TAHUN 2010
Disusun oleh :
NIM. 070715
AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan kelahiran bayi ialah lahirnya seorang individu yang sehat dari
seorang ibu yang sehat. Bayi lahir sehat tidak mempunyai gejala sisa atau
dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik. Sekarang telah
banyak diketahui penyakit bayi baru lahir merupakan kelanjutan dari faktor
ibu atau disebabkan oleh kelainan pada kehamilan ibu dan kelahiran. Akibat
ekstrim dari faktor ibu yang tidak mendukung kehamilan dan kelahiran ibu
adalah abortus, kematian janin intra uterin, Berat Badan Bayi Lahir Rendah
lebih dari 75% total kematian anak di bawah 5 tahun (Moedjiono, 2007). Data
Ibu (AKI) di Banjarnegara pada tahun 2008 sebesar 87,41 per 100.000
kelahiran dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 9,28 per 1000 kelahiran
hidup (Dinkes Jawa Tengah, 2008). Setelah diteliti lebih mendalam ternyata
faktor penyebab utama banyaknya angka kematian bayi terutama bayi baru
BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam
1 (satu) jam setelah lahir. Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh
angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir
lebih dari 2500 gram (WHO, 2007). BBLR termasuk faktor utama dalam
diantaranya dari faktor ibu meliputi : 1) gizi saat hamil yang kurang karena
kekurangan gizi selama hamil akan berakibat buruk terhadap janin, 2) usia
ibu, persentase tertinggi bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat pada
kelompok remaja dan wanita berusia lebih dari 40 tahun, 3) jarak kehamilan
persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim
belum pulih dengan baik, 4) Paritas. ibu Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan
rendah dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah
lemah, 5) Penyakit menahun ibu seperti asma bronkiale, infeksi saluran kemih
dan hipertensi (Saifuddin, 2002). Ibu yang memiliki penyakit, kelainan ginjal
kronik, perokok, penderita diabetes melitus berat (kencing manis), ibu dengan
keadaan di mana banyaknya air ketuban melebihi 2000 cc, kehamilan ganda,
2002).
Selain dari faktor ibu dan faktor kehamilan, faktor lain yang dapat
kongenital) yaitu kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak
kehidupan hasil konsepsi sel telur dan infeksi dalam rahim (infeksi hepatitis
dan infeksi rubella akan berakibat buruk terhadap janin. Infeksi ini dapat
menyebabkan bayi berat lahir rendah, cacat bawaan dan kematian janin)
secara normal. Melalui plasenta ini segala keperluan bayi dipenuhi oleh ibu.
Jika plasenta tersebut bermasalah, maka hal ini dapat mengganggu suplai
makanan ke janin. Lingkungan rahim yang tidak ideal maka janin tidak
medis, bayi tersebut akan lahir kecil tidak sesuai usia kehamilan, kendati lahir
tepat pada waktunya. Namun, jika hambatan ini terdiagnosa sebelum lahir, ibu
kemungkinan bayi lahir dengan berat badan rendah dapat diatasi (Anita,
2006).
diketahui angka kejadian ibu dengan BBLR sebanyak 90 orang dari jumlah
seluruh persalinan sebanyak 1.886 orang tahun 2009 dan pada tahun 2010
meningkat jumlahnya menjadi 197 orang dari jumlah persalinan 1.859 orang.
Hal itu menunjukkan adanya peningkatan angka kejadian BBLR dari tahun
dialami oleh ibu yang berusia kurang dari 20 tahun dan diatas 37 tahun, selain
itu rata-rata ibu yang mengalami BBLR merupakan ibu multipara dan adanya
2. Rumusan Masalah
faktor ibu diantaranya adalah gizi ibu hamil, umur, jarak kehamilan, paritas
dan penyakit menahun ibu (Saifuddin, 2002), faktor ibu lainnya adalah
gizi buruk dan daerah tempat tinggal di pegunungan dan lain-lain. (Anita,
2006).
kejadian ibu dengan BBLR sebanyak 90 orang tahun 2009 dan pada tahun
2010 meningkat jumlahnya menjadi 197 orang dengan melihat faktor resiko
yang meliputi umur, paritas dan penyakit yang menyertai kehamilan ibu. Oleh
karena itu rumusan penelitian untuk menggambarkan angka kejadian BBLR
3. Pertanyaan Penelitian
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Banyumas Tahun
2010?
4. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tahun 2010.
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
Umum Banyumas.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan di
No. Peneliti & Judul Variabel Jenis & Populasi dan Tujuan h
tahun penelitian desain sampel
penelitian penelitian
mellitus,
perdarahan
antepartum,
penyakit
kronis lain,
dan penyakit
darahsampel :
total
sampling.
7. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Waktu
Materi penelitian ini adalah kesehatan ibu dan anak khususnya mengenai
AB II
TINJAUAN TEORI
1. Landasan Teori
1. Definisi
1. Menurut Saifuddin (2002), berat badan lahir rendah adalah bayi baru lahir
yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gr (sampai dengan 2499
gram).
terdapat dua bentuk penyebab kelahiran dengan berat badan kurang dari
2500 gram yaitu karena umur hamil kurang dari 37 minggu, berat badan
kombinasi.
3. Menurut Hanifa Wiknjosastro (2002), bayi berat badan lahir rendah adalah
bayi yang berat badan lahirnya kurang atau sama dengan 2500 gram.
2. Keadaan BBLR
Ada 2 keadaan BBLR yaitu:
1. Bayi lahir kecil karena kurang bulan (premature) yaitu bayi lahir pada
mempunyai organ dan alat-alat tubuh yang belum berfungsi normal untuk
bertahan hidup di luar rahim. Makin muda umur kehamilan, fungsi organ
2. Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan (KMK) yaitu bayi lahir kecil akibat
retardasi pertumbuhan janin dalam rahim. Organ dan alat-alat tubuh bayi
bayi pada saat lahir atau dalam 24 jam pertama. Dalam minggu
pertama BB bayi akan turun, kemudian akan naik sesuai dengan umur
bayi. Pada BBLR, penurunan berat badan dapat terjadi pada setiap
dan lain-lain
1. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500 - 2500 gr.
2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gr.
3. Bayi berat badan lahir ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gr.
minggu. Pada golongan ini kesanggupan untuk hidup jauh lebih baik dari
golongan pertama dan gejala sisa yang dihadapinya dikemudian hari juga
lebih ringan asal saja pengelolaan terhadap bayi ini betul-betul intensif.
Alat tubuh bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah
ini sebagian besar kematian perinatal terjadi pada bayi-bayi yang lahir
sebelum bayi lahir, sehingga berat, panjang dan lingkaran kepala dalam
beberapa minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir. Pada keadaan
ini panjang dan lingkaran kepala normal akan tetapi berat tidak sesuai
3. Perdarahan spontan dalam vertikal otak lateral, akibat anoksia otak (erat
5. Hipotermia
dilahirkan.
dalam rahim.
yang sering terjadi pada pada bayi dan anak, namun dalam
3. Hiperbilirubinemia
(Surasmi, 2003)
4. Hipotermia
karena itu bayi dengan berat badan lahir rendah mempunyai risiko
dan lain-lain. Bila bayi berat lahir rendah ini dapat mengatasi
1. Faktor ibu
Berat badan lahir rendah juga berkolerasi dengan usia ibu. Ibu-
ibu yang terlalu muda seringkali secara emosional dan fisik belum
muda masih tergantung pada orang lain. Kelahiran bayi BBLR lebih
seringkali melahirkan bayi dengan berat lebih rendah, hal ini terjadi
disebabkan adanya
cenderung dapat
ataupun kelainan
berpengaruh terhadap
sudah berulangkali
diregangkan akibat
kehamilan, membatasi
kemampuannya berkerut
untuk menghantikan
perdarahan sesudah
persalinan.
Pre-eklampsia/Eklampsia.
1. Suhu tubuh
2. Pernapasan
(Manuaba, 2001).
4. Penatalaksanaan
1. Pengaturan suhu
protein 3-5 gr/kgBB dan kalori 110 kal/kgBB agar berat badan
sering
3. Menghindari infeksi
(Manuaba, 2001).
5. Komplikasi
tidak hanya dialami bayi BBLR tetapi juga bayi cukup bulan. Khusus bayi
3. Infeksi. Bayi bisa terkena infeksi saat di jalan lahir atau tertular infeksi ibu
melalui plasenta.
5. Apneu periodik (henti napas), sering terjadi pada bayi BBLR karena
kelainan pada bayi, seperti ketidaksesuaian golongan darah ibu dan bayi.
Bila kuning terjadi setelah 5-7 hari sesudah bayi dilahirkan biasanya
karena karena fungsi hati yang belum matang sehingga bayi belum bisa
2. Kerangka Teori
Faktor Ibu :
Faktor Kehamilan:
1. Hamil dengan hidramnion
2. hamil ganda
3. perdarahan antepartum
4. komplikasi hamil
Faktor Janin:
1. Hidramnion
2. kehamilan ganda
3. kelainan kromosom
Faktor Lingkungan:
1. dataran tinggi
2. radiasi
3. zat-zat racun
BBLR
Meninggal
Hidup
ETODE PENELITIAN
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian atau hal yang menjadi titik perhatian
penelitian yaitu:
(bebas) dalam penelitian ini adalah faktor usia, paritas dan penyakit yang
menyertai kehamilan.
menjadi akibat (Sugiyono, 2006) yaitu kejadian berat badan lahir rendah.
Variabel Independent :
1. usia
2. paritas
3. penyakit yang menyertai kehamilan (preeklamsia/eklamsia dan diabetes
mellitus)
Variabel Dependent :
1. BBLR (Kasus)
2. BBLN (Kontrol)
Bagan 2
Kerangka Konsep Penelitian
3. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Rancangan Penelitian
(+)
Kasus (BBLR)
(-)
(+)
(-)
Keterangan :
data diperoleh dari orang lain atau data rekam medik di Rumah Sakit
4. Jenis data :
1. Data Primer
Banyumas.
5. Populasi Penelitian
jumlah sebanyak 197 orang dan ibu yang melahirkan normal/non BBLR
ini adalah :
2010.
Kriteria inklusi pada kasus adalah : ibu yang melahirkan bayi BBLR
31 Desember 2010.
Kriteria inklusi pada kontrol adalah : ibu yang melahirkan bayi normal
Desember 2010 (1.859 ibu). Didapatkan ibu yang melahirkan bayi BBLR
sebanyak 197 orang dan tidak BBLR sebanyak 1.662 orang. Sampel
penelitian yang dipakai sebagai kontrol yang dilakukan kepada ibu bayi
menggunakan rumus sederhana untuk populasi kecil yaitu lebih kecil dari
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
didapatkan sampel :
= 66.33 = 66 orang
sampel kasus dan control yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
Tabel 2. Variabel, Definisi Operasional, Cara Ukur, Hasil Ukur dan Skala
Dependent :
dengan berat
badan kurang BBLR : < 2.500gr
dari 2500 gr
Non BBLR : 2.500gr
Usia ibu Lama hidup Data rekam 1. < 20 tahun dan > 35 Ordinal
seseorang medik tahun (reproduksi
terhitung sejak tidak sehat)
lahir
2. 20-35 tahun
(reproduksi sehat)
3. Pendidikan tinggi
(PT)
2. Tinggi, ()
pendapatan
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
diatas UMR
(Rp 650.000,-)
2. Tidak, selain
penyakit
Diabetes
Mellitus dan
Pre-
klamsia/eklamsi
a
1. Pengolahan Data
data meliputi :
1. Editing
validitas data.
2. Koding
Yaitu pemberian kode-kode pada data untuk mempermudah
3. Skoring
4. Entry Data
data.
5. Tabulating
2. Analisa Data
1) Analisis Univariat
Analisis univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari
Keterangan:
P = Persentase
X = Jumlah jawaban
n = Jumlah responden
2) Analisis Bivariat
N = jumlah sampel
i = baris
j = kolom
Kriteria pengujian:
Faktor (+) a b
Faktor (-) c d
Rasio odds =
DAFTAR PUSTAKA
Anita, 2006. Perbedaan Beberapa Faktor Ibu Menurut Berat Badan Bayi
Lahir. Majalah Kedokteran Diponegoro, vol.30
Drillen, 1975. Faktor Resiko Ibu Hamil dan Berat Badan Lahir : Studi
Kohort for Health Research anf Development. Ministry of Health
Fundus Uteri dengan Berat Badan Lahir. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK
UI, Jakarta
Sitohang NA., 2006, Asuhan keperawatan pada bayi berat lahir rendah.
Medan : Universitas Sumatera Utara.
Sondari, Fitri, 2006, Hubungan Beberapa Faktor Ibu Dengan Kejadian
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin Bandung
Januari-Februari 2006, Skripsi.
Tjitpa, Guslihan Dasa, 2004, Bayi Risiko Tinggi, Bagian Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Digitized by USU digital
library