Anda di halaman 1dari 11

HAND OUT

MATA KULIAH : Etika Profesi dan Hukum Kesehatan

KODE MATA KULIAH : BD-402

BEBAN STUDI : 2 SKS

TOPIK : Nilai Personal dan Nilai Luhur Profesi


Dalam Pelayanan Kebidanan

SUB TOPIK : 1. Pengertian Nilai

2. Penyerapan atau Pembentukan Nilai

3. Nilai Personal atau Pribadi dan Nilai


Luhur Profesi

4. Kebijaksanaan dan Nilai-Nilai

5. Pertimbangan Nilai-Nilai

DOSEN : Ika Yulianti, SsiT

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

Setelah mempelajari hand out ini, mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan kembali definisi nilai.


2. Menjelaskan kembali definisi pembentukan atau
penerapan nilai.
3. Menjelaskan kembali definisi nilai profesi.
4. Menjelaskan kembali definisi nilai luhur.
5. Menjelaskan kembali definisi issue.
6. Menjelaskan kembali tujuh nilai-nilai personal profesional.
REFERENSI

1. http://pustakapinkpink.blogspot.com/2010/11/nilai-
personal-dan-nilai-luhur-dalamhtml
2. http://aminudinharahap.webs.com/apps/blog/show/104942
93-makalah-etika-profesi-dan-hukum-kesehatan-tentang-
mengidentifikasikan-nilai-nilai-personal-dan-nilai-luhur
3. http://www.general-
files.com/download/gs4fc14a1h17i0/nilai%20personal
%20dan%20nilai%20luhur%20profesi%20dalam
%20pelayanan%20kebidanan.ppt.html

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa
yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh,
orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk.
Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung
lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak
pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh
kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu
dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. Contoh, masyarakat yang
tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam persaingan akan muncul
perbaharuan-perbaharuan. Sementara pada masyarakat tradisional lebih cenderung
menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu keharmonisan
dan tradisi yang turun-temurun.
Drs. Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum
dalam masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat
untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai
sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi
peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan
harapan sesuai dengan peranannya. Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya
keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai
sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok
masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu
kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia
dengan daya tekan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai
yang dianutnya.

MATERI
1. Pengertian nilai
Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan
terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap atau perilaku
seseorang. Sistem nilai dalam suatu organisasi adalah tentang nilai-nilai yang
dianggap penting dan sering diartikan sebagai perilaku personal.
Nilai merupakan milik setiap pribadi yang mengatur langkah-langkah yang
seharusnya dilakukan karena merupakan cetusan dari hati nurani yang dalam dan di
peroleh seseorang sejak kecil.
Nilai dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan, yang mendapat perhatian
khusus, terutama bagi para petugas kesehatan karena perkembangan peran menjadikan
merka lebih menyadari nilai dan hak orang lain.
Klasifikasi nilai-nilai adalah suatu proses dimana seorang dapat
menggunakannya untuk mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri. Seorang bidan
dalam melaksanakan asuhan kebidanannya. Selain menggunakan ilmu kebidanan
yang ia miliki jyga diperkuat oleh nilai yang ada didalam diri mereka.

2. Penyerapan atau pembentukan nilai

a. Pengertian Dasar Etika


Istilah atau kata etika sering kita dengar, baik di ruang kuliah maupun dalam
kehidupan sehari-hari tidak hanya dalam segi keprofesian tertentu,tetapi menjadi
kata-kata umum yang sering digunakan, termasuk diluar kalangan cendakiawan.
Dalam profesi bidan etika lebih dimengerti sebagai filsafat moral.
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani Kuno. Kata Yunani etos dalam
bentuk tunggal mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia; adat;
akhlak; watak; perasaan; sikap; dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha
mempunyai arti adat kebiasaan. Menurut filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika
sudah dipakai untuk menunjukkan asal usul kata, maka etika berati : ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
b. Pengenalan Etika Umum
1) Hati Nurani
Hati nurani akan memberikan penghayatan tentang baik atau buruk
berhubungan dengan tingkah laku nyata kita. Hati nurani memerintahkan atau
melarang kita untuk melakukan sesuatu sekarang dan disini. Ketika kita tidak
mengikuti hati nurani berarti kita menghancurkan integritas kepribadian kita dan
mengkhianati martabat terdalam kita. Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan
bahwa manusia mempunyai kesadaran.
Terdapat hubungan timbal balik antara kebebasan dan tanggung jawab,
sehingga pengertian manusia bebas dengan sendirinya menerima juga bahwa
manusia itu bertanggung jawab tanpa kebebasan.

Batas-batas kebebasan meliputi :

a) Faktor internal
b) Lingkungan
c) Kebebasan orang lain
d) Generasi penerus yang akan dating

2) Nilai dan Norma


Nilai merupakan sesuatu yang baik, sesuatu yang menarik,
Sesuatu yang dicari, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang disukai,
sesuatu yang diinginkan. Sedangkan Norma adalah aturan-aturan yang
menyertai nilai.
3) Hak dan Kewajiban
Hak berkaitan dengan kewajiban yang bebas, terlepas dari segala
ikatan dengan hukum objek.

4) Amoral dan Immoral


Menurut Oxford Dictionary kata amoral dijelaskan sebagai
unconcerned with, out of spere of moral, non moral, diluar etis, non moral.
Sedangkan Immoral berarti opposed to morality, morally evil, yang berarti
bertentangan dengan moralitas yang baik, secara moral butuk, tidak etis.
5) Moral dan Agama
Agama mempunyai hubungan erat dengan moral. Dasar terpenting dari
tingkah laku moral adalah agama. Mengapa perbuatan itu boleh atau tidak
boleh dilakukan, dasar adalah agama melarang untuk melakukannya. Agama
mengatur bagaimana cara kita hidup. Setiap agama mengandung ajaran moral
yang menjadi pegangan bagi setiap penganutnya. Dalam agama kesalahn
moral adalah dosa, tetapi dari sudut filsafat moral, keslahan moral adalah
pelanggaran prinsip etis. Bagi penganut agama, Tuhan adalah jaminan
berlakunya tatanan moral.
c. Kode Etik Bidan Indonesia
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
369/Mengkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan, didalamnya
terdapat Kode Etik Bidan Indonesia. Deskripsi Kode Etik Bidan Indonesia
adalah merupakan pernytaan komprehensif suatu profesi yang memberikan
tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.

Berikut ini merupakan kode etik Bidan Indonesia :

1) Mukadimah
Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa dan didorong oleh

Keingian yang luhur demi tecapainya :


a) Masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila
dan Undang-undang Dasar 1945.
b) Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
c) Tingkat kesehatan yang optimal bagi setiap warga Negara Indonesia.
Maka Ikatan Bidan Indonesia sebagai organisasi profesi kesehatan
yang menjadi wadah persatuan dan kesatuan para bidan di Indonesia
Mensiptakan Kode Etik Bidan Indonesia yang disusun atas dasar
penekanan keselamatan klien diatas kepentingan lainnya.
Terwujudnya kode etik ini merupakan bentuk kesadaran dan
kesungguhan hati dari setiap bidan untuk memberikan pelayana kesehatan
pada umumnya, KIA/KB dan Kesehatan Keluarga pada khususnya.

Mengupayakan segala sesuatu agar kaumnya pada detik-detik yang


sangat menentukan pada saat menyambut kelahiran insan generasi secara
selamat, aman dan nyaman merupakan tugas sentral dari para bidan.
d. Etika Moral dan Nilai Dalam Praktik Kebidanan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam segala bidang


berpengaruh terhadap meningkatnya kritis terhadap mutu pelayanan kesehatan
terutama pelayanan kebidanan. Menjadi tantangan bagi profesi bidan untuk
mengembangkan kompetensi dan profesionalisme dalam menjalankan praktik
kebidanan serta dalam memberikan pelayanan berkualitas.

Sikap etis profesional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya,


termasuk dalam mengambil keputusan dalam merespon situasi yang muncul
dalam usaha. Pemahaman tentang etika dan moral menjdi bagian yang
fundamental dan sangat penting dalam dalam memberikan asuhan kebidanan.
Dengan senantiasa menghormati nilai-nilai pasien.

Etika merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku


benar atau salah, kebajikan atau kebajikan yang berhubungan dengaan
perilaku. Etika berfokus pada prinsip dan konsep yang membimbing manusia
berfikir dan bertindak dalam kehidupannya dilandasi nilai-nilai yang
dianutnya.

e. Perilaku Etis Profesional Bidan

Bidan harus memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan


kebidanan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam
praktek asuhan kebidanan. Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari
pendidikan bidan dan berlanjut pada forum atau kegiatan ilmiah baik formal
atau non formal dengan teman,sejawat,profesi lain maupun masyarakat. Salah
satu perilaku etis adalah bila bidan menampilkan perilaku pengambilan
keputusan yang etis dalam membantu memecahkan masalah ini bidan
menggunakan dua pendekatan dalam asuhan kebidanan, yaitu :

1) Pendekatan berdasarkan prinsip


Pendekatan berdasarkan prinsip sering dilakukan dalam etika kedokteran
atau kesehatan untuk menawarkan bimbingan tindakan khusus.

2) Pendekatan berdasarkan asuhan atau pelayanan


Bidan memandang care atau asuhan sebagai dasar dan kewajiban moral.
Hubungan bidan dengan pasien merupakan pusat pendekatan berdasarkan
asuhan, dimana memberikan perhatian khusus kepada pasien.

3. Nilai personal dan nilai luhur profesi

a. Pengertian nilai profesi

Nilai personal merupakan nilai yang timbul dari pengalaman pribadi


seseorang, nilai tersebut membentuk dasar perilaku seseorang yang nyata
melalui pola perilaku yang konsisten dan menjadi control internal bagi
seseorang, serta merupakan komponen intelektual dan emosional dari
seseorang.

b. Pengertian nilai luhur

Nilai luhur merupakan suatu keyakinan dan sikap-sikap yang dimiliki


oleh setiap orang, dimana sikap-sikap tersebut berupa kebaikan, kejujuran,
kebenaran yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna
pada kehidupan seseorang.

Nilai luhur dalam pelayanan kebidanan yaitu suatu penerapan fungsi


nilai dalam etika profesi seorang bidan, dimana seorang bidan yang
profesional dapat memberikan pelayanan pada klien dengan berdasarkan
kebenaran, kejujuran, serta ilmu yang diperoleh agar tercipta hubungan yang
baik antara bidan dan klien.

4. Kebijaksanaan dan nilai-nilai

Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan

a. Pengertian
Issue adalah suatu berita yang tidak belum tentu benar kerjasamanya,
dimana berita itu bisa benar atau salah. Issue dapat menimbulkan pro dan
kontra terhadap suatu hal, yang masing-masing memiliki argumentasi atau
issue merupakan topik yang menarik untuk didiskusikan, argumentasi yang
timbul akan bervariasi, issue muncul karena adanya perbedaan nilai-nilai dan
kepercayaan. Issue merupakan gosip atau kabar yang belum pasti , bukan
merupakan kenyataan dan lebih kearah negatif.

Etik atau Etika berasal dari bahasa yunani dari kata Ethos yang
berarti kebiasaan-kebiasaan atau tingkah laku manusia. Dalam bahasa inggris
disebut Ethis yang mempunyai pengertian sebagai ukuran tingkah laku atau
perilaku manusia yang baik, yakni tindakan yang tepat, yang harus
dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya. Istilah etik yang
kita gunakan sehari-hari pada hakikatnya berkaitan dengan falsafah, dan moral
yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau buruk dimasyarakat dalam kurun
waktu tertentu, sesuai dengan perubahan atau perkembangan norma atau nilai
dikatakan kurun waktu tertentu, karena etik dan moral bisa berubah dengan
lewatnya waktu. Etik sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak, nilai benar dan salah yang dianut suatu organisasi atau masyarakat
kebidanan adalah seni dan praktek yang mengkombinasikan keilmiahan,
filosofi, dan pendekatan pada manusia sebagai syarat atau ketetapan dalam
pemeliharaan kesehatan wanita dan proses resproduksinya yang normal,
termask kelahiran bayi yang mengikut sertakan keluarga dan atau orang yang
berarti lainnya ( Lang , 1979 ). Jadi issue etik adalah topik yang cukup penting
untuk dibicarakan sehingga mayoritas individu akan mengeluarkan opini
terhadap masalah tersebut sesuai dengan asas ataupun nilai yang berkenaan
dengan akhlak, nilai benar salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
yang berkaitan dengan etik dan moral, dilema serta konflik yang dihadapi
bidan sebagai praktisi kebidanan.

b. Istilah Etik Dalam Masalah Kebidanan

1. Legislasi ( liebberman , 1970 ) ketetapan hokum yang mengatur hak dan


kewajiban seseorang yang berhubungan erat dengan tindakan.
2. Lisensi : Pemberian ijin praktek sebelum diperkenankan melakukan
pekerjaan yang telah ditetapkan. Tujuannya untuk membatasi pemberian
kewenangan dan untuk menyakinkan klien.
3. Deontologi atau tugas : Keputusan yang diambil berdasarkan keterikatan
atau hubungan dengan tugas. Dalam pengambilan keputusan, perhatian
utama pada tugas.
4. Hak : Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu.
Hak berbeda dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.
5. Instutionist : Keputusan diambil berdasarkan pengkajian dari dilemma etik
dari kasus per kasus. Dalam teori ini ada beberapa kewajiban dan peraturan
yang sama pentingnya.
6. Beneficience : Keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan klien
7. Mal-eficience : Keputusan yang diambil merugikan pasien
8. Malpraktek atau lalai
Malpraktek terjadi karena :
a) Ceroboh
b) Lupa
c) Gagal mengkomunikasikan

5. Pertimbangan nilai-nilai

Pada tahun 1985, The American Association Colleges Of Nursing


melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai
personal dalam praktik kebidanan profesional. Perkumpulan ini mengidentifikasikan
tujuh nilai-nilai personal profesional, yaitu :

1) Aesthetics (keindahan)
Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang memberikan kepuasan
termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas, dan kepedulian.
2) Alturisme (mengutamakan orang lain)
Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan atau
kebidanan, komitmen, asuhan, kedermawanan atau kemurahan hati serta
ketekunan.
3) Equality (kesetaraan)
Memiiki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap kejujuran,
hargaa diri dan toleransi.
4) Freedom (kebebasan)
Memiliki kapasitas untuk memiliki kegiatan termasuk percaya diri, harapan,
disiplin, serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
5) Human digrity (martabat manusia)
Berhubungan dengan penghargaan yang melekat terhadap martabat manusia
sebagai individu, termasuk didalamnya yaitu kemanusian, kebaikan,
pertimbangan, dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan.
6) Justice (keadilan)
Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal. Termasuk objektifitas,
moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran.
7) Truth (kebenaran)
Menerima kenyataan dan realita. Termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan dan
reflektifitas yang rasional.

KESIMPULAN

Dalam upaya mendorong profesi keperawatan dan kebidanan agar dapat diterima dan
dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-
nilai keperawatan dan kebidanan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang
kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat atau bidan yang
menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan atau kebidanan secara etis
professional. Sikap etis professional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan
advokasi, keadaan tersebut akan dapat member jaminan bagi keselamatan pasien,
penghormatan terhadap hak-hak pasien, akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan
keperawatan atau kebidanan.

LATIHAN SOAL
1. Jelaskan pengertian nilai ?
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam dari pengenalan etika umum ?
3. Jelaskan pengertian nilai profesi dan nilai luhur ?
4. Sebutkan dan jelaskan istilah etik dalam masalah kebidanan ?
5. Jelaskan nilai personal profesional ?

Anda mungkin juga menyukai