Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Memenuhi tugas matakuliah
Sistem Informasi Kesehatan (SIK III)
yang dibina oleh Ibu Rizki Mustika Riswari, SST, MPH
Oleh
Pangestu Dini Herma P 1504000008
Riyang Pingki Dinesty 1504000030
Mufidah 1504000040
Yocha Aliffia Adhana 1504000046
Rinda Ajeng Puspita 1504000056
Ruth Agustin P.R 1504000060
Wenslaus T Sodefa 1504000080
kami berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan
keberkahan. Dengan kemurahan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa
Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen dan teman-
teman yang banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari
di dalam penyusunan makalah masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidaksempurnaannya dan juga
memohon kritik dan saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat
karya tulis ini.
Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan
manfaat untuk diri kami sendiri, teman-teman, serta orang lain.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan................................................................................................4
Bab II Pembahasan.................................................................................................6
2.1 Pengertian...................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...............................................................................................14
Daftar Pustaka........................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar belakang
Epidemiologi adalah salah satu bagian dari ilmu kesehatan masyarakat
(public health) yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan penyakit
ataupun masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat (Bustan, 2006: 1).
Keberadaan penyakit dalam masyarakat itu diekati oleh epidemiologi secara
kuantitiatif. Oleh karena itu, epiemiologi akan mewujudkan dirinya sebagai
suatu metode pendekatan yang banyak memberikan perlakuan kuantitatif
dalam menjelaskan masalah kesehatan (Bustan, 2006: 1).
Epidemiologi berasal dari kata epi- yang berarti permukaan, demo berarti
orang, -ologi berarti ilmu tentang. Epidemiologi adalah metode investigasi
yang digunakn untuk mendeteksi penyebab atau sumber dari penyakit,
sindrom, kondisi, atau resiko yang menyebabkan penyakit, cedera, cacat atau
kematian dalam populasi atau dalam suatu kelompok manusia. Epidemiologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Sedangkan dalm
pengertian modern pada saat ini epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) serta determinat masalah
kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta determinannya (faktor-
faktor yang mempengaruhinya).
Riwayat alamiah suatu penyakit adalah perkembangan penyakit tanpa
campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit
berlangsung secara natural. Jika ditinjau proses yang terjadi pada orang sehat,
menderita penyakit dan terhentinya penyakit tersebut dikenal dengan nama
riwayat alamiah perjalanan penyakit (natural history of disease) terutama
untuk penyakit infeksi. Riwayat alamiah penyakit adalah deskripsi tentang
perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak
terjadinya pemaparan dengan agen kausal hingga terjadinnya akibat penyakit,
seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi
preventif maupun terapetik.
Penyakit menular adalah sebuah penyakit yang dapat ditularkan, berpindah
dari satu orang keorang yang lain baik secara langsung maupun tidak
langsung atau melalui perantara atau dihubung.
4
penyakit, hubungan antara host, agent an environment, pencegahan penyakit,
imunisasi, surveilans, serta pengantar studi epiemiologi deskriptif dan
analitik. Pembahasan kali ini terfokus pada tema riwayat alamiah penyakit.
Oleh karena itu, pada makalah ini penyusun akan menjabarkan pengetian
epidemiologi penyakit menular, penyebab penyakit menular, cara penuaran penyakit,
cara pencegahan, dan hubungan penjamu, bibit penyakit dan lingkungan
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Epidemiologi penyakit menular adalah ilmu yang mempelajari tentang
penyakit menular dimasyarakat baik menyangkut faktor-faktor determinan
(penyebab) masalah penyakit menular tersebut, frekuensi, penyebab
ataupun penyebab timbulnya masalah penyakit menular tersebut.
6
b. Water washed infections : Cara penularan ini berkaitan dengan
kebersihan cuci mencuci. Baik cuci mencuci pakaian, maupun
mencuci peralatan makan minum. Penyakit-penyakit yang
ditularkan melalui cara ini banyak sekali. Secara garis besar dapat
dikelompokkan dalam tiga bagian :
1) Penyakit Diare
Penularan penyakit ini bersifat fecal oral. Oleh karena itu bisa
ditularkan melalui air atau melalui alat dapur yang dicuci.
Contoh penyakit kolera, jepatitis dan disentri.
2) Penyakit kulit dan selaput lendir
Erat kaitannya dengan hygiene perorangan. Cuci mencuci
denga persediaan air yang kurang mutunya dan kurang
jumlahnya. Contoh penyakit infeksi jamur, dll.
3) Infeksi kulit karena parasit insekta
Serangga jenis kutu sangat umum memnyebabkan penyakit
kulit tau selaput lendir, sebagai akibat kurangnya kebersihan
hygienes perorangan terutama kaitannya dengan cuci mencuci.
Contoh penyakit dalam kelompok ini adalah scabies karena
kutu sacoptes scabies.
c. Water based infections : Dalam siklusnya penyakit ini memerlukan
host (penjamu). Penjamu perantara ini hidup di dalam air. Contoh
yang umum penyakit ini adalah schistosomiasis. Larva
schistosomiasis hidup dalam keong air, pada waktunya larva ini
berubah menjadi cercaria (sekaria). Bila ada yang menginjak kaki
di air yang ditinggal keong tersebut maka serkaria bisa menembus
kulit kaki.
d. Infeksi karena vektor serangga yang hidup di air atau sebagai
perindukan nyamuk.
Contohnya ialah penyakit malaria yang paling banyak diderita
masyarakat Papua, penyakit DBD yang disebabkan oleh aedes
agypti, penyakit filariasis (elephantiasis) penyebabnya cacing
filaria bancrofti yang ditularkan oleh nyamuk culex fatigans.
e. Infeksi karena sanitasi buruk
Jenis ini terutama parasit cacing. Cacing cambuk, cacing gelang
dan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui tinja seperti kolera,
tifus, dll.
7
4. Penularan penyakit melalui udara
Misalnya melalui debu-debu yang terkontaminasi bibit penyakit seperti
misalnya TBC, Influenza, pertusis, dll.
5. Penularan penyakit melalui arthopoda dan rodentia
Arthopoda adalah binatang dengan tubuh bersegmen, mempunyai
rangka luar dan anggota gerak yang berbuku-buku. Dari sudut biologi,
arthopoda dibagi empat kelas, yakni :
a. Serangga atau insekta
b. Krustecea atau udang-udang
c. Arachnoidea atau laba-laba
d. Myriapoda taua lipan
Semua jenis arthopoda ini perlu pengawasan dan kita harus waspada.
Namun insecta memang memerlukan pengawasan lebih dari yag lain
karena sifat-sifatnya lebih banyak mendatangkan penyakit. Diantara
jenis arthopoda yang bisa menyebabka infeksi, bila menggigit
manusia, karena bibit penyakit yang dibawa arthopoda itu sebagai
vektor, contohnya adalah nyamuk aedes aegypti membawa virus DHF,
Malaria (Anopheles) membawa parasit malaria. Banyak jenis
arthopoda yang hidupnya ditempat-tempat yang kotor, upama kecoa.
Kecoa ini sangat berbahaya bila merayap di alat-alat dapur seperti
piring, cangkir, karena alat-alat dapur ini bisa terkontaminasi oleh bibit
penyakit. Contoh yang lebih berbahaya lagi adalah jenis arthopoda
lalat, yang bila hinggap di makanan, tentu makanan itu akan
terkontaminasi bibit penyakit pula.
8
2.4 CARA PENCEGAHAN
Agar sesorang dapat terhindar dari segala penyakit yang ada di sekitar
kita maka perlu usaha-usaha kesehatan yang dapat ditransfer dalam sistem
unit keluarga, sebagai acuan kegiatan kesehatan keluarga yang diaplikasi
dalam usaha kesehatan pribadi seperti :
9
2.6 MASA INKUBASI
Masa inkubasi adalah rentang waktu yang berlalu diantara waktu inokulasi
dan waktu penamp akan tanda atau gejala pertama pada penyakit. Contoh pada
kasus pasien yang terkena gigitan nyamuk masa inkubasi untuk penyakit malaria
adalah sekitar 15 hari (rentang waktu 10-35 hari), mulai dari saat digigit korban
mulai mengeluarkan gejala mengigil, demam, berkeringat, malaise, dan sakit
kepala selama kurang dari satu hari, yang hilang muncul setiap 48 jam. Interval
diantara pajanan malaria hingga penampakan tanda gejala pertama yang dapat di
deteksi dari penyakit tersebut merupakan masa inkubasi dari penyakit malaria.
10
Diagnosis termudah biasanya dapat dibuat jika penyakit berasal dari satu
pajanan yang berdurasi pendek dengan identifikasi sumber infeksi dan penderita
yang mengalami tanda tanda klasik penyakit untuk pertama kalinya akan sangat
membantu dalam pembuatan diagnosis suatu penyakit.
11
hati sehigga penyakit dapat kambuh kembali (relaps) karena perjalanan penyakit
belum lengkap dan system kekebalan penderita belum sekuat sedia kala. JIka
pertahanan tubuh melemah dan tidak dapat melawan patogen secara efektif, relaps
dapat terjadi pada tahap ini. Tahap Defervescence merupakan tahap penularan
yang cukup tinggi karena pasien mungkin sudah beraktifitas kembali dan belum
sepenuhnya pulih serta masih infeksius
Defection adalah masa ketika patogen dibunuh atau dikalahkan oleh sistem
kekebalan tubuh. Pada beberapa penyakit, defection, dan convalescence bias
berada pada tahap yang sama dan pada tahap defection inilahisolasi di tingkatkan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Epidemiologi penyakit menular adalah ilmu yang mempelajari tentang
penyakit menular dimasyarakat baik menyangkut faktor-faktor determinan
(penyebab) masalah penyakit menular tersebut, frekuensi, penyebab ataupun
penyebab timbulnya masalah penyakit menular tersebut.
Penyebab penyakit menular dikelompokkan dalam beberapa kelompok,
yaitu kelompok atropoda (serangga), cacing, protozo, fungus (jamur), bakteri,
dan virus. Car penularan penyakit yaitu melalui kontak jasmaniah (personal
contact), melalui makanan, melalui air, melalui udara, melalui arthopoda dan
rodentia. Cara pencegahan peyakit menular yaitu dengan memlihara
kebersihan, menjaga makanan yang sehat, cara hidup yang sehat,
meningkatkan daya tahan tubuh, menghindari kontak dengan penderita,
meningkatkan taraf kecerdasan dan kesehatan rohani, dan melengkapi rumah
tangga dengan fasilitas yang menjamin hidup.
Masa inkubasi adalah rentang waktu yang berlalu diantara waktu inokulasi
dan waktu penamp akan tanda atau gejala pertama pada penyakit.
13
DAFTAR PUSTAKA
14