Anda di halaman 1dari 60

GULIPAT Karya : Hanindawan

Di ketik ulang 24 Maret 2016 oleh Tim Gadhang

LAMPU PADAM
SUARA TAMBUR
SUARA SEMPRITAN BERPULUH-PULUH
SUARA SUARA LALU LINTAS , MUSIK ROCK
LAMPU LAMPU MENYALA PELAN PELAN PADA SEKELOMPOK PEMAIN
YANG SEDANG MAIN PAT GULIPAT

KOOR

1
Paaaatttt gulipat
Yo mulai sandiwara gulipat

Banyak orang sudah berangkat


Nyambung nasib ke njabalekat

Paatttt gulipat
Nasib orang yang berangkat
Mirip pat pattt gulipat

PEMAIN MENEMPATKAN DIRI DI POSISINYA . GINI DAN GINI BERDEKATAN.


ADA ORANG-ORANG MENYUNGGI BARANG-BARANGYA PERGI KE SUATU
TEMPAT.

KOOR2

ORANG-ORANG
Tul lobis kita baris
Tul lobis kita baris
Tul lobis kita baris

BEGITU SETERUSNYA SAMPAI HILANG

PERHATIAN KITA BIDIKAN PADA SEORANG WANITA MASIH MUDA


KELIHATANYA. IA BERNAMA POPY. GERAK GERIKNYA MACAM PERAGAWATI
YANG PAMER PAKAIAN DI ATAS PANGGUNG CAT WALK.

GINI
No. Kami masih ingat siapa perempuan itu?

2
GONO
Masih, dia kan anaknya Bu Kodrin. Suaranya bagus, apalagi kalau
nyanyi ndangdut. Dulu waktu ulang tahun Karang Taruna, dia ikut
ngisi menyanyi , suaranya nyaring. Orang-orang banyak bertepuk
tangan. Berjingkrak-jingkrak sambil berteriak memanggil namanya.
Jawilah ! Jawilah ! Jawilah !
GINI
CEPAT MENCEGAH
Jangan keras-keras No. Sekarang namanya bukan Jawilah. Kamu
jangan berteriak-teriak memanggil dia Jawilah. Kalau dia dengar bisa
merah.

POPPY
Saya tidak kenal siapa Jawilah. Dulu memang saya Jawilah, tetapi
sekarang saya sudah lupa siapa Jawilah. Nama saya sekarang Poppy.

KOOR

GONO ,GINI ,PETUGAS


POPY? POPY siapa?

KOOR

POPPY,DAN PETUGAS
Ya , pokoknya POPY!

PETUGAS
Cantik Jack!

POPY
Memang.

PETUGAS
Pernah mboking pak?

PETUGAS
MENTELENG
Mboking POPY!
NGAKAK
Pernah Jack.

PETUGAS
Enak ya Pak?
POPY
Enak kerja di kota, tempatnya besar dan rame . mau lihat macam
orang kayak apa saja tersedia.

GINI

3
Sekarang dia sudah jadi orang.

GONO
Dia juga bekerja di kota besar?

GINI
Ya , Kota Besar! Seperti orang-orang.
BARISAN TOL LOBIS MUNCUL LAGI KEMUDIAN HILANG

PETUGAS
MEMBUNYIKAN SEMPRITAN MEMBERI ABA-ABA

Perhatian ! Perhatian ! Prittt! Hoeee! Yang belakang jangan ngesuk


epan ! Antri ! Antri! Tertib ! Tertib ! Biar Lancar ! Terus ! Terus ! Terus !
Terus !
SETERUSNYA MEMBUNYIKAN SEMPRITAN SAMPAI BARISAN LEWAT

PETUGAS
Rombongan lagi pak?

PETUGAS
Aaah, jam kita jadi lembur terus, tapi gaji dihitung ajeg.

PETUGAS
Rombongan dari mana itu pak?

PETUGAS
Dari mana-mana. Ah. Apa jadinya kalau tiap hari kota ini dijejali
rombongan orang-orang seperti itu.

PETUGAS
Ada gula dirubung semut kok pak.

PETUGAS
Apa yang ada gula hanya di kota?

4
GINI
Hanya di kota No! Di sini Cuma ada tebu, tetapi kalau sudah matang .
tempatnya da di kota. Apalagi kota besar, kita banyak mendapatkan
kesempatan. Banyak orang bilang, di kota besar, banyak disediakan
kesempatan. Kita masih banyak waktu untuk menikmatinya. Kita
masih muda.

GONO
Kita memang masih muda, tetapi coba lihatlah wajah saya, kerut-
kerut di jidat saya jumlahnya sudah lebih.

GINI
Ya karena kita disini tidak bisa apa-apa,lain kalau kita disana kerut-
kerutmu, kerut-kerut saya, kalau bisa hidupnya enak, kerut ini akan
luntur sendir. Lihat saja wajah dia....
PADA POPY
Usianya tidak jauh berbeda dengan saya, tetapi kerut-kerutnya
tidakada. Pipinya halus seperti kaca.

GONO
Bibirnya seperti tomat.

GINI
SEWOT
Mulai lagi ! Saya cemburu kalau kamu bilang begitu.

GONO
Lho jangan buru-buru cemburu dulu Ni, ini kalimat tersirat kok Ni.
Saya bilang begitu, maksud saya, bahwa bibir itu selalu dirawat.

POPY
Semua dirawat. Kuku kitek saja dari Jepang.

GONO
Kuku kitek?

GINI
Kitek kuku!

POPY
Kamu masih kuno. Dibolak-balik saja binggung. Hidup dikota aku
biasa dibolak-balik.

GONO
Tidak usah sakit hati, nanti kalau dapat rejeki banyak , terus kita jadi
orang,kita gantian pura-pura lupa.

GINI

5
Rejeki kita datangnya dari mana kalau selamanya kita kalah terus.
Kamu tidak pingin seperti orang?

PETUGAS
Kepingin tidak Jack? Daripada kita bengong terus?

PETUGAS
Pijet Pak?

PETUGAS
Ach. Pakai tanya segala. Kamu kepingin tidak? Enak Jack, pijet di
POPY Beauty. Tangannya halus, baunya wangi, dan suaranya Jack...
wah jan, enak! Ha dia pinter nyanyi ndangdut kok Jack. Goyanganya
kamu tahusendiri, kira-kira kota ini digoyang noya sok muser itu Jack.

PETUGAS
Ach, bapak kalau omong,saya jadi kepingin.

PETUGAS
Cari pengalaman, kamu kan di sini baru.paling tidak,orang seperti
kita ini harus kenal semua lapisan.

KOOR
SEMUA
Semua lapisan !
Ya semua lapisan !

POPY
Kenal semua lapisan itu berarti rejekiku datang dari semua lapisan.

KOOR
SEMUA
Semua lapisan ! ya semua lapisan !

6
PETUGAS
Kenal semua lapisan itu berarti informasi datang dari semua lapisan.
Sehingga tugas sebagai Petugas bisa lancar rejekinya.

KOOR
SEMUA
Semua lapisan ! ya semua lapisan !

KOOR

GONO & GINI


Semua lapisan. Ya semua lapisan tak ada yang mau mengenal kita.

KOOR
ORANG-ORANG DENGAN GERAKAN DAN TERIAKAN LIAR
Ya . semua lapisan ! semua lapisan mencari tempatnya. Semua laisan
rebutan! Ayo kita rebutan!!!!
SECARA IMPROVISASI MEREKA SALING SUK-SUKAN TEMPAT DAN AMAT
GADUH SALING PUKUL DENGAN BARANGNYA SENDIRI

PETUGAS
MEMBUNYIKAN SEMPRITAN HILIR MUDIK UNTUK MENENANGKAN SUASANA.

GONO & GINI


NDELONGOP DI TEMPATNYA

POPY
LENGGANG LENGGONG KAYAK PRAGAWATI
DAN PADA PUNCAKNYA MUNCUL SANG MONUMEN YANG TAMPAK TAK
TERWAT UNTUK MENGHENTIKAN KEGADUHAN INI.

MONUMEN
Hoeee! Hoeee! Stop! Stop! Cuukuup ! ambrol ini nanti
MONUMENya.
KEMBALI ORANG-ORANG REBUTAN LIAR, SALING MAKI-MAKI MARAH-
MARAH, PUKUL-PUKULAN TETAPI TIDAK MENEGLUARKAN SUARA.

MONUMEN
Huaduuhhh! Hoeeee saya monumen! saya monumen! Jangan
diinjak-injak! Ini monumen! saya monumen , saudara! Ingat saya
monumen! Jadi tolong saudara, saudara jangan ngawur! Ingatlah
para pahlawan yan telah gugur! Gugur dimedan tempur demi
memperjuangkan hak-hak saudara, berpalinglah ke belakang! Ke
belakang saudara! Ingatlah saudara! Hai! Hai! Haiiii!ingatlah saudara-
saudara!

ORANG
TANPA SUARA YANG KIRA-KIRA MEMPUNAI MAKSUD

7
Ini barang saya. Ini barang saya. Mana !

ORANG
TANPA SUARA
Barangnya ndasmu! Ini milik saya !

ORANG
TANPA SUARA
Curang kamu!

MEMUKUL. AKHIRYA DUA ORANG ITU BERGELUT REBUTAN BARANG. DI


LAIN TEMPAT ADA SESEORANG YANG TENGKURAP DAN ADA YANG
MENGINJAK-INJAK. PETUGAS SIBUK MONDAR-MANDIR MEMBUNYIKAN
SEMPRITAN-SEMPRITAN YANG TIDAK BERBUNYI. POPY MASIH KAYAK
PRAGAWATI. DAN SANG MONUMEN MASIH TERUS BERTERIAK-TERIAK DAN
SI GONO DAN GINI MASIH NDELONGOP.

MONUMEN
Ingat saudara-saudara ! lhooo jangan saling injak-injakan saudara!
jangan saling injak-injakan saudara! Perjuangan untuk semua !
Perjuangan untuk semua !

ORANG
NYELONONG MENGENCINGI PATUNG

MONUMEN
Huaduuuhhhhh modar aku! Matanya sudah pada merem semua!
Lihattttt saya monumen ! saya monumen! saya monumen !
monumen kok dikencingi!

PETUGAS
MEMBUNYIKAN SEMPRITAN
Pritttttttt!

8
KOOR
ORANG-ORANG MENGATUR FORMASI BARIS LALU MENGHENTAKKAN KAKI
DAN BERNYANYI SEPERTI LAGU-LAGU PERJUANGAN

Tangan-tangan telah dikepalkan


Kaki-kaki telah dihentakkan
Mata menyala
Mulut mengangga
Maju berperang untuk harta
Mata menyala
Mulut mengangga
Ini, ini barisan kita
Menyerbu kota, gedung-gedung jalan raya
Ayo berebut
Ayo bergelut
Ha ha ha
Hi hi hi
Ho ho ho

Dooooorrrr!
PETUGAS
SALING DAR DER DOR
ORANG-ORANG MASIH BERJALAN DAN TERUS MASIH DAR DER DOR
HINGGA LENYAP. PETUGAS JUGA IKUT-IKUTAN.POPY JUGA LARI
MENGHILANG DAN MENJERIT-JERIT.

PETUGAS
Bludrek kalau tiap hari kejadianya begini.

PETUGAS
Ya namanya menjalankan tugas pak.

MONUMEN
TERBATUK BATUK DENGAN SUARA LEMAH
Hoooooh , potret apa ini, tiap hari saya melihat potret-potret macam
begini. Jubin saya jadi retak-retak hoooh... kalau ini tidak diatasi
monumen seperti saya ini sebentar lagi bakal ambrol!
GINI
No! Sampai kapan kamu betah tiduran di sini. No ! bangun kamu.
Lihatlah orang-orag sudah pada berangkat. Sudah banyak yang
meningalkan.sudah banyak yang meningalkan . sudah banyak yang
sukses! Kita masih begini bahkan melorot!
PETUGAS
Jadi ngaso tidak Pak?
PETUGAS
Oke.
PETUGAS

9
Ke rumah Popy Pak!
PETUGAS
Waah, kamu pengawal baru saja berani ngajan-ngajani komandan.
Untung komandanya saya. Hayo ! Out.
GINI
Sebaiknya juga kita ikut berangkat. No sebaiknya kita juga ikut
berangkat!
GONO
Ke kota besar?
GINI
Ya kota besar.
PERGI MENINGALKAN BARANG-BARANGNYA

MONUMEN
MASIH DENGAN SUARA LEMAH TETAPI KUAT

Kota besaaarkota besaaar! Banyak tumpang tindihan. Orang-


orangsudah rebutan, dan saya tidak lagi kelihatan. Makin samar,
makin samar, makin samar. Kepada para monumen, apa yang kita
pikirkan jika tiap hari dipameri potret-potret macam begini? Apa yang
kita perbuat jika ternyata kita tidak punya mulut? Suara-suara kita
tidak sampai ke telinga. Ternyata kita Cuma melulu dianggap patung
batu yang tidak ada apa-apana! Sampai kapan saya akan tahan
berdiri jadi saksi di tengah-tengah peradaban yang mawut?

AMBLES DAN LENYAP


GINI MUNCUL MEMBAWA BARANG-BARANG
GONO
Mau kamu bawa ke mana?

GINI
Seperti orang-orang

GONO
Jangan buru-buru.

GINI
Jangan buru-buru bagaimana? Kita sudah telat. Aa yangakan kita
harapkan jika selamanya kita hidup disini. Kamu lihat sendiri barang-
barang ini tak pernah bertambah. Kamu masih ingat tdak omongan
bu Nyaman. Kita itu pedangang yang naggung , pedangan yang
kikuk. Kalau mau sukses pergillah ke kota besar. Masih ingat tidak
omonganya?

GONO

10
Kamu percaya dengan omongan itu?

GINI
Percaya ! buktinya Jawilah sekarang jadi Popy , dia sukses, bisnisnya
besar. Balik ke sini pakai mobil sendiri. Sopirnya saja dua. Bu Nyaman
sendiri juga begitu, kabarnya ia punya toko. Bagaimana saya tidak
percaya. Saya percaya. Kamu sendiri percaya tidak?!

GONO
Percaya.

GINI
Kenapa kita tidak berangkat sekarang?

GONO
Ke kota besar?

GINI
Ya . kota besar. Di sini nasib kita seperti dusah mandeg. Dagangan
tidak bertambah, tetapi malah melorot.

GONO
Hutang-hutang kita juga banyak.

GINI
Dan tidak bisa melunasi. Malah bertumpuk semakin banyak.

GONO
Ini susahnya....

GINI
Sudahlah jangan terlalu banyak bicara

GONO
Baik. Baik. Baik.... saya sudah tidak betah kalau setiap hari begini
Kita harus beranjak. Pergi dari sini. Ya , kita akan ke kota besar.
Menggelar nasib dari pedagang kecil untuk menjadi pedagang besar.
Barangkali hanya disanalah nasib kita bisa mujur. Di sana ibarat kita
memasuki kebun anggun lalu kita petiki berdua anggur-anggur itu,
buahnya segar dan lunak. Lalu dari sudut kebun,matahari bercahaya
tetapi tidak panas . Ah, betapa nikmatnya.kita hidup seperti
pengantin muda. Kita lupa hutang-hutang kita. Yang ada Cuma
kenikmatan.

MUNCUL POPY MENUJU ARAH GONO GINI


POPY

11
Ya , betul betapa nikmatnya. Tetapi perlu kamu tahu, di Kota Besar
tak ada yang namanya kerjasama. Semua orang berjalan sendiri-
sendiri , menuruti kepentiganya. Makanya saya bilang dulu padamu ,
hal ini perlu kamu tahu. Oh ..... ya. Kamu mau menuju ke mana?
Saudara?

GONO GINI
Saudara kita tidak punya.

POPY
Kenalan?

GONO GINI
Kenalan,kita tidak tahu alamatnya.

POPY
Tak usah cemas. Saya ada disana. Usaha saya cukup maju. Tambah
hari butuh tenaga baru, apalagi kamu masih muda, pergi saja
kesana. Temui saya. Ndak usah pakai surat lamaran kerja , ijasah,
surat polisi, atau surat kelakuan baik.

GINI
Saya mau coba dagang disana.

POPY
Dagang apa? Di kota besar sudah terlalu banyak orang berdagang.
Kerja saja di perusahaan saya.

GINI
Perusahaan apa?

POPY
Datang saja kesana, pasti kamu suka.
PERGI KETEMPATNYA
GINI
Ah tidak jelas.
GONO
Barang-barang yang lain mana?
GINI
Ada tapi tidak banyak.

KEDUANYA PERGI MENGAMBIL BARANG. BARANG DITEMPAT POPY.


PETUGAS MENEMUI POPPY, PETUGAS MENUJU POPPY.

PETUGAS
PADA POPPY

12
Hallo darling !

POPY
Hallo darliiing !

PETUGAS
Oke Poppy, bapak Cuma mau mengaso sebentar, ini pengen
mengendorkan otot-otot. Mengendurkan otot sambil
mengencangkan ini.

MENINJU DADA
Gairah kerja
PADA JACK
Jaaack ! masuk Jack.
PETUGAS
My friendku yang baru.
PADA JACK
Ini Poppy Jack! Bagaimana?
PETUGAS
POLOS PADA POPY
Siap Pak!

PETUGAS
NYAHUT JACK
Ck Ah Kuno kamu! Jangan kaku kaya dines begitu! Kita ini ngaso
Jack. Yang rileks. Jangan kaku-kaku yang lemes Jack. Wah mental
apa kamu itu. Belum-belum sudah kaku, ayo lemes!

PETUGAS
PRINGAS-PRINGIS KELINCUTAN MELEMASKAN SELURUH SENDI

POPPY
Ayuklah Pak. silahkan. Pingin minum apa? Es pakai jeruk? Telur
madu susu? Apa ingin yang langsung mabok? Apalah seperti biasa.
Atau pesen sendiri sambil bisa lihat stok msns yang bapak suka.

PETUGAS
Kalau begitu anu saja lah, saya mau kencing dulu ah
NGACIR PERGI

PETUGAS
Hai Jack ! Mau kencing ke mana?

PETUGAS
Kencing di rumah!

PETUGAS
GELENG-GELENG

13
Waa rada edan kamu.
POPY
Biasanya bapak nyelonong sendiri kemari
PETUGAS
Sekarang bapak sudah punya teman. Petugasnya ada dua biji. Bapa
sama dia. Ya maklum sajalah, karena apa yang saya tangani
banyak, jadi butuh tenaga baru. Apalagi kota ini makin hari makin
rame, makin komplek, orang-orang juga susah untuk dibendung
supaya jangan banyak-banyak membanjiri kota ini, tapi itu ya
konsekuensi logis dari sebuah tatanan modern umat manusia untuk
mencapai taraf hidup yang jitu, disamping untuk mengantisipasi
bahaya-bahaya yang laten, atau yang sangat dominan di dalam
rangka era informasi, yang akan mempengaruhi kesejahteraan
sebuah keluarga bahagia, penuh gizi, banyak tidur, minum jamu

POPPY
Ah, bapak! Bicaranya ayak di TV mbeng-mubeng terus
membingungkan. Singkat saja, bapak kepingin ngaso?

PETUGAS
Kepingin pijet !

POPPY
Kalau Bab itu mudeng saya Plis !

PETUGAS
Semua kan harus berpartisipasi menjalin kerja sama untuk
menciptakan keamanan.
POPPY
Silahkan Pak.
PETUGAS
Good oke-oke

PETUGAS DAN POPPY PERGI


BERBARENGAN MUNCUL GONO GINI MEMBAWA SISA BARANG-BARANGNYA
KE TENPATNYA. KINI SEMUA BARANGNYA TELAH DIKEMAS DALAM
BUNTALAN-BNTALAN KAIN DITALI-TALI. MEREKA SIAP BERANGKAT PERGI.
GINI
Kita tidak pamit tetangga?
GONO
Kalau kita pamit, terus semua menagih semua hutang-hutang kita.,
kita tiak jadi berangkat tapi malah modar. Di sini kita sudah tidak
punya apa-apa. Harapanpun rasanya sudah tidak ada. Milik kita
tinggal ini yang tersisa. Sudahlah, jangan pamit kepada siapa-siapa.
Kita tinggalkan tempat ini dengan diam-diam, nanti saja kalau kita

14
sudah sukses barulah kita pamit kepada mereka, mndatangi rumah
satu persatu sambil naik colt kita sopiri sendiri.

GINI
MENGANGKAT BARANG
Baiklah, O iya No, mumpung belum kebacut berangkat. Kita sendiri
sudah tahu belum dimana kota besar itu?

GONO
Nanti kan ada tanda tulisan, Kota Besar.

GINI
Bingung-bingung Ni, semua kendaraan yang besar-besar kan
mengalirnya ke kota besar.

GINI
Juah ya No, tempatnya?

GONO
Saya juga belum tahu. Tapi rasanya tidak penting, apakah kota
besar itu jauh apa tidak, yang enting berangkat, rasanya juga tidak
penting kita nanti mau naik apa, yang penting sampai. Tidak
penting Kota Besar itu kayak apa, yang penting kita bisa hidup
disana. Tidak penting bagaimana caranya, yang penting berhasil
ayuklah, kita berangkat ke Kota Besar.

GONO GINI MELANGKAH. BERJINGKAT. BERPUTAR. MEREKA MEMBAWA


BARANG-BARANGNYA TIBA DI KOTA BESAR. DIKOTA ADA PATUNG-PATUNG
YANG BERMUNCULAN. MEREKA MASIH CELINGUKAN TIDAK TAHULAGI MAU
KEMANA. MERKEA JUGA TIDAK MENYADARI BERADA DI BAWAH PATUNG-
PATUNG.

GONO
Capai ?
GINI
Capai
GONO
Kalau capai kita berhenti disini. Atau kita anggap saa, akhirnya kita
tiba di sini.
GINI
Kita sudah sapai rupanya, No. ini kota besar ya?
GONO
Kota besar.
GINI

15
Uh, syukur. Sesudah kita seharian berjalan akhirnya sampai juga di
kota besar. Tadi kita naik apa? Sepur apa bis?
GONO
BERPIKIR DULU
Anu, sepur sajalah. Kita tidur di gerbong barang cari ongkos yan
murah. Kita telah melewati kota-kota kecil, tapi tidak mandeg
disana, kita memang disini, Kota Besar.

GINI
Ini kota Jakarta atau Surabaya?

GONO
Pokoknya Kota Besar, Kita boleh menganggap mana yang kita suka.

GINI
Kalau begitu kita anggap ini Surabaya sajalah.

GONO
Boleh, anggp saja ini Surabaya. Kamu suka dengan Kota Surabaya?

GINI
Suka, soalnya kota besar

GONO
Kalau begitu setuju, ini kita anggap Surabaya?

GINI
Setuju!
GONO
Bagus

GINI
TIBA-TIBA
Eh No, tidak setuju boleh?

GONO
Boleh saja.

GINI
Anu sajalah, ini kita anggap Jakarta sajalah, enak Jakarta No.
GONO
Boleh, anggap saja ini Jakarta. Toh kita uga tidak tahu Jakarta itu
kayak apa dan Surabaya itu kayak apa?
GINI
Tapi di stasiun tadi tulisannya apa?
GONO
Hanya tertulis INI KOTA BESAR

GINI

16
Mmm, kalau begitu betul, ini kota besar.

GONO GINI
Kita sudah sampai kota besar, haaaii kota besaaar !!!

17
MONUMEN-MONUMEN
RENDAH
Haaaaaaaaiiiii.
GONO GINI CELINGUKAN

GINI
Kayak ada yang nyahut ya?
GONO
Lho, namanya saja kota, di kota memang banyak yang sahut-
sahutan.
GINI
Kalau begitu syukurlah. Nasib kita bakal kita panen. Dagangan kita
bakal banyak orang yang nyahut. Dagangan kita makin bertumpuk,
makin bertumpuk makin banyak yang nyahut, lalu kita bisa menjadi
pedagang besar seperti rencana, atau kalau nasib kita mujur, lama-
lama kita bisa membeli kota sendiri.

GONO
Boleh. Boleh saja kita beli seisi kota kalau memang kita sudah
menjadi pedagang besar. Membeli sebuah kota tidak ada yang
melarang.

GINI
Kalau ada yang melarang bagaimana?

GONO
Kalau ada yang melarang, yang melarang kita beli sekalian. Bayar
jreng! Beres.

SALAH SATU MOMEN GANTI POSISI YANG LEBIH ENAK. GONO GINI BARU
MENYADARI KALAU DISEKITARNNYA BANYAK TERDIRI MONUMEN-
MONUMEN.

GINI
Ooo, betul No. kita berada di kota besar. Lihat, banyak patungnya!
GONO
His, ini, namanya monument.
GINI
Monumen peringatan.
GINI
Yang ini?
GONO
Yang itu juga monument peringatan.

18
GINI
Yang disana?

GONO
Sama, ini! Itu!sana itu! Sana sini! Semua sama. Monument
peringatan.
GINI
Semua monument peringatan, ada tidak ya No, yang bukan
peringatan?

GONO
Tidak ada, semua monument diperingat-ingatkan.

GINI
Ah, kamu kalau omong seerti pak guru saja. Kelihatannya pintar,
padahal sengsara.

GONO
Tidak percaya boleh kita coba, kamu tahu itu monument apa?

GINI
Katanya monument peringatan?!

GONO
Ya peringatan apa?

GINI
Tidak tahu.

GONO
Lihat, ini monument Sesuai Petunjuk. Lihat tangannya saja
kelihatan menunjuk.

MONUMEN
GANTI TOLAK PINGGANG
Uuuuu goblok! Ini monument pahlawan tahu. Monument
perjuangan.

GONO
Pejuang ok nunjuknya begitu

MONUMEN
Maunya menunjuk yang bagaimana?

GONO
Mbok yang kenceng. Otot-otot keluar. Mongsok pejuang kok kaya
begitu.

19
MONUMEN
Bilang sama yang membuat sana! Saya kan Cuma dicetak! Ya kayak
begini kalau membuat asal-asalan jadi. Pejuang kok nglokro! Mrintah
menyerbu saja tidak jejeg! Uh apa dikira saya tidak tekanan batin
jadi monument berkualitas macam begini. Sudah bentuknya njebrut,
banyak ditumbuhi lumut. Awas, kamu jangan ikut-ikutan kencing
disini, kalau kamu berani mengencingi saya, saya akan bertindak
tegas. Saya tidak peduli kamu siapa.

GONO
Galak ya.
GINI
Kamu jangan terlalu menyinggung perasaan. Ngomong disini harus
dijaga. Kamu dengar sendiri, belum apa-apa kita sudah diancam.

GONO
Saya gomong apa adanya kok

GINI
Sudah, kamu minta maaf saja mumpung belum telat

GONO
Men, monument saya minta map ya? Saya orang baru kok.

MONUMEN
Awas ya, jangan diulang, ini sensitive. Insyaf?!

GONO GINI
Insyaf.

GONO
Ini kita baru ketemu sama yang namanya patung sudah begini,
belum kalau kita ketemu dengan Pak Jendral, kita langsung
diapakan ya Ni?
GINI
Langsung dibentak-bentak.

GONO
Ya kalau hanya dibentak-bentak, kalau langsung ditembak?

GINI
Ya malah terhormat. Daripada kena peluru nyasar.

GONO
Ah jangan Ni! Kita jangan bicara soal kematian. Kita bicara hidup
saja, karena kita juga kepingin hidup seperti yang lainnya. Ya, kita
pengen hidup. Kita sudah masuk kota besar. Kota yang penuh
lampu. Kota yang menyimpan harapan. Kita akan jadi pedagang!

20
GINI
Tapi apa kita sudah siap menjadi pedagang besar?

GONO
Kita sudah lama latian menjadi pedagang kecil, jangan sangsikan
kebolehan kita untuk main pencak silat melontarkan berbagai jurus
jemurus memukul semua lawan! Kita akan menang! Kita berteria
dari sini agar orang-orang mendegar, kita akan pamer otot seperti
yang lain pamer otot. Kita akan jual bacot seperti yang lain jual
bacot.

GINI
Lalu dimana kita akan tidur?
GONO
Di mana saja kita suka.
GINI
Kita tidur disini saja.
GONO
Yak, sementara waktu kita numpang disini dulu, tapi nanti lain
waktu kita di gedung sana itu! Lihat itu! Yang paling tinggi!
Sehingga kita tidak bisa lagi melihat tempat ini. Tempat ini jelek.
Kotor! Ini harus segera kita tinggalkan. Kalau tidak akan dimakan
lumut seperti monument-monumen ini.

MONUMEN TERSINGGUNG KEMUDIAN TURUN MENDEKATI MEREKA.


MONUMEN
Bilang apa tadi?

MONUMEN
Bilang tempat ini kotor? Siapa yang mengotori?

MONUMEN
Bilang tempat ini jelek? Siapa yang menjeleki?

MONUMEN
Bilang dimakan lumut? Lumut siapa? O mulut rusak.

BEBERAPA MONUMEN YANG AMBIL BICARA KEMUDIAN NGELOYOR PERGI

GINI
Tadi sudah dibilang, jangan bicara yang menyinggung perasaan.
Kamu nekad. Untung kamu belum dipukul. Kalau saya ikut diperkosa
bagaimana? Apa kamu tidak rugi? Sudah jelas kita akan rugi
jasmani dan rohani. Ah, sudah capai untuk omong lagi, kita harus
istirahat. Kita tidur disini. Diatas jubin monument yang baik hati.
Besok baru kita mulai menggelar dan memburu nasib kita. Ah, kita

21
jadi pemburu. Memburu untuk mendapatkan diri kita sendiri. Kita
seperti orang yang tidak pernah sua. Di mana-mana tidak pernah
disebut, dimana-mana kita tidak mampu untuk merebut. Aaah,
ngantuk saya.
GONO
Tidur saja yang enak, anggap saja ini hotel.
GINI
Hotel? Hotel apa?
GONO
Hotel Mandarin City
GINI
Ah, Hotel Mandarin Siti. Apa artinya, saya kok lebih suka tidur di
Hotel Wilujeng

MUNCUL SESEORANG BERSENJATA BERSAMA CS-NYA

SESEORANG
Ciiiaaaaaat! Jangan bergerak!

SESEORANG
Kenalkan saya adalah petugas pajak!

SESEORANG
Bawa apa? Mau membuka usaha disini ya? Sialkan saya tidak akan
menganggu, tapi ingat, kalian harus membayar pajak, karena saya
adalah petugas pajak. Lihat ..
MEMAMERKAN SENJATA
Kalau kamu tidak mau membayar pajak, ini senjata ini akan nguthik-
uthik perutmu untuk ngodol-odol ususmu, tapi sebelum itu akan aku
potong dulu manukmu.

SESEORANG
Mmm bagaimana? Sudah kamu dengar apa yang dibilang? Kamu
takut tidaj? Kalau kamu takut, seahkan apa yang kalian bawa itu.
GONO
Bagaimana Ni? Kita Lawan atau kita serhkan?

GINI
Kita berteriak saja minta tolong

SESEORANG
Jangan coba-coba berteriak. Kalau kau berani berteriak kau akan
kugarap secara bergiliran.

GONO
TIBA-TIBA BERINGAS

22
Ahh! Kau kira aku takut! Tidak! Mati biar! Mati dalam perjuangan.
Mati dibawah monument pejuang! Ayo maju! Aku mati kamu juga
harus mati. Minggir Ni, awas, berteriaklah Ni, cepat Ni
GINI
Rampooook!!!!!!
MEREKA BERGELUT. RAMPOK ITU LARI KETIKA MENDENGAR SEMPRITAN.
GONO TERKAPAR. GINI MENGGIGIL KETAKUTAN. MUNCUL PETUGAS
LENGKAP DENGAN SENJATANYA. DIA MASIH MENEMBAK NEMBAK KE ATAS.
TEMBAKAN PERINGATAN.

PETUGAS

Dor! Dor! Dor!

PETUGAS

Sana. Sana!

PETUGAS

Mana?

PETUGAS

Sana itu lho!

PETUGAS

Sini?

PETUGAS

Jack situ. Cepat. Cepat. Cepat kasih Dor.

PETUGAS

Oke. Dor! Dor! Lagi?

PETUGAS

Sudah. Sudah. Sudah lari kayaknya. Jam. Jam. Jam berapa!

PETUGAS

MENUNJUK JAM

23
Di dor?

PETUGAS

Wah Goblok. Jam what e sit?

PETUGAS

Baterai. Baterai. Baterainya mana?

PETUGAS
TIDAK SABAR
Wah lambat! Lihat!
NYAHUT TANGAN TEMANNYA.
Jam............ sudah melewati angka......
MENGELUARKAN KERTAS. KEMUDIAN MENCATAT

PETUGAS

Bagus. Buat laporan besok pagi?

PETUGAS

Bikin laporan itu kerja yang paling gampang. Lapor saja. Semua
beres. Keamanan mantap. Jangan sekali-sekali lapor keamanan tidak
mantap oooo digejik kepala kamu. Kapok kamu.

PETUGAS

Tapi tadi kan ada ribut-ribut.

PETUGAS

Halah. Paling anjing mau kawin. Disini tempatnya agak sepi. Jadi
untuk anjing kawin agak enak.

GINI

aduh. Tolong!

PETUGAS

Anjing! Perempuan. Dor! Dor!

PETUGAS

Awas! Awas!

24
PETUGAS

Jangan bergerak! Saya bawa bedil!

GINI

Aduh pak tolong

PETUGAS

Wah orang. Coba kamu lihat.

PETUGAS

Bapak sajalah. Bapak kan yang bawa bedil.

PETUGAS

Mongsok komandan disuruh melihat sendiri. Kamu. Ayo! Kamu kan


masih baru. Dilatih dong! Takut ya?

GINI

Jangan ditembak saya pak.

PETUGAS

siapa yang mau nembak?

PETUGAS

Eh pak. Barang-barangnya pak.

PETUGAS

Selamatkan dulu. Cepat selamatkan dulu.

PETUGAS

Baranya?

PETUGAS

Okee. Wah lambat banget! Cepat!

PETUGAS

Bapak sajalah. Saya bawa bedil.

25
PETUGAS

O. tak tembak lho kamu. Ayo cepat!

PETUGAS

HENDAK MENGAMBIL

GINI

Jangaaan pak itu barang saya.

PETUGAS

Lhoooo tidak boleh kan pak.

GINI

Barang saya jangan disentuh pak. Tolong. Cuma itu milik saya.

PETUGAS

Jelas suara perempuan ya?

PETUGAS

Saya yakin. Jelas.

PETUGAS

Kalau cuma perempuan bukan ini bedilnya. Penthung saja cukup.


Penthungnya tadi mana.

PETUGAS

Lho tadi kan bapak yang bawa.

PETUGAS

O iya. Ini nyanthel disini.

GINI MUNCUL DAN MASIH KETAKUTAN

PETUGAS
TOLAK PINGGANG

Model perempuan apa ini. Malam sudah habis masih disini. Kamu
sendiri? Jak! Kalau dia cuma sendiri. Kamu bisa cepat kembali ke

26
pos. Tulis bikin laporan. Dan jangan lupa harus diketik. Oke. Ini
rokok saya kamu yang bawa.

PETUGAS

SUDAH MENERIMA

Koreknya pak?

PETUGAS

O iya. Ini. Kamu bikin di pos sana ya.

PETUGAS

Siap laksanakan komandan!

PERGI

PETUGAS

PADA GINI

Sini kamu. Perempuan sendirina ditempat kayak gini mau cari apa
kamu. Ayo deket sini.

GINI

Tolonglah saya pak. Saya tidak sendirian. Saya sama Gono. Mau
dirampok orang pak.

PETUGAS

Lho . Wah jack...

NYEMPRIT

Jack balik jack! Dor! Dor! Dor!

PETUGAS

Ada apa pak?

PETUGAS

Ini gawat jangan pergi dulu! Kerja maunya pengin pergi saja. Sini!
Dengan ada rampok!

PETUGAS

Rampok?

27
PETUGAS

Ternyata dia tidak sendiri.

PETUGAS

Kalau begitu apa yang kita kerjakan pak?

PETUGAS

tunggu sini dulu

PADA GINI

He, mana temanmu yang lain, laki-laki atau perempuan?

GINI

Suami saya.

PETUGAS

Ck ah. . . bikin repot saja. Tahu malam kayak begini malah


keluyuran. Mana suamimu?

GINI

No! gono!

MENDEKAT

Kamu mati ya?bangun ada yang mau menolong. Bangun

PETUGAS

Yang satu sudah mati ya pak?

PETUGAS

Mati gundulmu! Kamu itu bertanya apa menakut-nakuti.

GINI MEMAPAH GONO

PETUGAS

Awas berjaga-jaga

PETUGAS

Siap komandan!

GINI

28
Ini pak suami saya, namanya gono. Saya gini. Kami orang baru kok
pak

PETUGAS

Eh, kok baru muncu. Padahal saya sudah lama disini. Mau
bersembunyi kamu?

GONO

Maaf pak, saya etiduran disitu

GINI

Semaput!

GONO

Saya tidak tahu. Semaput atau ketiduran. Kepala saya masih


pening. Kami mau dirampok pak. Dengan nekat saja, saya lawan
mereka. Ternyata mereka saya gertak berani. Saya dikeroyok. Ha
saya kepepet, saya lawan mereka. Mereka mau ngerampok barang-
barang saya. Padahal itu modal nasib kami. Apa saya akan
membiarkan begitu saja nasib kamu dirampok orang yang tidak
saya kenal. Akhirnya kami berkelahi. Tapi bagaimana terusannya
saya tidak tahu. Tahu-tahu saya ketiduran

GINI

Semaput!

GONO

Baiklah. saya semaput disitu.

PETUGAS

Jadi titik tolaknya persoalan barang-barang itu?

GONO

Betul pak?

PETUGAS

Baik, akan saya kejar. Tapi untuk bukti bahwa disini masih ada
rampok. Barang-barangmu saya bawa. Ini penting untuk bahan
pengusutan demi gampangnya menangkap perampok. Soalnya

29
tanpa bukti yang jelas, sulit. Ada bukti saja ok apalagi tidak ada, yak
an?

PETUGAS

Ya pak

PETUGAS

CUMA MENOLEH

PETUGAS

SALAH TINGKAT

Betul apa yang dikatakan beliau. Tahu!

PETUGAS

NYIKUT

Cepat amankan dulu

PETUGAS

Nanti idak boleh lagi kayak tadi

PETUGAS

Tadi kan belum faham. Sekarang sudah faham

PADA GONO GINI

Oke jangan khawatirm bapak akan membantu kamu. Lihat ini. Bedil!
Iya kan?

NYIKUT TEMANNYA SEPERTI TADI

Cepat!

PERGI DULUAN

PETUGAS

RAGU-RAGU CELINGUKAN

Kamu kan mendengar sendiri kan tadi? Iya kan?

SAMBIL MENGAMBIL BARANG-BARANG

30
Kamu malam-malam sudah lewat juga masih diisini. Bikin repot saja.
Untung kamu tidak kutembak tadi. Kalau kena peluru nyasar modar
kamu

NGOMONG SEKENANYA SAMBIL PERGI MEMBAWA BARANG

GINI

Saya jadi takut

LEMAH

GONO

Kepala saya pusing

ADEGAN INI DITUTUP DENGAN LAMPU PELAN-PELAN PADAM. GONO DAN


GINI TERTELUNGKUP

BAGIAN MONUMEN PAMIT

MONUMEN

Saudara-saudara monument yang saya hormati. Terus terang saya


kepingin ngaku. Bahwa ternyata, makin lama mata saya makin
sepet. Sungguh, saya idak main-main. Mata saya makin sepet.
Padahal saya ditugaskan jadi patung monument yang matanya
harus mentheleng. tapi apa dikatalama-lama mata saya tidak kuasa
untu mentheleng. Kelopak mata saya makin berat

MONUMEN

Tidak! Tidak bisa! Wahai kawanku monument. Kita harus tetap bias
tegak!

MONUMEN

Tapi mata saya bener-bener sepet!

MONUMEN

Tidak bisa!

MONUMEN

Lho, yang sepet mata saya kok tidak bisa?yang merasa kan mata
sayabukan mata kawanku

MONUMEN

KEPADA YANG LAIN

31
Tapi saudara-saudara monument yang lain. Saya harap kalian
jangan terpengaruh dengan apa kata dia. Ingatlah bahwa kita harus
tetap bersemangat meskippun harus kehujanan dan kepanasan. Kita
harus tetap semangat untuk tegak meskipun kedinginan. Kita harus
tetap semangat karena kita banyak ditonton orang

MONUMEN

Monument semangat!

MONUMEN

Bagaimana kawanku?

MONUMEN

Setuju

MONUMEN

Setuju apa?

MONUMEN

Setuju apa yang dikatakan kawan kita monument semanga

MONUMEN

Tapi kalu dia betul-betul merasakan matanya sepet gimana?

MONUMEN

Ya, harus setuju.

MONUMEN

Tidak cuma mata saya yang sepet,kuping saya juga sering gatel-
gatel. Saya sering bilang sama dia. Kok jantung saya sering nratap
ya. Apa mungkin saya ena serangan jantung? Betul. Kawan-
kawanku monument yang saya hormati. Seringkali saya merasa
tertekan batin. Shock psikisme!

MONUMEN

Shockpsikisme, shock apa itu. Tidak boleh ada dakan kamus


monument Shock-Shockan macam begitu. Sudah jelas, kita
dipasang di tempat yang strategis-strategis macam begini. Kita
dibangun ditengah kota. Di perempatan jalan, ditengah- tengah

32
taman yang mewah, di taman rekreasi, taman-taman hiburan. Agar
semua orang bisa dengan gratis menonton kita. Ingat kawanku,
pada akhirnya kita ditonton banyak orang, agar orang-orang ingat
tentang sesuatu

MONUMEN

Setuju! kita itu dibangun emang untuk membawa nilai-nilai. Jadi


saya setuju apa yang dikatakan oleh monument semangat.

MONUMEN

Saya sebagai monument semangat, harus tetap tegak


mengingatkan tentang nilai-nilai semangat. Kawan kita monument
setuju, harus tetap tegak mengingatkan agar orang-orang bilang
setuju. Juga kamu, juga yang lain-lain. Jangan sampai terjadi. Jadi
monument yang nglokro, bilang yang matanya sepet, kupingnya
gatelen, jantungnya nratap, shock psikisme, hilangkan! Paling tidak
malu dong, kalau ketahuan orang. Meongsok ada monument kaya
gitu

MONUMEN

Nilai-nilai gombal! Nilai-nilai apa yang patut saya ingatkan pada


banyak orang kalu nilai saya sering dikencingi? Apa yang patut saya
banggakan kalau lampu taman yang nyorot saya dibiarkan dicolong
maling? Bagaimana saya tidak tekanan batin kalu ternyata tempat
saya dibiarkan gelap lalu untuk sarang pelacur ketengan?
Bagaimana mata saya tidak sepet kalau di depan saya ada
perzinahan telanjang seecara gratis? Bagaimana kuping saya tidak
gatel mendengar banyak orang merintih karena dianiaya.

MERONTA

Aku tidak kuat! Sait! Kenapa kita dipasang disini? Kenapaa. Capai
aku, sakit rasanya

MONUMEN

Sudahlah kawanku, tabahkanlah. Tabahkanlah, tabahkanlah.


Kuatkan imanmu. Anggap saja semua ini godaan. Jangan terlalu
emosi kawanku

MONUMEN

Bagaimana monument semangat, apakah kita setuju apa yang


dikatakan dia?

33
MONUMEN

Kita harus tetap semangat!

MONUMEN

Setuju!

MONUMEN

Sayang kita tidak punya mulut. Seandainya saya punya mulut. Saya
akan berteriak agar semua orang mendengar

MONUMEN

Tidak boleh! Kita tidak boleh berteriak! Kita hadir dengan diam
begini sudah wujud kita saban waktu berteriak-teriak. Kita berteriak
secara diam agar orang-orang ingat pada nilai-nilai yang kita
teriakkan. Agar orang-orang bias mewarisi nilai luhur yang kita
emban

MONUMEN

Kenapa kita harus berteriak dengan diam. Lha wong kita berteriak-
teriak dengan teriak saha belum tentu orang mau mendengar?

MONUMEN

Ingatlah kawan, diam adalah emas!

MONUMEN

Itu hanya kata-kata mutiara, kata-kata untuk pelajaran sekolah. Kita


ini ditengah kehidupan yang riuh, bergemuruh. Yang dipentingkan
sekarang bukan diam, tapi rebutan. Orang-orang sudah rebutan
sekarang, apa saja yang bisa direbut, direbut. Segala kekuatan,
pangkat, kepinteran dan yang lain-lain dikerahkan untuk merebut.
Orang-orang sibuk untuk itu, kita sudah ambles. Apalagi niliai-nilai
kita enak saja dikencingi. Saya sudah dilupakan.

MONUMEN

Tugas kita mengingatkan

MONUMEN

Setuju

34
MONUMEN

Setuju apa?

MONUMEN

Ya tidak tahu. Pokoknya tugas saya itu mengingatkan tentang nilai-


nilai setuju. Itulah bedanya amu dengan saya. Saya tidak merasa
ada konflik batin, ada orang rebutan ya saya setuju. Ada yang
melacurkan diri, ya saya setuju. Terus apa lagi begit, ya saya setuju-
setuju aja

MONUMEN

Kita harus tetap semangat

MONUMEN

Setujuu!

DARI LUAR TERDENGAR SUARA GON DAN GINI BERTERIAK

GONO GINI

Paak dimana barang-barang saya!!

MONUMENT-MONUMEN MERAPATKAN DIRI. YANG SEMANGAT TAMPAK


SEMANGAT. YANG SETUJU TAMPAK SETUJU. YANG NGLORO TAMPAK
NGLOKRO. BEBERAPA SAAT KEMUDIAN MUNCUL GONO DAN GINI

GONO

Dimana barang-barang saya?

GINI

Saya juga lupa bertanya siapa orangnya yang membawa kemarin.

GONO

Kamu tidak bertanya namanya siapa?

GINI

Kamu juga tidak bertanya dimana alamatnya

GONO

Waktu itu kita sedang bingung

GINI

35
Kenapa waktu kita ketahuan kalau bingung, kenapa kita tidak bias
sembunyikan pura-pura tidak bingung. Sekarang barang-barang
kita entah kemana. Orang akan mudah mengelabui orang yang
sedang bingung. Tapi saya percaya orang-orang yang membawa
barang-barang kita adalah petugas

GONO

Tapi petugas apa kita tidak tahu. Kita begitu saja gampang
menyerahkan pada mereka

GINI

Karena kita percaya merka adalah petugas!

GONO

Petugas apa kita tidak tahu! Tempatnya gelap. Pakaiannya gelap

GINI

Pikiran kita juga sedang gelap. Kita bertanya

GONO

Kepada siapa?

GINI

Kepada siapa saja yang kita temui. Atau kamu lapor sajalah

GONO

Lapor kepada siapa?

GINI

Kepada siapa saja yang kita temu. Orang-orang kan banyak. Siapa
tahu mereka yang mengamankan barang-barang kita. Kamu lai-laki.
Mestinya kamu yang maju

GONO

Kamu?

GINI

Saya ikut kamu dan jangan paksa saya maju lebih dulu

GONO

36
Saya juga tahu kalau saya laki-laki. Saya tahu kalu otot-otot saya
lebih kuat dibanding otot-ototmu. Barang-barang itu nasib kita. Ada
yang mencoba merampo, dengan sekuat tenaga saya lawan. Karena
itu hidup kita. Tapi ketika datang lagi dengan bahasa yang lebih
baik. Ita rasanya jadi lupa. Kita begitu saja percaya. Kita tidak
berdaa dan mengulurkan padahal kita tidak tahu siapa mereka.

GINI

Mereka petugas!

GONO
Dugaan kita bilang begitu. Paling tidak itu bisa untuk membesarkan
hati. Tapi apa itu cukup hanya dengan membesar-besarkan hati kita
sendiri.

GINI
Maka bertanyalah kepadaotang-orang
GONO
Di sini bertanya juga tidak gampang. Orang-orang tidak mau
disibukkan dengan urusan orang lain kalau urusan itu tidak
menguntungkan.
GINI
Kita coba dulu. Belum apa-apa kamu sudah mengeluh. Maju saja
belum sudah mundur.
GONO
Dijalan kita sudah bertanya pada sopir bus,apa yang diucapkan?
Kamu tahu sendiri, njawab saja tidak. Saya sakit hati waktu itu. Dikira
saya main-main.
GINI
Barangkali kemarin kita salah milih. Di sini kan banyak orang, bukan
hanya sopir.
GONO
Saya seperti tidak bisa membedakan,mana orang dan mana yang
patung.
GINI
Tapi apa kita mau putus asa?

GONO
Tidak baik. Kita sudah mencebur, kita harus berenang. Barang-
barang itu harus kita temukan. Itu milik kita, kita harus mencari, kita buru
sampai ketemu.

GONO GINI
Paaakkk dimana barang saya!!!

MONUMEN

37
Apa yang kita katakan!

GONO GINI
Siapa yang menyimpan barag-barang saya?

MONUMEN
Kawan-kawan monumen, apa yang bisa kita perbuat?

MONUMEN
Itu bukan tugas kita.

GONO GINI
Kembalikan barang-barang saya.

MONUMEN
Kawan-kawan monumen, terus terang kuping saya gatel.

GONO
Kita cari lagi Ni. Kalau perlu kita masuk kantor-kantor.

GINI
Kantor apa saja?

GONO
Ya kantor apa sja.

GINI
Kalau masuk kantor mbayar bagaimana?

GONO
Kita bertanya dari luar

GINI
Kalau pintunya ditutup?

GONO
Kita lewat jendela.

GINI
Kalau ditangkap kita bagaimana?

GONO
Kita bisa bertanya pada yang menangkap. Ayuk Ni,kita cari.

GONO DAN GINI PERGI. MONUMEN MONUMEN MEMPERHATIKAN KEMANA


MEREKA PERGI. SALAH SATU MONUMEN YANG NGLOKRO MAKIN NGLOKRO.
DIA MINTA PERHATIANYA PADA MONUMEN MONUMEN YANG LAIN.

MONUMEN

38
Bagaimana kalau kita mengheningkan cipta untuk mereka berdua?

MONUMEN
Tidak. Tidak bisa! Itu bukan tugas kita. Yang bertugas
mengheningkan cipta ada sendiri para pengawal, para pelajar lebih
terlatih untuk mengheningkan cipta ,saya tidak setuju kalau monumen
diminta mengehningkan cipta . tidak, saya tidak mau.

MONUMEN
Barangkali yang lain?
MONUMEN
Kalau saya setuju-setuju saja.

MONUMEN
Jangan hanya setuju-setuju begitu. Yang jelas , yan jelas setujunya
milih yang mana?

MONUMEN
Yang dikatakan monumen semangat tadi saya ya bisa oke setuju. Toh
saya kira itu baik, sebab kita kan mengemban nilai-nilai , jadi
memang kita harus mencerminkan nilai-nilai itu.

MONUMEN
Justru karena itulah saudara-saudara saya ajakuntuk mengheningkan
cipta.

MONUMEN
Untuk para pahlawan?

MONUMEN
Untuk mereka tadi berdua.

MONUMEN
Saya tidak mau.apa hubunganya kita dengan mereka.

MONUMEN
Memang kita tidak pernah berhubungan, tetapi apa tidak boleh kita
kut mengheningkan cipta dan berdoa agar barang-barang mereka
ketemu.

MONUMEN
Itu bukan tugas kita. Tugas kita ikut menghiasi keindahan kota.

MONUMEN
Sudahlah, rupanya memang kita berbeda . Sudara saudara
monumen yang kita hormati , saya minta pamit.

KOOR

39
Lho,MONUMEN kok pamit?

MONUMEN
Lama lama mata saya makin ngganjel, lama-lama nafas saya makin
sesak, daripada saya mati berdiri, lebih baik saya minta pamit..

MONUMEN
Kawanku , jangan main-main. Memang belah suka duka kita jadi
monumen. Daripada sedih sakit hati, kita kan bisa nyuci mata di
tengah kota,melihat anak-anak pada kencan seharian lalu....

MONUMEN
Saya tidak betah. Lebih baik saya mundur saya, seandainya saya
punya mulut saya bisa ikut bicara. Tapi apa mau dikata. Kita tidak
punya suara. Saya saban waktu melihat orang makan orang
sesukanya. Orang dikorbankan sesukanya. Orang dipelihara macam
kuda, disuruh mencari rumput sendiri sambil ditunganggi. Saya
sendiri sudah tidak ada harganya. Saya Cuma untuk patut-patut. Itu
pun dulu ketika baru-baru saja diresmikan. Makin lama makin tidak
patut. Sudahlah, saya tidak bisa lama-lama disini!

MONUMEN
Lalu kamu akan ke mana ? pulang ke desa?

MONUMEN
Saya tidak punya desa.

MONUMEN
Mau pindah profesi?

MONUMEN
Saya mau pergi.

MONUMEN
Mangsak kamu tega meninggalkan kawan-kawan? Kita sudah cukup
lama bergaul.

MONUMEN
Memang, dengan perasaan berat, amat berat sekali,saya terpaksa
minta pamit kepada kalian.
TERHARU
Kalau selama ini ternyata sikap saya kurang berkenan saya minta
maaf lahir dan batin. Sungguh, saya terpaksa minta pamit. Harga
saya sudah ambles. Saya percuma berdiri di sini. Saya sudah tidak
berdaya untuk mengingatkan orang-orang. Saya sudah tidak digubris.
Orang-orang gampang membangun memang, tetapi tidak bisa
menjaga.

40
MONUMEN
Ingatlah kawanku, itu bukan tugas kita. Itu tugas orang lain. Tugas
kita Cuma jadi patung, maka jadilah patung yang bersemangat.

MONUMEN
Lebih baik saya pergi dari sini.
NYALAMI SATU PERSATU
Maafkanlah saya kalau memang saya salah.
PADA YANG LAIN
Selamat bepisah
PADA YANG LAIN
Saya minta maaf ya, berjuanglah terus sampai titik darah
penghabisan . Tolong mintakan maaf saya pada monumen-monumen
yang lain yang belum sempat ketemu. Merdeka!
MENGEPALKAN TANGAN

KOOR
Ya, merdeka.

MONUMEN
Saya tidak tahu, kawan kita itu mau kemana?

MONUMEN
Saya juga tidak tahu, dia mau ganti profesi apa?

MONUMEN
Tapi jarang menemukan yang begitu. Dia berani mengatakan apa
yang dirasakan. Dia merasa cuma patung , cuma batu, tidak punya suara,
dia milih pergi, mengundurkan diri.

MONUMEN
Huh, jadi patung saja kok idealis. Bukan jamannya!

MONUMEN
Tapi dia berani.

MONUMEN
Tapi konyol!

MONUMEN
O .... semogalah di perempatan jalan nanti dia ditembak polisi!

LAMPU SUSUT KEMUDIAN GELAP SEKALI


BAGIAN GONO DAN GINI MENCARI DAN BERPISAH.
MUNCUL GONO DAN GINI YANG MASIH BERTANYA PADA SIAPA YANG
MEREKA TEMU. MEREKA MENGETUK KANTOR YANG SATU KE KANTOR
YANG LAIN. YANG JADI PATUNG BISA OUT UNTUK MERUBAH-RUBAH PERAN.

41
GINI
Kita sudah sampai didepan kantor lagi. Kamu baca itu kantor apa!

GONO
Banyak orang.

GINI
Ya namanya kantor di tengah kota, tentu saja banyak orang. Mereka
sibuk.

GONO
Tapi apa mungkin sibuknya ada yang ngurus kita.

GINI
Mudah-mudahan saja mereka sedang ngurus kedatangan kita.

GONO
Mudah-mudahan begitu, paling tidak untuk menghibur hati kita agar
tidak putus asa.

GINI
Sudahlah, kamu baca kantor apa, siapa tahu tepat berada di kantor
itu barang-barang kita.

GONO
Baik saya bacanya.

MEMBACA DENGAN MENGEJA


Kan-tor...bu-kan..kan-tor....pe-nga-di-lan.

GINI
Tepat sekali

GONO
Tepat sekali apa?

GINI
Ini bukan kantor pengadilan

GONO
Memang

GINI
Kita tanya kepada kepala kantornya.

GONO

42
Masuk kesana? Kita tidak bisa. Masuk kekantor itu bayarnya mahal.
Gedungnya saja mewah. Kita tanya dari sini. Siapa tahu yang
mebawa barang-barang kita dulu adalah petugas kantor ini

GINI
Cobalah kamu berteriak. Lidah saya sudah kering.

GONO
Baik , saya akan berteriak.
TERIAK
Pak dimana barang-barang saya!

GINI
Satu orangpun tak ada yang menoleh mari kita ulangi sekali lagi, biar
saya ikut membantu agar mereka mendengar seruan kita.

GONO
Baiklah.

GINI
Pak diman barang-baang saya! Hoee !!!

PENJAGA
MEMBAWA PENTUNGAN
Hei!!! Jangan teriak-teriak disini ! ini bukan gedung DPR yang bisa
menampung suara sembarang orang! Ngawur saja kalian!

GONO GINI
Saya mencari barang-barang saya yang raib dibawa siapa saya tidak
tahu ini nasib saya pak.

PENJAGA
Oh.... ndladug! Kalau mau kencan pacaran jangan disini ! ini bukan
persewaan buat ngamar! Sana ! Sana ! lorong-lorong sana kalian bisa
sepuasnya sampai semaput! Kamu kira masuk disini gampang apa?
Ijasah-ijasah sarjana numpuk cuma diembrukan apalagi kamu bisa
apa!

GONO GINI
Saya lupa bertanya siapa namanya. Saya lupa bertanya dimana
alamatnya.

PENJAGA
Sudah... sudah.... sudah pergi sana! Jam bicara dibatasi! Saya
penjaga disini. Urusanya banyak! Ngaturparkir mobil lebih penting
daripada ngurusi kamu! Anjing ! mengonggong!

LAMPU PADAM

43
LAMPU MENYALA DI TEMPAT LAIN DI BAGIAN PETUGAS

PETUGAS
Yang maling itu adalah pencuri yang bukan sembarang orang . bukan
sembarang maling. Ditinjau dari segi ekonomis jelas dia bisa
mengeruk keuntungan besar, ditinjau dari segi historis sindikat itu
jelas-jelas mau menghapus kesejarahan masa lampau yang patut
disuritoladani. Dari politis akan turut mengeruhkan suasana,
memancing emosi masa, sehingga akan menguntungkan pihak-pihak
tertentu.

PETUGAS
Lha kita, meninjau dari segi yang mana pak.

PETUGAS
Segi keamanan! Kita jangan sampai terpengaruh,kepleset dengan
kekuatan-kekuatan tertentu yang bisa mengaburkan , kita harus
jejeg, harus perpijak dari segi keamanan. Pokoknya kita ikut
menciptakan kemanan.

PETUGAS
Siap , pak.

PETUGAS
Bagaimana seolah-olah tidak terjadi apa-apa.tapi dibali itu kita akan
terus tidak tinggal diam untuk memburu dan menangkap siapa
malingnya!

LAMPU PADAM PADA PETUGAS


MENYALA DI TEMPAT PATUNG

MONUMEN
Siapa malingnya! Siapa yang mencuri saya? Hai, ngaku sajalah
bahwa saya tidak dicuri orang! Saya tidak di maling tapi hilang. Lebih
baik hilang dari pada batin saya ditekan. Setiap hari saya
mengingatkan tetapi apa yang saya terima? Saya malah dicurigai.
Saya tidak laku. Saya sudah harus diganti dengan cara yang berbeda.
Kalian punya selera untuk mempersetankan saya . saya kamu
anggap setan tapi di mulut, di kertas-kertas kamu bilang saya adalah
suri toladan. Percuma saya berdiri terus jadi monumen kalau ternyata
mulut-mulutmu berbeda dengan apa yang ada di perutmu!
Sekarangsaya Cuma patung yang tidak punya mulut. Tapi nanti pada
satu hari. Pada perjumpaan yang lain saya akan bicara kepadamu.

MUNCUL GONO DAN GINI

44
GINI
No , kita sudah capai bertanya belum?

GONO
Jangan bertanya begitu . urusan memburu nasib jangan bertanya
sudah capai belum, betapapun di sini. Bertanya saja susah.

GINI
Kita bertanyapada dia No?

GONO
Mudah mudahan saja di punya kuping.

MONUMEN
MONOLOG
Saya punya kuping. Saya punya perasaan seperti kamu, tetapi saat
ini saya dianggap tidak punya mulut. Sya tidak punya suara apa-apa.
Yang punya suara kamu. Punya otot-otot yang selalu ngotot.

GONO
Pak , bapak tahu barang-barang saya? Tidak seberapa pak, tetapi
kalau itu hilang saya tidak tahu harus bagaimana. Maunya saya dan
istri saya pingin dagang dikota ini. Barang-barang itu modal saya
satu-satunya. Kalau itu hilang bapak kan tahu sendiri bagaimana
nasib saya selanjutnya?

MONUMEN
Inilah susahnya, karena kamu bertanya pada saya, padahal saya
tidak punya mulut kamu.

GINI
Bilang apa, No?

GONO
Baru perfikir dia, siapa tahu dia sedang mengingat-ingat.

MONUMEN
Saya ingat dan saya tahu siapa yang embawa barang-barangmu,
kamu merasa satu biji orang yang merasa kehilangan, disini , banyak
orang-orang yang menyerobot milik orang lain, orang lain
menyerobot orang lain, walaupun menurut kepercayaan mereka ,
tidak merasa menyerobot. Saya tahu siapa orangnya. Orangnya,
orang-orang menganggap saya setan.

GINI

45
Kamu ulangi sekali lagi,siapa tahu dia tidak mendengar karena
kupingnya sakit.

GONO
Pak ! bapak tahu barang-barang milik saya? Didalamnya ada KTPnya.

GINI
Surat kawin.

GONO
Surat keluarga.

MONUMEN
Saya tidak bisa menjelaskan kepada orang yang tidak paham, ada
apa saja disebuah perut kota besar. Kamu Cuma ikut-ikut nembahi
banjir manusia dikota ini. Disini : yang baik dan yang buruk , yang
benar dan yang salah, yang setan dan yang tuhan , yang laki-lakidan
yang perempuan, dikasut dikocok-kocok kemudian dibanting-banting
buat mainan . kenapa mesti begini? Saya tidak bisa menjelaskan
kepadamu. Kamu sedang digodog , di olah, nanti kalau sudah mateng
kamu akan mengerti seperti bagaimana harus berbuat. Tempat saya
bukan disini, di tepi.

GINI
Kayak orang aneh No, kita harus paksa dia untuk bicara! Dia
sepertinya menyembunyikan sesuatu. Dia seperti tahu dimana
barang-barang kita. Dia seperti mengerti siapa orang yang
membawa.

GONO
Percuma bicara sama WC! Saya bertanya tidak main-main, dia
menjawab saja tidak. Benar-benar kayak kuburan. Manusia dan batu
nisan tidak ada bedanya.

GINI
Saya akan paksa dia mau bicara saya curiga dia siapa. Siapa tahu dia
sendiri yang menyimpan barang-barang kita. Saya mau paksa sampai
dia mau bicara. Pergi dulu saya!

GONO
Ni ! percuma bertanya pada orang itu ! Ni balik saja kemari kita cari
bersama , kita seperti masuk kedalam kuburan ketemu orang seperti
ketemu batu nisan. Kantor-kantor juga budeg tidak punya kuping
buat kita. Berhari-hari kita berlari, memburu dan bertanya , tetapi
pertanyaan kita tidak bisa masuk kuping. Kita seperti berhadapan

46
dengan menara-menara , tembok dan beton-beton . Bibir kita sampai
bengkak ,kering dan mulut mulai berdarah .

BERTERIAK DITENGAH KOTA

PETUGAS
DENGAN PENGERAS SUARA
Pengumuman ! pengumuman! Sesudah dicari dengan sembunyi-
sembunyi tidak ketemu, maka diumumkan secara terbuka kepada
semua pihak, bahwa monumen kita yang bernama Suri Toladan telah
hilang dari tempatnya, maka barang siapa dengan sengaja maling,
atau menyimpan dengan sembunyi-sembunyi diinstruksikan segera
menyerahkan ke pos-pos keamanan terdekat. Kemudian daripada itu
kalau pengumuman ini tidak diindahkan, dalam waktu cepat akan
diadakan penggeledahan!

MONUMEN
Saya tidak maling !

PETUGAS
Dimaling buktinya kamu hilang.

MONUMEN
Saya tidak hilang.

GONO
Saya lah yang kehilangan.

MONUMEN
Saya sudah tidak dianggap, buat apa saya di monumenkan terus
disana, lebih baik saya pergi menepi. Saya cuma ditaruh dimulut, tapi
bukan dialiran darah.

PETUGAS
Perhatian! Perhatian!

MONUMEN
Tidak usah cari perhatian.

PETUGAS
Lho ya biar! Saya bertugas mencari kamu kok.

GONO
Lalu siapa yang bertugas mencarikan barang-barang saya.
Bungkusan kain yang berisi, bekal dagang saya itu modal dan nasib saya,
siapa! Siapa yang mau mendengarkan saya bertanya!
LAMPU PADAM
POPY

47
SUARA DALAM GELAP
Percuma !
NYANYIAN PERCUMA KITA BERTANYA
PERCUMA
PERCUMA
PERCUMA
BERTANYA LAGI KEPADA SIAPA
MENGADU LAGI KEPADA SIAPA
KUPINGMU DIMANA LOBANGNYA
MULUTKU DIMANA SUARANYA
BERHARI BERBULAN BERTAHUN BERTANYA-TANYA
SIAPA MENYIMPAN BARANG NASIB SAYA
SEMUA ORANG BERPALING KEPALA
MENUTUP KUPING MENUTUP MULLUTNYA
HAI PERCUMA, HAI PERCUMA, HAI PERCUMA
KALAU HANYA TERUS BERTANYA
NONJOK KITA UNTUK MENJAWABNYA
NONJOK KITA UNTUK MEREBUTNYA
LAMPU PELAN-PELAN MENYALA DI TEMPAT POPY. DISANA GINI TAMPAK
SEDANG MENGAHADAP.

POPY
Percuma! Kalau kamu kepingin hidup,kmau harus berani berbuat.
Saya perlu menggurui kamu. Kamu juga tidak usah kaget, saya memang
suka ngomong-ngomong ceplas-ceplos. Oiya, sudah berapa lama kamu
mencari barang-barangmu?

GINI
Sudah cukup lama. Lama-lama saya putus asa dan bosan

POPY
Lebih baik begitu, lupakan saja dan kamu bisa mencari yang lebih
baik dan lebih besar. Dikota memang apa-apa gampang hilang

GINI
Sudah saya tanyakan kemana-mana tapi tidak ada hasilnya. Mungkin
yang menyimpan barang-barang saya lupa saking sibuknya.

POPY
Bisa jadi begitu, tapi sekali lagi kubilang, jangan Cuma bertanya.
Disini, apa-apa duit, duit nomor satu. Bertanyapun kalau tidak dikasih
embel-embel duit, sama saja seperti mau nangkep setan. Nonsen!
Saya dulu bercita-cita bisa kerja dikantor, karena kebetulan saya
cantik, tulisan saya juga baik, kalau ngomong bisa lembut dan bisa
didengar, tapi hasilnya apa? Saya malah ditipu dan buat gagah-
gagahan! Setan! Terus terang saja, daripada saya mati kering saya
jadi pelacur. Tapi ingat, bukan disembarang tempat. Saya pilih di

48
gedung-gedung tingkat tinggi. Dan jangan lupa minyak wanginya
buatan luar negeri. Saya bisa mengengkangi laki-laki, dari yang
paling kerucuk dan bapak-bapak yang punya pangkat tinggi. Kenapa
tidak dulu-dulu kamu kemari.

GINI
Dulu?

POPY
Ya, dulu kan pernah kubilang, bahwa saya butuh tenaga baru disini
jujur saja kubilang padamu, orang-orang seperti saya dibutuhkan
kehadirannya.

GINI
Saya tidak tahu bagaimana saya sampai di tempat ini. Saya kesasar!

POPY
Bodoh! Kamu tidak kesasar. Sesudah kamu menjadi orang linglung
tidak tahu apa-apa. Bertanya kemana-mana macet. Oiya pernah
kamu melamar pekerjaan?

GINI
Sesudah modal saya lenyap, sambil bertanya kepada siapapun saya
pernah menawarkan diri saya kepada banyak pihak.

POPY
Hasilnya bagaimana?

GINI
Dijawab saja tidak.

POPY
Jangan sakit hati, beribu-ribu orang seperti kamu banyak. Kerja
sajalah disini, pintu saya buka buat kamu. Apa kamu perlu bulang
pada lelakimu?

GINI
Suami saya sudah hilang.

POPY
Bagus. Kamu lebih bisa lapang mengembangkan karier. Kamu bisa
menjadi wanita karier.
GONO MENCARI GINI

GONO

49
Niii! Dimana kamu! Jangan hilang dulu kamu. Barang-barang kita
belum ketemu , kamu malah ikut-ikutan lenyap ! Ni, balik kemari Ni,
kita cari berdua.

GINI
DITEMPATNYA
Sudah cukup kita mencari. Sudah tidak ada waktu lagi untuk mencari.
Kita harus berbuat untuk menemukan.

POPY
Pada mulanya ngeri kerja disini, tapi kalau sudah biasa, ya biasa
seperti bekerja seperti yang lain-lainya. Hidup dikota sandang dan
pangan nomer satu.

GONO
Dulu kamu Cuma janji mau maksa orang itu bicara, tapi kenapa kamu
tidak ada kabarnya. Aku susul kamu pergi, kamu sudah tidak ada.
Aku cari sepanjang jalan, kamu lenyap. Apakah kamu sengaja
meninggalkan aku Ni?

POPY
Tanggalkan pakaianmu yang masih melekat terutama pakaian-
pakaian yang membawa masa silam. Masa silam sudah terkubur, kita
hidup pada masa kini dan menuju yang akan datang . oke, kau kubur
saja namamu dan bikin nama terbaru.

LAMPU PADAM DAN GANTI PESTA BUNGA . KERTAS PANJANG WARNA


WARNI. MACAM PESTA REMAJA ENYAMBUT GINI YANG GANTI PROFESI.
NYANYIAN PESTA BUNGA
PESTA BUNGA
PESTA BUNGA
MENJAMUR DIMANA-MANA
OH WANITA

PESTA BUNGA
PESTA BUNGA
MENJAMUR DIMANA-MANA
OH WANITA

WANITA
HAI WANITA
MENGAPA KAU MAU
MENJADI BUNGA

WANITA
HAI WANITA
ERATKAN KEPALKAN TANGAN
DAN SATUKAN PERJUANGAN

50
HAI WANITA
HAI WANITA

DIANTARA NYANYIAN ITU GONO TERUS MENCARI GINI DARI LORONG KE


LORONG . IA MEMANGGIL-MANGGIL NAMANYA AKHIRNYA GONO
KECAPAIAN . LAMPU TINGGAL MENYOROT GONO YANG KECAPAIAN .

PETUGAS
MENDEKATI GONO
Hai siapa kamu?

GONO
BUNGKAM

PETUGAS
Bawa KTP?

GONO
BUNGKAM

PETUGAS
Surat dari kelurahan?

GONO
BUNGKAM

PETUGAS
O, wedhus! Ditanya baik-baik malah ngelawan.

PETUGAS
MUNCUL
Ada apa Jack?

PETUGAS
Wedhus pak. Ini, orang ditanya baik-baik malah ngelawan.

PETUGAS
Thutuken gundule kalau ngelawan. Ada orang repotnya kayak begini
masih ada yang mengganggu langsung sikat Jack!
PADA GONO
Hai, kamu sudah makan? Sudah makan belum? Kalau belum dijajakne
bapak mau? Mau makan apa? Bakmi china? Sop buntut korea? Timlo
tokio? Atau nasi goreng setengah matang?

PETUGAS
Bapak sungguhan ya?

PETUGAS

51
Sungguhan tai asu! Duit dari mana, dan lagi ada urusan apa pakai
nraktir maling.
KERAS
Hai! Monyong! Jangan pura-pura kamu! Saya PETUGAS yang bertugas
mencari maling, yang maling MONUMEN, kamu ngaku saja, bahwa
kamu malingnya. Hai!

PETUGAS
Langsung dibedil pak?

GONO
Jangan

PETUGAS
Nah, ngomong sekarang. Hai, ngaku sajalah, bahwa kamu termasuk
salah satu yang maling monumen.

GONO
Saya yang kemalingan.

PETUGAS
Haesss! Jangn macam-macam! Sebelum kamu saya bawa ke kantor,
ngaku sajalah bahwa kamu yang maling MONUMEN.

GONO
MANGKEL
Monumen apa! Monumen apa! Untuk apa saya maling MONUMEN.
MONUMEN yang mana? Tahu saja tidak, bapak menuduh orang
seenaknya, saya bukan maling, saya malah kehilangan barang-
barang saya. Kehilangan istri saya, saya sudah lama
mencari,kemana-mana bertanya tapi hasilnya sia-sia. Bapak malah
seenaknya menuduh saya maling, saya bukan maling, saya
kehilangan, tolonglah bapak carikan barang-barang saya, istri saya.

PETUGAS
Tai asuuu! Ah... saya curiga pada kamu, kamu ngomong nyerocos
begitu untuk mengalihkan perhatian agar saya kepleset, kamu pura-
pura bilang kehilangan barang-barang, kehilangan istri, ah sekali tai
asu tetap tai asu. Maling itu banyak akalnya, banyak pura-puranya,
tetapi saya sebagai petugas juga banyak otaknya untuk mengenali
siapa kamu. Hayo kemari, saya bawa ke kantor kamu saya periksa,
untuk mengungkap dan membuktikan bahwa kamu bukan maling.
Bawa Jack!

PETUGAS
Siap pak.

52
GONO
Tidak! Saya tidak mau! Saya bukan maling!

PETUGAS
Maling!

GONO
Bukan! Saya bukan maling!

PETUGAS
Baiklah,baiklah! Kita ngomong baik-baik sekarang, ingat ya, saya
ngajak ngomong baik-baik, penuh kedamaian, jangan ramai-ramai,
yang adem, yang tenang, tapi jujur, ingat itu, kalau kamu mulai
ngomong ngawur, ditanya baik-baik malah ngaku kemalingan
langsung saya bedil dengkulmu, mengerti? Okelah. Mari kita bicara
baik-baik. Jack, kamu njaga sebelah sana!

PETUGAS
Oke, siap pak

PETUGAS
Hai, sini duduk kesini, tidak usah takut, bapak tidak apa-apa, sini.

GONO
Baik pak.

PETUGAS
Kupingmu sebelah mana?

GONO
Ini pak
MENUNJUK KUPING

PETUGAS
Dua-duanya masih bagus?
GONO
Masih

PETUGAS
Bagus. Jadi kamu tidak budeg ya? Mmmmm kamu namanya siapa?

GONO
Nama saya Gono

PETUGAS
Siapa?

GONO
Gono

53
PETUGAS
Go.....no???

GONO
Pernah mendengar nama saya pak?

PETUGAS
Sepertinya pernah mendengar ya pak? Bapak pernah mendengar
belum?

PETUGAS
Ach ,tidak penting! Yang penting kamu dari mana, atau anu , coba
bapak pinjem KTPnya.

GONO
KTP saya hilang.

PETUGAS
Jadi kamu tidak punya identitas?

GONO
Saya tidak tahu, identitas itu apa?

PETUGAS
Identitas itu KTP. Dikota besar seperti ini, KTP itu perlu, harus punya.

GONO
KTP saya ikut hilang
PETUGAS

Yes pokoknya kamu tidak bawa kartu identitas. Oke. Sekarang saya
tanya lagi, kamu tahu monumen yang di sebelah sana itu?

GONO

Tidak tahu. Saya tidak pernah mikir tentang monumen itu. Saya
mikir mana barang- barang dan istri saya. Saya sudah mencari
kemana-mana.

PETUGAS

Pret! Pret! Saya tidak tanya itu. Saya bertanya tentang monumen.

GONO

Tapi saya tidak tahu tentang monumen.

PETUGAS

54
Tapi ini penting! Lebih penting daripada barang-barangmu. Barang-
barang gombal popok wewe dijual saja tidak ada yang mau. Jadi
ketahuilah. Bahwa monumen di sebelah sana itu hilang. Lihatlah.
Kamu lihat tidak. Menaranya kan kelihatan buntung. Monumen
patungnya hilang. Padahal itu dulu dibangun dengan ongkos yang
mahal. Nah. Sekarang kita bicara baik-baik saja. Kalau kamu
memang tahu dimana monumen itu. Tolong bilang sama bapak.
Misalnya. Ini misalnya. Misalnya monumen itu sudah terlanjur kamu
jual ke tukang tadah. Tolong sebutkan dimana tempatnya. Atau
barangkali sudah dikirimin ke Hongkong. Kamerun, Londo atau
negara mana. Ngomong saja yang enak. Ingat bapak tidak akan
melakukan apa-apa kalau kamu bisa ngomong dengan enak dan
jujur.

GONO

Bapak jangan seenaknya menuduh tanpa bukti.

PETUGAS

Bukti sudah jelas! Buktinya monumen itu lenyap.

GONO

Tapi bukan saya Malingnya!

PETUGAS

Kamu! Nyatanya kamu saya lihat klintar-klintir kaya maling!

GONO

Saya tidak terima dituduh maling !

PETUGAS
mau ngelawan! Ya ! mau pakai kekerasan!

GONO

Bapak yang mulai keras!

PETUGAS

Saya tembak kalau kamu berani keras!

GONO

55
Tembak! Tembak saja! Saya pilih keras dan tetap tidak terima
dituduh maling! Setiap hari saya berteriak. Bertanya kemana-mana
mencari dimana barang-barang dan istri saya. Tiba-tiba seenaknya
bapak menyeret menuduh saya maling. Sayalah yang kemalingan!
Saya terpaksa keras! Rupanya semua sudah menjadi musuh dan
tidak ada yang membela! Sayalah yang harus membela.

PETUGAS

Cukup! Cukup! Kamu berani ngelawan! Dor! Menyerahlah sebelum


moncong ini nguntal nyawamu!

GONO

Tidak mau! Saya tidak akan menyerah!

PETUGAS

Ooo kamu nantang ya!

MENUBRUK GONO

GONO

SAMBIL BERGELUT TERUS MERONTA

Oooaaalah. Saya bukan maling! Saya tidak akan menyerah! Dan


seterusnya. Dan seterusnya...

PETUGAS
TERUS NGOMONG YANG TIDAK JELAS. SESEKALI BUNYI DOR DOR DOR
DOR

PETUGAS
IKUT NIMBRUNG

HINGGA LAMPU PELAN_PELAN PADAM GELAP SEKALI. PADA AKHIRNYA


TERDENGAR SUARA DOR. GONO LARI DALAM GELAP.

PETUGAS
hai! Hai! Jangan lari! Hai maling!

OUT

LAMPU TERANG. DIPANGGUNG YANG SISA TINGGAL PETUGAS. IA


TERTELUNGKUP. BEBERAPA SAAT KEMUDIAN MUNCUL PETUGAS.

PETUGAS

56
Wah lolos pak. Saya buru hilang. Pak! Bapak! Bangun sudah aman.
Pak. Kecapaian ya pak? Bangun! Mongsok tidur disini. Masuk angin
nanti. Bangun Pak.

PETUGAS

Bangun bagaimana? Saya gugur kok jack!

PETUGAS

Apa Pak?

PETUGAS

Saya gugur.

PETUGAS

Lho pak?

PETUGAS

Jangan menangis Jack. Inilah resiko yang sudah kecut. Gugur saat
menjalankan tugas begini akan tetap dikenang.

PETUGAS

Saya berjanji pak. Saya berjanji untuk mengusulkan agar bapak


mendapatkan penghargaan. Sayalah saksinya. Sayalah saksinya Pak.

PETUGAS

Jangan lupa untuk menulis di koran-koran.

PETUGAS

O tentu pak.

PETUGAS

Sayang saya tidak bisa pesan banyak kepadamu. Saya tidak tahu
kalau ternyata umur saya pendek.

PETUGAS

Tapi ini ajaran yang berharga bagi saya Pak. Paling tidak saya harus
lebih hati-hati. Maafkan saya ya pak? Pak !

LAMPU PADAM

57
ADEGAN BERALIH PADA GONO YANG SUDAH GANTI PAKAIAN.

LAMPU NYALA TERANG.

GONO

Sudah cukup lama saya jadi cacing. Berkelojotan. Sudah cukup lama
saya sengsara. Mulut saya dianggap comberan. Saya tidak terima
perlakuan semacam ini. Biar mulut saya bisu. Tetapi otot saya yang
bicara!

Saya sudah lama dirampok. Sekaranglah gantian saya yang


merampok! Senjata sudah saya angkat!

MENGANGKAT BEDIL PETUGAS YANG DIBAWA

Kita perang sekarang! Ayo! Hanya ada dua tempat. Kawan atau
lawan! Pilihan sudah saya jatuhkan. Gono menjadi raja Bajak! Raja
perampok di kota besar! Siapa menghadang saya terjang! Senjata
sudah ditangan! Senjata selalu ditangan! Dendampun sebagian
telah terlampiaskan! Hoe! Beri saya tuak yang paling kasar agar
saya bisa mabok terbang dengan nikmat! Beri saya daging sengah
matang agar darah saya tetap bergelora!

GONO

Sang raja membutuhkan sang ratu! Ingat hanya seorang ratu! Cari
perempuan yang paling sintal. Yang lunak selunak daging angur. Saya
kepingin mabok didadanya.

PERGI. DARI JAUH ADA SEORANG WANITA DITANDU BERJALAN KE ARAH


GONO.

GONO

Ayolah kemari wanita! Perapat dan kita nikmati sorga sebuah kota
besar! Merapatlah kemari wanita! Kita gagahi bersama.

KEDUA BERHADAPAN

GONO

Kenapa harus kamu yang datang? Kan masih banyak pedagang


serabi di kota ini. Kamu masih cantik. Kamu lupa siapa saya?

GINI

Semula lupa. Tapi akhirnya tidak.

58
GONO

Tubuhmu lebih bersih dari puluhan tahun lalu. Umurmu seperti


melorot ke belakang.

GINI

Masih cantik?

GONO

Saya memang mencari yang cantik. Tetapi kenapa kamu yang harus
datang?

GINI

Mereka mencari siapa yang paling tinggi tarifnya di kota ini. Mereka
mencari siapa yang paling cantik di kota ini? Sayalah orangnya. Lalu
mereka membawa aku kemari. Saya dinobatkan jadi ratu di kota ini.

GONO

Rupanya doamu terkabul. Kamu berhasil menjadi pedagang besar di


kota besar ini.

GINI

Jalan sudah saya tempuh. Semua sudah saya lakoni. Semua sudah
kuraih. Apalagi? Atau jujur sajalah kamu masih sengaja mencari saya.

GONO

Dulu. Ketika nasib kita dirampok orang, waktu kita mengejar


kemudian kita hilang entah kemana. Aku merasa kehilangan kamu
waktu itu. Aku mencari kamu. Tapi rupanya saya diseret dengan
pertanyaan lain. Saya diseret! Saya dipepet! Saya digencet! Saya jadi
marah! Saya juga bisa marah. Dulu waktu dirumah kamu pernah
merasakan bagaimana kalau aku marah. Aku pukul kamu sampai
semaput. Ternyata karena sekarang marah saya terlalu kuat. Saya
jadi kebal. Nasib saya sudah dirampok orang di kota ini. Istri saya
hilang dirampok orang. Maka saya marah. Dan saya juga latihan jadi
rampok. Akhirnya saya jadi perampok. Sejak itu saya tidak lagi merasa
kehilangan kamu. Karena kamu memang sudah hilang. Ya. Dulu
ketika masih memburu nasib. Aku merasa kehilangan. Tapi sekarang.
Nasib saya sudah selesai rasanya. Saya merasa tidak kehilangan
kamu. Yang kucari bukan kamu. Karena kamu memang tidak ada yang
bisa saya rampok.

59
GINI

Bagus. Kamu laki-laki. Saya juga tidak menyerahkan. Saya


pedagang. Dan kamu butuh saya harus dengan membeli. Ternyata
saya menjadi pedagang paling enak. Praktis. Plastis. Primpen.
Rapte. Tidak ada orang yang bisa mencuri. Saya baru tahu. Ini
karena saya juga dipaksa untuk tahu. Barangkali saya juga sama
dengan kamu. Rasanya nasib saya sudah selesai. Saya tidak bisa
bicara pada diri saya sendiri. Diri saya sudah menolakkan saya. Dulu
orang lain yang menolak kita. Sekarang kita sendiri yang menolak
kita.

60

Anda mungkin juga menyukai