PROTEIN
BAB 1 PENDAHULUAN
amino menentukan sifat struktur sekunder dan tersier. Hal ini akan
mempengaruhi secara bermakna sifat- sifat fungsi protein dari 20
asam amino hanya 8 asam amino yang merupakan asam esensial
yang terdapat dalam protein dan ketersediaannya menentukan
kualitas gizi protein , pada umumnya kualitas hewan lebih tinggi
dibandingkan tumbuhan. Protein tumbuhan dapat ditingkatkan mutu
gizinya dengan pencampuran secara bijaksana atau dengan
modifikasi genetic melalui persilangan. (Kuchel, 2006).
Asam amino pertama kali ditemukan adalah asparagin pada
tahun 1806 sedangkan asam amino yang terakhir adalah treonin yang
belum teridentifikasi hingga tahun 1938. Semua asam amino memiliki
nama biasa atau umum yang kadang- kadang diturunkan dari sumber
pertama molekul ini diisolasi. Didalam larutan asam amino terisolasi
dan bersifat sebagai asam atau basa. (Abdul, 2001).
Asam- asam amino yang mempunyai gugus amino tunggal dan
gugus akroboksil tunggal mengkristal dari larutan netral dalam bentuk
ion penuh yang disebut dengan ion polar walaupun ion polar bersifat
netral dan tidak bergerak dalam medan listrik ion ini mempunyai
muatan listrik yang berlawanan pada kedua kutubnya. Sifat asam
amino dalam larutan maka ia akan terionisasi dan dapat bersifat
sebagai asam atau basa. Hampir semua asam amino baku
kecuali,satu mempunyai atom karbon asimetrik karbon, yang mengikat
empat gugus subtitue. (Patong, 2012).
Dan bila protein dilarutkan dalam asam atau basa kuat maka
unit pembangun asam amino dibebaskan dari ikatan kovalen yang
menghubungkan molekul- molekul ini menjadi rantai. Asam amino
yang terbentuk merupakan molekul relative kecil dan struktur masing-
masing telah diketahui. Cara mendasar pada jumlah gugus karbonil
dan gugus asam amino yang dikandung senyawa itu ialah protein
NINA SAKINA NUR ASLAMAH HAMKA
15020150094
REAKSI UJI DAN SPESIFIK ASAM AMINO DAN
PROTEIN
cysteina yaitu reaksi antara gugus sulfuhidril dari asam amino peptide
atau protein dengan nitroprosida dan amoniak berlebih. (Lehninger.
2004 )
2.2 Uraian Bahan
A. HNO3(Asam Nitrat) (Ditjen POM edisi III 1979 hal 650)
Nama Resmi : ACIDUM NITRAS
Nama Lain : Asam Nitrat
Rumus Molekul : HNO3
Berat Molekul : 63
Pemeriaan : cairan jernih berasap, hampir tidak
berwarna, sampai warna kuning
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan :sebagai peraksi
B. NH4OH ( Amonia) (Ditjen POM edisi III 1979 hal 86)
Nama Resmi : AMONIA
Nama Lain : Amonia
Rumus Molekul : NH4OH / NH3
Berat Molekul : 35,05
Pemeriaan :cairan jernih,tidak berbau, bau khas,
menusuk khas
Kelarutan :mudah larut dalam air
Penyimpanan :dalam wadah tertutup rapat , ditempat sejuk
Kegunaan :sebagai zat tambahan
C. NaOH (Ditjen POM edisi III 1979 hal 412)
Nama Resmi : NATRII HYDROXIDUM
Nama Lain : Natrium Hidroksida
Rumus Molekul : NaOH
Berat Molekul : 40,00
Pemeriaan : bentuk batang, butiran massa hablur atau
keping kering, keras, rapuh dan menunjukkan
susunan hablur, putih mudah meleleh basah
sangat alkalis dan korosif segera menyerap
karbondioksida
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan etanol
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan :sebagai peraksi
D. HCl ( Asam Klorida ) (Ditjen POM edisi III 1979 hal 53)
Nama Resmi : ACIDUM HIDROCHLORODIUM
Nama Lain : Asam Klorida
Rumus Molekul : HCl
Berat Molekul : 36,46
Pemeriaan :cairan tak berwarna, berasa asam bau
merangsang, jika diencerkan dengan dua bagian
volume air asap hilang
Kelarutan : larut dalam air dan etanol (95%)
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan :sebagai peraksi
Tabung I II III
Lrt.Albumin 5 ml 5 ml 5 ml
HCl 0,1 M 1 ml
NaOH 0,1 M 1 ml
Buffer 4,7 1 ml
Etanol 95% 6 ml 6 ml 6 ml
G. Termokoagulasi
Basakan 5 ml larutan ovalbumin dengan 1 tetes NaOH 0,1 N
panaskan sampai mendidih. Asamkan larutan panas ini dengan
asam asetat 0,1 M. amati apa yang terjadi
H. Pengendapan dengan Asam Nitrat
Dalam tabung reaksi yang mengandung 2 ml larutan ovalbumin,
ditambahkan dengan menggunakan pipet tanpa mencampur 1 ml
asam nitrat pekat pada dasar tabung.
`
Tabung I II III
Lrt. Albumin telur 5 mL 5 mL 5 mL
HCl 0,1 M 1 mL - -
NaOH 0,1 M - 1 mL -
Buffer asetat pH 4,7 - - 1 mL
Etanol 95% 6 Ml 6 mL 6 mL
4. Tes Ninhydrin
1. Dimasukkan 3 mL larutan susu dan putih telur pada tabung
reaksi
NINA SAKINA NUR ASLAMAH HAMKA
15020150094
REAKSI UJI DAN SPESIFIK ASAM AMINO DAN
PROTEIN
4. Tes Ninhidrin
5. Termokoagulasi
membentuk
koagulasi putih
6. Asam trikloroasetat
kuning
8. Cystein
kecoklatan
Susu Putih Putih Kecoklatan
kecoklatan
9. Cyteina
putih telur ayam dan susu Milk dengan reaksi uji protein melalui tes
Biuret, pengendapan dengan logam, dan pengendapan dengan
alkohol.
Pada praktikum reaksi uji protein ini dilakukan 3 pengujian yaitu,
tes biuret, pengendapan dengan logam dan pengendapan dengan
alkohol. Dengan bahan atau sampel susu milk dan albumin telur
bebek.
Dari hasil pengamatan tes biuret, dapat diperoleh data bahwa
larutan susu dengan penambahan NaOH 2,5 M, terjadi endapan.
Larutan susu dengan penambahan CuSO 4 0,01 M, tidak terjadi
perubahan . Larutan susu dengan penambahan CuSO 4 0,01 M
berlebih, berwarna ungu. Kemudian larutan kedua, yaitu larutan
albumin telur ayam dengan penambahan NaOH 2,5 M, terkoagulasi.
Larutan albumin telur ayam dengan penambahan CuSO 4 0,01 M, tidak
larut (mengeras). Larutan contoh albumin telur ayam dengan
penambahan CuSO4 0,01 M berlebih, berwarna ungu
Uji protein pada percoban ini didasarkan pada sifat protein yang
mudah diendapkan jika ditambahkan suatu garam atau logam.
Literatur yang ada yaitu pada ikatan polipeptida terbentuk kompleks
Cu2+dengan gugus NH, dimana gugus NH akan memberikan warna
violet (ungu) pada larutan. Yang memberikan reaksi positif tes ini
adalah albumin, sebab merupakan larutan protein , dan reaksi spesifik
untuk protein.
Hasil pengendapan dengan logam, pada sampel susu Milk di
CH
tambahkan dengan 5 tetes Pb 0,2 M mlami denaturasi dan
CH
albumin telur ditambhakan 5 tetes Pb 0,2 M terjadi albuminnya
3. Reaksi pengendapan
Percobaan ini diisi tabung pertama larutan albumin dengan . 1
tetes NaOH 0,1 N dan menghasilkan warna bening dan pada larutan
susu menghasilkan warna putih tabung kedua larutan albumin dengan
pemanasan dan menghasilkan warna bening dan koagulasi dan pada
NINA SAKINA NUR ASLAMAH HAMKA
15020150094
REAKSI UJI DAN SPESIFIK ASAM AMINO DAN
PROTEIN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
Reaksi dengan Ninhidrin reaksi asam nitrat
Skema Kerja :
A. Tes Biuret
Disiapkan 3 mL larutan protein
Amati
E. Cysteina
Kristal cysteina HCl
+ 0,5 mL Na-nitroprussida 1 %
+ 0,5 mL NH3
Amati
F. Cystine
Larutkan cystine dalam 5 mL NaOH 1 M
+ Pb Act
Amati
G. Termokoagulasi
Basakan 5 ml albumin,
diamati perubahan
diasamkan larutan dengan HCl 0,1 M.
diamati perubahan yang terjadi