Anda di halaman 1dari 5

TATA CARA PERSIDANGAN PENGADILAN AGAMA

1. Panitera menempatkan diri di tempat sidang dan selanjutnya mempersilahkan


MajelisHakim memasuki ruang sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang,
Hadirindimohon untuk berdiri. (Setelah Hakim duduk ditempatnya). Para pihak
dimohonmemasuki ruang sidang (Penggugat dan Tergugat duduk di depan Majelis
Hakimdidampingi kuasanya atau Penggugat di sebelah kanan dan Tergugat di sebelah kiri
darimeja Majelis Hakim).

2. Ketua Majelis Hakim membuka sidang : BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM.Sidang


Semu Pengadilan Agama Tigaraksa Banten, yang mengadili perkara perdatadalam tingkat
pertama, Perkara Nomor No. 432/PDTG/2004/PA/PGRS, pada hari iniTanggal
DINYATAKAN DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM. (Hakimmengetuk palu 3x).

3. Ketua Majelis Hakim menanyakan identitas para pihak (dimulai dari PENGGUGATdan
selanjutnnya TERGUGAT).

Pemerikasaan identitas Penggugat :


Hakim Ketua : Selamat pagi, saudari Penggugat ?
Penggugat : Selamat pagi, Pak Hakim.
Hakim Ketua : Saya akan mengecek identitas Saudari ?
Penggugat : Ya pak (mengangguk)
Hakim Ketua : Siapa nama saudari ?
Penggugat : Saya, Dewi Yull
Hakim Ketua : Berapa umur saudari ?
Penggugat : .......tahun
Hakim Ketua : Dimana sekarang saudari bertempat tinggal ?
Penggugat : Di...................
Hakim Ketua : Saudari dalam persidangan akan maju sendiri ?
Penggugat : Tidak, Pak Hakim. Saya akan dibantu pengacara saya.
Hakim Ketua : Terima kasih. Saudara yang mewakili....?
Pengacara : Betul Yang Mulia
Hakim Ketua: Dapatkah saudara tunjukkan surat kuasa untuk mewakili klien saudara ?
Pengacara : Ya, Pak Hakim (Maju menyerahkan surat kuasa)
Hakim Ketua : (Memeriksa surat tersebut dan sekilas membaca).

Pemeriksaan identitas Tergugat = Penggugat.

4. Majelis Hakim mengupayakan perdamaian (syarat Formil pada sidang pertama).Saudara-


saudara sekalian, sebelum perkara ini akan kami periksa, saya akan mengajak saudara-
saudara untuk merenungkan kembali makna dari adanya kasus ini. Suatu pernikahan dibentuk
untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.Tujuan ini akan tercapai
apabila dilandasi rasa saling mengasihi dan sadar akankedudukan masing-masing. Jika ada
perselisihan atau permasalahan harus mampudikendalikan dan diselesaikan secara baik. Nah,
untuk kasus ini menurut saya bila saudara-saudara Penggugat dan Tergugat menyadari
marilah diselesaikan secara damaisaja. Bagaimana saudara Penggugat ?
KUASA PENGGUGAT : Bapak Hakim Yang Mulia, sebenarnya klien saya sudah berusaha
menjadi isteri yang baik, berusaha mengalah dan memaafkan atas kesalahandari Tergugat.
Namun upaya ini ternyata tidak ditanggapi secara baik oleh Tergugat. Jadiklien saya tetap
tidak mampu lagi untuk mempertahankan rumah tangganya, Pak Hakim.

HAKIM : Bagaimana saudara Tergugat ?

TERGUGAT : Bapak Hakim yang kami hormati, saya sependapat dengan Bapak
Hakimsebenarnya saya kaget dan sangat saya sesalkan isteri saya ingin cerai dari saya.
Sayamasih cinta dan buktinya saya sudah minta maaf atas kesalahan saya. Apalagi kalo
sayamikir anak-anak saya.

HAKIM : Saya ingin bertanya langsung pada Penggugat, gimana ibu, suami anda kanmasih
cinta berat dengan anda. Apa anda tidak mau memaafkan kesalahannya ?

DEWI YULL : Pak Hakim saya sudah tidak kuat lagi Pak Hakim. Hati saya ini (berdiridan
menangis) sakit....sakit Pak Hakim. Saya sudah sumpek melihat dia. Sudah ga maulagi.
Biarlah say sendirian saja Pak Hakim

TERGUGAT : Tapi kan saya tidak berbuat apa-apa ? (berdiri juga).

DEWI YULL : Apa Mas Ray (agak marah dan ditahan oleh Pengacaranya) Saya
sudah bosan...mas ngomong itu melulu menghindarlah...maaflah... bosan!

HAKIM : Yah, kalau memang Penggugat maupun Tergugat tetap tidak mau
berdamai....maka akan menerkan kasus ini untuk diperiksa.

5. Majelis Hakim meneruskan pemeriksaan :Saudara sekalian, mengingat upaya damai pada
siang ini masih nelum dapat diterima,maka perkara ini akan dilanjutkan untuk diperiksa.
Namun mengingat perkara ini adalah perkara perceraian yang hanya boleh diketahui oleh
para pihak saja, sehingga tidak bolehsembarang orang untuk mengikuti sidang ini, UNTUK
ITU SIDANG SAYA NYATAKAN TERTUTUP UNTUK UMUM (mengetuk palu 1x). Bagi
bapak ibu danhadirin sekalian yang tidak berkepentingan kami mohon untuk meninggalkan
sidang ini.Terima kasih.

6. Majelis Hakim mempersilahkan Penggugat untuk membacakan suran Gugatan :Saudara


Penggugat saya persilahkan untuk membacakan gugatan yang saudara ajukan(Selanjutnya
gugatan dapat dibacakan oleh Kuasa Penggugat)

7. Majelis Hakim menanyakan kepada Penggugat apakah Gugatan masih ada yang
perludisempurnakan, kepada Tergugat apakah sudah paham dan mengerti maksud Gugatan.

HAKIM :Apakah Gugatan saudara masih ada yang perlu disempurnakan ?

PENGGUGAT : Tidak Bapak Hakim


HAKIM : Bagaimana saudara Tergugat, apakah sudah paham dan mengerti maksudGugatan
saudara Penggugat ?
TERGUGAT : Sudah Bapak Hakim

8. Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk menjawab Gugatan.


HAKIM : Apakah saudara Tergugat sudah siap menjawab Gugatan Penggugat ?

TERGUGAT : Belum Bapak Hakim, kami minta waktu 1 minggu untuk menjawabGugatan
saudara Penggugat".

HAKIM : Baiklah, untuk menunggu jawaban dari Tergugat, sidang ditunda sampai
dengan (menengok ke Panitera) tanggal berapa Panitera ?

PANITERA : Tanggal ............

HAKIM : Ya, sidang ditunda sampai dengan tanggal.......... dengan agenda


pembacaan jawaban Gugatan (ketok palu 1x)

9. Majelis Hakim membuka sidang : ( = no.2)

HAKIM : ..... dengan agenda pembacaan jawaban Gugatan: Bagaimana saudara Tergugat,
sudah siap dengan jawaban Gugatan saudara ?

TERGUGAT : Sudah Bapak Hakim

HAKIM : Langsung saja, saudara Tergugat saya persilahkan untuk membacakan jawaban
gugatan saudara (Selanjutnya jawaban dapat dibacakan oleh Kuasa Tergugat).

10. Majelis selanjutnya memberikan kesempatan kepada Penggugat unyuk


menanggapi(REPLIK dan DUPLIK).

HAKIM : Setelah mendengar jawaban dari saudara Tergugat, apakah saudara


Penggugatakan menanggapi / mengajukan Replik ?

PENGGUGAT : Iya Bapak Hakim. Tetapi kami minta waktu 1 minggu untuk mengajukan
Replik, Bapak Hakim

HAKIM : ( = No. 8 )Untuk Duplik = Replik

11. Sebelum acara pembuktian, para pihak dipersilahkan untuk MENGAJUKAN


PIHAK KELUARGA UNTUK DIDENGAR KETERANGANNYA (sebagai Hakam).
Dimulaidari pihak PENGGUGAT lalu TERGUGAT.

Panitera memanggil wakil keluarga Penggugat (....................) selanjutnya wakil darikeluarga


Tergugat (...................). Dalam memberikan keterangan tidak ada penyumpahan.Hakim
selanjutnya mengupayakan perdamaian kembali kepada para pihak setelah adanyaketerangan
dari keluarga tersebut. Namun tetap ditolak.

12. ACARA PEMBUKTIAN (Majelis Hakim mempersilahkan pihak Penggugat danTergugat


mengajukan alat bukti)

a. Penggugat mengajukan alat bukti tertulis (Fotokopi Akte Perkawinan, Akte


KelahiranAnak, KTP Penggugat semua dibacakan perlahan-lahan lengkap dengan
nomornya lalu diserahkan kepada Hakim).
b. Penggugat mengajukan alat bukti saksi (2 orang saksi).
c. Tergugat mengajukan alat bukti tertulis (Fotokopi KTP a.n. Tergugat)
d. Tergugat mengajukan saksi-saksi (2 orang saksi)

13. Dalam pemeriksaan saksi-saksi baik Penggugat maupun Tergugat, Makelis


Hakimmenanyakan IDENTITAS SAKSI (= no.3), seterusnya diberikan kesempatan
untuk disumpah.

Hakim : Saudara saksi, apakah saudara bersedia untuk disumpah ?

Saksi : Ya, pak Hakim (Selanjutnya petugas penyumpah siap, saksi berdiri)

Hakim : Saudara saksi silahkan tirukan saya, WALOOHI, DEMI ALLAH,


SAYABERSUMPAH, BAHWA SAYA, AKAN MEMBERIKAN KETERANGAN,
DALAMPERSIDANGAN INI, YANG SEBENAR-BENARNYA, DAN TAK LAIN,
KECUALI,YANG SEBENARNYA. (Saksi duduk kembali)

Saudara saksi, anda telah disumpah berarti anda telah berjanji untuk memberikanketerangan
yang jujur dan benar. Tanggung jawab anda tidak hanya kepad kita yangmendengar di sini,
tetapi juga kepada Tuhan. Saudara mengerti ?

Saksi : Ya, Pak Hakim

14. Setelah Acara Pembuktian selesai, majelis Hakim memberikan kesempatan para pihak
untuk memberikan KESIMPULAN AKHIR. Pada intinya Penggugat dan Tergugattetap pada
pendirian masing-masing.

15. Selanjutnya Majelis Hakim MENUNDA SIDANG untuk menunggu waktu 1


minggusebelum pengambilan keputusan. (ketok palu 1x)

16. SIDANG PEMBACAAN PUTUSAN (Para pelaku sidang berdiri di tempat saja)

17. Ketua Majelis Hakim membuka sidang : ( = no.2 )

18. Majelis Hakim mengupayakan perdamaian yang terakhir sebelum ada Putusan.

Hakim : Saudara Penggugat dan Tergugat, untuk terakhir kalinya sebelum perkara iniakan
diputuskan, saya akan memberikan kesempatan sekali kepada saudara sekalianuntuk kembali
sebagai suami isteri dalam satu keluarga. (selanjutnya menanyakan kepadaPenggugat dan
Tergugat)

19. PEMBACAAN PUTUSAN : (Putusan dibacakan bergantian oleh Hakim, dimulaiHakim


Ketua dan diakhiri pula oleh Hakim Ketua)
Hakim Ketua memberikan nasihat kepada para pihak (terutama ynag kalah tentang
UpayaHukum)

Hakim : Saudara Tergugat, saudara mempunyai hak untuk mengajukan upaya


hukum banding, apakah saudara akan mengajukan banding ?

Tergugat : Tidak, Bapak Hakim. Kami menerima putusan ini


20. Hakim Ketua MENUTUP SIDANG :
Sidang Semu Pengadilan Agama Tigaraksa Banten, yang mengadili perkara perdatadalam
tingkat pertama, Perkara Nomor No. 432/PDTG/2004/PA/PGRS, pada hari iniTanggal
DINYATAKAN DITUTUP. (Hakim mengetuk palu 3x).

Anda mungkin juga menyukai