Sajak "PITAM"
Ditulis ketika kemarahan itu meledak. Ya, meledak bagai bom yang
menyembur ke tubuh-tubuh tak berdosa.. Sebentar...Sebentar..Anjritt!! Hah,
bahasa slengaan itu keluar..Biarin! Aku naik pitam.. Karena aku tak bisa
berhenti melepaskannya.. Aku tak Berdaya.. Bagai raga-raga rentah yang
sebentar lagi menanti kematian... Mungkin aku sudah mati.. Entah kapan aku
mati.. bisa juga aku masih hidup.. Tapi dimana nafasku... Siapa yang mencuri
paru-paruku... Hei Pencuri, kembalikan alat pernafasanku...Cepat
kembalikan!!
Penjahat Berstatus Legal
font
‘ Sebelum tahun macan kali ini, dimana banyak borok dipaksa keluar dari
persembunyiaannya,
Terdapat lah istana megah bergelimang harta, dimiliki oleh para tua yang
menaku dirinya terpuji,
Para pendosa dari kelas teri hingga kelas kakap, hidup bahagia tentram
aman sentosa,
Mereka berkumpul padu dan damai bernafas dengan para ranah hokum,
Bersama jua berpegangan erat menutupi jejaj-jejak di balik topeng keramat
mereka.’
“ Mereka lebih monster dari pada kami gembong dari segala gembong,
Pembunuhan kami berakhir di kursi pesakitan, pembunuhan mereka bagai
angin terbang tanpa berbekas,
Kami tidak rakus merampok, tapi mereka merampok tanpa memandang bulu,
Obat ilusi kami miliki, kami pakai dan kami jual, setelah itu mereka curi dari
kami, dibagikan sesame, dipakai bersama dan sisanya mereka jual kembali,
Kami manusia umpatan masih punya harga diri, sedangkan mereka keras
betul memburu kami, mencerca terkadang menyiksa, lalu menyelimuti
mengiba pundi kemudian kami bak seorang bayi yang disuapi,
Tangkai-tangkai busuk yang kami tanam, mereka yang menyapunya bersih di
jalan, sehingga tiada yang sadar apa yang tlah tumbuh dari benih kami.”
“ Kami lah para penguasa dari segala bentuk yang mampu dikuasai.”
“ Kami lah para pemimpin Negeri, membangun sekaligus menghacurkan.”
“ Kami lah para raja-raja dari segala raja, dan mereka tunduk patuh pada
kami.”
“ Kami lah para pengisi perut-perut kelaparan, mereka tersuapi lebar
kekenyangan.”
“ Kami lah para belut-belut licin terbebas buih,, karena mereka takut
diceraikan surge duniawi.”
“ kami lah jelas para pengacau dengan satu julukan “ Penjahat”.”
“ Mereka lah jelas para penegak hokum dan satu sebutan multifungsi,
‘Bermain bersama penjahat serta menghapus dosa penjahat, dengan
sampingan melakukan kejahatan di balik seragam kebesaran’
Karena beban di pundak di kalahkan oleh peluang status. Itu lah Penjahat
Berstatus Legal.”
Televisi
Rumah
https://www.bookrix.com/-chalinopita