Menurut Anies Bawedan, kebanyakan guru berkeinginan sekali untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri
Sipil (PNS). Tetapi mereka gak mau ditempatkan di daerah terdepan. Program ini bertujuan untuk mengisi
kekurangan guru di daerah terdepan. Seperti diketahui, penyebaran guru di daerah Indonesia tidak
merata. Hal ini berarti jumlah guru di satu daerah bisa saja kelebihan sedangkan daerah lain malah
kekurangan.
Kriteria mengikuti program ini sangat sederhana, yakni harus memenuhi persyaratan menjadi guru. Hal
yang terpenting adalah pengalaman mengajar di daerah terdepan sebelumnya. Syarat ini ditentukan
karena akan sulit menempatkan guru yang belum mengajar didaerah terdepan.
Menanggapi dari yang dijelaskan oleh mendikbud, Pakar Pendidikan dari Global Islamic School, Itje
Chodidjah menyatakan, pada dasarnya menilai baik Program Guru Garis Depan (GGD). Apalagi
penempatan GGD di wilayah terdepan berlangsung hingga mereka pensiun dari Pegawai Negeri Sipil
(PNS).
Meski menganggap baik, Dewan Pertimbangan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini berpendapat,
pemanfaatan putra lokal menjadi guru di daerah setempat lebih tepat dilakukan. Manfaatkan putra
daerahnya, maka oleh sebab itu kabupaten setempat semestinya bekerjasama dengan universitas yang
ada di daerah terkait.
Pemerintah daerah bisa merekrut dengan melatih terlebih dahulu orang-orang lokal untuk berkecimpung
ke dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini ikut membantu mendidik peserta didik di daerah yang
kekurangan guru.
Itje menambahkan, dengan adanya guru lokal di nilai akan lebih bisa memahami budaya dan karakter
peserta didik yang dihadapinya. Contohnya bila ada kesulitan berbahasa Indonesia yang acap ditemukan
di daerah-daerah yang bahasa daerahnya masih sangat kental. Dengan cara ini tentu tujuan-tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya akan mudah tercapai.
Kebanyakan guru memang agak sulit ditempatkan di daerah Terpencil, Terluar dan Tertinggal (3T). Hal ini
tidak hanya lokasi yang sulit tapi adat dan budaya yang berbeda. Kondisi-kondisi inilah yang menjadi
tantangan terbesar para GGD tersebut.
Seperti diketahui, Program GGD yang telah digulirkan tahun lalu ini bertujuan untuk mengatasi
kekurangan guru di daerah 3T. Sebagian penempatan GGD ini berbeda dengan daerah asal mereka.
Penempatan guru GGD yang sudah diangkat PNS ini akan berjalan hingga mereka pens iun. (Sumber :
Republika)
Semoga informasi ini akan menjadi tujuan yang terbaik bagi guru hanorer untuk meraih PNS melalui
Program GGD (Guru Garis Depan) yang ditempatkan dikabupaten wilayah 3T. Dan ini juga menjadi
peluang pada kabupaten untuk mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi membantu putra daerah
mengeyam pendidikan tinggi terutama guru untuk mengisi guru dikecamatan-kecamatan putra daerah itu
berada. Sehingga dengan adanya guru lokal akan memudahkan dalam menyesuaikan lingkungan dan
bahasa yang digunakan didaerah tersebut. Semoga infor