Anda di halaman 1dari 22

BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN N.K DENGAN GANGGUAN
HIPERTERMIA DI RUANG MAWAR RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 3 DES 2014 S/D 10 DES 2014

A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 3 desember 2014 pukul 05.00
WITA di ruangan Mawar RSUP Sanglah Denpasar dengan metode wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi (rekam medis).
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung

Nama : N.K Nama : Tn, K


Umur : 16 th Umur : 48 th
Jenis kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki laki
Status perkawinan : Kawin
Status perkawinan : Belum kawin
Suku atau bangsa : Indonesia
Suku atau bangsa : Indonesia Agama : Hindu
Agama : Hindu Pendidikan : Sarjana
Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jln.Gunung Guntur Gg Alamat : Jln.Gunung Guntur Gg
Jepun No. 2 Jepun No. 2
Alamat terdekat : Jln.Gunung Guntur Gg Alamat terdekat : Jln.Gunung Guntur Gg
Jepun No. 2 Jepun No. 2
No telepon : 085792440007 Nomor telepon : 082396872970
No register : 138979
Tanggal MRS : 3 desember 2014

b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengeluh demam tinggi

2. Keluhan utama saat pengkajian


kepalanya terasa sakit, pusing, badanya lemas, lemah, merasa nyeri,
merasakan mual, sempat muntah beberapa kali, dan mimisan.

22
3. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien mengeluh kalau badannya terasa sangat tidak enak. Pasien juga
merasakan gejala dari demamnya ini, paisen mengatakan bahwa kepalanya
terasa sakit, pusing, badanya lemas, lemah, merasa nyeri pada bagian
perutnya, merasakan mual, sempat muntah beberapa kali, dan mimisan.
Kemudian tanggal 3 Desember 2014 pukul 05.00 WITA Orang tua pasien
memutuskan untuk membawa pasien ke RSUP Sanglah.
Setelah sampai di IRD RSUP Sanglah pasien mengeluh demam tinggi dari
hasil pemeriksaan tanda tanda vital : TD 130/80 mmhg, nadi : 90X/mnt,
suhu: 390C, pernafasan 20x / mnt
Di IRD pasien mendapat terapi:
IVFD NaCl 0,9 % 500cc 20 tts/ mnt
Ceftriaxone 1 gr 2x1(IV perset)
Ranitidin 2x1 25 mg (IV perset)
Parasetamol tablet 3x 500 mg
Ketorolax 3% 3x1 30 mg (IV perset)
Pemeriksaan laboratorium : terlampir
Pemeriksaan diagnostik lainnya : terlampir

4. Riwayat penyakit sebelumnya


Pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
keturunan maupun penyakit yang diderta sekarang.

c. Pola kebiasaan pasien


1. Bernafas
Sebelum pengkajian : pasien tidak mengeluh sesak
Saat pengkajian : pasien mengatakan tidak ada masalah dalam
bernafas

2. Makan dan minum

Sebelum pengkajian : pasien mengatakan bisa makan 3x sehari dengan


komposisi makanan yaitu: nasi, daging ayam,
sayur bayam. Minumnya 5 8 gelas/ hari dengan
jenis air putih (1 gelas = 240 cc) dan susu

Saat pengkajian : pasien mengatakan nafsu makannya berkurang, karena


lidahnya tidak dapat merasakan makanan sehingga
hanya mampu makan 3 sendok nasi setiap porsinya

23
kira kira porsi dan minumnya hanya 1 sampai 2
gelas (240 cc) / hari

3. Eliminasi

Sebelum pengkajian : BAB: pasien mengatakan biasa buang air besar 1 kali
setiap harinya konsistensi (lembek), kekuningan dan
buang air kecil 5 kali setiap hari dengan jumlah +/-
350 cc dengan warna kekuningan.

Saat pengkajian : pasien mengatakan belum buang air besar sedangkan


buang air kecil 1x dari pagi dengan jumlah +/- 150 cc
dengan warna?. Pasien juga mengatakan bahwa
dirinya sering berkeringat.

4. Gerak dan aktifitas

Sebelum pengkajian : pasien mengatakan dapat melakukan aktifitasnya


dengan baik?

Saat pengkajian : pasien mengatakan mampu beraktifitas memenuhi ADLnya


sendiri.

5. Istirahat dan tidur

Sebelum pengkajian : pasien mengatakan biasanya istirahat tidur 7 jam setiap

hari dan biasanya tidur siang 1 jam sehari

Pasien mulai tidur jam 23.00 WITA 05.00 WITA

Saat pengkajian : pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam tidurnya

6. Kebersihan diri
Sebelum pengkajian : pasien mengatakan biasa mandi 3x sehari keramas
2x kali seminggu, dan menggosok gigi 2x sehari

Saat pengkajian : pasien mengatakan bisa mandi, keramas dan gosok


gigi

24
7. Pengaturan suhu tubuh

Sebelum pengkajian : pasien mengatakan tubuhnya terasa panas

Saat pengkajian : pasien mengatakan badannya terasa panas dan sering


berkeringat, tubuh pasien teraba panas

8. Rasa nyaman

Sebelum pengkajian : pasien mengatakan kurang nyaman dengan tubuhnya


sendiri

Saat pengkajian : pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan


tubuhnya dan merasa nyeri pada bagian ototnya

9. Rasa aman

Sebelum pengkajian : pasien mengatakan tidak merasa cemas dan percaya


diri

Saat pengkajian : pasien mengatakan lebih tenang, setelah mendapat


perawatan dirumah sakit

10. Data social

Sebelum pengkajian : pasien mengatakan hubungan dengan keluarganya


baik begitu juga hubngan pasien dengan perawat
Nampak harmonis, baik sebelum ataupun sesudah
pengkajian

11. Prestasi dan produktifitas

Sebelum pengkajian : pasien mengatakan dapat melakukan


aktivitasnya,sebagai siswa dengan baiksetiap
hari

Saat pengkajian : pasien mengatakan tidak dapat pergi sekolah,


selama sakit

25
12. Rekreasi

Sebelum pengkajian : pasien mengatakan biasa berekreasi dengan acara


makan makan dengan teman temannya
setiap akhir pekan.

Saat pengkajian : pasien mengatakan sudah beberapa pekan tidak


pernah lagi pergi dengan temannya.

13. Belajar Pasien mengatakan sudah mengetahui dan mengerti tentang


penyakitnya. Pasien mempunyai keinginan untuk mempelajari tentang
penyakitnya. Baik sebelum walaupun sesudah pengkajian.
14. Ibadah

Sebelum pengkajian : pasien mengatakan biasa sembahyang 2x sehari,


Saat pengkajian : pasien mengatakan hanya bisa berdoa ditempat
tidur.
d.Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum pasien
a. Kesadaran : compos mentis
b. Bangun tubuh : sedang
c. Postur tubuh : tegak
d. Cara berjalan : terkoordinasi
e. Gerak motorik : terkoordinasi
f. Keadaan kulit :
Warna kulit : sawo matang
Turgor kulit : elastic
Kebersihan : bersih
Luka : tidak ada luka
g. TTV
Suhu : 39 0C
Nadi : 90x / mnt
RR : 20X/ mnt
Bentuk simetris
h. Ukuran lain
Berat badan : 58 kg
Tinggi badan : 168 cm
2. Kepala
Inspeksi : kulit kepala bersih tidak ada luka dan rambut berwarna hitam
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
3. Mata

26
Innspeksi :kelopak mata normal, konjungtiva anemis (berwarna pucat),
bentuk simetris, sclera putih, pupil ishokor, gerak reflex normal
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada secret.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
5. Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, kebersihan cukup, tidak ada secret, tidak ada lesi/
luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
6. Mulut
Inspeksi : bentuk simetris, mukosa bibir kering dan pecah, bibir pucat, tidak
ada luka, gigi normal, gusi tidak berdarah, lidah kotor.
Palpasi ; tidak ada nyeri tekan.
7. Leher
Inspeksi ; tidak ada luka.
Palpasi ; tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada benjolan dan tidak
ada nyeri tekan.
8. Thorax
Inspeksi ; bentuk simetris, tidak ada retraksi otot dada, gerakan dada bebas.
Palpasi ; tidak teraba impuls apical, tidak ada retraksi.
Perkusi ; suara normal
Auskultasi ; suara jantung regular, suara paru vasikuler, tidak ada suara
tambahan.
9. Abdomen
Inspeksi ; bentuk simetris, tidak ada jaringan parut, tidak ada striae.
Auskultasi ; bising usus 12 x / menit
Palpasi ; tidak ada distensi, tidak ada pembesaran hati, tidak ada nyeri
tekan.
Perkusi ; suara normal.
10. Genetalia
Tidak di observasi
11. Anus
Tidak di observasi
12. Ekstremitas
Atas :terpasang IVFD NaCl 500 ml 20 tetes/menit pada tangan kiri.
Tidak terdapat edema.
pengisian kapiler < 2 detik
bawah : tidak terdapat edema
pengisian kapiler < 2 detik

555 555

27
555 555

e. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap pada tanggal 3 Desember 2014
HASIL SATUAN NILAI NORMAL
WBC 10,0 10 3/ML 4,0 11,0
LYM 2,5 10 3/ML 1,0 3,7
MID 1,6 10 3/ML 0,0 1,2
GRA 9,1 10 3/ML 1,5 7,0
LYM% 19,2 % 19,0 48,0
MID% 11,8 % 4,0 18,0
GRA% 69,0 % 40,0 74,0
RBC 2,45 10 6/ML 4,00 - 5,90
HGB 14,7 9/DL 12,0 17,0
HCT 13,9 % 35,0 51,0
MCV 56,7 FL 78,0 100,0
MCH 15,5 PG 26,0 34,5
MCHC 27,3 Gr/DL 32,0 - 36,0
RDW 20,9 % 0,00 17,0
PLT 116 10 3/ML 130 - 400
MDV 7,7 fL 0,0 10,0

UJI SEROLOGI WIDAL

Salmonella 1/300
thypi H
Salmonella (-)
thypi O
Para thypi A 1/60 (+)
Para thypi B 1/300 (+)
Para thypi C 1/160 (+)

2. Data fokus

Data subjektif Data objektif

28
1. Pasien mengatakan sejak sakit nafsu 1. Makan habis porsi
makan menurun. 2. Lidah pasien terlihat kotor berwarna
2. Pasien mengatakan mual dan sempat putih.
muntah. 3. Mukosa bibir kering dan pecah- pecah.
3. Pasien mengatakan dirinya merasa 4. Tubuh pasien teraba panas.
lemas. 5. Suhu tubuh pasien 390C
4. Pasien mengeluh tidak bisa merasakan 6. Pasien terlihat berkeringat.
rasa pada makanan yang dimakan. 7. Pasien terlihat sedikit meringis.
5. Pasien mengeluh panas sejak 1 minggu
yang lalu
6. Pasien mengatakan dirinya berkeringat.
7. Pasien mengatakan badannya terasa
panas.
8. Pasien mengeluh nyeri pada bagian
perutnya
9. Pasien mengatakan tidak nyaman dengan
tubuhnya.

3. Analisa data
Analisa data pasien N.K ruang mawar di RSUP Sanglah tgl 3 Desember 2014

No Data subjektif Data objektif Masalah


1 1. Pasien mengatakan 1. Makan habis Perubahan
sejak sakit nafsu makan porsi nutrisi kurang
menurun. 2. Lidah pasien
2. Pasien mengatakan dari kebutuhan
terlihat kotor
mual dan sempat tubuh.
muntah. berwarna putih.
3. Pasien mengatakan 3. Mukosa bibir kering
dirinya merasa lemas. dan pecah- pecah.
4. Pasien mengeluh tidak
bisa merasakan rasa

29
pada makanan yang
dimakan.

2 1. Pasien mengeluh panas 1. Tubuh pasien teraba Hipertermi


sejak 1 minggu yang panas.
lalu 2. Suhu tubuh pasien
2. Pasien mengatakan
390C
dirinya berkeringat.
3. Pasien terlihat
3. Pasien mengatakan
badannya terasa panas. berkeringat.

3 1. Pasien mengeluh 1. Pasien terlihat Nyeri akut


nyeripada bagian sedikit meringis.
perutnya.
2. Pasien mengatakan
tidak nyaman dengan
tubuhnya.

4. Rumusan Masalah Keperawatan


1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang adekuat.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi atau peradangam.
3. Nyeri akut behubungan dengan proses peradangan pada usus halus akibat
infeksi bakteri .

5. Analisa masalah
1. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
P: perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
E: intake yang tidak adekuat.
S: pasien mengatakan sejak sakit nafsu makannya menurun ,pasien
merasa mual dan muntah ,pasien mengatakan dirinya merasa lemas, pasien
mengeluh tidak merasakan rasa pada makanan yang dimakan,makn habis
porsi ,lidah pasien terlihat kotor berwarna putih, glukosa bibir kering
dan pecah-pecah.
Proses terjadinya nutrisi kurang : disebabkan karena kurangnya nutrisi
yang diperlukan tubuh yang masuk. Kekurangan ini karena adanya

30
penurunan nafsu makan pasien sebagai salah satu dampak dari demam
typoid.
Akibat bila tidak ditanggulangi : penurunan berat badan dan malnutrisi.

2. Hipertermia
P : Hipertermi
E : Proses inflamasi atau peradangan.
S : pasien mengeluh panas sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengatakan
dirinya berkeringat ,pasien mengatakan badannya terasa panas , tubuh
pasien teraba panas, suhu tubuh pasien 39 0C ,mukosa bibir terlihat kering
dan pecah-pecah, pasien terlihat berkeringat.
Proses terjadinya : demam disebabkan karena salmonella thypi dan
endoktosinnya merangsang sintesis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit
pada jaringan yang meradang.
Akibat bila tidak ditangani ; kejang

3. Nyeri Akut
P ; nyeri akut
E ; proses pradangan pada usus halus
S ;pasien mengeluh nyeri pada bagian perutnya. Pasien mengatakan tidak
nyaman dengan tubuhnya, pasien terlihat meringis kesakitan.
Proses terjadinya ; nyeri disebabkan oleh bagian dari usus halus
mengalami oleh infeksi salmonella thypi. Salmonella thypi akan terus
mengiritasi lambung selama masa infeksinya, sehingga lambung akan
mengalami peradangan.
Akibat tidak di tanggulangi ; syok neurogenik.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat, ditandai dengan pasien mengatakan sejak sakit nafsu makannya
menurun, pasien merasa mual dan sempat muntah beberapa kali. Pasien
mengatakan dirinya merasa lemas, pasien mengeluh bahwa dia tidak mampu
merasakn rasa pada makanan yang dimakan, makanan kabis porsi, lidah

31
pasien terlihat kotor berwarna putih, serta mukosa bibir kering dan pecah-
pecah.

b. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi atau peradangan, yang


ditandai dengan pasien mengeluh panas sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
mengatakan dirinya berkeringat. Pasien mengatakan badannya terasa panas.
Tubuh pasien teraba panas . suhu tubuh pasien 39 0C .

c. Nyeri akut berhubugan dengan proses peradangan pada usus halus akibat
infeksi bakteri ditandai dengan: Pasien mengeluh nyeri pada bagian
perutnya.Pasien mengatakan tidak nyaman dengan tubuhnya. Pasien terlihat
sedikit meringis.

C. PERENCANAAN
1. Prioritas masalah
a) Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi atau peradangan,
b) Nyeri akut berhubugan dengan proses peradangan pada usus halus akibat
infeksi bakteri.
c) Perubahan nutrisi kekurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat.

32
Rencana Keperawatan Pada Pasien N.K Dengan Hipertermia
Ruang Mawar RSUP Sanglah Denpasar
Tanggal 5 7 Desember 2014

Rencana tujuan Rencana


No Hari/ tgl/ jam Diagnosa Rasional Paraf
dan kriteria hasil tindakan
1 Kamis / 5 Hipertermi Setelah dilakukan Mandiri : Mandiri:
berhubungan dengan tndakan selama 1.Observasi 1.Untuk mengetahui
Desember 2014/
proses inflamasi atau 3x24 jam TTV dan peningkatan suhu
09:30 keadaan tubuh pasien dan
peradangan yang diharapkan
ditandai dengan: hipertermi umum keadaan pasien.
DS: teratasi.
1.Pasien mengeluh Dengan kriteria 2.Observasi 2.Kembalinya warna
panas sejak 1 minggu hasil : warna kulit kulit seperti semula
yang lalu 1.TTV dan batas yang menunjukan
2.Pasien mengatakan normal meliputi : bahwa panas telah
dirinya berkeringat. - Suhu tubuh turun
3.Pasien mengatakan pasien kembali 3.Berikan
3.Untuk menurunkan
badannya terasa normal (36 0C kompres
suhu tubuh pasien,
panas. 37,4 0C) hangat
karena kompres
DO: - RR : 16-24
hangat lebih nyaman,
1.Tubuh pasien teraba x/mnt
dan tidak
panas. - N : 60-100
menyebabkan
2.Suhu tubuh pasien x/mnt
mengigil
390C - TD :120/80 4.Anjurkan
3.Pasien terlihat mmHg pasien 4.Untuk mengganti
berkeringat. 2.Tidak terjadi untuk cairan tubuh yang

33
kemerahan pada minum air hilang karena
pada kulit pasien putih yang penguapan
3.Pasien banyak
mengetahui
5.Berikan 5.Agar pasien paham
tentang penyebab
penjelasan terhadap penyebab
demamnya
mengenai demamnya
4.Tubuh pasien
tidak teraba panas penyebab
5.Bibir pasien demam
tampak kembali Kolaborassi:
Kolaborasi:
lembab 6.Antipiretik untuk
6.Delegatif
membantu
dalam
menurunkan suhu
pemberian
obat
antipiretik

D. IMPLEMENTASI

34
Pelaksanaan Rencana Keperawatan pada Pasien N.K Dengan Hipertermia
Di Ruang Mawar RSUP Sanglah Denpasar
Tanggal 5 - 7 Desember 2014

Hari/Tgl/Ja
No No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Respon Paraf
m
1 Kamis/ 5 1 Mengukur Tanda-Tanda Vital
Desember Mengukur suhu S: 380C
2014/ 08:00 Mengukur nadi N: 85x/menit
Mengukur respirasi RR: 20x/menit
Mengukur tekanan darah TD: 120/70 mmHg

10.00 1 Mengobservasi keadaan kulit Kulit kemerahan


pasien.

13.00 1 Delegatif dalam pemberian obat Obat masuk Oral tidak


antipiretik 500mg via oral. menimbulkan alergi.

17.00 1 Menganjurkan banyak minum, Pasien mengatakan minum 2 gelas


pemberian kompres hangat, dan air putih dari tadi pagi, ( 400 ml)
memberikan penjelasan tentang Pasien terlihat dikompres oleh
penyebab demam. keluarganya.

20.00 1 Delegatif dalam pemberian obat, Obat sudah diberikan, tidak


dan antipiretiktablet 500 mg via menimbulkan reaksi alergi.
oral
2. Mengukur tanda-tanda vital
Jumat/6 1
Desember Mengukur suhu S: 37,50C

35
2014 /8.00 \mengukur nadi N: 85x/menit
Mengukur respirasi RR: 20x/menit
Mengukur tekanan darah TD: 120/70 mmHg
Mengobservasi kulit pasien Warna kulit masih merah

11.00 1 Memberikan kompres air Pasien mengatakan mau minum air


hangat dan menganjurkan putih. Pasien mau meminum 2
minum air putih yang banyak. gelas air putih.

13.00 1 Delegatif dalam pemberian Obat oral sudah masuk,


obat antipiretik 500 mg via Alergi (-)
oral

16.00 1 Mengukur TTV:


Mengukur nadi N : 80 x/mnt
Mengukur TD TD : 120/70 mmHg
Mengukur Suhu S : 37 0C
Mengukur Nafas R : 20 x/mnt
17.00
1 Delegasi dalam pemberian obat Obat sudah diberikan.
cefotaxin 1 gr. Alergi (-)

19.00 1 Mengukur Tanda-Tanda Vital :


o Mengukur suhu S : 37 0C
o Mengukur Nadi N : 76 x/mnt
o Mengukur respirasi RR : 20 x/mnt
o Mengukur takanan darah TD : 120/70 mmHg

36
20.00 1 Mengobservasi keadaan kulit Kemerahan pada kulit sudah mulai
pasien. menghilang

20.30 1 Delegatif dalam pemberian obat Obat oral sudah diberikan.


antipiretik tablet 500 mg via oral. Alergi (-)

Menganjurkan banyak minum, Pasien mengatakan minum 2 gelas


pemberian kompres hangat. air putih dari tadi pagi ,(< 400 ml)

21.00 1 Delegatif dalam pemberian obat Obat oral sudah masuk


antipiretik, paracetamol tablet Alergi (-)
500 mg via oral.

21.30 1 Mengukur tanda- tanda vital: S : 370C


Mengukur suhu N :80 x/mnt
Mengukur nadi RR:20 x/mnt
Mengukur respirasi TD:120/70 mmHg
Mengukur tekanan darah Kemerahan pada kulit sudah mulai
Mengobservasi kulit pasien hilang

3. Sabtu, 7 1 Memberikan kompres air hangat Pasien mengatakan mau minum air
Desember dan menganjurkan minum air putih.
2014 putih yang banyak. Pasien mau meminum 2 gelas air
08.00 putih pada pagi hari.

10.00 1 Delegatif dalam pemberian obat Obat oral sudah diberikan


13.00 1 antipiretik 500mg via oral. Alergi (-)

37
16.00 1 Mengukur TTV pasien :
- Mengukur nadi N : 80 x / mnt
- Mengukur TD TD : 120 / 70 mg/dl
- Mengukur suhu S : 36,5C
- Mengukur nafas R : 20 x / mnt

17.00 1 Delegasi dalam pemberian obat Obat masuk tanpa alergi (-)
cefotaxim 1 gr.

19.00 1 Mengukur tanda-tanda vital :


- Mengukur suhu S : 36,5
- Mengukur nadi
N : 80 x / mnt
- Mengukur respirasi
- Mengukur tekanan darah. R : 20 x / mnt
TD : 120 / 70 mg/dl
Mengobservasi keadaan kulit
19.30 1 pasien. Kemerahan pada kulit sudah
hilang
Delegatif dalam pemberian obat
20.00 1 antipiretik tablet 500 mg via oral. Obat oral sudah diberikan, Alergi
(-)
Menganjurkan banyak minum.
20.00 1 Pasien mengatakan sudah
menghabiskan 1botol air putih
dari tadi pagi (>400 ml)
Mengukur tanda-tanda vital :
21.00 1 - Mengukur suhu
- Mengukur nadi S : 36,5
- Mengukur respirasi N : 75 x / mnt
- Mengukur tekanan darah R : 18 x / mnt

38
TD : 120 / 70 mg/dl

E. EVALUASI

39
Evaluasi Keperawatan pada Pasien N.K Dengan Hipertermia
Di Ruang Mawar RSUP Sanglah Denpasar
Tanggal 5 7 Desember 2014

NO Hari /Tanggal/Jam Diagnosa Evaluasi Paraf


Keperawatn
1. Kamis 5 Desember Hipertermi berhubungan S = Pasien mengatakan badan
2014 Pukul 20.00 dengan proses inflamasi sudah tidak panas lagi
WITA atau peradangan
O = TTV:
TD : 120/70 mmHg
N : 75X/menit
S : 36.5 0C
RR : 18x/ menit
Pasien sudah banyak minum
(>400ml)
Kemerahan pada kulit pasien
sudah hilang

A= Tujuan no 1,2,3 dan 4


tercapai, masalah teratasi.

P = Hentikan tindakan
keperawatan dan pertahankan

40
kondisi pasien.

41
DAFTAR PUSTAKA

Syarifuddin, AMK.edisi ke-4.Anatomi Fisiologi. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC

Judith Wilkinson M . edisi revisi. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta. Penerbit buku
kedokteran EGC

Lynda Juall Carpenito-Moyet.Diagnosa Keperawatan. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC

Doenges. Edisi 3. Rencana Suhan Keperawatan. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC

Fundamental . vol 2. Asuhan Keperawatan. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC

Contoh asuhan keperawatan kakak tingkat Ni Putu Vebi Pratmayant (12C10913)

42
43

Anda mungkin juga menyukai