2. Pemasangan patok.
Pada lokasi urugan harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan ketinggian rencana.
Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, dibuat patok dengan warna tertentu pula.
3. Sistem drainase.
Kontraktor harus membuat saluran sementara sedemikian rupa sehingga seluruh lokasi dapat
terus dalam kondisi kering/ bebas dari air. Pengeringan dilakukan dengan bantuan pompa air.
Sistem drainase yang direncanakan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Dan sistem
drainase tersebut harus selalu dijaga selama pekerjaan berlangsung agar dapat berfungsi secara
effektif untuk menanggulangi air yang ada.
Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan material sejenis.
Pengurugan tidak dapat dilakukan jika kotoran tersebut belum dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan.
Uji Kepadatan Optimum harus mengikuti ketentuan ASTM.D-1557 atau AASHTO. Hasil uji ini
digunakan untuk menentukan cara pemadatan di lapangan. Uji yang dilakukan antara lain :
Untuk bahan yang sama, setiap lapis tanah yang sudah dipadatkan harus diuji di lapangan, yaitu
1 (satu) buah test untuk tiap 500 m2, yaitu dengan sistem "Field Density
Test". Jika urugan cukup tebal maka dengan hasil kepadatannya harus memenuhi ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk lapisan yang letaknya lebih dalam dari 50 cm dari permukaan rencana, maka
berat jenis kering tanah padat lapangan harus mencapai minimal 95% dari berat jenis
kering laboratorium yang dihitung dengan Standard Proctor Test.
b. Untuk lapisan 50 cm dari permukaan rencana, kepadatannya harus minimal 98% dari
Standard Proctor Test.
7. Toleransi kerataan.
Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan adalah 50mm
terhadap kerataan yang ditentukan.
8. Level akhir.
Hasil test dilapangan harus tertulis dan diketahui oleh Konsultan Pengawas. Semua hasilhasil
pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-patok referensi untuk mengetahui sampai
dimana kedudukan permukaan tanah tersebut.
Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan, dijaga dan dilindungi agar
jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air hujan, panas matahari dan
sebagainya. Perlindungan dapat dilakukan dengan dengan menutupi permukaan dengan
plastik.
Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai dengan kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa melalui
pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan berikutnya. Bilamana
bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki, lapisan tersebut harus diulangi
kembali pekerjaannya atau diganti, dengan cara-cara pelaksanaan yang telah ditentukan, guna
mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan. Jadwal pengujian harus diajukan oleh Kontraktor
kepada Konsultan Pengawas.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang
diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai
dengan spesifikasi.
2. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana, dengan elevasi
seperti tertera di dalam gambar yang disampaikan pada Berita Acara Rapat Penjelasan
Pekerjaan, pasangan Pondasi Batu Kali meliputi semua pekerjaan pondasi dinding bata
bangunan, bak-bak bunga, dan lain-lain sesuai dengan gambar.
Bahan batu kali yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Bahan batu adalah sejenis batu yang keras, berat, tidak porous dan berwarna
kehitam-hitaman.
c. Bahan asal adalah batu besar kemudian dibelah menjadi batu belah (berukuran lebih
kecil) dengan sudut-sudut tajam dan bersegi banyak (setelah dibelah ukuran batu menjadi
o < 20 cm).
2. Bahan Material.
Bahan/material yang digunakan, yaitu pasir/agregat halus, semen dan air. Air yang digunakan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Tidak berwarna
b. Tidak berbau
a. Sebelum pemasangan, dibuat profil yang ukurannya sesuai dengan gambar gambar
yang dimaksud.
b. sebelum pemasangan batu, dasar galian pondasi diberi lapisan pasir pasang dan batu
kosong yang ketebalannya masing-masing sesuai dengan gambar.
c. Pemasangan dilakukan lapis demi lapis. Antara batu dengan batu harus diberi spesi
(antara batu dengan batu tidak boleh bersentuhan langsung tanpa spesi), dan rongga-
rongga diisi dengan batu yang sesuai dengan besarnya serta diberi spesi secukupnya.
d. Permukaan bagian atas Pondasi Batu Kali harus rata (Water pass), diberi spesi dan
dikasarkan (digaris-garis silang). Pada tempat-tempat yang akan dipasang kolom praktis
harus diberi stick besi beton.
e. Pelaksanaan Pemasangan Pondasi Batu Kali tersebut harus dilakukan sesuai dengan
ukuran-ukuran dalam gambar serta petunjuk-petunjuk dari direksi/pengawas lapangan.
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, serta pengangkutan
untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan yang tercantum dalam gambar,
serta pekerjaan yang berhubungan dengan beton, seperti acuan, besi beton dan admixtures.
Juga termasuk di dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengamanan baik pekerja maupun fasilitas
lain di sekitar sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
2. Peraturan Peraturan.
Kecuali ditentukan lain di dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan
Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK.SNI 03-2847-2002.
Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok