Hipertermia Askep
Hipertermia Askep
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN N.K DENGAN GANGGUAN
HIPERTERMIA DI RUANG MAWAR RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 3 DES 2014 S/D 10 DES 2014
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 3 desember 2014 pukul 05.00
WITA di ruangan Mawar RSUP Sanglah Denpasar dengan metode wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi (rekam medis).
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengeluh demam tinggi
22
3. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien mengeluh kalau badannya terasa sangat tidak enak. Pasien juga
merasakan gejala dari demamnya ini, paisen mengatakan bahwa kepalanya
terasa sakit, pusing, badanya lemas, lemah, merasa nyeri pada bagian
perutnya, merasakan mual, sempat muntah beberapa kali, dan mimisan.
Kemudian tanggal 3 Desember 2014 pukul 05.00 WITA Orang tua pasien
memutuskan untuk membawa pasien ke RSUP Sanglah.
Setelah sampai di IRD RSUP Sanglah pasien mengeluh demam tinggi dari
hasil pemeriksaan tanda tanda vital : TD 130/80 mmhg, nadi : 90X/mnt,
suhu: 390C, pernafasan 20x / mnt
Di IRD pasien mendapat terapi:
IVFD NaCl 0,9 % 500cc 20 tts/ mnt
Ceftriaxone 1 gr 2x1(IV perset)
Ranitidin 2x1 25 mg (IV perset)
Parasetamol tablet 3x 500 mg
Ketorolax 3% 3x1 30 mg (IV perset)
Pemeriksaan laboratorium : terlampir
Pemeriksaan diagnostik lainnya : terlampir
23
kira kira porsi dan minumnya hanya 1 sampai 2
gelas (240 cc) / hari
3. Eliminasi
Sebelum pengkajian : BAB: pasien mengatakan biasa buang air besar 1 kali
setiap harinya konsistensi (lembek), kekuningan dan
buang air kecil 5 kali setiap hari dengan jumlah +/-
350 cc dengan warna kekuningan.
6. Kebersihan diri
Sebelum pengkajian : pasien mengatakan biasa mandi 3x sehari keramas
2x kali seminggu, dan menggosok gigi 2x sehari
24
7. Pengaturan suhu tubuh
8. Rasa nyaman
9. Rasa aman
25
12. Rekreasi
26
Innspeksi :kelopak mata normal, konjungtiva anemis (berwarna pucat),
bentuk simetris, sclera putih, pupil ishokor, gerak reflex normal
Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada secret.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
5. Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, kebersihan cukup, tidak ada secret, tidak ada lesi/
luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
6. Mulut
Inspeksi : bentuk simetris, mukosa bibir kering dan pecah, bibir pucat, tidak
ada luka, gigi normal, gusi tidak berdarah, lidah kotor.
Palpasi ; tidak ada nyeri tekan.
7. Leher
Inspeksi ; tidak ada luka.
Palpasi ; tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada benjolan dan tidak
ada nyeri tekan.
8. Thorax
Inspeksi ; bentuk simetris, tidak ada retraksi otot dada, gerakan dada bebas.
Palpasi ; tidak teraba impuls apical, tidak ada retraksi.
Perkusi ; suara normal
Auskultasi ; suara jantung regular, suara paru vasikuler, tidak ada suara
tambahan.
9. Abdomen
Inspeksi ; bentuk simetris, tidak ada jaringan parut, tidak ada striae.
Auskultasi ; bising usus 12 x / menit
Palpasi ; tidak ada distensi, tidak ada pembesaran hati, tidak ada nyeri
tekan.
Perkusi ; suara normal.
10. Genetalia
Tidak di observasi
11. Anus
Tidak di observasi
12. Ekstremitas
Atas :terpasang IVFD NaCl 500 ml 20 tetes/menit pada tangan kiri.
Tidak terdapat edema.
pengisian kapiler < 2 detik
bawah : tidak terdapat edema
pengisian kapiler < 2 detik
555 555
27
555 555
e. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap pada tanggal 3 Desember 2014
HASIL SATUAN NILAI NORMAL
WBC 10,0 10 3/ML 4,0 11,0
LYM 2,5 10 3/ML 1,0 3,7
MID 1,6 10 3/ML 0,0 1,2
GRA 9,1 10 3/ML 1,5 7,0
LYM% 19,2 % 19,0 48,0
MID% 11,8 % 4,0 18,0
GRA% 69,0 % 40,0 74,0
RBC 2,45 10 6/ML 4,00 - 5,90
HGB 14,7 9/DL 12,0 17,0
HCT 13,9 % 35,0 51,0
MCV 56,7 FL 78,0 100,0
MCH 15,5 PG 26,0 34,5
MCHC 27,3 Gr/DL 32,0 - 36,0
RDW 20,9 % 0,00 17,0
PLT 116 10 3/ML 130 - 400
MDV 7,7 fL 0,0 10,0
Salmonella 1/300
thypi H
Salmonella (-)
thypi O
Para thypi A 1/60 (+)
Para thypi B 1/300 (+)
Para thypi C 1/160 (+)
2. Data fokus
28
1. Pasien mengatakan sejak sakit nafsu 1. Makan habis porsi
makan menurun. 2. Lidah pasien terlihat kotor berwarna
2. Pasien mengatakan mual dan sempat putih.
muntah. 3. Mukosa bibir kering dan pecah- pecah.
3. Pasien mengatakan dirinya merasa 4. Tubuh pasien teraba panas.
lemas. 5. Suhu tubuh pasien 390C
4. Pasien mengeluh tidak bisa merasakan 6. Pasien terlihat berkeringat.
rasa pada makanan yang dimakan. 7. Pasien terlihat sedikit meringis.
5. Pasien mengeluh panas sejak 1 minggu
yang lalu
6. Pasien mengatakan dirinya berkeringat.
7. Pasien mengatakan badannya terasa
panas.
8. Pasien mengeluh nyeri pada bagian
perutnya
9. Pasien mengatakan tidak nyaman dengan
tubuhnya.
3. Analisa data
Analisa data pasien N.K ruang mawar di RSUP Sanglah tgl 3 Desember 2014
29
pada makanan yang
dimakan.
5. Analisa masalah
1. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
P: perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
E: intake yang tidak adekuat.
S: pasien mengatakan sejak sakit nafsu makannya menurun ,pasien
merasa mual dan muntah ,pasien mengatakan dirinya merasa lemas, pasien
mengeluh tidak merasakan rasa pada makanan yang dimakan,makn habis
porsi ,lidah pasien terlihat kotor berwarna putih, glukosa bibir kering
dan pecah-pecah.
Proses terjadinya nutrisi kurang : disebabkan karena kurangnya nutrisi
yang diperlukan tubuh yang masuk. Kekurangan ini karena adanya
30
penurunan nafsu makan pasien sebagai salah satu dampak dari demam
typoid.
Akibat bila tidak ditanggulangi : penurunan berat badan dan malnutrisi.
2. Hipertermia
P : Hipertermi
E : Proses inflamasi atau peradangan.
S : pasien mengeluh panas sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengatakan
dirinya berkeringat ,pasien mengatakan badannya terasa panas , tubuh
pasien teraba panas, suhu tubuh pasien 39 0C ,mukosa bibir terlihat kering
dan pecah-pecah, pasien terlihat berkeringat.
Proses terjadinya : demam disebabkan karena salmonella thypi dan
endoktosinnya merangsang sintesis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit
pada jaringan yang meradang.
Akibat bila tidak ditangani ; kejang
3. Nyeri Akut
P ; nyeri akut
E ; proses pradangan pada usus halus
S ;pasien mengeluh nyeri pada bagian perutnya. Pasien mengatakan tidak
nyaman dengan tubuhnya, pasien terlihat meringis kesakitan.
Proses terjadinya ; nyeri disebabkan oleh bagian dari usus halus
mengalami oleh infeksi salmonella thypi. Salmonella thypi akan terus
mengiritasi lambung selama masa infeksinya, sehingga lambung akan
mengalami peradangan.
Akibat tidak di tanggulangi ; syok neurogenik.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat, ditandai dengan pasien mengatakan sejak sakit nafsu makannya
menurun, pasien merasa mual dan sempat muntah beberapa kali. Pasien
mengatakan dirinya merasa lemas, pasien mengeluh bahwa dia tidak mampu
merasakn rasa pada makanan yang dimakan, makanan kabis porsi, lidah
31
pasien terlihat kotor berwarna putih, serta mukosa bibir kering dan pecah-
pecah.
c. Nyeri akut berhubugan dengan proses peradangan pada usus halus akibat
infeksi bakteri ditandai dengan: Pasien mengeluh nyeri pada bagian
perutnya.Pasien mengatakan tidak nyaman dengan tubuhnya. Pasien terlihat
sedikit meringis.
C. PERENCANAAN
1. Prioritas masalah
a) Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi atau peradangan,
b) Nyeri akut berhubugan dengan proses peradangan pada usus halus akibat
infeksi bakteri.
c) Perubahan nutrisi kekurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat.
32
Rencana Keperawatan Pada Pasien N.K Dengan Hipertermia
Ruang Mawar RSUP Sanglah Denpasar
Tanggal 5 7 Desember 2014
33
kemerahan pada minum air hilang karena
pada kulit pasien putih yang penguapan
3.Pasien banyak
mengetahui
5.Berikan 5.Agar pasien paham
tentang penyebab
penjelasan terhadap penyebab
demamnya
mengenai demamnya
4.Tubuh pasien
tidak teraba panas penyebab
5.Bibir pasien demam
tampak kembali Kolaborassi:
Kolaborasi:
lembab 6.Antipiretik untuk
6.Delegatif
membantu
dalam
menurunkan suhu
pemberian
obat
antipiretik
D. IMPLEMENTASI
34
Pelaksanaan Rencana Keperawatan pada Pasien N.K Dengan Hipertermia
Di Ruang Mawar RSUP Sanglah Denpasar
Tanggal 5 - 7 Desember 2014
Hari/Tgl/Ja
No No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Respon Paraf
m
1 Kamis/ 5 1 Mengukur Tanda-Tanda Vital
Desember Mengukur suhu S: 380C
2014/ 08:00 Mengukur nadi N: 85x/menit
Mengukur respirasi RR: 20x/menit
Mengukur tekanan darah TD: 120/70 mmHg
35
2014 /8.00 \mengukur nadi N: 85x/menit
Mengukur respirasi RR: 20x/menit
Mengukur tekanan darah TD: 120/70 mmHg
Mengobservasi kulit pasien Warna kulit masih merah
36
20.00 1 Mengobservasi keadaan kulit Kemerahan pada kulit sudah mulai
pasien. menghilang
3. Sabtu, 7 1 Memberikan kompres air hangat Pasien mengatakan mau minum air
Desember dan menganjurkan minum air putih.
2014 putih yang banyak. Pasien mau meminum 2 gelas air
08.00 putih pada pagi hari.
37
16.00 1 Mengukur TTV pasien :
- Mengukur nadi N : 80 x / mnt
- Mengukur TD TD : 120 / 70 mg/dl
- Mengukur suhu S : 36,5C
- Mengukur nafas R : 20 x / mnt
17.00 1 Delegasi dalam pemberian obat Obat masuk tanpa alergi (-)
cefotaxim 1 gr.
38
TD : 120 / 70 mg/dl
E. EVALUASI
39
Evaluasi Keperawatan pada Pasien N.K Dengan Hipertermia
Di Ruang Mawar RSUP Sanglah Denpasar
Tanggal 5 7 Desember 2014
P = Hentikan tindakan
keperawatan dan pertahankan
40
kondisi pasien.
41
DAFTAR PUSTAKA
Judith Wilkinson M . edisi revisi. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta. Penerbit buku
kedokteran EGC
Doenges. Edisi 3. Rencana Suhan Keperawatan. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC
42
43