About Us
Concept Works
Finished works
Competition
Our Story
Publication
Download/Links
Contact
Melalui perencanaan masterplan yang baru akan dikelola dan diterapkan kaidah-kaidah
bangunan hijau. Namun sia-sia saja gembar-gembor bangunan yang hijau jika tidak bermanfaat
bagi ekosistem lingkungan hayati dan sosial.Dalam ranah gerbang, pagar dan jalur pedestrian,
perancangan ini sebesar-besarnya harus ramah terhadap manusia dan alam. Keberpihakan kepada
pejalan kaki, bukan melulu ramah kepada roda empat. Penghijauan yang luas, bukan perkerasan
melulu yang menutup perserapan air. Dan kantung-kantung kegiatan masyarakat yang
manusiawi, di udara terbuka, bukan melulu ruang-ruang yang tertutup, dingin dan angkuh
dengan pasokan freon pendingin udara buatannya.Ada kesalahkaprahan besar yang sedang
terjadi di Jakarta. Prasarana jalan raya dan jembatan, serta underpass di Jakarta yang membabi-
buta dengan mengusung green? Itu adalah sebuah pembodohan, karena mengurangi karbon
justru seharusnya tidak dengan menambah kapasitas volume kendaraan pribadi, namun dengan
penataan transportasi massal yang pro rakyat.
Lantas proses konstruksi yang sedang berlangsung itu kemudian hanya ditutup dengan poster
hutan-hutanan yang green? Kekeliruan yang disengaja. Sustainable yang salahkaprah.
Pembodohan berkelanjutan.Jakarta butuh lebih dari itu, dan kami sungguh yakin dan percaya
bahwa PU pasti dapat memikirkan dan menciptakan sesuatu yang lebih cerdas dari itu. Inilah
saat yang tepat bagi PU untuk menunjukkan keseriusannya menerapkan kaidah bangunan hijau
itu. Karena gerbang, pagar dan jalur pedestrian tidak dapat diremehkan kegunaannya. Berkenaan
dengan citra sebuah bangunan, mereka adalah perimeter pertama yang bersentuhan langsung
dengan masyarakat sekitar.