Anda di halaman 1dari 5

Naskah Monolog

Pohon Tanpa Akar


Maila
 

HAMPARAN TANAH YANG BERANTAKAN. DUA SOSOK MAYAT BERSANDAR DI


GUNDUKAN BEBATUAN. SUARA-SUARA KEMATIAN BERHAMBURAN DARI
SEGALA  ARAH.
 
Sejarah negeri ini selalu mencatat orang-orang yang berani mempertahankan hak miliknya
sebagai pahlawan.
Keberanian itulah yang hendak aku tunjukkan pada dunia.
Apakah kalian akan meninggalkan tempat ini kaarena milik kalian telah hilang?
Apakah kalian menyerah hanya karena suara-suara  dan bayangan yang tidak nyata itu? Jawab…
Nah, itu, ketakutan itulah yang membuat kalian kalah. Aku akan tetap di sini. Akan aku rebut
kembali segala milikku yang dirampas olehnya. Kalau kalian mau pergi, pergilah…
 
SEORANG LELAKI MENGGUNAKAN TONGKAT DENGAN MENYANDANG SENJATA
TERTATIH MENUJU HAMPARAN TANAH KOSONG. IA MENAHAN SAKIT YANG
DALAM.
 
Terserah kalian menyebut aku gila.Tanah ini adalah nafasku. Negeri ini adalah darahku.Siapa
(TERTAWA). Kalaupun dia datang lagi akan aku peluk dengan dadaku yang terbuka.
Oh…tidak.tidak!!!
Kalian bukan pajurit-prajuritku lagi, bukan orang-orang kepercayaanku lagi.
Pergi kalian.Pergi.Pergi!!!
Pergi!!!Pengecut!Pecundang!Penghianat!pergi!pergi!!!
HENING SEJENAK.
Akulah lelaki yang kehilangan.
Belum sempat aku menimang matahri yang beru keluar dari rahimmu.Belum sempat tunjukkan
keringat kita yang berubah menjadi emas kepadanya,kasihku.
TERTAWA GETIR,TANPA SUARA.
Pagi yang seharusnya menyejukkan jiwa , tapi gerhana malah menebar luka . Kegelapan
menutupi jalan . Tanah kita meleleh. Kita tidak bisa maju. Kita terpaksa mundur ke masa lalu.
Jabatan yang aku raih, lenyap.
Kekayaan yang bertahun-tahun aku kumpulkan,musnah.
Dan rumah megah ini kini tinggal harapan kosong.
Air mataku habis.Semuanya habis.
Yang tersisa tinggal cintaku,sayang.
MENANGIS
Sujud bagaimana lagi yang belum aku persembahkan padaMu, Tuhan?
Kenapa kematian begitu kejamnya menghancurkan surga kami?
DUDUK DI SAMPING MAYAT.

Following published : http://banknaskah-fs.blogspot.com/


Ketidakadilan ini tidak akan aku biarkan menenggelamkan  tanah kita.
MEMAPAH KAKINYA YANG PAPAH.
Auh…Auh…Auh …Keparat!!!
Lebih baik aku terluka karena peluru musuh daripada menahan penderitaan ini.
TATAPANNYA NYALANG MENYIMPAN DENDAM.
 
Maut.Dimana pun kau bersembunyi, aku pasti menemukanmu.
 
TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA-SUARA KEMATIAN. MAGIS. BERGELOMBANG.
MENYAYAT SELURUH SEL-SEL TUBUH.
 
Suara itu lagi.Oh…begitu indah dan menggairahkan.
TERTAWA GETIR
 
SUARA-SUARA KEMATIAN ITU MAKIN BERGEMURH.
SAMBIL MENIMANG-NIMANG SEJATANYA, LELAKI  ITU MENYATU DENGAN
SUARA-SUARA KEMATIAN.
 
Berhenti! Berhenti! Berhenti!!! Auh…auh…auh…
Lihat, sayang.Lihat !Mereka  mematuhiku.TERTAWA.
Ternyata masih ada masa depan.Apa?Oh…dingin,ya.
MENUTUPI TUBUH MAYAT DENGAN SELIMUT.
Sejak Peristiwa itu, angin tak tahu arah.
Sekarang, angin lebih suka mencekik leher daripada menebar benih. Ha…minta peluk. Belum
saatnya.Dia terus mengintai setiap langkah kita.
Oh… bukan itu masalahnya. Kecantikanmu itu abadi. Bagaimana ?Ya,pasti. Pasti aku belikan
kalung mutiara itu. Lehermu yang jenjang akan semakin berkemilau . Itu janjiku. Janji lelaki
yang tak pernah mati. Namun, aku harus mengambil takdir kita yang dirampas.Setelah itu kita
bangun rumah megah. Iya… Iya… Percayalah denganku, sayang. Masa depan kita tidak akan
hancur. Yakinlah!
Bagaimna? Oh…jelas. Mana mungkin anak kita aku biarkan jadi gembel. Dia akan aku didik jadi
pemimpin dunia melebihi Soekarno, Napoleon Bonaparte, Hitler, Mahatma Gandhi, Mou
Zhetung, Julieus Caesar, namrudz, bahkan Fir'aun sekali pun.
Ada apa, sayang? Capek? Kau capek.
MENGAMBIL BAYI DARI PANGKUAN MAYAT ISTRINYA.
Wah, wah matahariku akmu ahrus lebih hebat dari ayah.
MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN.
Itu adalah lagu kebangkasaan negeri kita, anakku.
Lagu ini memacu sembangat hidup kita untuk  melukis masa depan.
Bagaimana, sayang? Oh… Justru. Sejak kecil dia harus kita didik jadi pahlawan. Bukankah
karena kepahlawananku, kau  mencintaiku? Aduh, kok main cubit.Malu?Sama siapa? Di sina
tinggal kita berdua, mereka taku menghadapi kenyataan. Kumasih ingat waktu sekolah dulu.
Ya…
TERTAWA.

Following published : http://banknaskah-fs.blogspot.com/


 
Kau yang begitu angkuh, merasa perempuan paling cantik, kuat memohon cinta padaku. Oh,
Satria…aku mencintaimu. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Betulkan?memang.Kuakui aku tergila-
gila padamu. Habis kamu menarik, seksi dan pintar. Badanku sempat kurus karena
memikirkanmu. Di mataku perempuan itu cuma kamu. Tapi aku kan  hanya merayumu. Ternyata
diam-diam kau lebih gila mencintai aku. Ah… geli. Sudah… auh…malu dilihat penonton kita.
SEAKAN DIGELITIKI. SANGAT ROMANTIS.TERTAWA BAHAGIA.
Masa lalu seperti pelangi. Indah namun sulit digapai.
MELETAKKAN BAYI KE PANGKUAN ISTRINYA.
Kemesaan kita direstui waktu.
Kita berpacu menjadi orang berpengaruh di negeri ini.
Dengan satu tujuan, nama kita tercatat sebagai pahlawan. Kita berhasil.
Aku jadi penglima perang. Kau jadi menteri ekonomi.
Tinggal satu obsesi yang belum kita raih: Jadi orang nomor satu di negeri ini.
HENING SEJENAK
 
Tiba-tiba semuanya berubah.
Pesta penyambutan matahari  menjelma jadi neraka.Bertubi-tubi kita diserang musuh yang tidak
berwujud.
Bertubi-tubi negeri ini jatuh bangun.
Aku tak kuasa menahan gempurannya.
Bukan…bukan karena aku lemah.Tapi dia curang.Dia menyerang tanpa memberi tanda.
Ini melanggar kode etik peperangan!
 
SUARA-SUARA KEMATIAN ITU MUNCUL KEMBALI. KINI SAMAR-SAMAR MAGIS
MENGIRIS HATI.
 
Apalagi yang akan terjadi?
 
SUARA-SUARA KEMATIAN ITU MAKIN BERVARIASI.DERAS
BERGELOMBANG.MENERJANG PENDENGARAN. MENCABIK-CABIK JIWA.LELAKI
ITU MENGERANG, MENJERIT,MERONTA-RONTA.
 
Berhenti! Berhenti! Berhenti!!!
DUDUK BERSIMPUH MENAHAN SAKIT.
Kenapa kalian berkumpul di sini? apa yang terjadi?
Sssst…jangat berisik. Matahariku sedang tidur.
MENARIK NAFAS.
Aku sudah tidak punya apa-apa lagi untuk melindungi kalian.
Aku tahu bapak presiden juga ada di sini, termasuk juga menteri-menteri, anggota DPR/MPR,
para pakar dari berbagai bidang ilmu, para  hakim, tokoh-tokoh agama, para hakim, seniman-
seniman dan para selebritis, dan juga pemimpin-pemimpin partai, serta  tokoh elit lainnya.
Tapi, rumahku sudah hancur . Tinggal hamparan tanah kosong yang masih kumiliki. Bagaimana?
TERTAWA.;

Following published : http://banknaskah-fs.blogspot.com/


Bukan…peristiwa tidak pernah terjadi secara tiba-tiba.
Hukum sebab akibat tetap berlaku dalam masalah ini.
Kita telah menuai hasil. Hutan kita bakar kemudian kita jadikan pabrik, real estate, hotel-
hotel.Gunung yang diam kita usik untuk dijadikan lahan pertambangan. Laut yang begitu tulus
kemudian kita obrak-abrik.Belum lagi kita yang keparat.Korupsi uang negara,membunuh para
generasi muda yang kita anggap, membiarkan  rakyat kelaparan, menjadikan hukum sebagai
mainan kelereng, menjual anak-anak perempuan ke luar negeri, membiarkan tempat perjudian
dan pelacuran bergerak bebas, perang saudara dan masih banyak lagi ulah bangsat kita yang
memancing huru-hara.
Alam juga punya jiwa.Alam juga akan memberontak ketika kita tidak bisa merasakan  gelisah
hatinya. Ini hal biasa memang.
Tapi, ketika manusia sempurna  jadi mimpi buruknya, menjadi buldozer yang melenyapi tata
kosmos keseimbangan ini justru luar biasa.
Oh, maaf bila saya tidak mampu mencegah semua ini.
Tapi, saya berjanji akan merebut segala milik kita yang dirampas olehnya. Ini adalah janji lelaki
yang tidak pernah mati. Siapa pak? Istri dan anak saya? Oh…ya jelas mereka diam saja . Mereka
kan sudah mati. Oh… tidak.
Saya tidak akan mengubur mereka . Mereka tidak akan membusuk.
Tubuh merekja telah saya lumuri dengan cinta.
HENING SEJENAK
Sekali lagi saya katakan, saya sudah tidak punya apa-apa untuk melindungi kalian. Oh… bukan.
Bukan begitu pak presiden. Saya tidak bermaksud mengusir kalian. Bapak kan bisa melihat
kondisi tempat ini.
Saya bertahan di sini karena ada satu peperangan lagi yang harus diselesaikan. Kaki saya, segala
milik saya yang hilang  akan saya rebut kembali. Termasuk kedhidupan istri dan anak . Yah…
malam ini semua masalah akan selesai.
Pergilah. Saya tidak bisa bertanggung jawab atas nasib kalian.
BERSIMPUH.
Oh… jangan memohon begitu. Aku bukan  panglima perang lagi.
Aku tahu…Aku tahu… Negeri kita babak belur.
Rumah kita hancur. Aku tidak bisa mencegahnya.
Alat teknologi serta persenjataan kita tidak mampu mendeteksi kehadirannya.Dia datang tiba-
tiba tak berwujud seperti hantu.
 
TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA MENGGELEGAR DARI LANGIT.
 
Apa? Tuhan marah? Hanya karena ucapanku tadi?
Lalau dimana Tuhan ketika rumah kita hancur dan orang-orang yang kita cintai hilang entah
kemana?
Apa? Kita lupa bersyukur? Kita tidak bisa membaca tanda?
Apakah salah kalau kita memiliki jabatan yang tinggi dan harta berlimpah ruah?
Apakah salah kalau kita bepesta? Yah… Tapi, kita semua melakukannya.
Sedikit korupsi dan main bunuh. Itukan manusiawi.
Ah…omong kosong.

Following published : http://banknaskah-fs.blogspot.com/


Yang jelas maut telah berbuat sewenang-wenang dan Tuhan mendiamkannya. Harus ada cara lain
untuk menundukkan mau dan itu harus kulakukan malam ini.
TERTAWA. Kalian tidak setuju? TERTAWA.
Tanah ini dalam kondisi darurat. Jadi tidak ada instruksi.
Bergeraklah atas nama kesadaran. Bagaimana? Oh… recanaku?
Aku akan masuk ke alam maut.
TATAPANNYA TAJAM.
Maut. Takdirku yang telah kurampas akan kurebut kembali.
 
SUARA-SUARA KEMATIAN DARI KEJAUHAN. LELAKI  ITU MELAKUKAN  PROSESI
MENUJU ALAM MAUT. GERBANG ALAM MAUT PUN TERBUKA.SUARA-SUARA
KEMATIAN ITU PUN MAKIN TAJAM.
LELAKI ITU TIBA DI ALAM MAUT.
 
 
PINTU GERBANG DUNIA TERBUKA.SUARA-SUARA KEMATIAN LENYAP.
TINGGAL KEHENINGAN YANG MENCEKAM.LELAKI ITU MULAI BERGERAK.
TATAPANNYA KOSONG.DIA MELAKUKAN PROSESI FARDHU KIFAYAH DALAM
KONDISI SEMI TRANCE.SUASANA EMOSINYA BERVARIASI.
ININYA DUKA.
 
Akh…sragh…tra…sia…bre…cyek…khwoa…cris…yea…pra…hya…kizzzsa…straefpa…
qwotrsve…tyoqrrr…gsye…laily…yaikk…khuqa…zerissfph…akkre…gha…ngrko…crikkqo…
pffszke…homngwa…qkhurtsa…bra…krerrtsa…lkkqswgha…bregzswy…trevcsj…kwyntsh…
pqyrekstwiy…kronggsyahol…syaholqalyahu…qulyaallahiya…allyajh…allyehu…altyahu…
allyahu…allyahe…allahu…ALLAH.
 
Medan, 10 Maret 2005

Following published : http://banknaskah-fs.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai