Anda di halaman 1dari 4

PRAKTEK PENGUASAAN PASAR OLEH PERUSAHAAN TAKSI LOKALTERHADAP

PERUSAHAAN TAKSI ONLINE BERBASIS APLIKASI (GRABCAR) DITINJAU DARI UU

NO 5 TAHUN 1999

1. LATAR BELAKANG
Pesatnya perkembangan informasi dan telekomunikasi memiliki peranan penting

terhadap aspek kehidupan masyarakat dunia termasuk masyarakat Indonesia secara

menyeluruh dan signifikan. Hal tersebut berdampak pula terhadap pesatnya arus

informasi dan telekomunikasi melalui penggunaan internet. Penggunaan internet yang

mulanya hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu namun dengan pengaruh globalisasi

kini internet dapat dinikmati semua lapisan kalangan. Penggunaan internet memiliki

dampak positif dan dampak negative yang selalu berdampingan, dengan adanya internet

masyarakat merasa dimudahkan dan sekaligus merasa dimanjakan karena hampir semua

aspek kehidupan kini dapat diaskes menggunakan internet dengan berbagai aplikasi

ponsel yang tersedia. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi melalui ponsel ini

mempengaruhi sebagian bidang kehidupan termasuk bidang transportasi khususnya

transportasi angkutan umum. Salah satu transportasi umum berbasis aplikasi online yang

menjadi pusat perhatian yakni taksi online yang memberikan banyak kemudahan bagi

konsumen dan keuntungan bagi pelaku usaha bisnis yang bergerak dalam jasa

transportasi umum. Taksi adalah sebuah transportasi non-pribadi yang umumnya adalah

sedan serta dapat merujuk kepada angkutan umum lain selain mobil yang mengangkut

penumpang dalam kapasitas kecil. Taksi menjadi salah satu pilihan bagi penumpang

untuk mendapatkan kenyamanan dan kemanan dalam menggunakan transportasi umum

walaupun dalam segi tarif taksi merupakan alat transportasi umum yang memiliki tariff

tinggi di anatara transportasi umum yang lain. Melihat fakta ini memberikan kesempatan
bagi pelaku usaha taksi untuk melakukan suatu inovasi dalam rangka memperluas

jaringan usahanya yakni menciptakan aplikasi berbasis online dalam hal pemesanan taksi

dengan menetapkan tariff lebih murah dibanding taksi offline (local). Kemudahan dengan

tarif terjangkau dan fasilitas yang memadai menjadikan suatu daya tarik bagi konsumen

untuk menggunakan taksi online melalui aplikasi, hanya melakukan beberapa langkah

mudah konsumen dapat menentukan taksi yang diinginkan dengan tempat yang dituju

melalui pemesenan di tempat, taksi online akan menjemput konsumen dimana konsumen

berada untuk diantar ke tempat tujuan. Tidak hanya kenyamanan dan kemudahan yang

didapatkan akan tetapi terdapat berbagai tawaran seperti potongan harga yang di

peruntukkan bagi konsumen di setiap perjalanannya. Hal ini yang mengakibatkan

semakin banyak permintaan konsumen terhadap jasa taksi online tersebut dan

menjamurnya taksi online. Di balik kemudahan,kenyamanan dan keuntungan yang

diberikan, terdapat masalah-masalah kompleks yang timbul dengan adanya taksi berbasis

online di kawasan perkotaan seperti kota Denpasar, Jakarta, Surabaya, dan kota-kota bsar

lainnya. Keberadaan taksi online mejadi suatu ancaman bagi pelaku usaha taksi local

terhadap pendapatan yang akan diterimanya jika taksi online terus beroperasi. Karena

faktanya sampai saat ini tariff yang ditetapkan oleh taksi local/offline lebih mahal

dibanding taksi online. Hal ini sering menimbulkan terjadinya kecmburuan social dengan

diakukannya demo penolakan terhadap beroperasinya taksi online terlepas dari segi izin

operasi taksi online yang sampai saat ini masih dipenuhi oleh pelaku usaha. Banyak

usaha yang dilakukan oleh supir taksi local seperti menghalang-halangi dengan

memasang sebuah tanda dilarangnya taksi online beroperasi di suatu tempat yang

menurut supir taksi local merupakan daerah pendapatannya. Tindakan-tindakan dari supir
taksi local tersebut di atas merupakan tindakan penguasaan pasar dengan cara

menghalang-halangi pelaku usaha lain dalam mengembangkan usahanya. Penguasaan

pasar merupakan kegiatan yang dilarang dalam persaingan usaha karena akan

menyebabkan suatu kegiatan usaha monopoli dan persaingan tidak sehat. Berdasarkan

fakta-fakta tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam

sebuah tulisan ilmiah dan dipaparkan lebih lanjut pada bab-bab selanjutnya.

2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini ialah :
2.1 Apa penyebab munculnya persaingan usaha tidak sehat antara pelaku usaha taksi

local dengan pelaku usaha taksi online?


2.2 Bagaimana tindakan pelaku usaha taksi local ditinjau dari UU No 5 tahun 1996?
2.3 Bagaimana penyelesaian perselisihan antara pelaku usaha taksi local dengan pelaku

usaha taksi online agar terciptanya persaingan usaha yang sehat?

3. RUANG LINGKUP MASALAH


Berdasarkan paparan latar belakang dan perumusan masalah maka karya tulis ilmiah ini

berfokus pada Larangan kegiatan penguasan pasar terhadap usaha di bidang jasa

transportasi oleh pelaku usaha taksi local

4. TUJUAN PENELITIAN
4.1 Tujuan Penlitian Umum dari penelitian ini ialah untuk mengetahui perkembangan

usaha taksi secara offline dan secara online ditinjau dari UU No 5 Tahun 1999.

4.2 Tujuan Penelitian khusu dari penelitian ini antara lain :


4.2.1 Untuk mengetahui penyebab munculnya persaingan usaha tidak sehat antara

pelaku usaha taksi local dengan pelaku usaha taksi online.


4.2.2 Untuk mengetahui tindakan atau kegiatan usaha yang dilarang dalam

persaingan usaha berdasarkan UU no 5 tahun 1999


4.2.3 Untuk mengetahui penyelesaian prselisihan yang terjadi anara pelaku usaha

taksi local dengan pelaku usaha taksi online


5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari karya tulis ilmiah ini antara lain :
5.1 Manfaat teoritis/akademik
5.1.1 Sebagai pengetahuan tambahan dan memperluas wawasan tentang persaingan

usaha sehat dan kegiatan usaha yang dilarang dalam persaingan usaha
5.1.2 Sebagai bahan pustaka atau bahan bacaan tmengenai masalah hukum yang

sdang berkembang
5.2 Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini antara lain :
5.2.1 Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh

pendidikan di Fakultas Hukum Unud dengan membuat laporan penelitian

secara ilmiah dan sistematis.


5.2.2 Sebagai pertimbangan hukum untuk pemecahan masalah yang sama terhadap

peristiwa persaingan usaha tidak sehat dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai