Sistem perairan yang menutupi bagian dari permukaan bumi dibagi dalam
dua kategori utama, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Dari kedua
sistem perairan tersebut air laut mempunyai bagian yang paling besar yaitu lebih
dari 97%, sisanya adalah air tawar yang sangat penting artinya bagi manusia untuk
aktivitas hidupnya. Sementara Perairan tawar didominasi oleh perairan
pedalaman. Sementara itu sisanya, terdapat pada wilayah danau, sungai, kolam
dan lain-lain. Salah satu ciri ekologi perairan tawar adalah kadar garam yang
sangat rendah. Dalam konteks ekosistem, perairan ini dibagi ke dalam dua bagian
yakni air tawar mengalir atau lotik dan air tawar diam atau lentik.
4. Bersifat polar
Ujung-ujung atom hidrogen memiliki muatan positif yang kecil,
sedang dua pasangan elektron oksigen yang tidak berikanan membuat
ujung atom oksigen memiliki muatan negatif. Kemudian, karena muatan
itu memiliki penyebaran muatan yang tidak sama, maka disebut polar
covalent bonds yang bersifat bipolar. Dua muatan positif dari atom
hidrogen pada satu sisi dan dua muatan negatif ganda dari atom oksigen
membuat molekul-molekul air bersifat bipolar. Akibatnya adalah,
molekul-molekul air yang berdampingan cenderung untuk bergabung
bersama, tertahan oleh tarikan dari muatan yang berlawanan yang ada
pada molekul yang berdampingan.
Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air
memiliki sejumlah muatan parsial negatif (-) dekat atom oksigenakibat
pasangan elektron yang (hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah
muatan parsial positif (+) dekat atom hidrogen. Dalam air hal ini terjadi
karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan atom
hidrogenyang berarti, ia (atom oksigen) memiliki lebih "kekuatan
tarik" pada elektron-elektron yang dimiliki bersama dalam molekul,
menarik elektron-elektron lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik
muatan negatif elektron-elektron tersebut) dan membuat daerah di sekitar
atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar
kedua atom hidrogen. Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi
disebabkan oleh sifat alami ke-polar-annya.
5. Pelarut universal
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan
banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase
cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk
ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang
berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
6. Tegangan permukaan tinggi
Suatu cairan dikatakan memiliki tegangan permukaan yang tinggi
jika tekanan antar molekul cairan tersebut tinggi. Tegangan permukaan
yang tinggi menyebabkan air memiliki sifat membasahi suatu bahan
secara baik higher wetting ability.
ga.water.usgs.gov/edu/charts/waterdistribution.gif
D. Perairan Tawar
Ekosistem perairan tawar secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perairan
mengalir (lotic water) dan perairan menggenang (lentic water). Perairan lotik
dicirikan adanya arus yang terus menerus dengan kecepatan bervariasi
sehingga perpindahan massa air berlangsung terus-menerus.
Perairan menggenang disebut juga perairan tenang yaitu
perairan dimana aliran air lambat atau bahkan tidak ada dan
massa air terakumulasi dalam periode waktu yang lama.
1. Peairan Lotik
Ekosistem Lotik adalah ekosistem yang airnya
bergerak mengalir, misalnya selokan, parit, atau sungai.
Ciri-ciri ekosistem lotik adalah airnya mengalir,
merupakan ekosistem terbuka dari kadar oksigen terlarut
relatif tinggi. Aliran air dalam ekosistem lotik merupakan
faktor pembatas bagi organisme yang ada di dalamnya.
Artinya organisme yang tidak dapat melakukan adaptasi
terhadap adanya aliran air akan tersingkir. Aliran ini juga
dapat menjadi penentu jenis dan komposisi komponen
biotik dalam ekosistem. Aliran air tergantung pada
topografi, besarnya sungai dan debit air yang mengalir.
Misalnya, jenis organisme di pinggir sungai berbeda
dengan jenis organisme di dalam atau di dasar sungai.
Air ekosistem lotik tidak tetap, melainkan berubah
tergantung pada musim. Di pulau Jawa, pada umumnya
air sungai keruh dan banjir di musim hujan sedangkan di
musim kemarau airnya kecil dan bahkan mengering.
Keadaan ini merupakan suatu indikator adanya kerusakan
ekosistem darat didaerah hulu sungai.
Sebagai suatu ekosistem terbuka, kosistem lotik
memperoleh kiriman bahan organik yang terbawa aliran
air dari daerah hulu atau daratan misalnya, berupa
bangkai, sampah atau daun-daun yang gugur ke sungai.
Meskipun dari ekosistem lotik itu sendiri hewan-hewan
dapat memperoleh makanan, beberapa hewan sungai ada
yang memakan bahan organik yang terbawa aliran air.
Jadi, ekosistem lotik mendapat pengaruh yang besar dari
ekosistem daratan.
Aliran air memudahkan terjadinya persentuhan
antara permukaan air yang luas dengan udara. Apalagi,
jika disepanjang ekosistem lotik terdapat jeram, riak-riak
kecil, dan air terjun. Keadaan yang demikian
menyebabkan kadar oksigen terlarut relatif tinggi.
Tingginya kadar oksigen memberikan kondisi pada hewan-
hewan sungai untuk hidup dilingkungan yang cukup
oksigen, sehingga mereka menjadi peka terhadap
kekurangan oksigen. Adanya bahan pencemar yang dapat
mereduksi (mengurangi) oksigen terlarut dapat
menimbulkan bencana bagi hewan air itu.
2. Peairan Lentik
Perairan menggenang (lentik) adalah suatu bentuk
ekosistem perairan yang di dalamnya aliran atau arus air
tidak memegang peranan penting. Hal ini karena aliran air
tidak begitu besar atau tidak mempengaruhi kehidupan
organisme yang ada di dalamnya. Pada perairan ini faktor
yang amat penting diperhatikan adalah pembagian
wilayah air secara vertikal yang memiliki perbedaan sifat
untuk tiap lapisannya, contoh dan jenis perairan ini adalah
danau, rawa, situ, kolam dan perairan menggenang
lainnya.
Perairan menggenang di bagi dalam tiga lapisan
utama yang didasari oleh ada tidaknya penetrasi cahaya
matahari dan tumbuhan air, yaitu: Littoral, limnetik dan
profundal, sedangkan atas dasar perbedaan temperatur
perairannya, perairan menggenang dibagi menjadi 3
kelompok yaitu: metalimnion, epilimnion, dan hipolimnion.
Kelompok organisme di perairan menggenang
berdasarkan niche utama dalam kedudukan rantai
makanan meliputi produser (autotrof), makro konsumer
(heterotrof) dan mikrokonsumer (dekomposer). Kelompok
organisme yang ada di perairan menggenang berdasarkan
cara hidupnya meliputi: benthos, plankton, perifiton,
nekton dan neuston.
Terdapat beberapa perbedaan antara ekosistem
sungai dimana terdapat aliran air dan ekosistem danau
yang airnya tenang/menggenang.
a) Adanya arus
b) Pertukaran antara air dengan dasar lebih intensif
karena adanya arus.
c) Pada air mengalir, kadar oksigen lebih tinggi
dibandingkan air tenang
d) Percampuran suhu dan kandungan zat lebih merata
A. Kepentingan Sungai
1. Penyedia air dan nutrisi untuk pertanian.
Sungai menyediakan banyak sekali air tawar yang dibutuhkan oleh
semua makhluk hidup. Manusia memerlukan air tawar dalam jumlah
yang banyak untuk mencukupi segala macam kebutuhan, seperti minum,
memasak, mencuci, hingga kebutuhan untuk industri. Tidak hanya
manusia saja, binatang dan tumbuhan juga sangat memerlukan air agar
mereka bisa bertahan hidup.
2. Penyedia habitat untuk berbagai hewan dan tumbuhan.
3. Sarana transportasi untuk kepentingan komersial. Jika lembah sungai
mempunyai lebar dan kedalaman memadai, serta arus sungai tenang
maka sungai tersebut dapat digunakan sebagai sarana transportasi air.
4. Sarana rekreasi. Sungai biasa dimanfaatkan bagi masyarakat untuk
rekreasi.
5. Sumber tenaga listrik. Potensi air sungai sebagai sumber energi terutama
digunakan sebagai penyedia energi listrik melalui pembangkit listrik
tenaga air maupun mikrohidro.
C. Bagian-Bagian Sungai
Menurut Forman dan Gordon (1983), morfologi sungai pada hakekatnya
merupakan bentuk luar yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
A = Bantaran sungai
B = Tebing Sungai
C = Badan Sungai
D = Batas tinggi air semu
E = Dasar sungai
F = Vegetasi riparian
Menurut Forman dan Gordon (1983) :
1. Bantaran sungai
Forman dan Gordon (1983) menyebutkan bahwa bantaran sungai
merupakan bagian dari struktur sungai yang sangat rawan. Terletak antara
badan sungai dengan tanggul sungai, mulai dari tebing sungai hingga
bagian yang datar. Peranan fungsinya cukup efektif sebagai penyaring
(filter) nutrien, menghambat aliran permukaan dan pengendali besaran laju
erosi. Bantaran sungai merupakan habitat tetumbuhan yang spesifik
(vegetasi riparian), yaitu tetumbuhan yang komunitasnya tertentu mampu
mengendalikan air pada saat musim penghujan dan kemarau.
2. Tebing/jering sungai
Bentang alam yang menghubungkan antara dasar sungai dengan tanggul
sungai disebut dengan tebing sungai. Tebing sungai umumnya
membentuk lereng atau sudut lereng, yang sangat tergantung dari bentuk
medannya. Semakin terjal akan semakin besar sudut lereng yang
terbentuk. Tebing sungai merupakan habitat dari komunitas vegetasi
riparian, kadangkala sangat rawan longsor karena batuan dasarnya sering
berbentuk cadas.
3. Badan sungai
Alur sungai/Badan sungai (Forman & Gordon, 1983; dan Let, 1985),
adalah bagian dari muka bumi yang selalu berisi air yang mengalir yang
bersumber dari aliran limpasan, aliran sub surface run-off, mata air dan air
bawah tanah (base flow). Lebih jauh Sandy (1985) menyatakan bahwa alur
sungai dibatasi oleh bantuan keras, dan berfungsi sebagai tanggul sungai.
4. Dasar sungai
Forman dan Gordon (1983) in Waryono (2008), menyebutkan bahwa dasar
sungai sangat bervariasi, dan sering mencerminkan batuan dasar yang
keras. Jarang ditemukan bagian yang rata, kadangkala bentuknya
bergelombang, landai atau dari bentuk keduanya sering terendapkan
material yang terbawa oleh aliran sungai (endapan lumpur). Tebal tipisnya
dasar sungai sangat dipengaruhi oleh batuan dasarnya. Dasar sungai dari
hulu ke hilir memperlihatkan perbedaan tinggi (elevasi), dan pada jarak
tertentu atau keseluruhan sering disebut dengan istilah gradien sungai yang
memberikan gambaran berapa peresen rataan kelerengan sungai dari
bagian hulu kebagian hilir. Besaran nilai gradien berpengaruh besar
terhadap laju aliran air.
5. Vegetasi riparian
Vegetasi riparian adalah vegetasi yang berada di tepian sungai, berupa
tumbuhan yang telah beradaptasi untuk hidup di tempat yang seringkali
tergenang air sungai (vegetasi herba dan pohon) terutama saat hujan turun
dan secara periodik dipengaruhi oleh penggenangan air.
Vegetasi ini memiliki fungsi diantaranya :
a) Memelihara temperatur dan Dissolved Oxygen yang sangat penting
bagi organisme akuatik.
b) Sebagai habitat untuk berlindung, berkembang biak, serta mencari
makan bagi organisme akuatik maupun teresterial.
c) Menstabilkan pinggiran sungai melalui akar vegetasi yang tumbuh
untuk mengurangi dampak erosi.
d) Memelihara kualitas air dengan menyaring pollutan dalam aliran air
(run off), seperti sedimen, nutrien, pestisida, dan bakteri koliform
sebelum masuk badan sungai.
MAKALAH
EKOLOGI PERAIRAN
Oleh:
NUR ISTIQAMAH
1414142011
Biologi Sains 2014
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017