Anda di halaman 1dari 2

Adegan 1

Kelompok I adalah kelompok pelajar yang terdiri dari 25 orang dipimpin oleh seorang
(berseragam) guru . Kelompok II adalah golongan santri yang juga jumlahnya 25 orang
dipimpin oleh seorang (berpakaian gamis) Kiai. Kedua kelompok memasuki arena
(panggung terbuka) dari arah yang berbeda , masuk dengan ceria diiringi lagu :

Hadirlah hadir hai putra bumi


Janganlah tidur hai bangun-bangun
Hadirlah hadir hai putra bumi
Janganlah tidur hai bangun-bangun
Sucikanlah hatimu
Hadirlah tentang juang 2X

Setelah ditengah-tengah arena kedua kelompok mematung.

Narator : Inilah wajah Jember yang sesungguhnya


Wajah-wajah yang senantiasa ceria saat belajar
Senyum orang tua yang selalu gembira mengantar anak-anak berangkat
sekolah.
Sebagai ikon kota pelajar di wilayah timur di Jawa Timur.
Maka tak heran banyak sekolah berdiri baik suasta maupun negeri
Mulai Paud, TK sampai Perguruan tinggi.
Petani, pedagang, pegawai negeri, tentara dan polisi senantiasa berharap
anak-anaknya menjadi orang-orang berguna bagi nusa bangsa dan agama
di kemudian hari. Dengan belajar... ya dengan belajar.
Adegan 2
Guru : Anak-anak marilah kita mulai belajar membaca. Ini bapak, ini ibu, ini adik, ini
Ini kakak

Siswa : (Mengikuti) Ini bapak, ini ibu, ini adik, ini kakak.

Guru : Berhitung! (guru dan murid bernyanyi Satu Ditambah Satu)

Narator : Ini pun wajah Jember yang sesungguhnya


Sifat religi terpancar pada setiap wajah warganya
Di masjid, di langgar, di sekolah dan pesantren bahkan di rumah rumah
Senantiasa terdengar sayup-sayup orang mengaji
Anak-anak teramat semangat mengeja setiap huruf- huruf dalam al Qur’an.

Adegan 3
Kelompok I mematung, kini giliran para santri yang belajar dengan lagu :Alif fathah A, Alif
kasroh I Alif domah U – A...I...U ...

a ba ta tsa ja ha kho
da dha ro za sa sya sho
do to dzo a’ gho fa ko
kala mana wahala aya

Narator : Namun kabut kegelapan tak pernah berhenti menggerogoti Jember.


Para pengedar narkoba sangat gencar menjual barang haramnyanya
Masuk di kampus-kampus, di sekolah-sekolah menengah, bahkan mungkin
di pondok-pondok pesantren
Adegan 4
Tiba-tiba muncul 25 orang Golongan Narkobais dengan diiringi lagu :

Ini aku bawa sabu, bawa ganja bawa koplo asyik... asyik
Ngapain lu belajar ngapain elu ngaji kacau ... kacau
Mendingan juga mimpi surga di tangan kita asyik ... asyik
Seorang pimpinan Gank berpidato. (pidato melalui narator)
Adegan 5
Para Pelajar dan Para Santri yang semula ketakutan, pada akhirnya mereka terpengaruh
oleh Para Narkobais, mereka pun ikut-ikutan menyanyikan lagu para narkobais. Seperti
pesta massal narkoba

Adegan 6
Lalu terdengar suara sirine mobil polisi, Mereka belingsatan, lari meninggalkan panggung.
Beberapa orang dapat ditangkap polisi diikuti rarasi :

Narator : Dengan sigap para polisi memberangus pesta narkoba itu


Beberapa bandar narkoba berhasil dibekuk dn dipenjarakan
Bersama Satpol PP, polisi bahu-membahu tak lelah perangi narkoba
Ganyang! Ganyang! Bebaskan Jember dari Narkoba.
:
Yang tinggal di panggung hanya seorang pelajar perempuan dan seorang narkobais

Perempuan : Berhentilah kau bermimpi, Arman!


Mimpimu itu semu, Arman
Berhentilah mengkonsumsi barang-barang haram itu.
Raga dan jiwamu adalah harapan orangtuamu
Harapan bangsa dan negaramu, Arman
Bangkitlah, Arman! Bangkitlah!
Pandang masa depanmu dengan gembira
Jangan lagi kau percaya pada rayuan gombal
para pengedar narkoba itu. Mereka penipu, Arman!
Mereka adalah iblis, Arman.
Bangkitlah, Arman! Bangkitlah.

Narkobais : Tersudut aku diujung dunia


Tersingkir hancur dan merana
Alangkah kejam duniaku Oh,...Morfin terkutuk kau

Kukejar engkau dalam gelombang


Aku butuh serbuk semata
Walaupun kau dimana kini... Oh... morfin terketuk kau

Ending
Masuk semua pemain mengusung keranda, diiringi narator.

Narator : Berapa ratus anak lagi yang harus mati sia-sia kerna narkoba
Berapa ratus orang tua lagi yang harus meneteskan air mata kerna narkoba
Para gembong dan pengedar narkoba terus tumbuh bagaikan subur jamur
di musim penghujan
Tuhan bebaskan negeri ini dari barang-barang haram terlarang.

Setelah memberi hormat kepada penonton, kembali keluar panggung dengan menyanyikan
“Hadirlah Hadir” .

Anda mungkin juga menyukai