Anda di halaman 1dari 2

RENUNGAN SUCI

Kakak pramuka calon penegak bantra laksana,dimalam dengan seluruh alam dan malaikat bermunajad
pada rabbnya.malam turunya kitab petunjuk seumur hidup .kakak – kakak diminta duduk disini, di
temani temaran lilin kecil, kakak diminta membuka hati dan mengisinya dengan kejujuran. Kejujuran
tentang ceita – cerita sejak kepala mungil kakak mendongak ke alam dunia. Hingga saat ini, saat
dimana kakak membaca jejera huruf di kertas putih ini

Dalam nuansa keheningan malam, diantara lirihnya hembusan sang bayu dan hawa dingin menusuk
tulang, jiwa-jiwa pandu kita kembali meniti detak waktu yang telah terlampaui. Sejenak menjernihkan
hati, dalam kepasrahan yang kuasa……….

Teman – temanku ……..!!! ingatlah kembali……betapa hari-hari berlalu, telah memberi kesempatan
menikmati kesegaran udara pagi, merdunya kicauan burung, hijaunya dedaunan alam, manebarkan
rasa kedamaian, dengan segala kemolekan dan kenikmatan, yang dicipta oleh Sang Penguasa
Alam……..atau teriknya matahari disetiap jalan perkotaan, dengan segala dinamika kehidupan yang
terus berjalan… menggambarkan kemajuan di alam kemerdekaan, menghadirkan suasana tersendiri
dihari-hari kita…….., dan semuannya itu….akan terus kita nikmati dan rasakan…….

Hingga sesosok malaikat membawa roh kita jauh dari raga, mempertanyakan semua yang kita lakukan
di dunia...meminta balasan atas segala perbuatan…dengan pedihnya siksaan neraka hingga hari
kiamat tiba dan menghancurkan alam seisinya.

Sadarkah??manusia kini hanya suka meminta dan selalu ingin diberi, namun tak terbesit secuil
ketidaksempurnaan dalam diri. Ingatlah, sebesar kekuasaan manusia,manusia adalah titik yang begitu
kecil dibandingkan keagungan YME,manusia begitu lemah dan tak berdaya tanpa pertolongan-Nya.

Mungkin sudah lama sekali sejak terakhir kali kakak merenugi diri sendiri, renungilah dalam
kalbumu tentang segala apa yang engkau perbuat dan apa akibat dari semua kelakuanmu sejak engkau
masih kecil hingga menginjak remaja.Renungkanlah……Ya Alloh… mulut ini penuh caci,maki kata-
kata kotor, kata-kata pedih yang menyakiti hati,..lidah janji yang sering mendustai,,mulut yang
senantiasa indah dihadapan manusia dengan segala tipu daya,yang begitu jarang menyebut nama-Mu..
Kedua mata indah yang buta akan gemerlap dunia,selalu disinari cahaya neraka. Telinga penuh akan
bisikan maksiat dunia..tak acuhkan suara-suara dzikir dan doa.Tak pernah mendengarkan seruan-
Mu,tak bersegera saat azan berkumandang.Tangan yang jarang bersedekah penuh serakah,begitu
kotor akan debu dosa-dosa. kaki lincah yang seharusnya kulangkahkan menuju jalan-Mu tapi selalu
berbelok kelubang kenistaan, menuju jalan sesat tanpa ujung. Otak cerdas namun selalu picik demi
mendapatkan kepuasan dunia semata, perut ini selalu lapar akan nikmat dunia, mengisinya hingga
penuh tanpa belas kasih kepada orang kafir.

Semakin engkau merenung…semakin engkau mengingat ibu temanku…

pagi itu,aku melaksanakan kewajibanku. tapi sungguh lalai dan bodohnya aku tak mencium tangan
ibu. Hanya doa restu karena aku terburu-buru. Kejadian pagi itu,membuat hatiku bersalah dan tak
menentu. Kurasakan beberapa keping kenangan yang hilang. Ibu ada apa denganmu?Kenapa tiba-tiba
aku rindu ? ingin rasanya aku pulang saat ini dan mendekap tubuh kurus yang kulitnya mulai keriput
dimakan usia. Mencium kedua tangannya yang mulai gemetar,membelai rambutnya yang mulai
ditumbuhi uban, dan tidur lelap karna nyanyian merdu dari suara nya yang serak dan gemetar.
Kerinduanku padamu membawaku tertidur menuju alam mimpi. Dan bahagianya aku bu…aku
bertemu denganmu!!? Tapi dimanakah kita bu? Mengapa tempat ini begitu gelap dan pengap.?? tiba-
tiba..Kau berjalan di depanku,..tanpa menoleh ke arahku,…kau membawaku pergi dari tempat yang
pengap dan sesak ini. Mengantarku menuju jalan pulang ke rumah..,namun..sosokmu kian mengecil,!
menjadi setitik cahaya yang lama-lama buram kupandang,,membuat beribu pertanyaan menyerbuku..
ketidakpahamanku mengantarku tiba di depan rumah,dan begitu kagetnya aku!! Kain putih bersih
terikat didepan rumahku, orang-orang lalu lalang…Terdengar suara-suara menderu, semakin lama
semakin layu dan haru.Pertanyaan-pertanyaan kembali menyerbu dalam hatiku….

Disaat kulangkahkan kaki menuju pintu rumahku, mendekati kerumunan itu kudapati sosok tubuh
pucat kaku terbungkus kain kafan, “ITU IBUKU…ITU IBUKU… ITU ENGKAU IBU…” Ibu yang
melahirkanku, Ibu yang mengasihiku tanpa harap budi dan balas….Ibu yang selalu kubantah
perintahnya, Ibu yang tak pernah kudengar nasehatnya, Ibu yang selalu kulawan kata-katanya …..

Anda mungkin juga menyukai