Anda di halaman 1dari 11

NAMA : ANGGUN LESTARI

NIM : 03121003014
KELOMPOK : 3
SHIFT :D
PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H3BO3) TERHADAP SOLUBILITAS CO2
DALAM LARUTAN K2CO3

Maeka Dita Puspa S. 2306 100 030, Pritta Aprilia M. 2306 100 043

Dr.Ir.Kuswandi,DEA , Ir.Winarsih

LaboratoriumThermodinamika Teknik Kimia FTI-ITS

Absorpsi kimia adalah proses yang sudah umum digunakan dalam industri-industri untuk
mereduksi kadar CO2. Salah satu proses absorpsi kimia yang luas digunakan di industri adalah
proses Benfield dengan menggunakan larutan K2CO3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penambahan Asam Borat (H3BO3) terhadap solubilitas CO2 dalam larutan K2CO3.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan kolom absorpsi tipe Wetted Wall Column, sampel fase
cair dianalisa dengan cara titrasi dan sampel fase gas dianalisa dengan gas analyzer. Data
kesetimbangan yang diperoleh dikorelasikan menggunakan model E-NRTL. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa penambahan Asam Borat (H3BO3) pada range konsentrasi 0-5%
dalam larutan K2CO3 30% untuk suhu 30C dengan kadar CO2 dalam gas umpan 20% akan
menaikkan jumlah CO2 bereaksi, jumlah CO2 terlarut dan CO2 loading serta menaikkan tekanan
parsial CO2 di fase gas. Sedangkan hasil korelasi dengan model E-NRTL menunjukkan harga
RMSD (Root Mean Squared Deviation) dalam range 0,24-0,75% .

PENDAHULUAN

Absorpsi merupakan salah satu proses yang sering ditemukan dalam industri, terutama absorpsi
yang disertai dengan reaksi kimia. Tujuan dari absorpsi di industri adalah untuk menghilangkan
suatu komponen dari campuran gas atau untuk menghasilkan suatu produk reaksi. Salah satu gas
yang biasa dipisahkan dengan proses absorpsi adalah karbon dioksida (CO2). Pada

dunia industri, umumnya metode yang digunakan untuk menangkap atau mereduksi jumlah
karbon dioksida adalah proses Chemical Absorption. Dan pelarut yang digunakan dalam absorpsi
kebanyakan adalah Monoethanolamine (MEA), methylethanolamine (DEA),
methyldiethanolamine (MDEA), Piperazine, dan kalium karbonat (K2CO3 ). Piperazine sering
digunakan untuk tujuan ini, tetapi karena ada beberapa masalah kesehatan lingkungan dengan
NAMA : ANGGUN LESTARI
NIM : 03121003014
KELOMPOK : 3
SHIFT :D
penggunannya maka dalam penelitian ini dilakukan proses absorpsi karbon dioksida (CO2 )
dalam larutan kalium karbonat (K 2CO3) dan asam borat (H3BO3) sebagai promotor alternatif
dengan metode wetted wall column.

1
NAMA : ANGGUN LESTARI
NIM : 03121003014
KELOMPOK : 3
SHIFT :D

METODOLOGI

Peralatan utama yang digunakan adalah sebuah kolom absorpsi tipe wetted wall column (WWC).

Gambar 2. Skema Rangkaian Peralatan Penelitian

Keterangan :
V1 : Tangki larutan K2CO3-KBO2
PI : Pipa U
V2 : Mixing Tank
TI : Temperature Indikator
V3 : Tangki air
R1 : Rotameter larutan
V4 : Tangki feeding K2CO3-MDEA
R2 : Rotameter gas
E1 : Kolom absorbsi WWC
NAMA : ANGGUN LESTARI
NIM : 03121003014
KELOMPOK : 3
SHIFT :D
PG : Pressure Gauge
P1 : Pompa sirkulasi larutan K2CO3-KBO2
P2 : Pompa sirkulasi air

Pada penelitian ini digunakan rangkaian peralatan sesuai dengan Gambar 2 dengan peralatan
utama absorber tipe wetted wall column. Secara rinci wetted wall column dapat terlihat pada
Gambar 1. Wetted wall column terdiri atas dua buah silinder koaksial dan di dalamnya terdapat
sebuah tube yang terbuat dari stainless steel. Tube tersebut merupakan tempat dialirkannya
larutan K2CO3-KBO2. Larutan K2CO3-KBO2 dialirkan ke dalam tube dengan aliran dari bawah
ke atas. Kemudian, larutan tersebut akan keluar dari atas tube dan membentuk film tipis pada
tube tersebut. Sedangkan, campuran gas CO2-N2 dialirkan pada sisi luar dari tube tersebut
dengan aliran dari bawah ke atas dan berkontak dengan film larutan K2CO3-KBO2. Kemudian,
pada bagian annulus disirkulasikan air sebagai pengontrol suhu sistem. Selain menggunakan
wetted wall column, pada penelitian ini juga digunakan alat gas analyzer untuk menganalisa
%CO2 yang keluar kolom.

Hasil dan pembahasan

Gambar 3 Hubungan Antara %CO2 dalam Gas


Outlet terhadap Waktu (menit)
NAMA : ANGGUN LESTARI
NIM : 03121003014
KELOMPOK : 3
SHIFT :D

Gambar 4 Hubungan Jumlah CO2 yang Bereaksi


(mol/L) terhadap Kadar H3BO3 (%
Massa) pada Kadar 20% CO2 dalam
Gas Umpan

Gambar 3 dapat dilihat hubungan antara keluaran %CO2 gas outlet terhadap waktu (menit). Dari
kecenderungan profil yang terlihat pada gambar menunjukkan bahwa dengan meningkatnya
%H3BO3 dengan range 0-5%, maka jumlah mol CO2 yang terabsorp dari umpan akan semakin
besar. Hal ini disebabkan karena penambahan H3BO3 meningkatkan kemampuan larutan
potassium carbonate untuk mengabsorp dengan gas umpan. Gambar 4 dapat dilihat hubungan
antara % H3BO3 dengan jumlah mol CO2 bereaksi . Dari kecenderungan profil yang terlihat
pada umpan gas CO2 menunjukkan bahwa dengan meningkatnya %H3BO3 dengan range 0-5%,
maka jumlah mol CO2 yang bereaksi dari umpan akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena
penambahan H3BO3 meningkatkan kemampuan larutan potassium carbonate untuk bereaksi
dengan gas umpan yang dikontakkan secara countercurrent dalam WWC. Pengaruh penambahan
H3BO3 adalah meningkatnya jumlah mol CO2 yang bereaksi pada % umpan gas. Dalam suatu
proses absorpsi dengan reaksi kimia, H3BO3 (Boric acid) berfungsi sebagai katalis yang
mempercepat reaksi larutan potassium karbonat dengan CO2 dari gas umpan, sehingga kenaikan
% H3BO3 dalam larutan potassium karbonat akan diikuti dengan peningkatan jumlah CO2
bereaksi serta penurunan kadar ion CO32- dan kenaikan kadar ion HCO3- dalam larutan. Selain
bereaksi, CO2 yang terabsorp juga ada yang terlarut dalam larutan K2CO3-KBO2. Dan CO2
yang terlarut ini yang berkesetimbangan dengan CO2 yang tidak terabsorp (CO2 bebas).
NAMA : ANGGUN LESTARI
NIM : 03121003014
KELOMPOK : 3
SHIFT :D

Gambar 5 Hubungan Jumlah CO2 yang Terlarut


(mol/L) terhadap Kadar H3BO3(%
Massa) pada Kadar 20% CO2 dalam Gas
Umpan

Gambar 6 Hubungan CO2 Loading (mol CO2


total / [mol K+ + mol KBO2]) terhadap
Kadar H3BO3 (% Massa)
NAMA : ANGGUN LESTARI
NIM : 03121003014
KELOMPOK : 3
SHIFT :D

Gambar 7 Hubungan prosentase kenaikan CO2


Loading (%) terhadap Kadar H3BO3 (%
Massa)

Gambar 7 dapat dilihat bahwa untuk 0% H3BO3 besarnya prosentasi kenaikan CO2 loading
sebesar 0%, hal ini terjadi karena pada 0% H3BO3 tidak ada H3BO3 yang ditambahkan atau
hanya menggunakan pelarut larutan K2CO3 murni tanpa promotor H3BO3. Sehingga, harga
CO2 loading tidak mengalami kenaikan. Tetapi dengan adanya penambahan H3BO3 dengan
range 1 5%m maka CO2 loading mengalami peningkatan yaitu 33,515% (untuk 1% H3BO3);
38,983% (untuk 2% H3BO3); 44,031% (untuk 3% H3BO3); 50,523% (untuk 4% H3BO3); dan
70,038% (untuk 5% H3BO3).
NAMA : ANGGUN LESTARI
NIM : 03121003014
KELOMPOK : 3
SHIFT :D

Gambar 8 Hubungan Tekanan Parsial CO2 ( ) 2 COP


terhadap CO2 loading Untuk Metode
Fitting pada Tiap Variasi Kadar H3BO3

Dari Gambar 8 dapat terlihat untuk hasil eksperimen maupun hasil korelasi menunjukkan profil
yang sama yaitu pada % H3BO3 yang sama, maka kenaikan CO2 loading akan diikuti dengan
kenaikan
tekanan parsial CO2. Sedangkan dengan adanya kenaikan % H3BO3 maka kenaikan CO2
loading akan
Gambar 7 Hubungan prosentase kenaikan CO2
Loading (%) terhadap Kadar H3BO3 (%
Massa)
Gambar 8 Hubungan Tekanan Parsial CO2 (
NAMA : ANGGUN LESTARI
NIM : 03121003014
KELOMPOK : 3
SHIFT :D
CO2 P )
terhadap CO2 loading Untuk Metode
Fitting pada Tiap Variasi Kadar H3BO3
6
diikuti dengan kenaikan tekanan parsial CO2. Sedangkan untuk perbandingan antara CO2 P hasil
eksperimen dan hasil korelasi untuk fitting sepuluh set parameter diperoleh nilai RMSD dengan
range
0,24% - 0,75%. Hal ini menunjukkan tingkat kesesuaian antara data eksperimen dengan data
korelasi
menggunakan metode E-NRTL pada kondisi tersebut masih baik.
KESIMPULAN
Dari hasil eksperimen dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengaruh penambahan H3BO3 dengan komposisi 0-5% massa H3BO3 dalam larutan kalium
karbonat (K2CO3) dapat meningkatkan besarnya CO2 loading.
2. Pengaruh penambahan promotor H3BO3 dengan komposisi 0%-5% massa H3BO3 dalam
larutan
kalium karbonat (K2CO3) dapat menaikkan tekanan parsial gas CO2.
3. Dengan cara fitting Root Mean Squared Deviation (RMSD) antara CO2 y yang didapatkan dari
eksperimen dengan CO2 y hasil perhitungan korelasi pada tiap variasi kadar H3BO3 diperolah
hasil
dengan Root Mean Squared Deviation (RMSD) 0,24 0,55 %
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, M., Gomes, V.G., dan Ngian, K; Advanced modelling in performance optimization for
reactive
separation ini industrial CO2 removal. School of Chemical and Biomolecular Engineering,
University of Sydney, Australia. (2008)
Austgen, D.M., Peng, X., dan Chen, C.C; Model of Vapor-Liquid Equilibria for Aqueous Acid
Gas-
Alkanolamine Systems Using the Electrolyte-NRTL Equation. Department of Chemical
Engineering. The University of Texas at Austin. (1989)
NAMA : ANGGUN LESTARI
NIM : 03121003014
KELOMPOK : 3
SHIFT :D
Chen, C.C., Boston, J.F., dan Evans, L.B; Local Composition Model for Excess Gibbs Energy of
Electrolyte Systems Part I: Single Solvent, Single Completely Dissociated Electrolyte Systems.
AIChE. J., 28, 588-596 (1982).
Cullinane, J.T.; Thermodynamics and Kinetics of Aqueous Piperazine with Potassium Carbonate
for
Carbon Dioxide Absorption. Department of Chemical Engineering. The University of Texas at
Austin (2005)
Cullinane, J.T. dan Rochelle, G.T; Carbon dioxide absorption with aqueous potassium carbonate
promoted by piperazine. Department of Chemical Engineering. The University of Texas at
Austin.
(2004)
Dang, H. dan Rochelle, G.T; CO2 Absorption Rate and Solubility in
Monoethanolamine/Piperazine/Water. Department of Chemical Engineering. The University of
Texas at Austin. (2001).
Ghosh, K., Kentish, E., dan Stevens, W; Absorption of carbon dioxide into aqueous potassium
carbonate
promoted by boric acid. Department of Chemical and Biomolecular Engineering. The University
of Melbourne, Australia. (2009)
Hilliard,M.D; A Predictive Model for Aqueous Potassium Carbonate/Piperazine/Ethanolamine
for
Carbon Dioxide Removal from Flue Gas. Department of Chemical Engineering. The University
of
Texas at Austin. (2005).
Kuswandi,. Anam, Khoirul., dan Laksana,Y.P. Solubilitas Gas CO2 Dalam Larutan Potassium
Karbonat.
Jurusan Teknik Kimia.ITS.(2008)
Posey, M.L; Thermodynamics Model for Acid gas Loaded Aqueous Alkanolamine Solution. Ph.D.
Dissertation. The University of Texas at Austin. (1996).
Posey, M.L dan Rochelle, G.T; A Thermodynamic Model of Methyldiathanolamine-CO2-H2S-
Water
NAMA : ANGGUN LESTARI
NIM : 03121003014
KELOMPOK : 3
SHIFT :D
System. Department of Chemical Engineering. The University of Texas at Austin. (1997)

Anda mungkin juga menyukai