Anda di halaman 1dari 19

TUGAS : KOMUNITAS 1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BARU MENIKAH

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

N NAMA NIM
O
1 FATHANAH LARAKESI P201401170
2 HARTINA P201401142
3 NYOMAN SARI AYU P2014011
4 ROSDIANA P2014011

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MANDALA WALUYA

KENDARI

2016
BAB I

TINJAUAN TEORIITIS

1. PENGERTIAN KELUARGA BARU MENIKAH


Menurut Departemen kesehatan RI, 1998. Keluarga adalah unit terkecil dari
suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut WHO (1969) dalam Iqbal Mubarak (2010), keluarga adalah
anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi,
atau perkawinan.
Keluarga baru menikah adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang belum mempunyai anak (baru menikah). Perkawinan dari sepasang insan
menandai bermulanya sebuah keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau
status lajang ke hubungan baru yang intim.
Perkawinan dari sepasang insane menandai bermulanya sebuah keluarga
baru, keluarga yang menikah ataup rokreasi dan perpindahan dari keluarga asal atau
status lajang ke hubungan baru yang intim. Tahap perkawinan atau pasangan
menikah saat ini berlangsung lebih lambat. Misalnya menurut data sensus Amerika
Serikat tahun 1985, 75 persen pria dan 57 persen wanita Amerika Serikat masih
belum menikah pada usia 20 tahun, ini merupakan suatu pergeseran yang berarti
dari 55 persen dari 36 persen masing masing dalam tahun 1970.

2. KARAKTERISTIK KELUARGA BARU MENIKAH


1) Terdiri dari dua orang yang diikat oleh hubungan perkawinan.
2) Biasanya anggota keluarga tinggal bersama atau jika terpisah tetap
memperhatikan satu sama lain.
3) Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sendiri-sendiri.
4) Mempunyai tujuan (menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota).

3. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA


Menciptakan sebuah perkawinan yang saling memuaskan,
menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, dan keluarga berencana
merupakan tiga tugas perkembangan yang penting dalam masa ini.

TAHAP SIKLUS KEHIDUPAN TAHAP-TUGAS PERKEMBANGAN


KELUARGA KELUARGA
1. Membangun perkawinan yang
Keluarga Pemula saling memuaskan
2. Menghubungkan jaringan
persaudaraan secara harmonis
3. Keluarga berencana
(Keputusan tentang
kedudukan sebagai orang tua).

4. MEMBANGUN PERKAWINAN YANG SALING MEMUASKAN


Ketika dua orang diikat dalam ikatan perkawinan, perhatian awal mereka
adalah menyiapkan suatu kehidupan bersama yang baru. Sumber-sumber dari dua
orang digabungkan, peran-peran mereka berubah, dan fungsi-fungsi baru pun
diterima. Belajar hidup bersama sambil memenuhi setiap kebutuhan kepribadian
yang mendasar merupakan sebuah tugas perkembangan yang penting. Pasangan
harus saling menyesuaikan diri terhadap banyak hal kecil yang bersifat rutinitas.
Misalnya mereka harus menyeimbangkan rutinitas untuk makan, tidur, bangun pagi,
membersihkan rumah, menggunakan kamar mandi bergantian, mencari rekreasi,
dan pergi ke tempat-tempat yang menyenangkan bagi mereka berdua. Dalam
proses saling menyesuaikan diri ini, terbentuk suatu kumpulan transaksi berpola
dipelihara oleh pasangan tersebut, dengan setiap pasangan memicu dan memantau
tingkah laku pasangannya.
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan tergantung pada saling
menyesuaikan diri yang baru saja dibicarakan, dan tergantung pada
komplementaritas atau kecocokan bersama dari kebutuhan dan minat pasangan.
Sama pentingnya bahwa perbedaan-perbedaan individu perlu diketahui. Dalam
hubungan yang sehat, perbedan-perbedaan di pandang untuk memperkaya
hubungan perkawinan. Pencapaian hubungan perkawinan yang memuaskan
tergantung pada pengembanagan cara-cara yang memuaskan untuk menangani
perbedaan-perbedaan tersebut (Satir, 1983) dan konflik-konflik. Cara yang sehat
untuk memecahkan masalah adalah berhubungan dengan kemampuan pasanagan
untuk bersikap empati, saling mendukung, dan mampu berkomunikasi secara
terbuka dan sopan (Raush et al, 1969) serta melakukan pendekatan terhadap konflik
atas rasa saling hormat-menghormati (Jackson dan lederer, 1969).
sejauh mana kesuksesan mengembangkan hubungan perkawinan
tergantung pada bagaimana masing-masing pasanagan dibedakan atau dipisahkan
dari keluarga asal masing-masing (tugas perkembangan sebelumnya). Orang dewasa
harus pisah dari orang tuanya dalam upaya untuk membentuk identitas dirinya
sendiri dan hubungan intim yang sehat.
Banyak pasangan yang mengalami masalah-masalah penyesuaian seksual,
sering kali disebabkan oleh ketidaktahuan dan informasi yang salah yang
mengakibatkan kekecewaan dan harapan-harapan yang tidak realistis. Banyak
pasangan yang membawa kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan yang
tidak terpenuhi ke dalam hubungan mereka, dan hal-hal yang dapat mempengaruhi
hubungan seksual secara merugikan (Goldenberg dan Goldenberg, 1985).

5. MENGHUBUNGKAN JARINGAN PERSAUDARAAN SECARA


HARMONIS
Perubahan peran dasar terjadi dalam perkawinan pertama dari sebuah
pasangan, karena mereka pindah dari rumah orangtua mereka ke rumah mereka
yang baru. Bersamaan dengan itu, mereka menjadi tiga keluarga , yaitu: menjadi
anggota keluarga dari keluarga asal masing-masing, di samping keluarga mereka
sendiri yang baru mereka bentuk. Pasanagan tersebut menghadapi tugas tugas
memisahkan diri dari keluarga asal mereka dan mengupayakan berbagi hubungan
dengan orang tua mereka, sanak saudara, dan dengan ipar-ipar mereka, karena
loyalitas utama mereka harus diubah untuk kepentingan hubungan baru dengan
setiap orangtua masing-masing, yaitu hubungan yang tidak hanya memungkinkan
dukungan dan kenikmatan satu sama lain, tapi juga otonomi yang melindungi
pasanagan baru tersebut dari campur tanagan pihak luar yang mungkin dapat
merusak bahtera perkawinan yang bahagia.

6. KELUARGA BERENCANA
Apakah ingin memiliki anak atau tidak dan penentuan waktu untuk hamil
merupakan suatu keputusan keluarga yang sangat penting. Littlefield (1977)
menekankan pentingnya pertimbangan semua rencana kehamilan keluarga ketika
seseorang bekerja dibidang perawatan maternitas. Tipe perawatan kesehatan yang
didapat keluarga sebagai sebuah unit selama masa prenatal sangat mempengaruhi
kemampuan keluarga mengatasi perubahan-perubahan yang luar biasa dengan
efektif setelah kelahiran bayi.

BAB II
KONSEP KEPERAWATAN

KASUS

Tn. I berusia 28 tahun, baru menikah sebulan yang lalu dengan Ny. X (25 tahun),
ke duanya bekerja sebagai tenaga pengajar di SMA Z Kendari, keduanya beragama
Islam dan berasal dari keluarga yang fanatik. Ketika perawat melakukan pengkajian
Keluarga, Tn. I mengatakan atas permintaan ke dua orang tuanya 4 bulan yang lalu
sebelum menikah ia sempat bertaaruf dengan Ny. X, Tn. I merasa pada saat itu
semuanya berjalan dengan baik, tetapi saat ini Tn. I masih merasa canggung dengan Ny.
X dan banyak keluhan-keluhan kecil yang ada dalam diri Tn. I tetapi ia takut pada orang
tuanya untuk mengutarakan hal tersebut selain itu Tn. I juga takut nanti Ny. X akan
tersinggung. Tn I mengatakan saat hal yang tidak disukai oleh Tn. I ialah Ny. X sering
melepas cadar ketika bepergian. Ketika Tn. I tidak sanggup menahan amarahnya Tn. I
hanya bisa meninju dinding tembok. dulu sebelum mengenal Ny. X, Tn. I banyak di
kagumi dan didekati wanita-wanita cantik dan sempat satu per satu Tn. I
memperkenalkan pada orang tuanya, tetapi kedua orang tuanya menolak dengan alasan
mereka tidak menutupi aurat. Dan Ny. X lah yang menjadi pilihan orang tuanya. Tn. I
mengatakan terlalu sayang dengan kedua orang tua, sehingga apapun perintah mereka
salalu di turuti oleh Tn. I, selama perintah itu tidak melanggar syariat Islam. Tn. I juga
mengatakan saat ini masih merasa malu berkomunikasi dengan tetangga di karenakan
baru sebulan Tn. I dan Ny. X pindah dan belum mampu beradaptasi. Tn. I hanya
tersenyum ketika melihat tetangganya yang hendak lewat. Saat ini Tn I dan Ny. X
tinggal di rumah sendiri, jauh dari orang tua kedua belah pihak, tetapi orang tua dari Tn.
I sering datang berkunjung. setelah itu perawat melakukan pemeriksaan fisik dan
didapatkan : adanya bekas luka dipunggung tangan Tn. I, Tn. I tidak bersemangat. TD :
120/80 mmHg, N : 78x/menit, RR : 20x/menit, suhu : 37oC. BB : 51 Kg. TB : 177 cm.

1. PENGKAJIAN

a. Catatan Status Kesehatan Keluarga

Nama Kepala Keluarga : Tn. I


Usia : 28 Tahun
Alamat : Jln. Ahmad Nasution. No. G 37 Kendari
Tanggal Pengkajian : 17 Oktober 2016
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru SMA
Jarak Ke Puskesmas : 2 Km.
Dicapai dengan : Mobil Pribadi
1) Daftar Anggota Keluarga

Nama Imu Kead.


L/ Umur Pendi-
No Anggota Hub. Keluarga Agama Pekerjaan ni- Kese KB
P (Th) dikan
Keluarga sasi hatan
1 Tn. I Suami L 28.Th S1 Isla Guru -
2 Ny. X Isteri P 25.Th S1 m Guru
Isla
m

2) Tipe Keluarga
Keluarga Inti, struktur keluarga Neolokal

3) Tahap Perkembangan Keluarga


Keluarga baru menikah

4) Tugas Keluarga yang Belum Terpenuhi


Tn. I belum bisa menyesuaikan diri dengan pasangannya dikarenakan Tn. I
masih merasa canggung dengan ny. X dan ada keluhan-keluhan dalam diri Tn.
I terhadap istrinya. Tn. I takut pada orang tuanya untuk mengutarakan hal
tersebut selain itu Tn. I juga takut nanti Ny. X akan tersinggung.

5) Pengkajian Biologis
a) Keadaan Kesehatan

b) Kebersihan Keluarga
Tn. I sangat memperhatikan Kebersihan baik kebersihan diri dan keluarga
maupun kebersihan lingkungannya

c) Penyakit yang Sering Diderita


_
.
d) Penyakit Kronis/Menular
_

e) Kecacatan Anggota Keluarga


_

f) Pola Makan
3 x Sehari
g) Pola Istirahat
(1) Siang : jam 01 : 35
(2) Malam : jam 09 : 25

h) Reproduksi/Akseptor KB
Tn. I dan Ny. X merencanakan jumlah anak 4 orang, kemudian Tn. I dan
Ny. K menggunakan metode kontrasepsi KB Implant untuk mengendalikan
jumlah anggota keluaga
Keadaan Emosional/Mental
Terganggu, karena karena masih ada hal-hal yang tidak disukai oleh
Tn. I dari Ny. X tetapi ia tidak mampu untuk mengutarakannya dan
ketika Tn. I tidak sanggup menahan amarahnya Tn. I hanya bisa
meninju dinding tembok.

i) Koping Keluarga
Tidak efektif karena Tn. I masih merasa canggung dengan Ny. X meskipun
sudah menikah sebulan yang lalu

j) Kebiasaan Buruk
Tn. I sering meninju dinding ketika marah

k) Rekreasi
Tn. I dan Ny. X Jarang melakukan rekreasi

Pola Komunikasi Keluarga


Cukup baik, Tn. I dan Ny. X berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia
dan komunikasi yang dilakukan Tn. X dan Ny. X y adalah komunikasi yang
berlangsung dua arah

l) Pengambilan Keputusan
Tn. I dan Ny. X tidak mampu memutuskan apakah masalah yang mereka
hadapi memerlukan pertolongan petugas kesehatan atau tidak

m) Peran
-Formal : Tn. I sebagai suami dan kepala keluarga dalam
Keluarga dan Ny. X sebagai isteri dalam keluarga

-Informal : Laki-laki sebagai ketua kegiatan di masyarakat


dan wanita sebagai anggota organisasi di
masyarakat

6) Sosial Ekonomi Keluarga


a) Hubungan dengan Orang Lain
Hubungan klien dengan tetangga kurang baik dengan ditandai bahwa
Tn I dan Ny. X jarang berkomunikasi dengan tetangganya, akibatnya
banyak tetangganya yang tidak menyukai sifat Ny. X.

b) Kegiatan Organisasi Sosial


Tn. I dan Ny. X sering mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi social
terlebih lagi kegiatan-kegiatan mengenai keagamaan.

c) Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi Tn. I saat ini cukup baik, Tn. I dan Ny. X adalah seorang
guru PNS yang memiliki penghasilan tiap bulannya sekitar Rp. 7000.000

7) Spiritual Kultural Keluarga


a) Ketaatan Ibadah
Tn. I dan Ny. X tidak pernah meninggalkan Sholat lima waktu

b) Keyakinan tentang Kesehatan


Tn. I meyakini bahwasanya kebersihan merupakan bagian dari iman dan
bagian dari kesehatan.maka dari itu Tn. I dan Ny. X selalu membersihkan
pekarangan rumah 3x dalam seminggu, Tn. I dan Ny. X juga rutin
mengonsumsi obat cacing sekali dalam 6 bulan.

c) Nilai dan Norma


Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga Tn. I dan Ny. X yakni, Tn. I
dan Ny. X selalu menaati peraturan agama Islam,Tn. I juga selalu
mengajarkan pola hidup sederhana pada Ny. X, dan selalu berusaha
menjaga nama baik orang tua, baik orang tua dari Tn. I maupun Ny. X.

d) Adat yang Mempengaruhi Kesehatan


Tn. I dan Ny. X sudah mulai meninggalkan sebagian dari budaya jawa
karena di anggap sebagian dari kebudayaan jawa menyimpang dengan
syariat islam.

8) Lingkungan Rumah
a) Kebersihan dan Kerapihan
Cukup baik, halaman dan teras rumah Tn. I cukup bersih dipenuhi dengan
bunga-bunga yang ditanam di pot, mobil dan sepeda motor juga tersimpan
dengan rapih di garasi.

b) Penerangan
(1) Pagi hari : Tn. I dan Ny. X memanfaatkan sinar
matahari
untuk penerangan dalam ruangan dengan
membuka pintu dan jendela
(2) Pada siang hari : pada siang hari biasanya Tn. I tidak
menggunakan lampu listrik dan hanya
memanfaatkan penyinaran matahari dibalik
jendela dan pintu yang tertutup
(3) Pada malam hari : Tn. I dan Ny. X menggunakan lampu listrik
Berukuran 40 wat untuk penerangan dalam
Ruangan pada malam hari

c) Ventilasi
Ventilasi Rumah Tn. I cukup besar dan sirkulasi udara cukup baik

d) Jamban
Tn. I memiliki dua jamban, satu jamban berada di dalam kamar tidur
pribadi Tn. I dan Ny, X dan satu jamban lagi terletak di dekat dapur.
e) Sumber Air Minum
Tn. I dan Ny. X mengonsumsi air galon.

f) Pemanfaatan Halaman
Dihalaman belakang rumah Tn. I ditanami sayur-sayuran dan di halaman
depannya ditanami bunga.

g) Pembuangan Air Kotor


Tn. I memanfaatkan got yang ada di belakang rumahnya sebagai tempat
pembuangan air kotor.

h) Pembuangan Sampah
Lokasi perumahan Tn. I tidak jauh dengan jalan raya, oleh sebab itu Tn. I
sering membuang sampah pada tempat pembuangan sampah umum yang
ada di tepi jalan raya. Yang nantinya sampah-sampah tersebut akan di
angkut oleh mobil sampah.

i) Sumber Pencemaran
Berasal dari kendaraan di jalan raya

j) Type Rumah
Type rumah Tn. I dan Ny. X yaitu tipe 70

k) Status Kepemilikan
Atas nama Tn. I

b. Pengkajian Keluarga

No DATA Tn. I Ny. X


1 2 3 4
1 Keadaan umum:
- Penampilan - Kurus
- BB - 51 kg.
- TB - 177 cm.

2 TTV
- Tekanan Darah - 120/80 mmHg
- Nadi - 78x/menit
- Respirasi - 20x/menit
- Suhu - 37 derajat C.

3 Kepala:
- Bentuk - Oval
- Rambut - Lurus
- Kulit Kepala - Putih
4 Mata:
- Sclera
- Kong-jungtiva - Merah
- Palpebra - Agak pucat
- Fungsi - .
-
-

5 Telinga :
- Bentuk
- Keadaan
- Fungsi
6 Hidung
- Bentuk
- Keadaan
- Fungsi
7 Mulut:
- Gigi
- Fungsi Menelan
8 Leher
- Pening-katan JVP
9 Dada:
- Bentuk - Simetris
- Suara paru -
- Respirasi - .
- Bunyi jantung - .
-
10 Abdomen:
- Bentuk
- Nyeri Tekan
11 Ekstremitas
- Oedema
- Kotrak-tur
- Gerakan
Integumen:
- Turgor
- Keadaan
- Kuku

c. Genogram
Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

= Klien

= Meninggal dunia

= Hubungan pernikahan

= Tinggal serumah

d. Denah Rumah

WC
U
Dapur
Kam
ar

B T
Kamar
R.
Tengah
S
Kam W
ar C

R.
Tamu
e. Analisa Data
DATA
KEMUNGKINAN MASALAH
NO
PENYEBAB KEPERAWATAN
DS dan DO
1 2 3 4
1 - Tn. I takut nanti Ny. X Sikap Ny. X yang Ketidakefektifan
akan tersinggung tidak disukai Tn. I koping b.d kurang
dengan perkataanya percaya diri dalam
- Tn. I mengatakan tidak kemampuan
mengatasi masalah
suka melihat Ny. X
melepas cadar ketika
bepergian
- Tn. I tidak bersemangat

2 - Tn. I mengatakan selalu Tn. I tidak mampu Ketidak efektifan


meninju dinding ketika menahan amarahnya control impuls b.d
marah tindakan kekerasan
- Adanya bekas luka di
punggung tangan
- TD : 120/80 mmHg
- N : 78x/menit
- RR : 20x/menit
- suhu : 37oC.
- BB : 51 Kg.
- TB : 177 cm.

3 - Tn. I mengatakan atas Tn. I belum mampu Kesiapan


permintaan orang beradaptasi dengan meningkatkan
tuanya 4 bulan yang lingkungan yang komunikasi b.d
lalu sebelum menikah baru rasa canggung
ia sempat bertaaruf dalam
dengan Ny. X. berkomunikasi
- saat ini Tn. I masih
merasa malu
berkomunikasi dengan
tetangga
- Tn. I tersenyum melihat
tetangganya yang hendak
lewat
- Tn. I masih merasa
canggung dengan Ny.
X
f. Prioritas Diagnosa Keperawatan
N DIAGNOSA KRITERIA HITUNGAN HASIL AKHIR
O
1 Ketidakefektifan Sifat masalah :
koping b.d kurang 2/3x1=2/3
Ancaman
percaya diri dalam
kemampuan Kesehatan
mengatasi Kemungkinan
masalah
masalah dapat
x2=1/2
diubah :
Sebagian
2/3+1+2/3+1=
Potensi masalah 3 1/3
untuk dicegah :
2/3x1=2/3
Sedang

Menonjolnya
masalah :
Masalah berat,
2/2x1=1
harus ditangani

2 Ketidak Sifat masalah : 3/3x1=1


efektifan control Actual
impuls b.d (tidak/kurang
tindakan sehat
kekerasan Kemungkinan 1/2x1=1/2
masalah dapat
1+1/2+1/3+1=
diubah :
Sebagian 2 5/6
Potensi masalah 1/3x1=1/3
2/2x1=1
untuk dicegah :
Rendah

Menonjolnya
masalah :
Masalah berat,
harus ditangani

3 Kesiapan Sifat masalah :


2/3x1=2/3
meningkatkan Ancaman
komunikasi b.d kesehatan
rasa canggung Kemungkinan
dalam masalah dapat
1/2x2=1
diubah : 2/3+1+2/3+0=
berkomunikasi
Sebagian 2 1/3
Potensi masalah
2/3x1=2/3
untuk dicegah :
Sedang

Menonjolnya
masalah :
0/2x1=0
Masalah tidak
dirasakan

g. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah


1) Ketidakefektifan koping b.d kurang percaya diri dalam kemampuan
mengatasi masalah
2) Ketidakefektifan control impuls b.d tindakan kekerasan
3) Kesiapan meningkatkan komunikasi b.d rasa canggung dalam
berkomunikasi
h. Perencanaan

N Tujuan Rencana Perawatan


Diagnosa Kep.
o (NOC) (NIC)
1 3 4 5
1 Ketidakefektifan - Bantuan control
Setelah intervensi
koping b.d kurang marah
keperawatan pada - Berikan bimbingan
percaya diri dalam
keluarga selama 3 hari antisipasif
kemampuan
- Manajemen perilaku
diharapkan :
mengatasi masalah - Modifikasi perilaku
- Tekhnik
1. Keluarga dapat
menenangkan
mengenal masalah - Membangun
2. Keluarga mampu
hubungan yang
mengambil keputusan
kompleks
3. Keluarga dapat
- Peningkatan koping
merawat anggota - Berikan koseling
4. Keluarga dapat - Berikan dukungan
memodifikasi emosional
- Manajemen
lingkungan
5. Keluarga dapat lingkungan
- Fasilitasi untuk
memanfaat fasilitas
memaafkan
pelayanan kesehatan
- Manajemen alam
terdekat
perasaan

2 Ketidak efektifan - Bantuan control


Setelah intervensi
control impuls b.d marah
keperawatan pada - Manajemen perilaku
tindakan kekerasan
- Peningkan perilaku
keluarga selama 3 hari
meningkatkan
diharapkan :
koping
- Dukung pengambilan
1. Keluarga dapat keputusan
mengenal masalah - Berikan inspirasi
2. Keluarga mampu harapan
- Meningkatkan
mengambil keputusan
3. Keluarga dapat kesadaran diri
- Meningkatkan harga
merawat anggota
4. Keluarga dapat diri
- Manajemen perilaku
memodifikasi - Berikan dukungan
lingkungan kelompok
5. Keluarga dapat - Meningkatkan

memanfaat fasilitas kesadaran diri

pelayanan kesehatan
terdekat

3 Kesiapan - Mendengarkan
Setelah intervensi
meningkatkan dengan aktiv
keperawatan pada - Mengurangi
komunikasi b.d rasa
keluarga selama 3 hari kecemasan
canggung dalam
- Meningkatkan
diharapkan :
berkomunikasi
komunikasi
- Peningkatan
1. Keluarga dapat
sosialisasi
mengenal masalah
- Dukungan
2. Keluarga mampu
pengambilan
mengambil keputusan
3. Keluarga dapat keputusan
- Membangun
merawat anggota
4. Keluarga dapat hubungan yang
memodifikasi kompleks
- Berikan pujian
lingkungan
- Mediasi konflik
5. Keluarga dapat
- Berikan terapi
rekreasi
memanfaat fasilitas
pelayanan kesehatan
terdekat

Anda mungkin juga menyukai