Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN (PENGAMATAN

AQUASCAPE)
2016

Nama : Tri Damayanti


Nim : 4443150066
Kelas : 3B
Kelompok :4

Tabel 1.Tabel Pengamatan

Ikan Jenis : Jumlah Hidup: Jumlah Mati : Kondisi :


1. Corydoras Hari ke 15 : 5 Hari ke 15 : 0 Hari ke 15:
2. Ninety nine
Hari ke 16 : 5 Hari ke 16 : 0 Baik
3. Sumatra
4. Asssasin Snail Hari ke 17 : 5 Hari ke 17 : 0 Hari ke 16:
5. Horn Snail
Hari ke 18 : 5 Hari ke 18 : 0 Baik
Hari ke 19 : 5 Hari ke 19 : 0 Hari ke 17 :
Hari ke 20 : 5 Hari ke 20 : 0 Baik
Hari ke 21 : 5 Hari ke 21 : 0 Hari ke 18 :
Baik
Hari ke 19 :
Baik
Hari ke 20 :
Baik
Hari ke 21 :
Baik
Tanaman Jenis : Jumlah : Kondisi :

1. Kambosai Hari ke 15 : 3 Hari ke 15 : tidak baik


2. Castro hijau
Hari ke 16 : 3 Hari ke 16 : tidak baik
3, Kadaka
Hari ke 17 : 3 Hari ke 17 : tidak baik
Hari ke 18 : 3 Hari ke 18 : tidak baik
Hari ke 19 : 3 Hari ke 19 : tidak baik
Hari ke 20 : 3 Hari ke 20 : tidak baik
Hari ke 21 : 3 Hari ke 21 : tidak baik
Kondisi DO pH Suhu TDS Warna Bau
8,4 8,3 Hari ke 15: 418 Hari ke 15 : Hari ke 15 :
Air
26C keruh berbau
Hari ke 16: kekuningan Hari ke 16 :
27C Hari ke 16 : berbau
Hari ke 17: keruh Hari ke 17 :
27C kekuningan berbau
Hari ke 18: Hari ke 17 : Hari ke 18 :
27C keruh berbau
Hari ke 19: kekuningan Hari ke 19 :
27C Hari ke 18 : berbau
Hari ke 20: keruh Hari ke 20 :
27C kekuningan berbau
Hari ke 14: Hari ke 19 : Hari ke 21 :
27C keruh berbau
kekuningan
Hari ke 20 :
keruh
kekuningan
Hari ke 21 :
keruh
kekuningan

Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang di lakukan setiap hari dengan mengamati
tingkah ikan ataupun keadaan ikan serta tumbuhan yang terdapat pada akuarium
tersebut menunjukan bahwa, pada hari ke 15 dengan suhu 26 C jumlah ikan dan
biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang menuju
tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut menunjukan
bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini kondisi
tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah berwarna
kekuningan banyak yang rontok dan sedikit berbau amis hal tersebut disebabkan
karena zat amoniak yang berasal dari kotoran ikan, warna perairan di aquarium
pun udah mulai keruh. Di hari ke 15 Do mencapai 8,4, sedangkan PH berkisar 8,3.
Di samping itu pengukuran TDS mencapai 418.
Pengamatan pada aquarium pada hari ke 16 dengan suhu 27 C jumlah
ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang
menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini
kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah
berwarna kekuningan banyak yang rontok dan sedikit berbau amis hal tersebut
disebabkan karena zat amoniak yang berasal dari kotoran ikan, warna perairan di
aquarium pun udah mulai keruh. Di hari ke 16 Do mencapai 8,4, sedangkan PH
berkisar 8,3. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 418.
Pengamatan pada aquarium pada hari ke 17 dengan suhu 27 C jumlah
ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang
menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini
kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah
berwarna kekuningan banyak yang rontok dan sedikit berbau amis hal tersebut
disebabkan karena zat amoniak yang berasal dari kotoran ikan, warna perairan di
aquarium pun udah mulai keruh. Di hari ke 17 Do mencapai 8,4, sedangkan PH
berkisar 8,3. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 418.
Pengamatan pada aquarium pada hari ke 18 dengan suhu 27 C jumlah
ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang
menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini
kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah
berwarna kekuningan banyak yang rontok dan sedikit berbau amis hal tersebut
disebabkan karena zat amoniak yang berasal dari kotoran ikan, warna perairan di
aquarium pun udah mulai keruh. Di hari ke 18 Do mencapai 8,4, sedangkan PH
berkisar 8,3. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 418.
Pengamatan pada aquarium pada hari ke 19 dengan suhu 27 C jumlah
ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang
menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini
kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah
berwarna kekuningan banyak yang rontok dan sedikit berbau amis hal tersebut
disebabkan karena zat amoniak yang berasal dari kotoran ikan, warna perairan di
aquarium pun udah mulai keruh. Di hari ke 19 Do mencapai 8,4, sedangkan PH
berkisar 8,3. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 418.
Pengamatan pada aquarium pada hari ke 20 dengan suhu 27 C jumlah
ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang
menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini
kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah
berwarna kekuningan banyak yang rontok dan sedikit berbau amis hal tersebut
disebabkan karena zat amoniak yang berasal dari kotoran ikan, warna perairan di
aquarium pun udah mulai keruh. Di hari ke 20 Do mencapai 8,4, sedangkan PH
berkisar 8,3. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 418.
Pengamatan pada aquarium pada hari ke 21 dengan suhu 27 C jumlah
ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang
menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini
kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah
berwarna kekuningan banyak yang rontok dan sedikit berbau amis hal tersebut
disebabkan karena zat amoniak yang berasal dari kotoran ikan, warna perairan di
aquarium pun udah mulai keruh. Di hari ke 21 Do mencapai 8,4, sedangkan PH
berkisar 8,3. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 418.
Di minggu ini kondisi dan keadaan ekosistem serta biota di dalam nya
sangat stabil di lihat dari tidak adanya jumlah ikan yang mati dan semua kondisi
ikan yang masih baik.
Tabel 2.Tabel Pengamatan

Ikan Jenis : Jumlah Hidup: Jumlah Mati: Kondisi :


1. Corydoras Hari ke 22 : 5 Hari ke 22 : - Hari ke 22 :
2. Sumatra
Hari ke 23 : 5 Hari ke 23 : - Baik
3. Ninety Nine
4. Asssasin Snail Hari ke 24 : 5 Hari ke 24 : - Hari ke 23 :
5. Horn Snail
Hari ke 25 : 5 Hari ke 25 : - Baik
Hari ke 26 : 5 Hari ke 26 : - Hari ke 24 :
Hari ke 27 : 5 Hari ke 27 : - Baik
Hari ke 28 : 5 Hari ke 28 : - Hari ke 25 :
Baik
Hari ke 26 :
Baik
Hari ke 27 :
Baik
Hari ke 28 :
Baik
Tanaman Jenis : Jumlah : Kondisi :
1. Cambosai Hari ke 22 : 5 Hari ke 22 : kurang Baik
2. Castrop hijau
Hari ke 23 : 5 Hari ke 23 : kurang Baik
3. Kadaka
Hari ke 24 : 5 Hari ke 24 : Kurang baik
Hari ke 25 : 5 Hari ke 25 : Kurang baik
Hari ke 26 : 5 Hari ke 26 : Kurang baik
Hari ke 27 : 5 Hari ke 27 : Kurang baik
Hari ke 28 : 5 Hari ke 28 : Kurang baik
Kondisi DO pH Suhu TDS Warna Bau
8,3 8,2 Hari ke 417 Hari ke 22 : Hari ke 22 :
Air
22: 27C keruh berbau
Hari ke kekuningan Hari ke 23 :
23: 27C Hari ke 23 : berbau
Hari ke keruh Hari ke 24 :
24: 25C kekuningan berbau
Hari ke Hari ke 24 : Hari ke 25 :
25: 27C keruh berbau
Hari ke kekuningan Hari ke 26 :
26: 27C Hari ke 25 : berbau
Hari ke keruh Hari ke 27 :
27: 27C kekuningan berbau
Hari ke Hari ke 26 : Hari ke 28 :
28: 27C keruh berbau
kekuningan
Hari ke 27 :
keruh
kekuningan
Hari ke 28 :
keruh
kekuningan

Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang di lakukan setiap hari dengan mengamati
tingkah ikan ataupun keadaan ikan serta tumbuhan yang terdapat pada akuarium
tersebut menunjukan bahwa, pada hari ke 22 dengan suhu 27 C jumlah ikan dan
biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang menuju
tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut menunjukan
bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, disini kondisi tanaman sudah
mulai baik atau stabil kembali, warna perairan di aquarium pun keruh
kekuningan dan berbau amis hal tersebut disebabkan karena zat amoniak yang
berasal dari kotoran ikan . Di hari ke 22 Do mencapai 8,3, sedangkan PH berkisar
8,2. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 417.
Pengamatan pada aquarium hari ke 23 dengan suhu 27 C jumlah ikan
dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang
menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, disini kondisi
tanaman sudah mulai baik atau stabil kembali, warna perairan di aquarium pun
keruh kekuningan dan berbau amis hal tersebut disebabkan karena zat amoniak
yang berasal dari kotoran ikan h. Di hari ke 23 Do mencapai 8,3, sedangkan PH
berkisar 8,2. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 417.
Pengamatan pada aquarium pada hari ke 24 dengan suhu 25 C,
perubahan suhu yang lumayan drastis ini mungkin karena intensitas cahaya yag
masuk ke dalam akquarium berkurang. jumlah ikan dan biota yang hidup ada 5.
Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang menuju tanaman, selain itu tidak
ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut menunjukan bahwa ikan mampu
beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini kondisi tanaman sudah mulai tidak
baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah berwarna kekuningan banyak yang
rontok dan berbau amis hal tersebut disebabkan karena zat amoniak yang berasal
dari kotoran ikan, warna perairan di aquarium pun udah mulai keruh kekuningan .
Di hari ke 24 Do mencapai 8,4, sedangkan PH berkisar 8,3. Di samping itu
pengukuran TDS mencapai 417.
Pengamatan pada aquarium hari ke 25 dengan suhu 27 C jumlah ikan
dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang
menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, disini kondisi
tanaman sudah mulai baik atau stabil kembali, warna perairan di aquarium pun
keruh kekuningan dan berbau amis hal tersebut disebabkan karena zat amoniak
yang berasal dari kotoran ikan . Di hari ke 25 Do mencapai 8,3, sedangkan PH
berkisar 8,2. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 417.
Pengamatan pada aquarium hari ke 26 dengan suhu 27 C jumlah ikan
dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang
menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, disini kondisi
tanaman sudah mulai baik atau stabil kembali, warna perairan di aquarium pun
keruh kekuningan dan berbau amis hal tersebut disebabkan karena zat amoniak
yang berasal dari kotoran ikan . Di hari ke 26 Do mencapai 8,3, sedangkan PH
berkisar 8,2. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 417.
Pengamatan pada aquarium hari ke 27 dengan suhu 27 C jumlah ikan
dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang
menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, disini kondisi
tanaman sudah mulai baik atau stabil kembali, warna perairan di aquarium pun
keruh kekuningan dan sedikit berbau amis hal tersebut disebabkan karena zat
amoniak yang berasal dari kotoran ikan . Di hari ke 27 Do mencapai 8,3,
sedangkan PH berkisar 8,2. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 417.
Pengamatan pada aquarium hari ke 28 dengan suhu 27 C jumlah ikan
dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang tenang
menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, disini kondisi
tanaman sudah mulai baik atau stabil kembali, warna perairan di aquarium pun
keruh kekuningan dan berbau amis hal tersebut disebabkan karena zat amoniak
yang berasal dari kotoran ikan . Di hari ke 28 Do mencapai 8,3, sedangkan PH
berkisar 8,2. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 417.

Tabel 3.Tabel Pengamatan

Ikan Jenis : Jumlah Hidup: Jumlah Mati : Kondisi :


1.Corydoras Hari ke 29 : 5 Hari ke 29 : - Hari ke 29 : Baik
2.Sumatra Hari ke 30 : 5 Hari ke 30 : - Hari ke 30 : Baik
3.Ninety Nine Hari ke 31 : 5 Hari ke 31 : - Hari ke 31 : Baik
4.Asssasin Snail Hari ke 32 : 5 Hari ke 32 : - Hari ke 32 : Baik
5.Horn Snail Hari ke 33 : 5 Hari ke 33 : - Hari ke 33 : Baik
Hari ke 34 : 5 Hari ke 34 : - Hari ke 34 : Baik
Hari ke 35 : 5 Hari ke 35 : - Hari ke 35 : Baik
Tanaman Jenis : Jumlah : Kondisi :
1.Cambosai Hari ke 29 : 5 Hari ke 29 : tidak baik
2.Castrop hijau Hari ke 30 : 5 Hari ke 30 : tidak baik
3.Kadaka Hari ke 31 : 5 Hari ke 31 : tidak baik
Hari ke 32 : 5 Hari ke 32 : tidak baik
Hari ke 33 : 5 Hari ke 33 : tidak baik
Hari ke 34 : 5 Hari ke 34 : tidak baik
Hari ke 35 : 5 Hari ke 35 : tidak baik
Kondisi DO pH Suhu TDS Warna Bau
8,1 8,0 Hari ke 415 Hari ke 29: Hari ke 29 :
Air
29: 28C keruh Kuning berbau
Hari ke Hari ke 30 : Hari ke 30 :
30: 27C keruh Kuning berbau Hari
Hari ke Hari ke 31 : ke31 : berbau
31: 25C keruhKuning Hari ke 32 :
Hari ke Hari ke 32 : berbau
32: 29C keruh Kuning Hari ke 33 :
Hari ke Hari ke 33: berbau
33: 28C keruh Kuning Hari ke 34 :
Hari ke Hari ke 34 : berbau
34: 27C keruh kuning Hari ke 35 :
Hari ke Hari ke 35 : Berbau
35: 28C keruh Kuning

Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang di lakukan setiap hari dengan mengamati di
minggu selanjutnya tingkah ikan ataupun keadaan ikan serta tumbuhan yang
terdapat pada akuarium tersebut menunjukan bahwa, pada hari ke 29 dengan
suhu 28 C jumlah ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik,
ikan berenang tenang menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati,
hal tersebut menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup,
namun disini kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya
tanaman sudah berwarna kekuningan dan banyak yang rontok, di hari ke 28 Do
mencapai 8,1, sedangkan PH berkisar 8,0. Di samping itu pengukuran TDS
mencapai 415.
Pengamatan pada aquarium hari ke, pada hari ke 29 dengan suhu 27 C
jumlah ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang
tenang menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini
kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah
berwarna kekuningan dan banyak yang rontok, di hari ke 29 Do mencapai 8,1,
sedangkan PH berkisar 8,0. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 415.
Pengamatan pada aquarium hari ke pada hari ke 30 dengan suhu 25 C
jumlah ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang
tenang menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini
kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah
berwarna kekuningan dan banyak yang rontok, di hari ke 30 Do mencapai 8,1,
sedangkan PH berkisar 8,0. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 415.
Pengamatan pada aquarium hari ke, pada hari ke 31 dengan suhu 29 C
jumlah ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang
tenang menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini
kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah
berwarna kekuningan dan banyak yang rontok, di hari ke 31 Do mencapai 8,1,
sedangkan PH berkisar 8,0. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 415.
Pengamatan pada aquarium hari ke pada hari ke 32 dengan suhu 27 C
jumlah ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang
tenang menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini
kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah
berwarna kekuningan dan banyak yang rontok, di hari ke 32 Do mencapai 8,1,
sedangkan PH berkisar 8,0. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 415.
Pengamatan pada aquarium hari ke pada hari ke 32 dengan suhu 28 C
jumlah ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang
tenang menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini
kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah
berwarna kekuningan dan banyak yang rontok, di hari ke 32 Do mencapai 8,1,
sedangkan PH berkisar 8,0. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 415.
Pengamatan pada aquarium hari ke pada hari ke 33 dengan suhu 27 C
jumlah ikan dan biota yang hidup ada 5. Kondisi ikan terlihat baik, ikan berenang
tenang menuju tanaman, selain itu tidak ada jumlah ikan yang mati, hal tersebut
menunjukan bahwa ikan mampu beradaptasi dan bertahan hidup, namun disini
kondisi tanaman sudah mulai tidak baik, dengan di buktikan nya tanaman sudah
berwarna kekuningan dan banyak yang rontok, di hari ke 33 Do mencapai 8,1,
sedangkan PH berkisar 8,0. Di samping itu pengukuran TDS mencapai 415.
Sebagai parameter untuk pemeliharaan ikan, adalah karakteristik fisik dan
kimia air ini sangat mendasar dan sangat berpengaruh pada ikan, adapun
karakteristik tersebut meliputi kesamaan PH, suhu kekerasan DH, CO2, Salinitas
dan Do. Nilai kesamaan PH merupakan nilai indikasi atau tanda keluar air bersifat
asam, basa atau netral. Keasamaan sangat menentukan kualitas air karena juga
menentukan proses kimiawi dalam air. Ikan merupakan hewan berdarah dingin
sehingga metabolisme dalam tubuh tergantung padda suhu lingkungan nya,
termasuk kekebalan tubuhnya. Suhu luar atau eksternal yang berfluktuasi besar
akan berpengaruh pada sistem metabolisme. Konsumsi oksigen dan fissiologi
tubuh ikan akan mengalami kerusakan sehingga ikan akan sakit. Gasoksigen larut
dalan air tetapi tidak bereaksi dengan air. Keberadaan oksigen dalam air dibanding
dengan di udara sangat berbeda, oleh karena itu kehidupan di air termasuk ikan
sangat membutuhkan cara atau kreativitas agar kebutuhan oksigen terpenuhu.
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) dibutuhkan oleh semua mahluk hidup untuk
pernapasan, Oksigen terlarut diambil oleh organisme perairan melalui respirasi
untuk pertumbuhan, reproduksi, dan kesuburan. Menurunnya kadar oksigen
terlarut dapat mengurangi efesien pengambilan oksigen oleh biota laut, sehingga
dapat menurunkan kemampuan untuk hidup normal dalam lingkungan hidupnya.
Umumnya oksigen dijumpai di lapisan permukaan karena oksigen dari udara
didekatnya dapat secara langsung larut (berdifusi ke dalam air laut).
Phytoplankton juga membantu meningkatkan kadar oksigen terlarut pada siang
hari. Penambahan ini disebabkan oleh terlepasnya gas oksigen sebagai hasil
fotosintesis (Hutabarat dan Evans, 1985). Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam
keadaan diam relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan ikan pada saat
bergerak atau memijah. Jenis-jenis ikan tertentu yang dapat menggunakan oksigen
dari udara bebas, memiliki daya tahan yang lebih terhadap perairan yang
kekurangan oksigen terlarut (Wardoyo, 1978). Oksigen memegang peranan
penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan
dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik. Selain itu,
oksigen juga menentukan khan biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik
atau anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen adalah untuk
mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah nutrien
yang pada akhirnya dapat memberikan kesuburan perairan. Kandungan oksigen
terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan nornal dan tidak tercemar
oleh senyawa beracun (toksik).

Suhu berpengaruh pada kejenuhan (kapasitas air menyerap oksigen).


Makin tinggi suhu maka, makin sedikit oksigen dapat larut (Lesmana dan Irwan
2001). Suhu air sangat berperan untuk kenyamanan ikan (Nasution dan Supranoto,
2001). Menurut Clark (1974) dalam Mulyono (1999), suhu berpengaruh terhadap
keberadaan suatu spesies dan keadaan seluruh kehidupan komunitas cenderung
bervariasi dengan berubahnya suhu. Suhu dapat menjadi suatu faktor pembatas
bagi beberapa fungsi biologis hewan air seperti migrasi, pemijahan, efisiensi
makanan, kecepatan renang, perkembangan embrio, dan kecepatan metabolisme.
Suhu pada air mempengaruhi kecepatan reaksi kimia, baik dalam media luar
maupun air (cairan) dalam tubuh ikan. Suhu makin naik maka reaksi kimia akan
makin cepat, sedangkan konsentrasi gas dalam air akan makin turun, termasuk
oksigen. Akibatnya, ikan akan membuat reaksi toleran atau tidak toleran (sakit
sampai mati). Ikan merupakan binatang berdarah dingin, sehingga metabolisme
dalam tubuh tergantung pada suhu lingkungannya, termasuk kekebalan tubuhnya.
Suhu luar atau eksternal yang berfluktuasi terlalu besar akan berpengaruh pada
sistem metabolism. Konsumsi oksigen dan fisiologi tubuh ikan akan mengalami
kerusakan atau kekacauan sehingga ikan akan sakit. Suhu rendah akan
mengurangi imunitas (kekebalan tubuh) ikan, sedangkan suhu tinggi akan
mempercepat ikan terkena infeksi bakteri. Pengaruh aklimatisasi atau adaptasi
dapat ditoleransi oleh ikan tertentu. Penurunan atau kenaikan suhu yang terjadi
perlahan-lahan tidak akan terlalu membahayakan ikan. Sementara perubahan yang
terjadi secara tiba-tiba akan membuat ikan stress
Daftar pustaka
Hartini,Sri. 2013. Kualitas Air , Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih
Ikan Gabus (Clarias striata) yang di pelihara dalam media
dengan penambahan prabiotik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia,
1(2) : 192-202 ISN 2303-2960

Anda mungkin juga menyukai