Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
METODE PERCOBAAN
A. Alat
- pisau - kertas saring
- Pipet tetes - Pompa pipet
- Tabung reaksi - Spatula
- Pipet ukur - Mortar
B. Bahan
- Larutan vitamin C - Minuman sari buah (buavita)
- Jeruk - Betadine
- Strawberry - Jambu biji
- Tomat
BAB III
A. Hasil
1. Hasil
Jumlah tetesan
No. Sampel Kadar (%)
sampel
B. Pembahasan
1. Dasar Teori pengujian kualitatif analisis vitamin c
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam
jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh.
Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk
kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap
vitamin mempunyai tugas spesifik didalam tubuh. Karena vitamin dapat
rusak karena penyimpanan dan pengolahan ( Almatsier, 2004 ).
Vitamin C disebut juga asam askorbat struktur kimianya terdiri dari
rantai 6 atom C dan kedudukannya tidak stabil, adapun struktur kimianya
adalah C6H8O6 karena mudah bereaksi dengan O2 di udara menjadi asam
dehidroaskorbat merupakan vitamin yang paling sederhana. Sifat vitamin C
adalah mudah berubah akibat oksidasi namun stabil jika merupakan kristal
(murni). Mudah berubah akibat oksidasi tetapi amat berguna bagi manusia
(sefriani dkk, 2007).
Vitamin dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu vitamin
larut air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam
lemak adalah A,D,E,K, sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah B,C.
Vitamin yang larut dalam lemak mempunyai peranan faali tetentu didalam
tubuh. Sedangkan vitamin yang larut dalam air merupakan komponen sistem
enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin
larut air biasanya disimpan didalam tubuh dan dikeluarkan melalui urin
dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut air perlu dikonsumsi tiap
hari untuk mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh
normal (Almatsier, 2004).
Salah satu vitamin yang penting dalam perlindungan tubuh adalah
vitamin C. Peran vitamin C antara lain adalah oksidasi fenilalain menjadi
tirosin, reduksi ion feri menjadi fero dalam saluran pencernaan, mengubah
asam folat menjadi bentuk aktif asam folinat, dan sintesis hormon-hormon
steroid dari kolestrol. Penyakit atau gejala yang tampak, yang disebabkan
oleh defisiensi vitamin c adalah : skorbut (pendarahan gusi), mudah terjadi
luka dan infeksi tubuh,hambatan pertumbuhan pada bayi dan anak-anak, dan
kulit mudah mengelupas (poedjiadi dan supriyanti, 2012).
2. Penjelasan
1. Uji vitamin c
cara kerja
Disiapkan 4 tabung reaksi dan diberi label bahan-bahan makanan yang diuji
2. fungsi perlakuan
A. kesimpulan
kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini adalah :
1. pengujian kadar vitamin c dapat di ketahui dengan beberapa metode
salah satunya adalah metode iodimetri, dimana metode iodimetri
menggunakan larutan iodin sebagai indikatornya.
2. Prinsip dari metode pengujian kadar vitamin reaksi vitamin C
dengan iodin membentuk ikatan dengan atom C nomor 2 dan 3
sehingga ikatan rangkapnya hilang dan terbentuk warna semula.
3. Kadar vitamin c pada setiap buah atau sampel berbeda-beda, kadar
vitamin c yang tertinggi ada pada sampel larutan vitamin c dan yang
terendah ada pada sampel minuman sari buah (buavita)
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sari., Elok K N, dkk. 2012. Proses Pengawetan Sari Buah Apel (mallus sylvestris
mill) Secara non-termal Berbasis Teknologi Oscillating Magneting Field
(OMF). Jurnal Teknologi Pertanian. Vol. 13 No. 2.
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS ZAT GIZI
ACARA III
Disusun oleh:
NIM : 3720167281508
Kelompok :5
Tanggal : 09
2.Syadza mutia
3.Laksmi muthaharoh
4.Ladyamayu pinasti
2016
LAMPIRAN