalan dengan lancar dan kita tidak mengalami
demam panggung yang dapat mengganggu konsentrasi dan penampilan kita
dalam menyampaikan pidato.
32
DA(TAR PU!TA#A
"nonim.1DD7. PidatoRresmi.http55yahoo.com. di akses + maret 1DDF
"nonim.1DD7. Pidatoi.http55yahoo.com. di akses + maret 1DDF
33
Setyadi.1DD3.Bahasa dan Sastra Indonesia.0G.Seti "ji
"rdi ani.1DD7. Bahasa dan Sastra Indonesia. 0G.Seti "ji
34

Anda mungkin juga menyukai