Anda di halaman 1dari 11

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENGELOLAAN


KEUANGAN DAERAH DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP
PENERAPAN GOOD GOVERNANCE
(Studi Kasus pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Tabanan)

1
Ni Made Asih Ristanti, 1Ni Kadek Sinarwati, 2 Edy Sujana

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail:{Asihristanti21@ymail.com, Kadeksinar20@gmail.com,
ediesujana_bali@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti secara empiris pengaruh sistem
pengendalian intern, pengelolaan keuangan daerah dan komitmen organisasi terhadap
penerapan good governance. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Populasi penelitian ini adalah
Satuan Kerja Perangkat daerah se-Kabupaten Tabanan. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang diperoleh
sebanyak 90 responden. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi
berganda. Diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 19.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa (1) Sistem Pengendalian Intern,
Pengelolaan Keuangan daerah dan Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan
signifikan secara simultan terhadap Penerapan Good Governance (2) Sistem
Pengendalian Intern (SPI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penerapan Good
Governance, (3) Pengelolaan Keuangan Daerah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Penerapan Good Governance, (4) Komitmen Organisasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Penerapan Good Governance

Kata kunci : SPI, Pengelolaan Keuangan Daerah, Komitmen Organisasi, Good


Governance

Abstract
The study aimed to investigate empirically the effect of internal control system,
local financial management and organization commitment on the implementation of
good governance. It was a quantitative research utilizing a primary data which were
obtained from questionnaire. The population of the study involved all units of local
devices found in Tabanan regency. There were about 90 respondents selected as the
samples of the study, which were determined based on purposive sampling technique.
The data were analyzed by using a multiple regression supported by SPSS version
19.00 program.
The results of the study indicated that (1) internal control system, local financial
management and organization commitment had simultaneous significant and positive
effect on the implementation of good governance, (2) internal control system had a
positive and significant effect on the implementation of good governance , (3) local
financial management had a positive and significant effect on the implementation of
good governance, (4) organization commitment had a positive and significant effect on
the implementation of good governance
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

Key-words: internal control system, local financial management, organization commitment, good
governance

yang ada, manusia atau pun keuangan


PENDAHULUAN yang dilaksanakan menurut keperluan
Perekonomian yang dimiliki Indonesia masing-masing. Sehingga diadakannya
merupakan ekonomi berbasis pasar, pengelolaan keuangan daerah
dimana pemerintah yang memiliki peranan dimaksudkan agar pengelolaan keuangan
terpenting. Sistem ekonomi di Indonesia rakyat yang dipegang oleh pemerintah
merupakan sistem yang berdasarkan dari dilakukan dengan transparan baik dari
aturan-aturan, aspek dan mekanisme yang proses penyusunan hingga pertanggung
memiliki ketergantungan satu sama lainnya jawabannya sehingga akan tercipta
sebagai pengalokasian sumber daya milik akuntabilitas didalam pengelolaannya.
Negara kepada seluruh masyarakat dengan Pengelolaan keuangan yang efektif dan
adil dan merata. Namun dalam efisien adalah salah satu wujud tata kelola
implementasinya tujuan tersebut masih pemerintahan yang baik (good governance)
belum terealisasikan dengan baik. Hal inilah (Suprayogi, 2010). Yang merupakan slah
yang menjadi penyebab munculnya satu prinsip dari good governance.
berbagai masalah termasuk krisis dalam Dalam upaya penerapan good
ekonomi yang melanda Indonesia. Hal ini governance yang baik, maka haruslah
disebabkan karena timbulnya oknum- diimbangi dengan good government pula.
oknum yang tidak bertanggungjawab Maksudnya disini, tidak hanya tata kelola
dengan cara melakukan korupsi kolusi dan pemerintahan saja yang harus ditekankan.
nepotisme (KKN), sulitnya menjalakan Namun, pemerintah juga harus berlaku
penegakan hukum, monopoli dalam yang baik sebagai pelaku pengelolaan
kegiatan perekonomian serta pelayan keuangan rakyat. Agar pemerintahan
terhadap publik yang kualitasnya berjalan dengan baik, berdaya guna dan
memburuk. juga berhasil guna. Maka penerapan
Fakta yang terlihat sebagai bukti prinsip-prinsip dari good governance
lemahnya penerapan good governance tersebut sangatlah penting dan juga harus
adalah terjadinya kasus korupsi yang diimbangi dengan good government yang
terbilang tinggi. Masalah-masalah inilah baik pula.
yang menyebabkan terhambatnya proses Selain itu pengendalian intern dalam
perekonomian yang baik di Indonesia, pelaksanaannya juga harus diuji
sehingga semakin meningkatnya jumlah kefektifitasannya. Penentuan apakah
pengangguran di Indonesia dan juga pengendalian telah diimplementasikan
semakin banyaknya jumlah penduduk sesuai dengan rancangan yang telah dibuat
miskin. Mardiasmo (2007:17) menyatakan serta pakah pelaksana sudah memiliki
bahwa governance dapat diartikan sebagi kewenangan dan kualifikasi yang
cara yang dilakukan dalam mengelola dibutuhkan untuk mengimplementasikan
urusan-urusan publik. Menurut United pengendalian tersebut secara efektif
National Development Program (UNDP) merupakan tujuan dari dilaksanakannya
terdapat prinsip-prinsip good governance, pengujian pengendalian intern (A.Arens,
yakni: partisipasi, aturan hukum, 2008 dalam Habibie, 2013). Seperti yang
transparansi, daya tanggap, berorientas kita ketahui, jika pengendalian internal
pada consensus, berkeadilan, efektifitas tersebut terimplementasikan dengan efisien
dan efisiensi, akuntabilitas, dan visi dan efektif, pelaporan keuangan yang
strategis. dihasilkan andal, asset milik Negara tetap
Secara teori good governance aman dan peraturan perundang-undangan
dikatakan menekankan pada proses dijalankan maka akan tercipta tata kelola
pengelolaan pemerintahan dengan adanya pemerintahan yang baik.
stakeholders yang terlibat dalam bidang Tidak hanya sistem pengendalian
sosial, ekonomi dan juga politik serta ikut intern dan pengelolaan keuangan daerah
juga terlibat dalam pendayaan sumber daya yang harus ditingkatkan dalam
e-Journal Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha
Volume x Tahun xxxxx

pemerintahan, namun juga komitmen pengawasan keuangan daerah, anggaran


organisasi dalam konteks anggota dan kinerja. Selain itu belum pernah
organisasi. Dimana komitmen organisasi dilakukan penelitian sebelumnya mengenai
yang kuat dalam individu akan faktor-faktor yang mempengaruhi
menyebabkan individu berusaha untuk penerapan good governance tersebut di
mencapai tujuan-tujuan dalam organisasi Kabupaten Tabanan.
(Wiratno, dkk., 2013). Seperti halnya Rumusan masalah pertama adalah
pemerintah harus memiliki keyakinan akan apakah Sistem Pengendalian Intern (SPI)
etika dan memiliki komitmen untuk loyal, berpengaruh terhadap Penerapan Good
memiliki keinginan untuk mencapai prestasi Governance. Dalam PP No 60 Tahun 2008
dalam organisasi dan memiliki ikatan mendefinisikan sistem pengendalian intern
emosi. Hal inilah yang akan mewujudkan yang selanjutnya disebut dengan sistem
good governance, tujuan organisasi yang pengendalian intern pemerintah (SPIP)
tercapai serta memiliki prestasi inilah yang sebagai berikut: Proses yang integral pada
dapat mewujudkan good governance. tindakan dan kegiatan yang dilakukan
Beberapa hambatan yang secara terus menerus oleh pimpinan dan
menyebabkan tidak terwujudnya good seluruh pegawai untuk memberikan
governance kerap kali muncul didalam keyakinan yang memadai atas tercapainya
pemerintahan, diantaranya seperti kasus tujan organisasi melalui kegiatan yang
mafia pajak yang menyoroti sidang Dewan efektif dan efisien, keandalan pelaporan
Perwakilan Rakyat (DPR) untuk keuangan, pengamanan asset negara, dan
menggunakan hak angket. ketaatan terhadap peraturan perundang-
Selain itu juga terjadi beberapa kasus undangan. Menurut Ruspina (2013)
di daerah yang memperlihatkan masih terdapat hubungan negatif dan signifikan
lemahnya penerapan good governance. antara SPI dan Penerapan good
Salah satunya adalah kasus dalam governance sedangkan dalam penelitian
pemerintahan di Kabupaten Tabanan, yakni Wirda, dkk. (2012) diketahui bahwa SPI
opini disclaimer atas hasil pemeriksaan memiliki pengaruh yang positif dan
laporan keuangan Pemkab Tabanan 2012 signifikan terhadap penerapan good
yang diberikan oleh BPK. Opini disclaimer corporate governance. H1: Sistem
(www.propinsibali.com). Selain itu, Pengendalian Intern (SPI) berpengaruh
sejumlah kasus yang terjadi di kabupaten signifikan terhadap Penerapan Good
Tabanan adalah dugaan korupsi seperti governance.
jembatan Kuwum, Marga dan BLT di Rumusan masalah kedua adalah
Batungsel Pupuan, Pemeliharaan gedung apakah Pengelolaan Keuangan Daerah
pada SKPD Sekretariat DPRD 2008 dan berpengaruh terhadap Penerapan Good
Pengelolaan dan hibah yang tak masuk Governance. Menurut Halim (2006: 30),
APBD pada tahun 2008 yang terjadi tahun pengelolaan keuangan daerah adalah
2006 lalu. Dimana, dana bansos yang keseluruhan kegiatan yang meliputi
dikorupsi sebanyak Rp 300 juta yang perencanaan, pelaksanaan, pelaporan,
disalurkan lewat Lembaga Perkreditan pertanggungjawaban, dan pengawasan
Desa tahun 2006 (http://infokorupsi.com). keuangan daerah. Keberhasilan
Inilah alasan mengapa peneliti mengangkat pengelolaan keuangan daerah mempunyai
judul Pengaruh Sistem Pengendalian dampak langsung terhadap keberhasilan
Intern, Pengelolaan Keuangan daerah dan otonomi daerah dan merupakan
Komitmen Organisasi terhadap Penerapan sumbangan yang besar dalam upaya
Good Governance. mengwujudkan good governance sehingga
Penelitian yang berkaitan dengan disinilah dampak strategisnya pada peran
good governance memang telah banyak pengawasan dan juga peran setiap
diangkat. Namun, penelitian mengenai instansi/SKPD dapat terlihat (Arso, 2012
sistem pengendalian intern, pengelolaan dalam Ruspina, 2013). Penelitian yang
keuangan daerah dan komitmen organisasi dilakukan Ruspina (2013) menyatakan
masih terbatas. Karena penelitian yang bahwa terdapat hubungan yang positif dan
diangkat lebih banyak mengarah pada signifikan anatara pengelolaan keuangan
e-Journal Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha
Volume x Tahun xxxxx

daerah dan penerapan good governance. Yang pertama, sebagai masukan bagi
H2: Pengelolaan Keuangan Daerah instansi pemerintah daerah dalam hal
berpengaruh signifikan terhadap penerapan good governance dalam
Penerapan Good Governance. pemerintahan daerah.
Rumusan masalah ketiga adalah Kedua, sebagai salah satu media
apakah Komitmen Organisasi berpengaruh untuk memperdalam ilmu akademik penulis,
terhadap Penerapan Good Governance. dan memahami lebih dalam penerapan ilmu
Menurut Mowday, et al (1979) dalam pengetahuan pada tataran teori dan
Kusuma (2013), komitmen organisasi aplikatifnya.
merupakan keyakinan dan dukungan yang Ketiga, sebagai referensi bagi penulis
kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang dan pihak lain yang tertarik dengan kajian
ingin dicapai organisasi. Dalam hal ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
sasaran yang ingin dicapai adalah sasaran penerapan good governance.
terhadap pelayanan publik yang sesuai
dengan prinsip-prinsi good governance.
Berdasarkan penelitian Adi Wiratno, Umi METODE
Pratiwi dan Nurkhikmah (2013) komitmen Penelitian ini adalah penelitian
organisasi berpengaruh positif dan kuantitatif yang menggunakan data primer.
signifikan terhadap penerapan good Data primer diperoleh dari penyebaran
governance, ini menunjukan bahwa kuesioner pada 20 SKPD di Kabupaten
komitmen organisasi memberikan kontribusi Tabanan.
yang signifikan terhadap penerapan good Sugiyono (2009: 117) mengatakan
governance. H3: Komitmen Organisasi populasi merupakan wilayah generalisasi
berpengaruh signifikan terhadap Penerapan yang terdiri dari subjek atau objek yang
Good Governance. mempunyai kuantitas dan karakteristik yang
Rumusan masalah keempat adalah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
apakah SPI, Pengelolaan Keuangan kemudian dicarikan kesimpulannya.
Daerah dan Komitmen Organisasi Populasi penelitian ini yaitu SKPD
berpengaruh terhadap Penerapan Good Kabupaten Tabanan.
Governance. Dalam hal ini menguji apakah Sugiyono (2009) mengatakan sampel
SPI, Pengelolaan Keuangan Daerah dan adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
Komitmen Organisasi secara simultan yang dimiliki oleh populasi. Penyampelan
berpengaruh terhadap penerapan good atas responden dilakukan secara
governance. H4: SPI, Pengelolaan purposive. Kriteria dalam penentuan
Keuangan Daerah dan Komitmen sampel penelitian adalah pejabat
Organisasi berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan atau staf bagian
Penerapan Good Governance. keuangan dan penatausahaan keuangan,
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memiliki pengalaman kerja atau lama
membuktikan secara empiris: Pertama, bekerja pada SKPD minimal 2 tahun dan
pengaruh Sistem Pengendalian Intern (SPI) jenjang pendidikan minimal D3.
terhadap Penerapan Good Governance. Penyebaran kuesioner didapat dengan
Kedua, pengaruh Pengelolaan Keuangan menggunakan rumus dari slovin. Sampel
Daerah terhadap Penerapan Good yang diperoleh dalam penyebaran
Governance. Ketiga, pengaruh Komitmen kuesioner ini adalah 90 sampel
Organisasi terhadap Penerapan Good berdasarkan kriteria yang digunakan.
Governance. Keempat, pengaruh Sistem Namun terdapat kuesioner pengisiannya
Pengendalian Intern (SPI), Pengelolaan tidak lengkap.
Keuangan Daerah dan Komitmen Variabel terikat dalam penelitian ini
Organisasi terhadap Penerapan Good adalah Penerapan Good Governance.
Governance. Indikator yang digunakan untuk mengukur
Manfaat yang diharapkan dapat good governance adalah indikator yang
diperoleh melalui penelitian ini adalah: digunakan dalam penelitian Ruspina (2013)
Sedangkan variabel bebas dalam penelitian
ini adalah Sistem Pengendalian Internal
e-Journal Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha
Volume x Tahun xxxxx

dimana indikator yang digunakan adalah pernyataan dalam kuesioner dikatakan


indikator dari buku Mulyadi (1993) dimana valid.
indikator tersebut terdiri dari: 1) Lingkungan Uji reliabilitas dilakukan dengan
Pengendalian; 2) Penilaian Resiko; 3) menggunakan uji statistik cronbachc alpha,
Aktivitas pengendalian; 4) Informasi dan menurut Ghozali (2007) apabila cronbachc
komunikasi; 5) Pemantauan. Variabel alpha lebih besar dari 0,60 maka instrument
Pengelolaan Keuangan Daerah diukur yang digunakan dapat dikatakan reliabel.
berdasarkan indikator penelitian Ruspina Dalam penelitian ini, seluruh instrument
(2013), dimana indikator adalah: penelitian yaitu sistem pengendalian intern
Perencanaan, Pelaksanaan, (X1), pengelolaan keuangan daerah (X 2),
Penatausahaan, Pelaporan, komitmen organisasi (X3), dan penerapan
Pertanggungjawaban dan Pengawasan. good governance (Y) memiliki koefisien
Sedangkan untuk variabel Komitmen cronbachc alpha lebih besar dari 0,60
Organisasi disini peneliti menggunakan sehingga dapat dikatakan bahwa semua
indikator dari penelitian Wiratno, dkk. pernyataan dalam kuesioner tersebut
(2013) yang terdiri dari: 1) Sense of reliabel.
belonging; 2) Emotional attached; 3) Pengujian asumsi klasik yang
Personal meaning; 4) Pilihan lain benefit dilakukan dalam penelitian ini adalah uji
biaya; 5) Keyakinan untuk loyal; 6) normalitas, uji multikolinieritas dan uji
Keyakinan akan etika. heteroskedastisitas.
Skala yang digunakan dalam Pengujian yang pertama adalah uji
penyusunan kuisioner penelitian ini adalah multikolinieritas. Menurut Ghozali (2006)
skal ordinal atau skala likert. Diukur dengan untuk mengetahui ada atau tidaknya
menggunakan skala likert 5 point. multikolinieritas dapat dilihat dari nilai
Sedangkan untuk analisis data dalam tolerance dan varian inflation factor (VIF)
penelitian ini digunakan statistik deskriptif, dimana nilai VIF kurang dari 10 dan
uji instrumen (Uji validitas dan uji tolerance yang lebih dari 0,1 maka dapat
reliabilitas), uji asumsi klasik (uji normalitas, dinyatakan bahwa model bebas dari
uji multikolonieritas dan uji masalah multikolinieritas. Dalam penelitian
heterokesastisitas) dan juga uji hipotesis ini diketahui bahwa nilai VIF lebih kecil dari
menggunakan analisis regresi berganda, uji 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1.
t (parsial), dan uji F (simultan). Sehingga dapat dinyatakan model terbebas
dari masalah multikolinieritas.
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji heteroskedastisitas yang dilakukan
Berdasarkan hasil uji validitas yang menggunakan uji Glejser. Diketahui bahwa
dilakukan, diketahui bahwa nilai pearson jika nilai sig dari setiap variabel diatas lebih
correlation dari setiap variabel adalah lebih besar dari taraf (0,05) maka ini berarti
besar dari r kritis (0,30). Variabel bahwa varians dari residual homogen atau
penerapan good governance (Y) memiliki dapat dikatakan tidak terjadi
pearson correlation dari 0,643-0,633 heteroskedastisitas. Dan dalam penelitian
(>0,30), hal ini berarti bahwa pernyataan ini nilai sig lebih besar dari 0,05, sehingga
dalam kuesioner tersebut valid. Variabel dapat dikatakan bahwa penelitian ini tidak
Sistem pengendalian intern (X 1) memiliki terjadi heterokedastisitas.
pearson correlation sebesar 0,664-0,440 Uji normalitas dalam penelitian ini
(>0,30) hal ini menunjukan bahwa menggunakan Kolmogrov-Sminorv. Hasil
pernyataan dalam kuesioner tersebut valid. pengujian ini menunjukan bahwa koefisien
Untuk variabel pengelolaan keuangan Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari level
daerah (X2) memiliki nilai pearson of significant (0,05), maka dapat dikatakan
correlation sebesar 0,661-0,700 (>0,30), hal bahwa model regresi dalam penelitian ini
ini berarti bahwa pernyataan kuesioner berdistribusi normal. Hasil uji normalitas
tersebut dapat dikatakan valid. Sedangkan juga dapat dilihat pada gambar 1. Dibawah
untuk variabel komitmen organisasi (X 3) ini.
pearson correlation menunjukan nilai
sebesar 0,530-0,531 (>0,30), hal ini berarti
e-Journal Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha
Volume x Tahun xxxxx

daerah dan komitmen organisasi terhadap


penerapan good governance pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten
Tabanan.
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui
hasil uji regresi berganda dengan
persamaan regresi sebagai berikut:
= -6,537 + 0,524 X1 + 0,321 X2 + 0,312 X3
+
Jika diketahui koefisien regresi
variabel bebas (Sistem pengendalian
intern, Pengelolaan keuangan daerah dan
Komitmen organisasi) bertanda positif,
maka berarti variabel bebas memiliki
pengaruh searah terhadap variabel terikat.
Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer diolah tahun 2014 Begitu juga sebaliknya, jika variabel bebas
bertanda negatif maka ini berarti variabel
Untuk analisis data dalam penelitian bebas memiliki hubungan yang berlawanan
ini, peneliti menggunakan analisis regresi dengan variabel terikat. Pada tabel 1,
linear berganda dan dihitung dengan diketahui variabel bebas memiliki tanda
menggunakan Statistical Package for The positif. SPI sebesar 0,524, Pengelolaan
Social Sciences (SPSS). Dimana tujuan keuangan daerah sebesar 0,321 dan
dari analisis linear berganda ini adalah Komitmen organisasi sebasar 0,312
untuk mengetahui pengaruh sistem sehingga ini berarti bahwa variabel bebas
pengendalian intern, pengelolaan keuangan mempunyai pengaruh searah terhadap
penerapan good governance.

Tabel 1. Hasil Uji Regresi Berganda

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1(Constant) -6,537 6,929 -0,943 0,348
Sistem Pengendalian 0,365
0,524 0,138 3,805 0,000
Intern
Pengelolaan Keuangan 0,220
0,321 0,143 2,246 0,027
Daerah
Komitmen Organisasi 0,312 0,146 0,209 2,134 0,036
Adjusted R2 0,376
F Hitung 18,900
Sig. F 0,000
Sumber: Data primer diolah tahun 2014

Berdasarkan tabel 2. diatas, dapat dependen (Sistem Pengendalian Intern,


dilihat bahwa F hitung (18,900) lebih besar Pengelolaan Keuangan Daerah dan
dari pada F tabel (2,71) dan signifikansi Komitmen Organisasi) memiliki pengaruh
kurang dari 0,05. Maka dari itu berdasarkan secara bersama-sama (simultan) terhadap
hasil uji regresi berganda dapat diketahui variabel independen (Penerapan Good
bahwa dalam penelitian ini variabel governance).
e-Journal Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha
Volume x Tahun xxxxx

Tabel 2. Hasil Uji F

Mean F Sig
Model Sum of Squares Df Square
1 Regression 785.293 3 261.764 18.900
Residual 1191.107 86 13.850 .000a
Total 1976.400 89
Sumber: Data primer diolah tahun 2014

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Maksud dari kegiatan yang efektif dan
Terhadap Penerapan Good Governance efisien disini adalah aktifitas pemerintahan
Dari hasil perhitungan menggunakan yang lebih mengutamakan kepentingan
SPSS didapatkan hasil berupa tingkat masyarakat berupa kegiatan dan
signifikansi uji t sebesar 0,000 yang kelembagaan yang diarahkan untuk
menunjukkan angka lebih kecil daripada menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan
taraf nyata dalam penelitian ini yaitu 0,05. kebutuhan melalui pemanfaatan sebaik-
Hal ini berarti menunjukkan variabel sistem baiknya berbagai sumber yang tersedia.
pengendalian intern berpengaruh positif Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip
dan signifikan secara statistik terhadap good governance yakni efektifitas dan
penerapan good governance. efisien.
Hipotesis 1 menyatakan sistem Keandalan pelaporan keuangan
pengendalian intern berpengaruh terhadap dibutuhkan untuk tanggungjawab
penerapan good governance. Dengan (akuntabilitas) pemerintah dalam
demikian H1 dapat diterima, yaitu sistem penggunaan dana masyarakat. Realisasi
pengendalian intern berpengaruh positif dana masyarakat ini harus disediakan
dan signifikan terhadap penerapan good secara memadai dan mudah dimengerti
governance. sehingga dapat membangun kepercayaan
Hasil penelitian ini sejalan dengan masyarakat terhadap transparansi
penelitian yang dilakukan Wahyudi (2009) penggunaan anggaran daerah. Dengan
tentang Pengaruh Sistem Pengendalian adanya transparansi maka masyarakat ikut
Intern Terhadap Pelaksanaan Good serta memantau pengamanan asset
Governance (GG) dimana hasil Negara dari kemungkinan penyalahgunaan
penelitiannya menyimpulkan bahwa sistem dari pihak internal pemerintah.
pengendalian intern berpengaruh positif Prinsip aturan hukum dalam good
dan signifikan terhadap Pelaksanaan Good governance menghendaki adanya ketaatan
Governance (GG). Begitu pula dengan terhadap peraturan perundang-undangan.
penelitian Wirda dkk. (2012) yang Sehingga dapat melindungi hak asasi
menyatakan bahwa sistem pengendalian manusia terutama kelompok minoritas
intern berpengaruh positif terhadap good (Ruspina, 2013).
corporate governance. Dalam Peraturan Jadi dapat dikatakan bahwa sistem
Pemerintah No 60 Tahun 2008 pengendalian intern pada Satuan Kerja
mendefinisikan sistem pengendalian intern Perangkat Daerah di Kabupaten Tabanan
yang selanjutnya disebut dengan sistem sudah cukup optimal dalam mendukung
pengendalian intern pemerintah (SPIP) terciptanya good governance.
sebagai berikut: Proses yang integral pada Namun penelitian ini tidak sejalan
tindakan dan kegiatan yang dilakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh
secara terus menerus oleh pimpinan dan Ruspina (2013) tentang Pengaruh Kinerja
seluruh pegawai untuk memberikan Aparatur Pemerintah Daerah, Pengelolaan
keyakinan yang memadai atas tercapainya Keuangan Daerah dan Sistem
tujan organisasi melalui kegiatan yang Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)
efektif dan efisien, keandalan pelaporan terhadap Penerapan Good Governance
keuangan, pengamanan asset negara, dan dimana hasil dari penelitiannya tersebut
ketaatan terhadap peraturan perundang- menyatakan bahwa sistem
undangan. pengendalianintern berpengaruh signifikan
e-Journal Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha
Volume x Tahun xxxxx

dan negatif terhadap penerapan good terhadap masyarakat umum. Pelaksanaan


governance. kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban
Pengaruh Pengelolaan Keuangan daerah anggaran di sektor publik diawasi melalui
Terhadap Penerapan Good Governance kerangka aturan hukum dan perundang-
Berdasarkan hasil perhitungan yang undangan yang berlaku. Maka, dapat
didapat berdasarkan uji SPSS terlihat dikatakan bahwa pengelolaan keuangan
bahwa nilai signifikansi t sebesar 0,027 daearah pada Satuan Kerja Perangkat
yang menunjukkan angka lebih kecil Daerah di Kabupaten Tabanan sudah
daripada taraf nyata dalam penelitian ini cukup optimal dalam mendukung
yaitu 0,05. Hal tersebut menunjukkan terciptanya good governance karena dalam
variabel pengelolaan keuangan daerah pengelolaan keuangan daerah telah
berpengaruh positif dan signifikan secara diterapkan prinsip-prinsip dari good
statistik terhadap penerapan good governance.
governance.
Dengan demikian hipotesis kedua Pengaruh Komitmen Organisasi
(H2) dapat diterima yaitu pengelolaan Terhadap Penerapan Good Governance
keuangan daerah berpengaruh positif dan Berdasarkan hasil perhitungan
signifikan terhadap penerapan good menggunakan program SPSS tingkat
governance. signifikansi t sebesar 0,036 yang
Hasil penelitian ini mendukung menunjukkan angka lebih kecil daripada
penelitian yang dilakukan Ruspina (2013) taraf nyata dalam penelitian ini yaitu 0,05.
yang menunjukkan bahwa pengelolaan Hal tersebut menunjukkan variabel
keuangan daerah berpengaruh positif komitmen organisasi berpengaruh positif
terhadap penerapan good governance. dan signifikan secara statistik terhadap
Menurut Halim (2006:30), pengelolaan penerapan good governance. Dengan
keuangan daerah adalah keseluruhan demikian hipotesis kedua (H3) dapat
kegiatan yang meliputi perencanaan, diterima yaitu komitmen organisasi
pelaksanaan, pelaporan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertanggungjawaban, dan pengawasan penerapan good governance.
keuangan daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Realisasi anggaran melalui proses penelitian Wiratno, dkk. (2013) yang
perencanaan dilaksanakan berorientasi menyatakan bahwa komitmen organisasi
konsensus atau berdasarkan kesepakatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
yang terbaik bagi kepentingan bersama. penerapan good governance. Keberhasilan
Jadi, dalam proses perencanaan penerapan good governance diduga tidak
kesepakatan antara anggota organisasi dapat tercapai tanpa dukungan komitmen
harus diambil secara bersama. dalam berorganisasi.
Tahap pelaksanaan dalam Menurut Mowday, et al (1979) dalam
pengelolaan keuangan daerah Kusuma (2013), komitmen organisasi
dilaksanakan dengan menggunakan prinsip merupakan keyakinan dan dukungan yang
berkeadilan. Dimana, pembagian dana kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang
untuk alokasi kegiatan sesuai dengan ingin dicapai organisasi. komitmen
kebutuhan masyarakat yang diprioritaskan. organisasi sedikitnya memiliki tiga
Pelaporan keuangan daerah disajikan karakteristik. Pertama, memiliki
sesuai dengan prinsip transparansi. Dalam kepercayaan yang kuat dan menerima nilai-
tahap pelaporan ini, organisasi sektor publik nilai dan tujuan organisasi. Kedua,
diharapkan dapat menghasilakan laporan kemauan yang kuat untuk berusaha atau
keuangan daerah yang memadai dan bekerja keras untuk organisasi. Ketiga,
sesuai dengan Standar Akuntansi keinginan untuk tetap menjadi anggota
Pemerintahan yang berlaku. Pelaporan organisasi.
keuangan daerah di sektor publik berupa Setiap anggota organisasi haruslah
laporan realisasi anggaran sebagai bentuk mengimplementasikan tujuan dalam
dari pertanggungjawaban pemerintah organisasi dengan kesadaran penuh
e-Journal Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha
Volume x Tahun xxxxx

khususnya bagi anggota penatausahaan komitmen organisasi secara simultan.


keuangan sehingga dapat menciptakan tata Dimana pengaruh penerapan good
kelola pemerintahan yang baik. (Partisipasi, governance secara bersama-sama
Aturan Hukum, Transparansi, Daya terhadap sistem pengendalian intern,
Tanggap, Berorientasi Konsensus, pengelolaan keuangan daerah dan
Berkeadilan, Efektivitas dan Efisiensi, komitmen organisasi berasal dari individu
Akuntabilitas dan Bervisi Strategis). dan organisasi.
Dalam penyusunan laporan keuangan
dan penggunan uang rakyat juga anggota SIMPULAN DAN SARAN
dalam organisasi sektor publik harus Simpulan
memiliki komitmen yang tinggi. Dimana Berdasarkan pembahasan dan hasil
dalam karakteristik komitmen organisasi analisis data, maka dapat ditarik simpulan
salah satunya adalah kemauan yang kuat sebagai berikut.
untuk berusaha atau bekerja keras untuk Pertama, Sistem pengendalian intern
organisasi. Jadi dapat dikatakan apabila berpengaruh positif dan signifikan terhadap
anggota organisasi bekerja dengan baik, penerapan good governance pada Satuan
maka akan tercipta pelaporan keuangan Kerja Perangkat Daerah di Kabupten
yang sesuai dengan standar yang berlaku Tabanan. Dilihat dari tujuan sistem
dan penggunaan uang rakyat yang pengendalian intern yakni efektivitas dan
terbebas dari masalah kecurangan ataupun efisien, keandalan pelaporan keuangan,
penyelewengan. pengamanan asset dan peraturan
Jadi sangat penting untuk perundang-undangan yang tujuan tersebut
meningkatkan komitmen organisasi yang dilakukan untuk pencapaian tata kelola
menekankan pada komitmen individu agar pemerintahan yang baik (good
terciptanya organisasi yang baik dan yang governance).
sesuai dengan prinsip-prinsip good Kedua, Pengelolaan Keuangan
governance. Sehingga komitmen organisasi Daerah berpengaruh positif dan signifikan
pada SKPD Kabupaten Tabanan dapat terhadap penerapan good governance pada
dikatakan berpengaruh positif dan signifikan Satuan Kerja Perangkat Daerah di
terhadap penerapan good governance. Kabupaten Tabanan. Suatu organisasi
Namun berbeda dengan penelitian dapat dikatakan berjalan sesuai dengan
Prasetyono & Nurul K .(2007) yang prinsip good governance apabila
menyatakan bahwa komitmen organisasi pengelolaan keuangan daerah telah
tidak berpengaruh terhadap prinsip-prinsip berjalan sesuai dengan standar yang
good governance dalam konteks yang berlaku dan menghasilkan (dari tahap
cukup. perencanaan hingga pelaporan) pelaporan
keuangan daerah yang andal dan relevan.
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Ketiga, Komitmen Organisasi
Pengelolaan Keuangan Daerah dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Komitmen Organisasi terhadap penerapan good governance pada Satuan
Penerapan Good Governance Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten
Hipotesis keempat menyatakan Tabanan. Dalam organisasi sasaran yang
bahwa sistem pengendalian intern, ingin dicapai adalah sasaran terhadap
pengelolaan keuangan daerah, dan pelayanan publik yang sesuai dengan
komitmen organisasi secara simultan prinsip-prinsip good governance. Sehingga,
berpengaruh signifikan terhadap penerapan dalam pengabdiannya kepada masyarakat
good governance. seluruh prinsip dari good governance dapat
Hasil pengujian statistik menunjukkan tercapai dan mengutamakan kepentingan
nilai signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 masyarakat yang diprioritaskan.
dengan p value 0,000 atau 0,000 < 0,05. Keempat, Sistem pengendalian intern,
Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan Pengelolaan Keuangan Daerah, dan
nilai f hitung 18,900 > f tabel 2,71. Hal ini Komitmen Organisasi secara simultan
menunjukkan bahwa sistem pengendalian berpengaruh signifikan terhadap
intern, pengelolaan keuangan daerah, dan penerapan good governance.
e-Journal Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha
Volume x Tahun xxxxx

Saran Mardiasmo. 2006. Pewujudan


Berdasarkan hasil penelitian serta Transparansi dan Akuntabilitas Publik
simpulan maka saran yang dapat peneliti Melalui Akuntansi Sektor Publik:
berikan adalah pertama, bagi peneliti Suatu Sarana Good Governance.
selanjutnya disarankan agar menambah Jurnal Akuntansi Pemerintahan. Vol.
jumlah sampel dengan melakukan 2, No. 1, Mei 2006
perluasan wilayah dan objek penelitan
hingga keluar daerah atau bahkan dapat Mulyadi. 1993. Sistem Akuntansi.
dilakukan penelitian pada Satuan Kerja Yogyakarta: YKPN
Perangkat Daerah di seluruh Bali sehingga
hasil penelitian lebih dapat digeneralisasi. Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah
Kedua, untuk Satuan Kerja Perangkat Nomor 105 Tahun 2000 tentang
Daerah (SKPD) disampaikan saran agar Pengelolaan dan Pertanggung
disamping secara terus menerus mengirim jawaban Keuangan daerah
staff dibagian penataushaan untuk
menjalani pendidikan keprofesian untuk Prasetyono & Nurul K . 2007. Analisis
peningkatan pengetahuan mengenai tugas Kinerja Rumah Sakit Daerah dengan
pada bidangnya terutama dalam Pendekatan Balanced Scorecard
pengelolaan keuangan daerah. Berdasarkan Komitmen Organisasi,
Pengendalian Intern dan Penerapan
Prinsip-Prinsip Good Corporate
Daftar Pustaka Governance (GCG) (Survey pada
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Rumah Sakit Daerah di Jawa Timur).
Multivariate dengan Program SPSS. Simposium Nasional Akuntansi X-
Semarang: Badan Penerbit Makasar.
Universitas Diponegoro
Ruspina, Depi Oktia. 2013. Pengaruh
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah,
Multivariate dengan program SPSS. Pengelolaan Keuangan Daerah, Dan
Cetakan IV. Badan Penerbit Sistem Pengendalian Internal
Universitas Diponegoro. Semarang. Pemerintah (Spip) Terhadap
Penerapan Good Governance (Studi
Habibie. 2013. Pengaruh Pengawasan Empiris Pada Pemerintahan Kota
DPRD, Pengendalian Internal, dan Padang), Skripsi. Universitas Negeri
Peran Auditor Internal terhadap Good Padang
Governance (Studi Empiris pada
Pemerintah Kota Solok), Skripsi. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
Universitas Negeri Padang Bandung: Alfabeta.

Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Suprayogi, Angga. 2010. Pengaruh Sistem


Pengendalian Keuangan Daerah. Pengendalian Intern Pemerintah
Yogyakarta: UPP AMP YKPN. terhadap Efektivitas Pengelolaan
Keuangan Daerah (Suatu Studi pada
Halim, Abdul. 2004. Manajemen Keuangan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Daerah. Yogyakarta: UPP AMP YPKN Keuangan Kabupaten Bandung),
Skripsi. Universitas Pasundan.
Kusuma, I Gede Eka Arya. 2013. Pengaruh Bandung
Kejelasan Sasaran Anggaran,
Komitmen Organisasi Dan Wahyudi, Kurnia. 2009. Pengaruh Sistem
Ketidakpastian Lingkungan Pada Pengendalian Intern, Peran Auditor
Ketepatan Anggaran (Studi Empiris Di Internal dan Pengawasan dari
Skpd Pemerintah Provinsi Bali), Masyarakat Terhadap Pelaksanaan
Tesis. Universitas Udayana. Good Governance pada Instansi
Denpasar
e-Journal Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha
Volume x Tahun xxxxx

Pemerintah Daerah di Kota Padang.


Skipsi. UNP. Padang.

Wiratno, Adi, Umi Pratiwi dan Nurkhikmah.


2013. Pengaruh Budaya Organisasi,
Gaya Kepemimpinan, Komitmen
Organisasi Dan Pengendalian Intern
Terhadap Penerapan Good
Governance Serta Implikasinya Pada
Kinerja (Survey Pada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara
Tegal), Jurnal. Vol 3, No 1 (2013):
Proceeding Seminar Nasional & Call
For Papers (SCA-3). Universitas
Jenderal Soedirman

Wirda, dkk. 2012. Pengaruh Sistem


Pengendalian Intern Terhadap
Penerapan Good Corporate
Governance (GCG) pada Perbankan
di Kota Banda Aceh. Jurnal
Akuntansi. Volume 1, No. 1.

http://www.tabanankab.go.id/ (diakses
tanggal 11 November 2013)

http://birokrasi.kompasiana.com (diakses
tanggal 11 November 2013)

http://infokorupsi.com (diakses tanggal 11


November 2013)

Anda mungkin juga menyukai