Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB

Pokok bahasan :Keluarga Berencana

Sub pokok bahasan :1.Pengertian KB

2.Mafaat KB

3.Macam-macam KB

Tujuan Instruksional:

1.Tujuan Instruksional umum:

Setelah mengikuti penyuluhan selam 30 menit di harapkan


ibu-ibu dapat memahami tentang KB .

2.Tujuan Instruksional khusus

Setelah di beri penyuluhan,ibu-ibu di harapkan mampu:

a.Menyebutkan kembali pengertian KB

b.Menyebutkan kembali manfaat KB

c.Menyebutkan kembali macam-macam KB

Tempat :Posyandu Mawar kelurahan Aur

Waktu :10.00-11.30 WIB

Hari/tanggal :kamis,09 Juni 2011

Sasaran :Pasangan usia subur

Metode :1.Ceramah

2.Diskusi

3.Tanya jawab

Pengorganisasian

1.Moderator:

2.Observer:
3.sekretaris

4.Fasilitator:

5.Dokumenter:

Media :-Lefleat

-Laptop

-LCD

Materi :Terlampir

Proses Belajar :No Tahap Kegiatan Peserta Waktu

1. a.Memberi salam

b.Memperkenalkan diri

c.Menyebutkan tujuan penyuluhan a.Menjawab salam

b.Mendengarkan

c.Mendengarkan dan memperhatikan 5 menit

2. a.Menjelaskan pengertian KB

b.Menjelaskan manfaat KB

c.Menjelaskan macam-macam KB

a.Memperhatikan dan mendengarkan

b. Memperhatikan dan mendengarkan

c. Memperhatikan dan mendengarkan. 15 menit

3. a.Memberikan kesempatan untuk bertanya a.Bertanya pada penyuluh.


10 menit

Evaluasi :

a.Evaluasi struktur:

1.Kesiapan peserta untuk menjadi akseptor KB


2.Media dan alat memadai

3.Tempat sesuai kegiatan

b.Evaluasi proses

1.Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang


direncanakan

2.Peserta kooperatif dan aktif selama proses penyuluhan

MATERI

1. PENGERTIAN

Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan


dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan
penjarangan kehamilan, atau salah satu usaha untuk membantu keluarga termasuk
individu merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik sehingga dapat
mencapai keluarga berkualitas.

2. MANFAAT KELUARGA BERENCANA

a. Perbaikan kesehatan badan ibu

b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anaak, beristirahat, dan


menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.

c. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.

d. Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik.


3. MACAM-MACAM METODE KONTRASEPSI

a. Metode Amenore Laktasi (MAL)

adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI). MAL sebagai
kontrasepsi bila:

Menyusui secara penuh

Belum haid

Umur bayi kurang dari 6 bulan

Cara kerja:

Penundaan/penekanan ovulasi.

Keuntungan kontrasepsi:

Efektivitas tinggi

Tidak mengganggu senggama

Tidak ada efek samping secara sistemik

Tidak perlu obat atau alat

Tanpa biaya

Keterbatasan:

Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit
pasca persalinan.

Tidak melindungi terhadap IMS.

Cara pemakaian:

Bayi disusui menurut kebutuhan bayi (ngeksel).

Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri hisapannya.

Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada waktu malam
membantu mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI.

Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit.

Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera mulai
metode KB lainnya.
b. PIL.

Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat digunakan
sebagai kontrasepsi darurat.

Efek samping: gangguan perdarahan (perdarahan bercak atau perdarahan tidak


teratur)

Cara kerja:

Menekan ovulasi.

Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan.

Mengentalkan lendir servik.

Mengganggu transportasi sperma.

Keuntungan:

Tidak mengganggu hubungan seksual.

Tidak mempengaruhi ASI.

Kesuburan cepat kembali.

Dapat dihentukan setiap saat.

Keterbatasan:

Mengganggu siklus haid.

Peningkatan atau penurunan berat badan.

Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.

Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.

Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat.

Cara pemakaian:

Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.

Diminum setiap hari pada saat yang sama.

Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan metode
pelindung sampai akhir bulan.

Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir.
c. Suntik Progestin.

Sangat efektif dan aman.

Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reprroduksi.

Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan.

Cocok untuk masa menyusui, karena tidak menekan produksi ASI.

Cara kerja :

Mencegah ovulasi.

Mengentalkan lendir servik.

Menghambat transportasi sperma.

Keuntungan :

Sangat efektif

Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause

Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit


jantung dan gangguan pembekuan darah

Keterbatasan :

Gangguan siklus haid

Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya

Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,


menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, jerawat

Cara pemakaian :

Setiaap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil

Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid

Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan hubungan seksual
Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM
dalam didaerah pantat. suntikan diberikan setiap 90 hari

d. Kontrasepsi IMPLAN

Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, dan
Implanon.

Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.

Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan.

Kesuburan segera kembali setelah implant di cabut.

Aman dipakai saat laktasi.

Cara Kerja:

Lendir serviks menjadi kental

Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.

Mengurangi transportasi sperma

Menekan ovulasi

Keuntungan:

Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)

Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.

Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

Bebas pengaruh estrogen

Tidak mengganggu senggama

Tidak mengganggu produksi ASI

Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan

Keterbatasan:

Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa


perdarahan bercak (spotting), hipermenorhea, atau meningkatnya jumlah darah
haid, serta amenorhea.
Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual, pening/
pusing kepala, peningkatan/ penurunan berat badan.

Membutuhkan tindak pembedahan minor.

Cara Pemakaian:

Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6 minggu sampai 6
bulan pasca persalinan, pasca keguguran.

Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR dan ingin menggantinya
dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat.

Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian dalam (sub kutan).

Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama (untuk
mencegah infeksi pada luka insisi)

Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester


dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari)

Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan
wajar.

Bila ditenmukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam peradangan, atau bila
ada rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik.

Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera dilepas.

e. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).

Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang.

Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak

Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan

Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi

Tidak boleh dipakai oleh wanita yang terpapar Infeksi Menular Seksual

Ada beberapa jenis : CuT-380A, NOVA-T, Lpez Loops.

Cara Kerja :

Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.


Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.

Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma sulit masuk ke dalam
alat reproduksi perempuan dan mengurang kemampuan sperma untuk fertilisasi

Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus

Keuntungan :

Efektifitas tinggi ( 0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1 tahun pertama,

1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan ).

Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti).

Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan kenyamanan seksual


karena tidak perlu takut untuk hamil.

Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.

Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus ( apabila tidak
terjadi infeksi )

Dapat digunakan sampai menoupouse ( 1 tahun atau lebih setelah haid terakhir ).

Tidak ada interaksi dengan obat-obat.

Kerugian :

Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid ( umumnya pada 3 bulan
pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan ), haid lebih lama dan banyak,
perdarahan spooting antar menstruasi, saat haid lebih sakit.

Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan
perforasi dinding uterus, perdarahan berat pada waktu haid yang memungkinkan
penyebab anemia.

Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.

Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering
berganti-ganti pasangan.

Cara Pemakaian :

Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil.

Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.

Segera setelah melahirkan ( 4 minggu pasca persalinan ) dan setelah 6 bulan


dengan metode MAL.
Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi )

Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi

AKDR dipasang di dalam rahim.

Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah pemasangan.

Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara rutin terutama
setelah haid.

Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang AKDR, merasakan
bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid terganggu atau meleset,
terjadi pengeluaran cairan vagina yang mencurugakan, adanya infeksi.

Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.

Evaluasi :

Ibu dapat menjelaskan kembali pengertian KB dan manfaat KB

Ibu dapat menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi untuk ibu menyusui.

Ibu dapat menyebutkan beberapa keuntungan pemakaian alat kontrasepsi.

Ibu dapat memilih atau menentukan metode kontrasepsi yang biasa cocok bagi
dirinya

DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, AB, 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi YBP. Sarwono
Prawirohardjo,

Jakarta.

Sundquist, K, 1998, Kontrasepsi Apa Yang Terbaik Untuk Anda, Arcan, Jakarta.

Manuaba, 1999, Buku Acuan Pelayanan Maternal Neonatal dan Keluarga Berencana.
Balai Pustaka, Jakarta.

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) KB (Keluarga Berencana)


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Utama : Keluarga Berencana

Sub Pokok Bahasan : KB Secara Umum

Sasaran : Ibu Ria

Waktu : 14.10 WITA

Tempat : Rumah Ibu Ria

Tanggal pelaksanaan : 4 Januari 2012

TIU : Setelah diberikan penyuluhan Keluarga Ny.R memahami


tentang KB secara umum

TIK : Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :

o Menyebutkan pengertian KB

o Menyebutkan tujuan KB

o Menyebutkan macam-macam KB dan efek sampingnya

MATERI :

o Pengertian KB

o Manfaat KB

o Macam-macam KB

METODE :

o Ceramah

o Tanya jawab

MEDIA :

o Gambar

EVALUASI :

o Ibu mampu menyebutkan pengertian KB

o Ibu mampu menyebutkan tujuan KB


o Ibu mampu menyebutkan macam-macam KB dan efek sampingnya

SUMBER :

o Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2006

MATERI PENYULUHAN

KELUARGA BERENCANA

1. Pengertian KB

Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan
jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan
kehamilan.

2. Manfaat KB

a. Untuk ibu : dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran ibu mendapat
manfaat berupa :

- Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang


kali dalam waktu yang terlalu pendek

- Peningkatan kesehatan mental dan sosial untuk mengasuh anak dan


beristirahat.

b. Untuk anak yang dilahirkan

- Memberikan kesempatan dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang


mengandungnya berda dalam keadaan sehat.

- Sesudah lahir anak tersebut memperoleh perhatian, pemeliharaan dan


makanan cukup karena kehadirannya diinginkan dan direncanakan.

c. Untuk ayah :

1. Ayah dapat memperbaiki kondisi fisiknya

2. Memberikan kesempatan untu memperbaiki kesehatan mental dan sosial


karena kecemasan berkurang serta banyak waktu terluang untuk keluarga.

c. Untuk seluruh keluarga


Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk
memperoleh perhatian dan pendidikan.

3. Macam-macam alat kontrasepsi dan efek samping

a. MOW/MOP (steril) : kontrasepsi mantap

Melalui tindakan operasi kecil dengan cara mengikat dan memotong saluran telur
pada istri atau saluran sperma pada suami. Dapat dilakukan paad 24-48 jam pasca
persalinan, pasca keguguran, masa interval.

b. Kontrasepsi susuk (implan)

Kontrasepsi yang dimasukkan dibawah kulit lengan atas bagian dalam kira-kira 6-10
cm dari lipat kulit. Dengan efek samping : kenaikan berat badan dan perubahan
periode menstruasi.

c. Kontrasepsi suntikan

Cara kerja menghalangi terjadinya ovulasi, menipiskan endometrium dan


mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat perjalanan sperma. Efek
samping : gangguan siklus haid dan tidak datang haid

d. Alat kontrasepsi Dalam Rahim

Kontrasepsi yang terbuat dari logam yang berbentuk seperti T dipasang dalam
rahim dengan memakai alat khusus oleh dokter atau bidan yang sudah dilatih.
Dengan indikasi pemasangan sebagai berikut : telah mendapat persetujuan suami,
sudah punya anak, punya anak tetapi belum ingin hamil, tidak ingin hamil paling
tidak untuk 2 tahuh dan tidak ada kontra indikasi.

e. Pil KB

Kontrasepsi yang diminum setiap hari oleh akseptor untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan efek samping sebagai berikut : perasaan mual, muntah, pusing,
rasa sakit pada pembesaran buah dada, nafsu makan bertambah, gelisah, mudah
tersinggung, tekanan darah tinggi, berat badan bertambah atau berkurang,
pigmentasi pada muka, keputihan dan gangguan pola haid.

Anda mungkin juga menyukai