Anda di halaman 1dari 12

Monolog

TIKUS-TIKUS KANTOR
Karya Rais

Adaptasi dari lagu Tikus-tikus Kantor

Karya Virgiawan Listanto (Iwan Fals)


PANGGUNG SIMPEL DENGAN LATAR PUTIH. LAMPU
TENGAH MENYOROT. MUSIK BERMAIN. SEORANG
PRIA BERPRAWAKAN BONGSOR MENENTENG KOPER
BERISIKAN UANG. BERKAIAN JAS MEWAH DENGAN
CELANA MENGATUNG BERWARNA HITAM DAN
BERDASI MERAH. MEMAKAI GELANG DAN KALUNG
EMAS SERTA CINCIN DAN JAM TANGAN MEWAH.
MEMASUKI PANGGUNG DARI BALIK PENONTON.
BERDENDANG DAN BERGOYANG MENYANYIKAN
LAGU TIKUS-TIKUS KANTOR SAMBIL MENAIKI
PANGGUNG. KITA BERI NAMA TOKOH KITA.

Kisah usang tikus-tikus kantor

Yang suka berenang disungai yang kotor

Kisah usang tikus-tikus berdasi

Yang suka ingkar janji lalu sembunyi

Di balik meja teman sekerja

Di dalam lemari dari baja


16 GELAP-KUMPULAN NASKAH DRAMA
Kucing datang cepat ganti muka

Segera menjelma bagai tak tercela

Masa bodoh hilang harga diri

Asal tidak terbukti ah tentu sikat lagi

Tikus-tikus tak kenal kenyang

Rakus-rakus bukan kepalang

Otak tikus memang bukan otak udang

Kucing datang tikus menghilang

MUSIK TIBA-TIBA BERHENTI. TOKOH KITA MASIH


ASIK BERNYANYI DAN BERJOGET HINGGA
BEBERAPA SAAT TERSADAR.

TOKOH KITA : Hai, kenapa musiknya berhenti ? Cepat putar


lagi musiknya !

17 GELAP-KUMPULAN NASKAH DRAMA


HENING BEBERAPA SAAT. TOKOH KITA TAK SABAR
MENUNGGU.

TOKOH KITA : Cepat putar lagi musiknya ! (Berteriak


membentak dan terlihat ngos-ngosan)

MUSIK TERSENGAR BEBERAPA SAAT DAN SEOLAH


RUSAK. SEDANGKAN TOKOH KITA ASIK BERJOGET
SEPERTI DIAWAL.

TOKOH KITA :Hai, kenapa musiknya berhenti lagi ? Cepat


putar lagi musiknya !

SUARA PEMUSIK : Alat musiknya rusak bos !

TOKOH KITA : Apa saja yang kalian perbuat selama ini,


dasar tidak becus ! tidak proffff..profff..profff..

SUARA PEMUSIK : Profesional !

TOKOH KITA : Iya itu maksud saya. Jangan sok tahu kamu !
Sudah cepat perbaiki atau ganti dengan yang baru !

MELEMPAR BEBERAPA UANG KE ARAH PENONTON.


TERTAWA LEBAR HINGGA TERJUNGKAL.
TERSENTAK SADAR.

18 GELAP-KUMPULAN NASKAH DRAMA


TOKOH KITA : Hei, inikan monolog. Bukan sandiwara
biasanya, gara-gara kau pemusik. Kenapa kau berbicara
kepadaku. Merusak panggung sandiwaraku saja. Maaf
penonton atas kebodohan yang ada dipanggung ini. Sekali lagi
maaf. Untung saja ini hanya sandiwara. Hehehe.

Tunggu sebentar, sepertinya ada yang saya lupakan. Aha !


Saya lupa memperkenalkan diri saya, penonton ini bagaimana,
masa tidak mengingatkan saya untuk memperkenalkan diri.
Tidak profesional ! Eh, akhirnya aku lancar juga menyebutkan
kata itu. Haha.

Baiklah, perkenankan saya untuk memperkenalkan diri. Nama


saya... Nama saya... Nama saya... Siapa ya nama saya ? Hei
siapa nama saya ? Huaaaaaaa !!

TOKOH KITA BERTERIAK DAN MERUNDUK.


MENGACAK-ACAK RAMBUT DAN TERLIHAT GILA.

Ya, saya ingat. Nama saya uang ! Ah, bukan. Nama saya
emas ! Ah, bukan. Nama saya berlian ! Ah, bukan. Nama saya
berlian ! Ah, bukan. Nama saya harta ! Uang, emas, berlian,
harta. Yaa benar harta ! Ah, bukan. Saya tikus ! Ya orang-
orang menyebut saya tikus ! Saya tikus ! Saya tikus ! Saya
tikus !
19 GELAP-KUMPULAN NASKAH DRAMA
TOKOH KITA MENYERINGAI GILA. LAMPU FADE
OUT.

TOKOH KITA : Baiklah, setelah kegilaan saya tadi,


perkenankan saya untuk bercerita. Cerita ini merupakan sebuah
kisah usang. Kisah yang menggambarkan diri saya. Seorang
tikus. Lebih kerennya seorang koruptor.

Siapa diantara kalian yang bisnisnya ingin lancar ? Siapa


diantara kalian yang ingin punya lahan legal tanpa perizinan
kesana kemari ? Siapa diantara kalian yang ingin mengimpor
dan mengekspor apapun tanpa pajak ? Siapa diantara kalian
yang punya masalah dengan pemerintah dan ingin cepat
diselesaikan tanpa pengadilan ? Siapa diantara kalian yang
ingin punya surat izin mengemudi tanpa tes ? siapa diantara
kalian yang ingin membuat surat-surat tanpa waktu yang
lama ?

Baiklah, siapapun akan saya ajarkan hal itu. Lihatlah, apa yang
ada didalam koper yang saya bawa ini. Inilah senjata terkuat,
terhebat dan tercanggih sepanjang masa. Tidak ada senjata
apapun di dunia ini yang mampu menandinginya.

20 GELAP-KUMPULAN NASKAH DRAMA


Inilah uang ! Hahaha. Uang memang bukanlah segala-galanya,
tapi segala-galanya butuh uang ! Karena hal itulah uang
menjadi senjata paling ampuh yang pernah ada di dunia.

Kalian punya jabatan ? Kalian punya posisi ? Kalian punya


kedudukan ? Dimanapun kalian, jika kalian pintar merayu dan
merekayasa sandiwara bisnis. Kalian akan mudah mendapatkan
uang seperti mudahnya menulis membacakan cerita ini.
Hahaha.

Aku suka pekerjaan ini. Apa kalian juga suka dengan hobiku
yang satu ini ? Hal ini mudah dilakukan. Kalian akan banyak
mendapatkan uang dari bawah meja. Seperti ini. (Mencotohkan
gerakan memberi suap dari balik meja). Atau dari brangkas-
brangkas besi. Kalian hanya perlu punya posisi, yang posisi itu
juga didapatkan karena uang-uang itu. Hahaha. Dan satu lagi,
kalian harus pandai merayu dan bersandiwara serta sedikit
ingkar janji. Hahaha.

TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA KUCING. LAMPU


KEOS. TOKOH KITA PANIK KETAKUTAN.

TOKOH KITA : Mana topengku ? Mana topengku. (Mencari-


cari topeng dari dalam koper)

21 GELAP-KUMPULAN NASKAH DRAMA


Ah. Ini dia ! Santai sajalah.

LAMPU KEMBALI NORMAL. SAMBIL BERNYANYI


DAN MENGGUNAKAN TOPENG. TOKOH KITA PERGI
MENINGGALKAN PANGGUNG.

Kucing datang cepat ganti muka

Segera menjelma bagai tak tercela

Masa bodoh hilang harga diri

Asal tidak terbukti ah tentu sikat lagi

Tikus-tikus tak kenal kenyang

Rakus-rakus bukan kepalang

Otak tikus memang bukan otak udang

Kucing datang tikus menghilang

TOKOH KITA MENGINTIP DARI BALIK TIRAI.

TOKOH KITA : Sudah aman bukan ? Baiklah, aku akan


melanjutkan kisahku. Tadi hanya sedikit adegan potongan dari

22 GELAP-KUMPULAN NASKAH DRAMA


kehidupanku. Aku memang sudah tak punya harga diri. Tapi
biarlah.

Yap. Selain uang, kita masih punya satu senjata lagi. Inilah
topeng ! Dari awal sudah kuberitahukan bahwa kita harus
pandai bersandiwara. Oleh karena itu, kita butuh topeng ini.
Yang satu ini kita gunakan kalau si kucing musuh kita datang.
Jadi, tenang saja, semua akan berjalan lancar. Haha

TOKOH KITA TAMPAK BINGUNG.

TOKOH KITA : Apa yang harus aku ceritakan lagi ya ? Saya


lupa dengan kisah-kisah yang saya alami. Terlalu banyak
uang ! Hahaha.

TIBA-TIBA MUSIK TERDENGAR.

Kucing-kucing yang kerjanya molor

Tak ingat tikus kantor datang men-teror

Cerdik licik tikus bertingkah tengik

Mungkin karena sang kucing

Pura-pura mendelik
23 GELAP-KUMPULAN NASKAH DRAMA
Tikus tahu sang kucing lapar

Kasih roti jalanpun lancar

Memang sial sang tikus teramat pintar

Atau mungkin sikucing yang kurang ditatar!

TOKOH KITA : Terkadang kau cerdas juga pemusik !


Terimakasih telah mengingatkan.

Beginilah untungnya hidup di negeri ini. Seolah semua sudah


disiapkan untuk adanya kehadiran kita disini. Kucing-kucing di
negeri ini tidak banyak bertingkah. Hanya satu dua orang saja.
Dan itupun jika kita beri roti, semua akan berjalan lancar.
Kalian mengerti maksudku bukan ?

Kita ada memang untuk dijadikan ada ! Kitalah pelengkap


hidup ! Tanpa ada kita, tidak akan ada tikus ! Hahaha.
Pemikiran yang bodoh bukan ? Kalian tahu kenapa ? Karena
kita tikus ! Hahaha.

24 GELAP-KUMPULAN NASKAH DRAMA


TIBA-TIBA TOKOH KITA KEMBALI MENGGILA.
LAMPU KEOS.

Ahhhhh ! Aku sudah gila ! Sudahlah hentikan semua ini ! Sakit


! Sesak ! Capek !

Hentikan semua ini !

LAMPU FADE OUT. UANG BERSERAKAN. TOKOH


KITA MENARI TIDAK JELAS DENGAN UANG YANG
BERSERAKAN.

Hahaha. Uang ! Uang ! Uang ! Mudah sekali aku mendapatkan


uang. Hahaha.

Uang memang membuat kita senang, tapi uang juga membuat


kita pusing dan bahkan menjadi senjata buat kita sendiri !
Hahaha

Kalian mau seperti saya ? Menjadi tikus ? Semuanya sudah


saya ajarkan ! Tinggal kalian yang memilih.

Tapi untuk kali ini, jika saya disuruh memilih, saya tidak akan
mau ! Lebih baik saya masuk penjara ! Bunuh saya ! Kubur
saya hidup-hidup ! Potong kedua tangan saya ! Letakkan tubuh

25 GELAP-KUMPULAN NASKAH DRAMA


saya ditiang gantung ! Cambuk saya sampai mati ! Sampai mati
!

Saya tidak mau terus-terusan hidup dalam tekanan. Selalu was-


was jika bertemu orang. Selalu curiga dengan orang yang
jumpai bahkan istri dan anak-anak saya sendiri. Saya tidak mau
lagi hidup dengan dihantui rasa bersalah. Tidak lagi menghirup
nafas dari nyawa rakyat. Tidak lagi menginjikan kaki diatas
tanah rakyat ! Tidak lagi !

LAMPU FADE OUT. SUASANA PANGGUNG SEPERTI


AWAL KISAH. BEGITUPUN TOKOH KITA YANG
TERLIHAT SEPERTI SEMULA. MUSIK BERMAIN.
BERBICARA SAMBIL MENINGGALKAN PANGGUNG.

TOKOH KITA : Baiklah ! Demikian kisah usang yang saya


ceritakan kepada kalian !

Hidup ini memang pilihan ! Perlakukan hidupmu dengan


bijak ! Hati-hati dalam menggunakan uang ! Uang adalah
senjata bagi oramg lain dan uang juga senjata bagi diri kita !
Selamat tinggal ! Saya akan terus menceritakan kisah usang ini
di tempat lain ! Selamat tinggal !

SELESAI.

26 GELAP-KUMPULAN NASKAH DRAMA

Anda mungkin juga menyukai