Yonatan Kristianto
Tri Sulistyarini
STIKES RS. Baptis Kediri
(stikesbaptisjurnal@ymail.com)
ABSTRAK
ABSTRACT
Food complement of breast milk is food that contain nutrient, giving to child in age
636 months to complete nutrient requirement. Giving that food is precisely influenced
by mothers behavior who have baby. The objective of the research to prove the factors
that influence mothers behavior in giving food complement breast milk to child in age 6
36 months.The design of the research was correlation. The population was all mother who
have children in age 636 months at Posyandu Mawar I Karangrejo village. The samples
were 32 respondents using random sampling. The independent variable was the factors
that influence of mothers behavior. The dependent variable was giving food complement
of breast milk. The data was collected using questionnaire and interview, and then
analyzed using multiple logistic regression with significance level 0,025. The result of
statistical test showed mothers knowledge p=0,020, it mean influence mothers behavior
in giving food complement of breast milk. The conclusion of this research that the
occupation factor and social economy had no influence mothers behavior in giving food
99
Faktor Perilaku Ibu Mempengaruhi Pemberian Makanan Pendamping Asi Pada Bayi Umur 6 36 Bulan
Yonatan Kristianto, Tri Sulistyarini
complement of breast milk, but mothers knowledge had influence mothers behavior in
giving food complement of breast milk at Posyandu Mawar I Karangrejo village.
100
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
masalah pembentukan dan perubahan karena itu jika makanan padat diberikan
perilaku. sebelum system pencernaan bayi siap
Data dari Dinas Kesehatan Jawa untuk menerimanya dapat mengakibatkan
Timur menyebutkan selama tahun 2007 makanan tersebut tidak dapat dicerna
dari total. 11.010 bayi yang diperiksa dengan baik dan dapat menyebabkan
terdapat 10.071 bayi sudah diberi gangguan pencernaan timbulnya gas,
makanan pendamping ASI sebelum konstipasi, dan sebagainya (Prabantini,
berusia 6 bulan. Berdasarkan dari hasil 2010). Makanan pendamping ASI
wawancara yang dilakukan oleh peneliti seharusnya diberikan setelah bayi
pada 25 ibu pada Tanggal 3 April 2011 di berumur 6 bulan karena dapat
Posyandu Mawar I desa Karangrejo memberikan manfaat yang besar pada
Kecamatan Gampengrejo Kabupaten bayi (Kodrat, 2010). Ibu yang memiliki
Kediri, didapatkan 15 ibu memberikan bayi memegang peranan penting untuk
makanan tambahan kurang dari 6 bulan mencegah pemberian makanan
dan 10 ibu memberikan makanan pendamping ASI yang tidak tepat. Selain
tambahan lebih dari 6 bulan. Dari sini itu pihak Kader di Posyandu juga perlu
dapat diketahui bahwa hampir 60% bayi menggalakkan pendidikan kesehatan
umur 06 bulan sudah diberikan pada ibu agar makanan pendamping ASI
makanan pendamping ASI. Program dapat diberikan secara tepat. Berdasarkan
terbaru dari WHO, yakni Global Strategy latar belakang tersebut, maka perlu
on Infant Young Child Feeding yang dilakukan penelitian tentang : Analisis
secara khusus menyebutkan kebijakan faktor yang mempengaruhi perilaku ibu
pemberian ASI bagi bayi sampai usia dalam pemberian makanan pendamping
enam bulan dan mulai pemberian ASI pada bayi umur 636 bulan di
makanan pendamping ASI yang wilayah Posyandu Mawar I Desa
memadai pada usia enam bulan. Karangrejo Kabupaten Kediri .
Penelitian ilmiah menunjukkan
bahwa anak anak yang diberikan
makanan pendamping ASI setelah Metodologi Penelitian
berumur 6 bulan umumnya lebih cerdas
dan memiliki daya tahan tubuh lebih
kuat, mengurangi resiko terkena alergi Berdasarkan tujuan penelitian,
akibat makanan. Sedangkan jika rancangan penelitian yang digunakan
makanan pendamping ASI diberikan korelasional. Dimana penelitian
terlalu dini justru dapat meningkatkan bertujuan untuk menjelaskan suatu
angka kematian bayi, mengganggu sistem hubungan, memperkirakan, dan menguji
pencernaan pada bayi, dan apabila berdasarkan teori yang ada. Hubungan
terlambat memberikan juga akan korelatif mengacu pada kecenderungan
membuat bayi kekurangan gizi (Kodrat, pada variasi suatu variabel diikuti oleh
2010). Tubuh bayi belum memiliki variabel yang lain (Nursalam, 2003).
protein pencernaan yang lengkap. Jumlah Populasi dalam penelitian ini adalah
asam lambung dan pepsin baru semua Ibu yang mempunyai bayi usia 6
meningkat saat bayi berumur 34 bulan. 36 bulan yang ada di Posyandu Mawar I,
Sampai umur sekitar 6 bulan, jumlah Desa Karangrejo, Kabupaten Kediri.
enzim amilase yang diproduksi oleh Bayi umur 636 bulan yang terdaftar di
pankreas belum cukup untuk mencerna posyandu Mawar I adalah sebanyak 48.
makanan kasar. Enzim seperti maltase, Sampel dalam penelitian ini adalah
isomaltase, dan sukrase belum mencapai semua ibu yang mempunyai mempunyai
tingkat orang dewasa sebelum bayi umur bayi usia 636 bulan yang ada di
7 bulan. Sebelum umur 69 bulan, Posyandu Mawar I, Desa Karangrejo,
jumlah lipase dan bile salts juga sedikit Kabupaten Kediri yang memenuhi
sehingga pencernaan lemak belum kriteria inklusi. Pada Penelitian ini
mencapai level orang dewasa. Oleh Sampling yang digunakan dalam
101
Faktor Perilaku Ibu Mempengaruhi Pemberian Makanan Pendamping Asi Pada Bayi Umur 6 36 Bulan
Yonatan Kristianto, Tri Sulistyarini
102
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
103
Faktor Perilaku Ibu Mempengaruhi Pemberian Makanan Pendamping Asi Pada Bayi Umur 6 36 Bulan
Yonatan Kristianto, Tri Sulistyarini
Dari tabel 9 diketahui bahwa 90% ibu yang berpengetahuan kurang memberikan
makanan pendamping ASI terlalu dini (< 6 bulan), sedangkan 77% ibu yang
berpengetahuan baik memberikan makanan pendamping ASI tepat pada saat anaknya
berumur 6 bulan. Setelah dilakukan uji statistik regresi logistik ganda yang didasarkan
taraf kemaknaan yang ditetapkan ( 0,025) didapatkan p = 0,020 maka Ho ditolak dan
Ha diterima yang artinya faktor pengetahuan mempengaruhi perilaku ibu dalam
pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini di Posyandu Mawar I Desa Karangrejo.
Dari tabel 10 menunjukkan bahwa 52% ibu yang tidak bekerja memberikan makanan
pendamping ASI terlalu dini dan 48 % ibu yang tidak bekerja memberi makanan
pendamping ASI tepat. Setelah dilakukan uji statistik regresi logistik ganda yang
didasarkan taraf kemaknaan yang ditetapkan ( 0,025) didapatkan p = 0,992 maka Ho
diterima dan Ha ditolak yang artinya faktor pekerjaan tidak mempengaruhi perilaku ibu
dalam pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini.
104
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
Dari tabel 11 diketahui bahwa 50% ibu dengan sosial ekonomi menengah bawah
memberikan makanan pendamping ASI tepat dan 50% yang memberikan makanan
pendamping ASI dini. Setelah dilakukan uji statistik regresi logistik ganda yang
didasarkan taraf kemaknaan yang ditetapkan ( 0,025) didapatkan p = 0,315 maka Ho
diterima dan Ha ditolak yang artinya faktor sosial ekonomi tidak mempengaruhi perilaku
ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini.
105
Faktor Perilaku Ibu Mempengaruhi Pemberian Makanan Pendamping Asi Pada Bayi Umur 6 36 Bulan
Yonatan Kristianto, Tri Sulistyarini
106
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
bahwa 50% ibu dengan sosial ekonomi Faktor sosial ekonomi tidak
menengah bawah memberikan makanan mempengaruhi pemberian makanan
pendamping ASI tepat, begitu juga yang pendamping ASI dikarenakan pemberian
memberikan makanan pendamping ASI makanan pendamping ASI yang tepat
dini 50%. Setelah dilakukan uji statistik justru diberikan oleh ibu yang memiliki
regresi logistik ganda yang didasarkan tingkat sosial ekonomi rendah. Hal ini
taraf kemaknaan ( 0,025) didapatkan disebabkan ibu tersebut mampu
p = 0,315 maka Ho diterima dan Ha menyediakan makanan pendamping ASI
ditolak yang artinya faktor sosial sendiri tanpa harus membeli dari produk
ekonomi tidak mempengaruhi pemberian pabrik seperti pisang yang dihaluskan.
makanan pendamping ASI terlalu dini. Jadi apabila tidak ada pengaruh antara
Faktor sosial ekonomi adalah sosial ekonomi dengan pemberian
faktor yang berhubungan dengan kondisi makanan pendamping ASI terlalu dini
keuangan yang menyebabkan daya beli perlu dicari faktor lain yang
untuk makanan tambahan semakin besar. mempengaruhi pemberian makanan
Dalam hal pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini, seperti
tambahan, pendapatan merupakan hal sosial budaya yang ada pada lingkungan
yang penting karena semakin baik setempat.
perekonomian keluarga maka daya beli Sosial ekonomi tidak
akan makanan tambahan akan semakin mempengaruhi perilaku pemberian
mudah, sebaliknya jika semakin buruk makanan pendamping ASI, sebab tingkat
perekonomian keluarga maka daya beli sosial ekonomi memiliki cakupan yang
akan makanan tambahan akan semakin sangat luas diantaranya meliputi
sukar (Suhardjo, 2003). Tujuan beberapa faktor yang menentukan tinggi
pemberian makanan tambahan pada bayi rendahnya keadaan sosial ekonomi orang
yaitu Melengkapi zat gizi yang sudah tua di masyarakat yaitu tingkat
Menurut (Soenardi, 2003) ada, pendapatan, tingkat pendidikan,
Mengembangkan kemampuan bayi untuk kepadatan hunian dalam rumah. Dalam
menerima bermacam-macam makanan sudut pandang yang lain, tingkat sosial
dengan berbagai rasa dan bentuk, ekonomi tidak membatasi akses individu
Mengembangkan kemampuan bayi dalam mencari informasi tentang
mengunyah dan menelan, Mencoba makanan pendamping ASI instant dan
adaptasi terhadap makanan yang dalam penelitian ini faktor sosial
mengandung kadar energi tinggi. ekonomi tidak dikhususkan mengukur
Berdasarkan data diatas daya beli individu terhadap makanan
menunjukkan bahwa pemberian makanan pendamping ASI instant maupun susu
pendamping ASI yang tepat dominan formula.
terjadi pada responden yang memiliki
sosial ekonomi rendah.
Dalam penelitian ini, seluruh Kesimpulan
responden dengan tingkat sosial ekonomi
menengah ke atas telah memberikan
makanan pendamping ASI pada usia Berdasarkan hasil analisis dari
kurang dari 6 bulan sedangkan penelitian yang telah dilakukan diketahui
sebaliknya 86% dari responden dengan bahwa faktor pengetahuan ibu
tingkat sosial ekonomi rendah mempengaruhi perilaku ibu dalam
memberikan makanan pendamping ASI pemberian makanan pendamping ASI
pada usia lebih dari 6 bulan namun secara pada bayi umur 636 bulan di wilayah
statistik tidak dapat dibuktikan adanya Posyandu Mawar I desa Karangrejo
hubungan antara tingkat sosial ekonomi Kabupaten Kediri yang didasarkan pada
dan perilaku pemberian makanan uji statistik regresi logistik ganda dengan
pendamping ASI. taraf kemaknaan 0,025 didapatkan
nilai p = 0,020. Faktor pekerjaan ibu dan
107
Faktor Perilaku Ibu Mempengaruhi Pemberian Makanan Pendamping Asi Pada Bayi Umur 6 36 Bulan
Yonatan Kristianto, Tri Sulistyarini
Daftar Pustaka
108