Anda di halaman 1dari 11

MESIN TIK YANG MATI

karya NN

“Hentikan !!!! sudah cukup, sudah muak aku meladeni


kau dan kelakuan konyolmu tiap hari. Sudah cukup aku
biarkan diriku mendengarkan celotehan konyolmu,
bahkan jarimu saja sudah tak kuasa lagi mengikuti
kemauan otakmu yang sudah seharusnya kau kubur
puluhan tahun yang lalu. Aku lelah !!!!”
HATI YANG MERACAU
Karya: Edgar Allan Poe

Memang benar! Aku gelisah, sangat-sangat gelisah


pada waktu itu, dan sekarang pun masih; namum
mengapa kalian menyebutku gila? Rasa sakit
menajamkan inderaku, bukan melemahkannya, apalagi
membuatnya tumpul. Dan dibanding yang lainnya,
indera pendengarankulah yang paling tajam. Aku
mendengar semua hal di langit dan di bumi. Aku
mendengar suara di neraka. Bagaimana bisa aku disebut
gila? Dengarlah! Kalian akan tahu betapa warasnya,
betapa tenangnya, aku menceritakan kepadamu seluruh
kejadiannya.
Pohon Tanpa Akar
karya Maila

Sejarah negeri ini selalu mencatat orang-orang yang


berani mempertahankan hak miliknya sebagai
pahlawan.
Keberanian itulah yang hendak aku tunjukkan pada
dunia.
Apakah kalian akan meninggalkan tempat ini kaarena
milik kalian telah hilang?
Apakah kalian menyerah hanya karena suara-suara dan
bayangan yang tidak nyata itu? Jawab…
Nah, itu, ketakutan itulah yang membuat kalian kalah.
Aku akan tetap di sini. Akan aku rebut kembali segala
milikku yang dirampas olehnya. Kalau kalian mau
pergi, pergilah…
Sang Orator
karya: Bayan Sentanu

SAUDARA-SAUDARI, SENASIB SEPENANGGUNGAN.


ADALAH HAK MANUSIA, HAK RAKYAT BANGSA INI
MENDAPATKAN KESEJAHTERAAN HIDUP! JUGA
KITA, KAUM BURUH! BERTAHUN-TAHUN KITA
MEMERAS KERINGAT, MELAKUKAN KEWAJIBAN
KITA SEBAGAI PEKERJA DI PABRIK INI! TAPI APA
YANG KITA DAPAT?!! UPAH YANG TAK LAYAK!
EKSPLOITASI
TEBAGA DAN JAM KERJA! TAK ADA JAMINAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA! BANYAK
TEMAN KERJA KITA YANG DILECEHKAN SECARA
SEKSUAL! PEMECATAN SEPIHAK!
TERLALU LAMA KITA DIAM! TERLALU LAMA KITA
DIHANTUI RASA TAKUT! KITA HARUS BERGERAK!
MELAWAN PENINDASAN ITU SEMUA! DENGAN
TANGAN KITA SENDIRI! SEKARANG, HANYA SATU
KATA; LAWAN! HIDUP BURUH! HIDUP BURUH!....
Terkapar
karya: W. Hermana HMT

Kalian pasti tidak tahu apa yang saya lakukan? Tentu,


jangankan kalian. Aku sendiri yang melakukannya tidak
paham. Bingung, bukan? Sama aku juga bingung. Ya,
memang begitulah kondisi sekarang ini. Kita selalu
berhadapan dengan persoalan yang membingungkan,
bahkan tidak mengerti sama sekali. Begini salah, begitu
salah. Kesini kejedat, kesitu kejedot. Padahal kita harus
memilih dan memastikan pilihan kita sendiri. Apa mau
merah, kuning, hijau, biru, hitam atau yang lainnya.
Namun semua itu tampak absurd. Jadi...tidak tahu mana
yang mesti dipilih. Maka ujung-ujungnya banyak orang
yang asal pilih atau mungkin salah pilih.
DEMOKRASI
karya Putu Wijaya

Saya mencintai demokrasi. Tapi karena saya rakyat


kecil, saya tidak kelihatan sebagai pejuang, apalagi
pahlawan. Namun, saya tak pernah masuk koran. Potret
saya tak jadi tontonan orang. Saya hanya berjuang di
lingkungan RT gang Gugus Depan.
Di RT yang saya pimpin itu, seluruh warga pro
demokrasi. Mereka mendukung tanpa syarat
pelaksanaan demokrasi. Dengan beringas mereka akan
berkoar kalau ada yang anti demokrasi. Dengan
gampang saya bisa mengerahkan mereka untuk maju
demi mempertahankan demokrasi. Semua kompak
kalau sudah membela demokrasi...
KORUPTOR BUDIMAN
‘’Saya ingin memberi contoh kepada rekan-rekan
koruptor lain, tak baik melarikan diri. Lebih baik duduk
tenang di pengadilan. Kalau pingin sembunyi, bukankah
persembunyian paling aman bagi koruptor justru ada di
pengadilan. Kita nggak bakalan diperlakukan macam
maling ayam. Paling ditanyai sedikit-sedikit basa-basi
minta bagian hasil korupsi. Tak ada ruginya kalau kita
berbagai rezeki sama hakim jaksa polisi. Anggap saja
zakat buat mereka. Toh itu juga bukan uang kita.’’
“The Hood”
karya Sahud Sabeni

Selamat pagi Indonesia! Hari ini pukul dua pagi Bank


Indonesia dinyatakan telah dirampok! Pihak kepolisian
menduga perampokan ini dilakukan oleh SAHUD
SABENI alias Bang Hood atau The Hood, Robin
Hoodnya Indonesia perampok legendaris yang konon
selalu mendonasikan hasil rampokannya kepada para
korban bencana alam. Perampok dermawan ini telah
melakukan perampokan di hampir 20 bank terbesar
Indonesia sebelumnya dan belum pernah tertangkap,
penjahat bersama komplotannya ini selalu lolos
sebelum polisi datang ke tempat kejadian. Tapi hari ini
kita akan melihat keberhasilan para polisi dalam
penangkapan The Hood! Kami akan terus menyiarkan
perkembangan ini kedalam layar kaca anda!
SURAT KEPADA ORANG TERKASIH
Karya Taufan S. Chandranegara

Kepada A moral yang terkasih.


Baru saja aku menerima suratmu. Tentang musibah
yang melanda umat manusia di negerimu. Kau Tanya
aku tentang bagaimana mangatasi akibat dari itu semua.
Umumnya manusia menyalahkan Tuhan. Padahal
menurutmu, ini bencana al. Alam bergeser dari
taksirnya menuju takdir yang baru dalam kurun ruang
dan waktu.

Kalau boleh kujawab; bisa. Bisa saja itu. Kalau menurut


keyakinanmu begitu. tapi bolehkah aku bertanya satu
hal saja: manakah yang lebih dulu ada? Tuhan atau
alam?
Cermin
nsakah drama karya: NANO RIANTIARNO

Jangan! Jangan tinggalkan saya! Tolong! Tolong!


Tolong! Nyalakan lampu, saya takut gelap! Saya takut
sendirian! Tolong! Jangan tinggalkan saya! Cahaya,
saya butuh cahaya! Saya butuh terang!
Tolong…….cahaya…….cahaya.

Hee……….. Ya! Masih ada. Kukira sudah pergi


bersama yang lain-lain. He, aku senang kau masih ada.
Di depan situ menatapku. Temanku Cuma kamu
sekarang. Di sini pengap. Keringat tak henti-hentinya
menyembul dari pori-pori kulit. Aku khawatir kalau
persediaan air dalam tubuhku habis, pasti bukan
keringat lagi yang keluar tapi darah. Dan kalau darah
sudah habis……..
MAYAT TERHORMAT
karya: Agus Noor dan Indra Tranggono

PROLOG:
Selamat malam,…bla,bla,bla…..
Sebelum pertunjukan ini dimulai, marilah ada baiknya
kita membangun kesepakatan, yaitu hendaknya
pertunjukan kita malam ini tidak diganggu bunyi tu-la-
lit-tu-la-lit ponsel anda atau pager. Bunyi-bunyi ilegal
untuk sementara diharamkan. Maka saya memberi
kesempatan kepada anda untuk mengeksplorasi naluri-
naluri purba anda: segeralah anda menjadi pembunuh.
Bunuhlah pager dan handphone anda ! Ini jauh lebih
baik katimbang anda membunuh orang, atau
membacok, hanya karena perbedaan visi atau perbedaan
pendapat. Kalau nanti ternyata masih tu-la-lit-tu-la-lit,
nikmatilah risikonya dipisuhi penonton lain.

Anda mungkin juga menyukai