Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KODE ETIK KEPERAWATAN

TUGAS KONSEP DASAR KEPERAWATAN

oleh:

Kelompok 1

Deka Isnatu Raka Joni 162310101132

Dies Rut Setyoningsih 162310101260

Elma Dwi Cahyani 162310101221

Elisya Nurri Syani 162310101154

Firda Romadhinia .P.R 162310101227

Sukma Ningrum 162310101194

Nabilatuz Zulfa .S. 162310101143

Fidella Ucca Fairuz 162310101167

Kiki Aprelia 162310101162

Widhi Cahya Kurniawan 162310101170

M. Rizqon Niamullah 162310101236

Bagus Martha 162310101

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER
2016

PRAKATA

Puji syukur tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas membuat makalah untuk memenuhi tugas
Konsep Dasar Keperawatan mengenai makalah yang berjudul
KODE ETIK KEPERAWATAN ini tepat pada waktunya. Tentu saja
dalam pembuatan tugas ini penulis menemukan banyak
kesulitan, tetapi berkat bantuan, doa, dan bimbingan dari banyak
pihak penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan
tepat waktu, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada :

Tuhan Yang Maha Esa

Dosen pembimbing Konsep Dasar Keperawatan Ns. Ahmad Rifai,


MS.

Dosen pembimbing pengganti Konsep Dasar Keperawatan Ns.


Alfid Tri Afandi

Teman-teman dan sahabat-sahabat dari PSIK Universitas Jember

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari


kesempurnaan . Segala kritik serta saran yang membangun dari
para pembaca akan penulis terima dengan senang hati sehingga
bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis
dapat membuat dengan lebih baik lagi.
Jember, 14 November 2016

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seorang perawat adalah sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan


kesehatan kepada masyarakat umum. Seorang perawat harus berpikir kritis
karena harus selalu menentukan keputusan dalam menjalankan setiap tugasnya.
Seperti menentukan tindakan kepada pasien dan menjelaskan penyakit pasien
kepada keluarg pasien serta memberikan solusi tentang penyakit tersebut.

Perawat juga harus memiliki strategi untuk mengoptimalkan pelayanan


keperawatan. Karena pelayanan keperawatan merupakan sebuah bantuan dan
pelayanan keperawatn ini diberikan adanya kelemahan fisik dan mental, adanya
keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemampuan menuju kepada
kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari hari secara mandiri.Selain itu
keperawatan juga membutuhkan pendidikan dengan program yang dinamik yaitu
dengan mempertahankan dan meningkatkan mutu perawat dan untuk mendukung
hal itu perlu adanya peningkatan kualitas dan kuantitas.Dalam menghadapi pasien,
seorang perawat harus mempunyai etika, karena yang dihadapi perawat adalah
juga manusia.

Perawat harus bertindak sopan, murah senyum dan menjaga perasaan pasien. Ini
harus dilakukan karena perawat adalah membantu proses penyembuhan pasien
bukan memperburuk keadaan. Dengan etika yang baik diharapkan seorang
perawat bisa menjalin hubungan yang lebih akrab dengan pasien. Dengan
hubungan baik ini, maka akan terjalin sikap saling menghormati dan menghargai
di antara keduanya. Etika dapat membantu para perawat mengembangkan
kelakuan dalam menjalankan kewajiban, membimbing hidup, menerima pelajaran,
sehingga para perawat dapat mengetahui kedudukannya dalam masyarakat dan
lingkungan perawatan. Dengan demikian, para perawat dapat mengusahakan
kemajuannya secara sadar dan seksama

.1.2 Rumusan Masalah

Apa pengertian kode etik keperawatan?

Apa tujuan kode etik keperawatan?

Bagaimana cara menghadapi kasus isu etik keperawatan yang sedang terjadi?

1.3 Tujuan

Memahami pengertian dari kode etik keperawatan.

1.4 Manfaat

>Bagi penulis

Mengembangkan kemampuan penulis dalam hal menyusun suatu laporan dan


menambah wawasan penulis tentang perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

>Bagi pembaca

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal perencanaan,


implementasi, dan evaluasi dalam keperawatan.
1.5 Implikasi Dalam Keperawatan

Dalam melakukan asuhan keperawatan hendaknya sebagai seorang perawat harus


sesuai dengan kode etik yang berlaku dalam keperawatan. Dan jangan melakukan
semua pelayanan kesehatan dengan semaunya sendiri atau tanpa adanya dasar
yang digunakan. Karena penanganan klien yang tidak sesuai dengan prosedur
maka kita sebagai perawat bisa dituntut secara hukum oleh pihak klien yang
merasa dikecewakan oleh pelayanan atau asuhan keperwatan yang tidak sesuai.

BAB 2. TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Kode Etik Keperawatan

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman
perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang
berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas atau fungsi
perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat
selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik
dapat di hindarkan.

Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi professional

2.2 Tujuan Kode Etik Keperawatan

Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal ini yang di jaga
adalah image organisasi dan mencegah orang luar memandang rendah atau remeh
suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang
berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat
mencemarkan nama baik profesi di dunia luar.

Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Dalam hal ini kode etik
juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu sehingga para anggota profesi
mengetahui tugas dan tanggungjawab pengabdian profesinya. Kode etik
merumuskan ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam
menjalankan tugasnya.

Untuk meningkatkan mutu, kode etik juga memuat tentang norma-norma serta
anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi, sesuai
dengan bidang pengabdiannya.

2.3 Macam-macam Kode Etik Keperawatan

Menurut International Council of Nurse (ICN)

A. ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat nasional di seluruh dunia


yang didirikan pada tanggal 1 juli 1989 oleh Mrs. Bedford Fenwich di
Hanover Square, London dan direvisi pada tahun 1973. Uraian kode etik ini
diuraikan sebagai berikut.
1. Tanggung jawab utama perawat
Tanggung jawab utama perawatan adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi
penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat
harus meyakini bahwa: Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di
berbagai tempat adalah sama.
Pelaksanaan praktik keperawatan di titik beratkan pada penghargaan
terhadap kehidupan bermartabat dan menunjung tinggi hak asasi manusia.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan/ atau keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat mengikutsertakan
kelompok dan instansi terkait.
2. Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat
Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam menjalankan
tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan
menghargai nilai-nilai yang ada di masyarakat, menghargai adat kebiasaan
serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
menjadi pasien atau kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia
pribadi (privasi) dan hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukan
oleh pihak yang berkepentingan atau pengadilan.
3. Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan
standar praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai
dengan standar pendidikan keperawatan. Perawat dapat mengembangkan
pengetahuan yang dimilikinya secara aktif untuk menopang perannya
dalam situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat
mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.
4. Perawat dan lingkungan masyarakat
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif,
dan dapat berperan serta secara aktif dalam menentukan masalah
kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
5. Perawat dan sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik
tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat
dapat melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya
merasa terancam.
6. Perawat dan profesi keperawatan
Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan
standar praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat
diharapkan ikut aktif dalam mengembangkan pengetahuan dalam
menopang pelaksanaan perawatan secara profesional. Perawat sebagai
anggota profesi berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan
ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.
B. Menurut American Nurses Association (ANA)
Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association (ANA) adalah
sebagai berikut:
1. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat
kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan-
pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut personal, atau corak
masalah kesehatannya.
2. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh
informasi yang bersifat rahasia.
3. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya
terancam oleh praktik seseorang yang tidak kompeten, tidak etis atau
ilegal.
4. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan
perawatan yang dijalankan masing-masing individu. \
5. Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
6. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan
kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan
konsultasi, menerima tanggung jawab, dan melimpahkan kegiatan
keperawatan kepada orang lain.
7. Perawat turut serta beraktifitas dalam membantu pengembangan
pengetahuan profesi.
8. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan
meningkatkan standar keperawatan.
9. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan
membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang
berkualitas.
10. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik
terhadap informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan
integritas perawat.
11. Perawat bekerjasama dengan anggota profesi kesehatan atau warga
masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan
nasional untuk memenuhi kesehatan publik.
C. Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui Musyawarah Nasional
PPNI VIII di Balikpapan pada tahun 2010. Dalam bimbingan Tuhan Yang
Maha Esa dalam melaksanakan tugas pengabdian untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan tanah Air, persatuan perawat Indonesia menyadari
bahwa Perawat Indonesia yang berjiwa Pancasila dan berlandaskan pada
UUD 1945 merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban dalam bidang
keperawatan dengan penuh tanggung jawab, berpedoman kepada dasar-dasar
seperti tertera di bawah ini :
1. Perawat dan Klien
a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh
oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis kelamin,
aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,
adat istiadat dan kelangsungan beragama dan klien.
c. Tanggung jawab adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.
d. Perawatan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika
diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
2. Perawat dan Praktek
a. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang
keperawatan melalui belajar terus menerus.
b. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan
serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
c. Perawat dalam membuat keputuasan didasarkan pada informasi yang
akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi
seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan
memberikan delegasi kepada orang lain.
d. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.
3. Perawat dan Masyarakat
Perawat mengemban tanggungjawab bersama masyarakat untuk
memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan
dan kesehatan masyarakat.
4. Perawat dan Teman Sejawat
a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama
perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis
dan ilegal.
5. Perawat dan Profesi
a. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
b. Perawat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi
keperawatan.
c. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun
dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya
asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Etika dalam Berpakaian Dinas

Perawat Putri

a. Pakaian sesuai ketentuan Rumah Sakit lengkap dengan tanda pengenal


b. Sepatu hitam dengan tinggi hak maksimun 3 cm dan tidak menimbulkan
suara keras
c. Rias wajah termasuk lipstik tidak mencolok
d. Kuku pendek
e. Tidak memakai perhiasan selain cincin kawin dan subang kecil
f. Rambut pendek dan bagi yang berambut panjang disanggul
g. Kap/jilbab polos tanpa corak yang sewarna dengan pakaian kerja.

Perawat Putra

a. Pakaian sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit lengkap dengan tanda


pengenal
b. Sepatu warna hitam dengan tinggi hak maksimun 3 cm dan tidak
menimbulkan suara keras
c. Tidak memakai perhiasan selain cincin kawin
d. Kuku pendek
e. Rambut pendek tidak gondrong

3.2 Etika dalam Tugas

3.2.1 Etika Dalam Menerima Pasien

a. Menggunakan komunikasi terapeutik


b. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
c. Sopan, santun, ramah dan sabar
d. Lugas dan luwes
e. Memperhatikan keluhan pasien dan keluarga pasien
f. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap yang dapat diterima oleh
pasien maupun keluarga pasien.

3.2.2 Etika Dalam Membawa Pasien

a. Menggunakan komunikasi teraputik


b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi

c. Menjaga kehormatan dan privasi pasien

d. Mejaga keamanan dan kenyamanan pasien

e. Tidak bersenda gurau

f. Mendengarkan keluhan pasien maupun keluarganya.

3.2.3 Etika Menghadapi Pasien di Ruangan

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan lugas dalam beriteraksi

c. Cekatan

d. Inisiatif

e. Ulet

f. Mahir dalam mengambil tindakan pelayanan sesuai kebutuhan pasien

g. Memperhatikan keluhan pasien dan keluhan keluarga pasien

h. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap, dapat diterima oleh pasien
dan keluarga pasien

i. Memakai bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga pasien

j. Tidak membedakan suku, bangsa, agama, status sosial ekonomi dan


budaya.

Etika Dalam Menghadapi Penunggu

a. Menggunakan komunikasi terapeutik


b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi

c. Memakai bahasa yang mudah dimengerti

d. Menyampaikan informasi secara jelas, lengkap dan pada saat yang tepat

e. Memberikan/ menunjukkan sikap empati dan simpati

f. Memberikan kelonggaran kepada penunggu atau keluarganya untuk berdoa dan


mendampingi pasien secara bergiliran

g. Memperhatikan keluhan penunggu pasien.

5. Etika Dalam Menghadapi Pengunjung

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi

c. Memakai bahasa yang mudah dimengerti

d. Menyampaikan informasi secara jelas, lengkap dan pada saat yang tepat

e. Memberikan kesempatan kepada pengunjung pasien untuk berdoa dan


mendampingi pasien secara bergiliran

f. Memberikan kesempatan berkunjung secara bergiliran

g. Mencegah infeksi nosokomial

h. Mentaati tata tertib pengunjung

i. Mengerti perasaan pengunjung, sosial, budaya dan ekonomi.


6. Etika Waktu Berjalan di Lingkungan Rumah Sakit

a. Menjaga sopan santun

b. Tidak boleh bersenda gurau atau membuat gaduh

c. Menghormati dan memberi salam/menyapa kepada orang yang berpapasan

d. Menghargai perasaan orang, memahami situasi dan kondisi

e. Memberi kesempatan jalan dahulu bila ada yang sedang membawa pasien

f. Tidak dibenarkan menggunakan pakaian kerja khusus di luar ruangan

(Seperti pakaian kerja di ruang IGD,ICU,ICCU,HCU,PICU,NICU).

7. Etika Pada Waktu Memulangkan Pasien

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi

c. Menyampaikan informasi yang jelas dan meliputi: surat kontrol, diet makanan,
kebersihan diri, mium obat tepat waktu dan jumlah, serta perawatan di rumah

d. Ikut membantu membereskan barang-barang yang akan dibawa pulang

e. Bagi penderita yang belum dapat berjalan sendiri diantar sampai pintu gerbang.

8. Etika Dalam Pergaulan Dengan Sesama Perawat

a. Menampilkan sikap sopan, ramah dan lugas dalam berinteraksi pada atasan,
teman sejawat dan bawahan

b. Menghormati pendapat atasan

c. Menghargai pendapat bawahan


d. Memahami perasaan dan membantu memecahkan masalah.

9. Etika Dalam Pergaulan Dengan Sesama Karyawan

a. Menghormati yang senior

b. Menghargai yang junior

c. Jangan menjelekkan/menyalahkan sesama karyawan di depan rekan lain/


pasien

d. Menghargai pendapat yang positif dari rekan lain.

c. Etika dalam menghadapi keluarga, pasien yang meninggal dunia

1) Bersikap ramah, sopan dan memahami perasaan

2) Memberikan informasi yang diperlukan keluarga dengan bahasa yang


mudah dimengerti

3) Menyiapkan ruangan yang nyaman dan aman

4) Memberikan kelonggaran kepada keluarga untuk berdoa dan mendampingi


secara bergantian

5) Memotivasi keluarga/penunggu untuk mengemukakan perasaan da


memperhatikan keluhan dan perasaan keluarga pasien

6) Merawat pasien yang meninggal dunia sesuai prosedur

7) Membantu membereskan barang-barang yang akan dibawa pulang

8) Membantu/memberikan informasi tentang; pengambilan jenazah dan


transportasi dan hal-hal lain yang diperlukan.
11. Etika Dalam Memberikan Informasi Terhadap Orang Lain Pada Waktu
Bertugas

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah, simpati dan empati dalam berinteraksi

c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

d. Memberikan tempat/lingkungan yang nyaman

e. Memperhatikan keluhan dan perasaan

f. Memberikan informasi yang jelas dan tepat

g. Membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh pasien maupun


penanggung jawabnya sehubungan dengan:

- Pemenuhan perjanjian yang telah ditanda tangani

- Penolakan atas tindakan atau pengobatan terhadap penyakitnya, serta

- Permintaan pulang paksa.

12. Etika Dalam Memelihara Lingkungan Yang Tertib, Indah, Aman dan
Nyaman

a. Menampilkan sikap sopan, ramah, simpati dan empati dalam berinteraksi

b. Bersih dan rapi

c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

d. Memberikan tempat/lingkungan yang nyaman

e. Memberikan informasi dimana

1) Tempat pencucian
2) Tempat pembuangan sampah

3) Tempat kamar mandi/toilet

4) Tempat Apotik dan lain-lain

f. Memahami sosial ekonomi dan budaya

g. Menyebarluaskan tentang tata cara menjaga kebersihan, ketertiban, keindahan


dan kekeluargaan di Rumah Sakit.
DAFTAR PUSTAKA

https://currikicdn.s3-uswest2.amazonaws.com/.../54d377d1ee049.doc (Diakses
pada 14 November 2016 pukul 20:10)

http://www.poltekkes-soepraoen.ac.id/pic/dat13-42015Modul %20Pengambilan%

20Keputusan%20Etik.pdf (Diakses pada 14 November 2016 pukul 19.36)

Anda mungkin juga menyukai