Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok :

Zarina Parasayu (14320261)


Nur Baity Ulya Shabrina (14320274)
Lolita Dwi Cahyanuari (14320299)
Jenny Hirera Alfi (14320314)

Perilaku Kedisiplinan Berlalu Lintas pada Pengendara Motor Wanita


1. Why?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku kedisiplinan wanita pada saat
berlalu lintas
2. Who?
Subjek yang diamati yaitu wanita yang mengendarai sepeda motor.
3. Where?
Tempat penelitian dilaksanakan di pertigaan lampu merah Kentungan.
4. When?
Pada hari minggu 15 Mei 2016
5. What?
a. Definisi kedisiplinan berlalu lintas
Menurut Hurlock (2005) disiplin berasal dari kata yang sama dengan disiplin
yaitu individu yang belajar dari ataupun secara sukarela mengikuti pimpinan.
Menurutnya disiplin dalam konsep negatif berarti pengendalian dengan kekuasaan
luar yang biasanya diterapkan secara sembarangan. Sedangkan dalam konsep positif
menekankan dalam pertumbuhan dalam disiplin diri dan pengendalian diri yang
kemudian akan melahirkan motivasi dari dalam.
Menurut UU No.22 Tahun 2009 pengertian lalu lintas adalah gerak kendaraan dan
orang di ruang jalan, dimana definisi kendaraan itu sendiri berarti suatu sarana angkut
dijalan yang terdiri atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor.
Sedangkan menurut Purwadi dan Saebeni (2008) pengertian disiplin berlalu lintas itu
sendiri bilamana seseorang mematuhi apa yang tidak boleh pada saat berlalu lintas
dijalan, baik dalam rambu ataupun tidak dimana larangan-larangan tersebut termuat
di dalam UU RI No. 22 tahun 2009 tentang UULAJ. Sejalan dengan itu pengertian
disiplin berlalu lintas merujuk pada UU RI No 22 tahun 2009 yang menerangkan
bahwa segala perilaku pengguna jalan baik pengguna motor atau tidsk di jalan raya
yang sesuai dengan UU ataupun peraturan lalu lintas yang telah ditetapkan.
b. Aspek-aspek Kedisiplinan Berlalu Lintas
Menurut Fatnanta (Wardana,2009), aspek-aspek disiplin lalu lintas antara lain:
1. Kehati-hatian dan kewaspadaan.
Pengendara yang memiliki disiplin berlalu lintas yang tinggi akan selalu
menghargai motornya dengan berhati-hati. Kemudian adanya rasa
ketengan batin merupakan tanda bahwa seseorang bisa bersikap hati-hati.
2. Kesiapan diri dan kondisi kendaraan yang digunakan.
Berupa pemeriksaan terhadap kendaraan yang akan digunakan, berupa
keadaan rem, keadaan ban, bahan bakar dan oli. Selain itu kelengkapan
surat-surat kendaraan bermotor wajib dimiliki dan dibawa setiap kali
berkendara.
c. Indikator kedisiplinan berlalu lintas
Pengecekan kelengkapan surat kendaraan, penggunaan perlengkapan berkendara
(helm SNI) dan mematuhi rambu lalu lintas
6. How
a. Bentuk observasi:
Covert Non partisipan alamiah.
b. Memakai catatan LAP atau alat bantu:
Buku tulis, pena, alat perekam.
c. Kapan dicatat ?
Belum terlaksana
d. Jenis observasi yang digunakan:
Metode kuantitatif.

Daftar Pustaka
Wibowo, GJK. 2015. Kedisiplinan berlalulintas. Diakses pada 28 April 2016, dari
digilib.uinsby.ac.id
Maryam. 2014. Sikap Disiplin Berlalu Lintas pada Remaja Jawa (Pendekatan Konteks Budaya
Jawa dan Agama). Naskah publikasi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai