a. Kenapa harus belajar public speaking b. Ruang lingkup c. Definisi d. Tujuan Jawaban : Public speaking adalah keterampilan berbicara di depan umum di mana pembicara berkomunikasi dengan audiens mereka melalui presentasi lisan. Keterampilan ini sangat penting karena dapat membantu seseorang untuk membangun engagement atau hubungan dengan khalayak ketika berkomunikasi di depan umum Berbicara di depan umum dapat membantu seseorang untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif, memotivasi, membujuk dan mempengaruhi orang, serta mencapai saling pengertian dan kesepakatan . Oleh karena itu, public speaking menjadi keterampilan yang sangat penting untuk dipelajari, terutama dalam kehidupan kerja . Ruang lingkup public speaking sangat luas. Keterampilan ini dapat digunakan dalam berbagai situasi, seperti presentasi bisnis, pidato politik, presentasi akademik, dan banyak lagi . Tujuan dari public speaking dapat bervariasi tergantung pada situasinya. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari public speaking yang perlu diketahui: 1. Memberi motivasi: Salah satu tujuan utama public speaking adalah untuk menyampaikan informasi. Sasaran yang satu ini sering digunakan oleh para motivator, guru, dan pengurus yang ingin melihat pendengarnya berkembang 2. Memberikan informasi: Public speaking juga dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada audiens. Sasaran yang satu ini sering digunakan dalam presentasi bisnis atau akademik 3. Membujuk dan mempengaruhi orang: Public speaking juga dapat digunakan untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain. Sasaran yang satu ini sering digunakan dalam pidato politik atau kampanye sosial 4. Mencapai saling pengertian dan kesepakatan: Public speaking juga dapat digunakan untuk mencapai saling pengertian dan kesepakatan antara dua pihak atau lebih. Sasaran yang satu ini sering digunakan dalam diskusi kelompok atau negosiasi bisnis 2. Tahapan story telling ? Storytelling adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam dunia bisnis dan pemasaran. Ada beberapa tahapan dalam storytelling yang dapat membantu seseorang untuk menulis narasi yang menarik dan memikat audiensnya Tahapan storytelling terdiri dari lima tahap, yaitu: 1. Konteks: Tahap pertama dalam storytelling adalah memberikan konteks atau latar belakang cerita. Pada tahap ini, penulis harus memperkenalkan setting, karakter utama, dan beberapa detail penting lainnya untuk memberikan konteks bagi cerita 2. Konflik: Konflik adalah bagian penting dari sebuah cerita. Narasi mulai terbentuk ketika penulis memperkenalkan konflik atau rintangan. Dalam storytelling, konflik ini dikenal sebagai rising action, dan ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh penulis untuk menciptakan konflik ini 3. Klimaks: Jika sebuah cerita adalah sebuah gunung, maka klimaks adalah puncaknya. Ini adalah titik balik dari cerita. Aksi menjadi paling menarik atau intens, dan karakter menghadapi konflik dan mulai memecahkannya 4. Penyelesaian: Setelah klimaks tercapai dan masalah terselesaikan, saatnya bagi karakter untuk mengikat ujung-ujung yang masih terbuka dan memberikan penyelesaian di mana diperlukan. Dikenal sebagai falling action, contohnya bisa berupa: mengumpulkan ternak setelah terjadi keributan besar; menyatukan kembali seorang pria dengan saudara laki-lakinya yang telah lama hilang; atau membawa anak yang terluka ke perahu karet dan menyeberangi arus deras dengan selamat 5. Kesimpulan: Tahap akhir dari storytelling adalah kesimpulan (dénouement). Pada tahap ini, segala sesuatu telah terselesaikan dan pembaca merasa puas. Kita melihat bagaimana karakter telah berubah dari waktu ke waktu atau bagaimana kehidupan kembali normal 3. Struktur pidato e. Take off (apa saja yg harus diperhatikan dalam take off) f. Flying g. Landing Jawab : Pidato adalah kegiatan berbicara di depan umum yang dilakukan untuk menyatakan pendapat atau memberikan gambaran mengenai suatu hal. Struktur teks pidato terdiri dari tiga bagian, yaitu pembukaan, isi, dan penutup . Berikut adalah penjelasan rinci mengenai struktur teks pidato: 1. Pembukaan: Susunan yang pertama adalah pembukaan atau pendahuluan. Sebelum menyampaikan isi pidato, orator atau juru pidato harus mengucapkan salam pembuka, ucapan terima kasih serta beberapa hal lainnya. Salam pembuka digunakan untuk membuka pidato sekaligus menyampaikan sambutan kepada pendengar. Sapaan kepada pendengar biasanya dimulai dari tamu yang memiliki jabatan tinggi . 2. Isi: Struktur yang kedua adalah isi atau inti dari pidato yang akan disampaikan. Isi pidato ini bersifat relatif karena disesuaikan dengan tema serta target pendengarnya. Isi pidato ini harus informatif, argumentatif, rekreatif, dan persuasif. 3. Penutup: Setelah menyampaikan isi pidato, orator harus menutup pidatonya dengan ucapan terima kasih dan harapan-harapan yang baik 1. Penutup juga dapat berisi ajakan atau seruan kepada para pendengar untuk melakukan sesuatu 4. Bagaimana cara berbicara yang baik di ranah publik? apa saja yang harus diperhatikan ? Untuk berbicara di depan publik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam berbicara di depan publik :
1. Berlatih terlebih dahulu: Sebelum berbicara di depan publik, latihanlah terlebih
dahulu di depan cermin atau teman-teman Anda. Hal ini dapat membantu Anda lebih siap dan mengurangi rasa grogi saat berbicara di depan orang banyak. 2. Ketahui siapa audience Anda: Sebelum tampil di depan publik, ketahui siapa yang akan menjadi audience Anda. Hal ini dapat membantu Anda menyesuaikan pidato dan membuatnya lebih efektif. 3. Pastikan Anda memiliki pesan yang jelas: Pastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan sudah jelas dan terstruktur dengan baik. Hal ini dapat membantu Anda fokus pada pesan yang ingin disampaikan dan membuat audience lebih mudah memahami apa yang ingin disampaikan. 4. Perhatikan bahasa tubuh: Bahasa tubuh sangat penting saat berbicara di hadapan publik. Gerakan tubuh yang tepat dapat membuat audience merasa nyaman dan terlibat dalam presentasi Anda. 5. Perhatikan tempo dan nada bicara: Tempo dan nada bicara sangat penting dalam berbicara di hadapan publik. Pastikan bahwa tempo bicara Anda tidak terlalu cepat atau lambat, dan nada bicara Anda sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. 6. Selipkan humor: Selipkan humor dalam presentasi Anda dapat membuat audience lebih santai dan terlibat dalam presentasi Anda. 7. Jangan terlalu mengandalkan teks: Jangan terlalu mengandalkan teks dalam presentasi Anda. Gunakan slide presentasi sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti presentasi itu sendiri.