Kelompok I adalah kelompok pelajar yang terdiri dari 25 orang dipimpin oleh seorang
(berseragam) guru . Kelompok II adalah golongan santri yang juga jumlahnya 25 orang
dipimpin oleh seorang (berpakaian gamis) Kiai. Kedua kelompok memasuki arena
(panggung terbuka) dari arah yang berbeda , masuk dengan ceria diiringi lagu :
Siswa : (Mengikuti) Ini bapak, ini ibu, ini adik, ini kakak.
Adegan 3
Kelompok I mematung, kini giliran para santri yang belajar dengan lagu :Alif fathah A, Alif
kasroh I Alif domah U – A...I...U ...
a ba ta tsa ja ha kho
da dha ro za sa sya sho
do to dzo a’ gho fa ko
kala mana wahala aya
Ini aku bawa sabu, bawa ganja bawa koplo asyik... asyik
Ngapain lu belajar ngapain elu ngaji kacau ... kacau
Mendingan juga mimpi surga di tangan kita asyik ... asyik
Seorang pimpinan Gank berpidato. (pidato melalui narator)
Adegan 5
Para Pelajar dan Para Santri yang semula ketakutan, pada akhirnya mereka terpengaruh
oleh Para Narkobais, mereka pun ikut-ikutan menyanyikan lagu para narkobais. Seperti
pesta massal narkoba
Adegan 6
Lalu terdengar suara sirine mobil polisi, Mereka belingsatan, lari meninggalkan panggung.
Beberapa orang dapat ditangkap polisi diikuti rarasi :
Ending
Masuk semua pemain mengusung keranda, diiringi narator.
Narator : Berapa ratus anak lagi yang harus mati sia-sia kerna narkoba
Berapa ratus orang tua lagi yang harus meneteskan air mata kerna narkoba
Para gembong dan pengedar narkoba terus tumbuh bagaikan subur jamur
di musim penghujan
Tuhan bebaskan negeri ini dari barang-barang haram terlarang.
Setelah memberi hormat kepada penonton, kembali keluar panggung dengan menyanyikan
“Hadirlah Hadir” .