Aspartam mudah terlarut dalam air dan sedikit terlarut dalam alkohol dan
tidak larut lemak atau minyak. Aspartam tidak menghasilkan rasa pahit atau
aftertaste yang sering terdapat pada pemanis buatan Keunggulan aspartam yaitu
mempunyai energi sangat rendah, mempunyai cita rasa yang manis mirip gula,
tanpa rasa pahit, tidak merusak gigi, dapat digunakan sebagai pemanis pada
makanan atau minuman pada penderita diabetes (Wang, 2006).
Aspartam paling stabil pada
suasana asam lemah, yaitu antara pH 3-5 pada suhu 25C, namun tidak stabil
terhadap perlakuan panas yang menyebabkan terdekomposisi seiring dengan
berkurangnya intensitas rasa manisnya (Pulungan dkk, 2004). Aspartam memiliki
rasa manis 180-200 kali sukrosa atau gula pasir. WHO menetapkan penggunaan
aspartam maksimal 40 mg/kg BB/hari (Wang, 2006).
aspartam
Alasan penambahan : - aspartam digunakan sebagai pemanis karena tingkat
kemanisannya 160-200 kali sukrosa sehingga dengan jumlah yang sedikit saja
sudah menghasilkan rasa manis yang cukup. Kelebihan aspartam yang lain
adalah tidak ada rasa pahit (after taste) yang sering terdapat pada pemanis
lainnya (Pulungan, 2004).
- Kosentrasi sebagai bahan pemanis yaitu 1,5 % (wang,2006 munir, 2012)
- Aspartam dengan kosentrasi 1,5 % sudah dapat memberikan tingkat
kemanisan yang baik (wang, 2006)
Sorbitol
- Sorbitol digunakan sebagai pemanis karena memiliki tingkat kemanisan
sekitar 50-60% lebih tinggi dari tingkat kemanisan sukrosa dan sangat
mudah larut dalam air (rowe dkk, 2006)
- Kosentrasi sebagai pemanis yaitu 20-35 % (rowe dkk, 2006)
- Sorbitol tidak digunakan sebagai pemanis karena hanya memiliki tinggkat
kemanisan 50-60% dari tingkat kemanisan sukrosa (rowe dkk, 2006)
sedangkan aspartam meniliki tinggkat kemanisan 160-200 kali dari
sukrosa(pulungan,2004) dan sifat alirnya kurang baik (rowe dkk,2006)