Anda di halaman 1dari 5

PATOFISIOLOGI

Glukosa yg masuk ke dalam aliran darah merupakan sumber energi dan cadangan makanan
bagi tubuh. Namun guna mendapatkan energi dan cadangan makanan dari glukosa, maka
glukosa perlu melalui proses metabolisme terlebih dahulu. Proses metabolisme ini nantinya
akan melibatkan sel beta pankreas sebagai penghasil insulin dan insulin yang dihasilkan itu
sendiri.
Insulin dalan proses metabolisme glukosa berperan sebagai pembuka gerbang sel. Ibaratnya
kunci, insulinlah yang nantinya akan membantu glukosa agar dapat menembus membran sel.
Jika glukosa tidak mencukupo jumlah yang seharusnya diperlukan, maka proses metabolisme
nantinya tidak akan dapat berjalan dengan lancar.
Hal ini tentu saja karena untuk dapat menembus membran sel, glukosa memerlukan insulin.
karenaya ketika produksi insulin berkurang, maka gula tidak akan terserap masuk ke dalam
sel. Akibatnya gula pun tep berada dalam aliran darah. Inilah yang menyebabkan tingginya
kadar gula darah penderita.
TANDA GEJALA
1. Peningkatan rasa haus dan sering buang air kecil. Ketika kelebihan gula menumpuk
dalam aliran darah anak anda, maka cairan akan ditarik dari jaringan. Hal ini mungkin
menyebabkan anak haus. Akibatnya, ia mungkin minum - dan buang air kecil lebih
sering dari biasanya.
2. Kelaparan (rasa lapar) ekstrem. Tanpa insulin yang cukup untuk memindahkan gula ke
dalam sel, otot dan organ tubuh anak menjadi kehabisan energi. Hal ini dapat memicu
kelaparan intens.
3. Kehilangan berat badan. Meskipun makan lebih banyak dari biasanya (untuk mengatasi
rasa lapar), berat badan anak tetap berkurang - kadang-kadang secara cepat. Tanpa
pasokan energi yang berasal dari gula, jaringan otot dan cadangan lemak akan
mengalami penyusutan. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas seringkali menjadi
tanda/gejala pertama yang wajib diperhatikan.
4. Kelelahan. Jika sel-sel anak kehilangan gula, anak mungkin akan merasa lelah dan lesu.
5. Iritabilitas atau perilaku yang tidak biasa. Anak-anak dengan diabetes tipe 1 belum
terdiagnosis biasanya akan tampak murung atau marah secara tiba-tiba.
6. Penglihatan kabur. Jika gula darah anak terlalu tinggi, cairan dapat ditarik dari lensa mata
anak. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan fokus (penglihatan) si anak.
7. Infeksi ragi. Anak perempuan dengan diabetes tipe 1 mungkin mengalami infeksi jamur
kelamin, dan anak bayi dapat mengembangkan ruam popok yang disebabkan oleh ragi.
Jika gejala-gejala diabetes tipe 1 pada anak tidak segera dikenali, anak bisa mengalami sakit
perut, mual, muntah, bau mulut, kesulitan bernapas, dan bahkan kehilangan kesadaran. Hal
ini terjadi karena zat keton terbentuk dalam tubuh. Kondisi ini biasa disebut
dengan ketoasidosis.

KOMPLIKASI
1. Penyakit jantung dan pembuluh darah. Diabetes secara dramatis akan meningkatkan
risiko anak anda terhadap berbagai masalah kardiovaskular di kemudian hari, termasuk
penyakit arteri koroner yang disertai nyeri dada (angina), serangan jantung, stroke,
penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) dan tekanan darah tinggi.
2. Kerusakan saraf (neuropati). Kelebihan gula bisa melukai dinding pembuluh darah kecil
(kapiler) yang mensuplai saraf anak anda, terutama di area kaki. Hal ini dapat
menyebabkan kesemutan, mati rasa, rasa terbakar atau nyeri. Kerusakan saraf biasanya
terjadi secara bertahap, dan dalam jangka waktu yang panjang.
3. Kerusakan ginjal (nefropati). Diabetes dapat merusak sekelompok pembuluh darah kecil
yang memfilter limbah dari darah anak anda. Kerusakan pembuluh darah yang parah
dapat menyebabkan gagal ginjal atau penyakit ginjal (irreversible) stadium akhir, yang
umumnya memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.
4. Kerusakan mata. Diabetes dapat merusak pembuluh darah pada retina (retinopati
diabetik). Diabetic retinopathy dapat menyebabkan kebutaan. Diabetes juga dapat
menyebabkan katarak dan peningkatan risiko glaukoma.
5. Kerusakan kaki. Kerusakan saraf pada kaki atau buruknya aliran darah ke kaki dapat
meningkatkan risiko berbagai komplikasi kaki. Jika tidak diobati, (bahkan) luka dan lecet
dapat berkembang menjadi infeksi yang serius.
6. Kondisi kulit. Diabetes menyebabkan anak anda lebih rentan terhadap masalah kulit,
termasuk infeksi bakteri, infeksi jamur dan gatal-gatal.
7. Osteoporosis. Diabetes dapat menyebabkan kepadatan mineral tulang yang lebih rendah
dari kondisi normal, sehingga meningkatkan risiko anak anda terhadap osteoporosis
ketika ia tumbuh dewasa.
8. Masalah pada otak. Meskipun alasan untuk keterkaitannya tidak jelas, namun orang
dengan diabetes memiliki peningkatan risiko terkena demensia dan penyakit Alzheimer.
Kapan Harus ke Dokter ?

PENATALAKSANAAN
1. Pemantauan gula darah Tergantung pada apa jenis terapi insulin yang diperlukan anak
anda, anda mungkin harus memeriksa dan mencatat gula darah anak anda setidaknya tiga
kali sehari, atau mungkin lebih sering lagi. Anda mungkin akan sering menggunakan
tongkat jari (finger sticks). Penggunaan meter glukosa darah juga dapat menjadi pilihan.
Pemeriksaan gula darah sesering mungkin adalah satu-satunya cara untuk memastikan
bahwa kadar gula darah anak anda tetap dalam kisaran normal (atau sesuai target) - yang
dapat berubah seiring pertumbuhan dan perubahan yang dialami anak anda. Dokter akan
memberitahu anda berapa jumlah kisaran target dari gula darah anak anda. Dokter juga
mungkin meminta anda untuk menyimpan log dari pembacaan glukosa darah, atau dokter
dapat mengunduh informasi tersebut dari meteran glukosa darah.
2. Monitoring glukosa berkelanjutan (CGM) CGM adalah cara terbaru untuk memantau
kadar gula darah, dan mungkin paling bermanfaat bagi orang-orang yang
mengembangkan hipoglikemia. CGM ditempelkan pada tubuh dengan menggunakan
jarum halus tepat di bawah kulit, alat ini akan memeriksa kadar glukosa darah setiap
beberapa menit sekali. CGM dianggap belum mampu bekerja seakurat pemantau gula
darah standar, sehingga tidak terlalu dianjurkan sebagai metode pengganti pengawasan
gula darah, CGM hanya digunakan sebagai alat tambahan.
3. Insulin dan obat lain Siapapun yang memiliki diabetes tipe 1 akan membutuhkan
pengobatan insulin untuk bisa bertahan hidup. Karena enzim perut dapat bereaksi negatif
terhadap insulin yang diambil melalui mulut, maka insulin oral bukanlah pilihan tepat
untuk menurunkan gula darah. Banyak jenis insulin yang telah tersedia, seperti: Fast-
acting insulin yakni insulin yang dapat bekerja secara cepat, seperti insulin lispro dan
insulin ASPART, biasanya mulai bekerja dalam lima sampai 15 menit dan memuncak
pada 30 sampai 90 menit kemudian. Short-acting insulin yakni insulin yang bekerja
cukup lambat, seperti insulin manusia (Humulin R, R Novolin), umumnya mulai bekerja
pada 30 sampai 60 menit setelah suntikan dan biasanya memuncak dalam dua sampai
empat jam. Long-acting insulin yakni insulin dengan efek yang lebih lama, seperti
insulin glargine dan insulin detemir, hampir tidak ada waktu puncak dan dapat bekerja
selama 20 hingga 26 jam. Intermediate-acting insulin (efek menengah), seperti insulin
NPH (Humulin N, N Novolin), mulai bekerja satu sampai tiga jam setelah diambil dan
memuncak dalam delapan jam. Insulin NPH efektivitasnya hampir serupa dengan jenis
long-acting insulin, tetapi cenderung menyebabkan gula darah rendah. Penggunaan
insulin NPH memungkinkan sedikit kelonggaran pada waktu makan, serta jumlah
karbohidrat yang dapat dimakan anak anda. Tergantung pada usia dan kebutuhan anak,
dokter mungkin meresepkan jenis insulin campuran untuk digunakan sepanjang siang
dan malam.
4. Pilihan pengiriman insulin Seringkali, insulin disuntikkan dengan menggunakan jarum
halus, jarum suntik atau pena insulin - sebuah perangkat yang terlihat seperti pena tinta.
Sebuah pompa insulin juga bisa menjadi pilihan bagi beberapa anak. Pompa insulin
adalah perangkat seukuran ponsel yang dikenakan pada bagian luar tubuh. Dalam
kebanyakan kasus, sebuah tabung akan menghubungkan reservoir insulin kepada kateter
yang dimasukkan di bawah kulit perut. Sebuah pompa nirkabel yang menggunakan
corong kecil berisi insulin adalah pilihan lain yang saat ini telah tersedia. Pompa insulin
diprogram untuk mengeluarkan jumlah tertentu dari insulin secara otomatis. Pompa
dapat disesuaikan untuk memberikan lebih banyak/sedikit insulin tergantung pada jenis
makanan, tingkat aktivitas dan tingkat gula darah.
5. Makan sehat Berlawanan dengan persepsi populer, tidak ada jenis diet khusus untuk
penderita diabetes. Anak tidak akan dibatasi dengan makanan membosankan dan hambar.
Sebaliknya, anak akan membutuhkan banyak buah-buahan, sayuran dan biji-bijian -
makanan yang tinggi nutrisi dan rendah lemak serta kalori. Ahli diet anak mungkin akan
menyarankan anak - dan seluruh keluarga untuk mengonsumsi lebih sedikit produk
hewani dan makanan manis. Bagaimanapun, hal ini adalah rencana makan yang terbaik
bagi seluruh keluarga. Makanan bergula sesekali dapat diberikan, asalkan makanan
tersebut masuk dalam rencana makan anak. Memahami apa dan berapa banyak makanan
yang harus diberikan pada anak dapat menjadi suatu tantangan. Seorang ahli diet
terdaftar dapat membantu orangtua membuat rencana makan yang sesuai dengan tujuan
kesehatan, preferensi makanan dan gaya hidup anak. Jenis makanan tertentu, seperti
makanan dengan kadar gula atau kadar lemak yang tinggi, mungkin lebih sulit untuk
masuk ke dalam rencana makan anak. Sebagai contoh, makanan tinggi lemak - karena
lemak memperlambat pencernaan - dapat menyebabkan lonjakan gula darah beberapa
jam setelah anak makan. Sayangnya, tidak ada serangkaian formula khusus yang dapat
anda gunakan untuk mengetahui bagaimana tubuh akan anda akan merespon terhadap
jenis makanan yang berbeda. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, orangtua akan
belajar banyak tentang bagaimana makanan favorit anak akan mempengaruhi gula darah
mereka.
6. Aktivitas fisik Setiap orang membutuhkan latihan aerobik secara teratur, tidak terkecuali
bagi anak-anak yang memiliki diabetes tipe 1. Doronglah anak untuk melakukan
aktivitas fisik secara teratur. Anda dapat mendaftarkan anak ke dalam sebuah tim
olahraga atau pelajaran tari. Lebih baik lagi jika orangtua dapat berolahraga/beraktivitas
bersama dengan anak. Bermain kejar-kejaran di halaman belakang, berjalan atau berlari
di lingkungan rumah anda, melakukan panjat tebing (indoor) atau mengunjungi kolam
renang lokal dapat menjadi pilihan. Buatlah aktivitas fisik menjadi bagian dari rutinitas
harian anak. Akan tetapi ingatlah bahwa aktivitas fisik juga biasanya dapat menurunkan
gula darah, dan dapat mempengaruhi kadar gula darah hingga 12 jam setelah latihan. Jika
anak memulai jenis aktivitas baru, periksa gula darah anak lebih sering dari biasanya
sampai orangtua belajar bagaimana tubuhnya bereaksi terhadap aktivitas tersebut. Anda
mungkin perlu menyesuaikan rencana makan atau dosis insulin anak anda untuk
mengompensasi reaksi tubuh anak terhadap peningkatan aktivitas.
7. Fleksibilitas Meksipun anak menggunakan insulin dan makan secara sangat teratur,
jumlah gula dalam darahnya dapat mengalami perubahan yang tak terduga. Dengan
bantuan dari tim perawatan diabetes anak, orangtua dapat belajar cara-cara menanggapi
perubahan kadar gula darah anak.
Makanan. Apa dan berapa banyak makanan yang dikonsumsi anak dapat
mempengaruhi tingkat gula darahnya. Persoalan makanan cenderung memberikan
tantangan tersendiri bagi orangtua dari anak-anak dengan diabetes tipe 1. Anak-anak
umumnya tidak selalu menghabiskan makanan mereka, dan hal ini dapat menjadi
masalah karena orangtua harus memberikan suntikan insulin yang ditujukan untuk
mengimbangi asupan makanan mereka. Jika hal ini terjadi, beritahu dokter anak sehingga
ia dapat mengatur regimen insulin yang cocok bagi keluarga.
Aktivitas fisik. Aktivitas fisik mendorong pergerakan gula dari darah ke dalam sel
tubuh anak. Semakin aktif anak, semakin rendah pula tingkat gula darahnya. Sebagai
kompensasi, mungkin perlu menurunkan dosis insulin sebelum ia melakukan aktivitas
fisik yang tidak biasa, atau anak mungkin memerlukan camilan sebelum menjalani
latihan (aktivitas).
Obat-obatan. Anak membutuhkan insulin untuk menurunkan kadar gula darahnya.
Akan tetapi setiap jenis obat lain yang digunakan oleh anak dapat berpengaruh terhadap
tingkat gula darahnya - kadang-kadang diperlukan perubahan rencana pengobatan
diabetes bag anak.
Penyakit. Ketika sakit pilek atau lainnya, tubuh anak akan memproduksi hormon yang
dapat meningkatkan tingkat gula darahnya. Selain itu, demam dapat meningkatkan
metabolisme anak. Akibatnya, anak mungkin perlu mengambil insulin dalam dosis yang
lebih besar atau menggunakan insulin lebih sering dari biasanya. Jika anak memiliki
penyakit yang menyebabkan muntah dan ia tidak bisa menyimpan makanan dalam
perutnya, maka tubuh anak masih membutuhkan insulin untuk menutupi glukosa yang
diproduksi hati. Tanyakan kepada dokter mengenai pengelolaan penyakit harian yang
mungkin dialami anak.
Pertumbuhan dan pubertas. Ketika anda sudah menguasai pengelolaan kebutuhan
insulin anak, ia mungkin tumbuh (berkembang) dengan cepat dan tiba-tiba jumlah insulin
yang biasa diberikan tidak lagi sesuai dengan keperluan tubuhnya. Hormon juga dapat
mempengaruhi kebutuhan insulin, terutama bagi remaja putri ketika mereka mulai
menstruasi.
Tidur. Tergantung pada regimen insulin anak, ia mungkin menghadapi risiko gula darah
rendah pada malam hari. Untuk alasan itu, kadar gula darah anak harus diatur sedikit
lebih tinggi sebelum mereka pergi tidur. Bagi anak yang berusia lebih muda dari 6 tahun,
tingkat gula dara pra-tidur yang baik adalah 110 sampai 200 mg / dL (6,1-11,1 mmol /
L), sementara anak antara usia 6 dan 12 harus dikondisikan pada tingkat gula darah 100
sampai 180 mg / dL (5,6 sampai 10 mmol / L). Kadar gula darah remaja harus berada
antara 90 dan 150 mg / dL (5-8,3 mmol / L) sebelum mereka tidur.
8. Perawatan investigational Transplantasi pankreas. Melalui transplantasi pankreas, anak
anda tidak akan lagi membutuhkan suntikan insulin. Tetapi transplantasi pankreas tidak
selalu berhasil - dan prosedur ini dapat menimbulkan risiko serius. Anak anda akan
membutuhkan (seumur hidup mereka) obat penekan kekebalan untuk mencegah
penolakan organ. Obat ini dapat memiliki efek samping yang serius, termasuk risiko
tinggi infeksi dan cedera organ. Karena efek samping yang timbul bisa lebih berbahaya
daripada diabetes, maka transplantasi pankreas pada anak-anak umumnya tidak
dianjurkan. Transplantasi sel islet. Para peneliti juga sedang bereksperimen dengan
transplantasi sel islet, yang menyediakan sel baru yang mampu memproduksi insulin dari
pankreas donor. Meskipun prosedur eksperimental ini pernah bermasalah, namun teknik
dan pengobatan baru untuk mencegah penolakan sel islet terlihat cukup menjanjikan di
masa depan. Namun demikian, transplantasi sel islet masih memerlukan penggunaan
obat penekan kekebalan, dan seperti yang dilakukan terhadap sel isletnya sendiri, tubuh
seringkali menghancurkan sel islet yang ditransplantasikan.

Source: http://www.dokterdigital.com/id/penyakit/27_diabetes-tipe-1-pada-anak.html
Copyright DokterDigital.com

Anda mungkin juga menyukai