Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN DAN TEKNIK2 PIDATO. Oleh : Arinta Kamesywara (POINT INDONESIA) A.

Definisi / Pengertian Pidato Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orangorang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik. B. Tujuan Pidato Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita

dengan suka rela.


2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.

3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan. C. Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh

Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi : pembaca acara atau mc.
2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu

pertemuan.
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada

suatu

acara

kegiatan

atau

peristiwa

tertentu

yang

dapat

dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang

berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.

5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu

tugas atau kegiatan. 6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban. D. Metode Pidato Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :
1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu

menghapalkannya kata per kata. 2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta. 3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidatopidato resmi. E. Persiapan Pidato Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini : 1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawaka 3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti

4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara. 5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb. F. Kerangka Susunan Pidato Skema susunan suatu pidato yang baik :
1. Pembukaan dengan salam pembuka. 2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi. 3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran,

rencana, langkah, dll. 4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)

FotografiPendaftaranPortofolio G. KOMPONEN DASAR KOMUNIKASI :


1.

Memandang suatu hal dari sudut pandang yang baru, mengambil titik pandang yang tidak terduga pada hal-hal umum : Mempunyai pengetahuan luas. Memikirkan dan membicarakan isuisu dan beragam pengalaman di luar kehidupan sehari-hari Antusias dan menaruh minat besar terhadap apa yang Anda katakan Tidak pernah membicarakan diri sendiri Ingin lebih tahu terhadap apa yang lawan bicara katakan Menunjukkan empati, berusaha merasakan apa yang lawan bicara rasakan Mempunyai selera humor Memiliki gaya bicara sendiri.

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Berikut ini ringkasan tentang teknik pidato :. 1. Pidato Itu Share Pemikiran. Pasti ada kekuatan mistis dalam public speaking ilmu rahasia yang membuat orang bisa menjadi pembicara yang baik. Rahasia saya sederhana saja, yaitu saya anggap public speaking tidak berbeda dengan jenis-jenis pembicaraan lain. Itu merupakan cara untuk berbagi pikiran saya kepada orang lain. 2. Miliki Sesuatu untuk Dikatakan. Dalam beberapa hal, pidato lebih mudah dari percakapan sosial, karena Anda sepenuhnya menguasai arah pembicaraan. Tapi, Anda harus mempunyai sesuatu untuk dikatakan. 3. Kunci Pertama:

Bicarakan

yang

Anda

pahami

saja.

Kunci

pertama

menjadi

pembicara publik (public speaker) yang sukses: Bicarakanlah hal yang Anda pahami. Jika tidak, audiens Anda akan menjadi bosan kalau mereka tahu lebih banyak dari Anda.
4. Sistematika : Prolog, Isi, Penutup.

Jika sebelumnya Anda memberi tahu audiens Anda apa yang akan Anda bicarakan, mereka akan lebih mudah mengikuti isi piato Anda. Di bagian akhir, cobalah merangkum butir-butir penting dengan katakata yang sedikit berbeda dengan yang digunakan dalam pembukaan. 5. Kunci Kedua : Persiapan! Jika Anda memberikan pidato dengan topik yang belum pernah Anda bicarakan, Anda harus membuat persiapan, dengan berbagai cara, yang paling cocok bagi Anda.
a. Anda

dapat

menulis

pidato

Anda,

kata-demi-kata,

dan

membacanya dalam bentuk teks Jika Anda pidato dengan membaca teks, pastikan sering melihat audiens. Anda juga bisa menggunakan note cards (kart catatan), berisi pointers materi pidato, cara ini lebih spontan, tidak akan terjebak untuk menatap naskah. (Lakukan latihan, di depan cermin atau di depan anggota keluarga Anda. Sesuaikan dengan alokasi yang diberikan. cari tahu berapa lama waktu yang diberikan kepada Anda.)
6. Tataplah Audiens Anda.

Jangan berbicara kepada dinding di belakang atau jendela di samping Anda. Itu bukan audiens Anda. Tataplah audiens yang berbeda-beda, agar semua kelompok merasa diperhatikan.Pelajari pemenggalan kata dan perubahan suara yang ingin Anda gunakan.

7. Anda bisa menggarisbawahi kata-kata yang ingin Anda beri tekanan. Beri tekanan pada saat yang tepat, dan jangan berbicara secara monoton. 8. Berdirilah tegak! Anda tidak perlu mengambil sikap berbaris, cukup berdiri dengan enak, jangan menyandarkan diri ke mimbar. Bersandar membuat pernafasan Anda terganggu dan tiak sopan.

9. Mikrofon. Kalau ada mikrofon di depan Anda, taruhlah agak di atas. Jangan memaksakan diri membungkuk seperti burung bangau. Jangan pula menolehkan atau membalikkan badan untuk menjawab pertanyaan dari samping.
10. Humor.

Jangan terlalu serius kalau tidak perlu. Meskipun Anda memilih subjek serius, sebagian besar pendengar tetap senang menerima humor kecil.Jangan pernah mengawali humor dengan kalimat seperti: - Saya akan menceritakan lelucon kecil. - Ada kejadian lucu ketika saya berangkat ke sini. - Anda cerita lucu. Anda pasti suka. Benar-benar lucu. - Hal ini mengingatkan saya pada sebuah lelucon kecil. Anda barangkali pernah mendengarnya, tapi saya ceritakan juga.Kalimatkalimat tersebut klise, cara kuno untuk mengawali atau mengakhiri lelucon. Anda juga jangan mengakhiri cerita humor Anda dengan berkata, Sungguh, Saudara-saudara.. 11. Gaya Bicara Alami. a. Pembicaraan publik hanyalah suatu bentuk percakapan yang dimodifikasi. dan Anda berbicara dengan gaya natural,

audiens pasti memahami Anda. Gunakan bahasa sehari-hari. Sesuaikan cara bicara Anda dengan karakter audiens. 12. Kenalilah audiens Anda!

Ini memungkinkan Anda memantapkan hubungan dengan mereka di awal pembicaraan, dengan menunjukkan pemahaman Anda akan titik pandang mereka. Pastikan Anda ingat siapa audiens Anda, apa minat mereka, dan apa yang ingin mereka dengar dari Anda. 13. Ringkas!

Ini hukum fundamental berbicara yang baik. Hukum ini terangkum dalam singkatan KISS, Keep It Simple, Stupid! (Bicaralah Singkat, Bodoh!). Tidak ada kata-kata murahan, kalimat rumit, istilah teknis. Wasalam.

Anda mungkin juga menyukai