Anda di halaman 1dari 76

IKM Research Statistics

BIMBEL UKDI MANTAP


dr. Anindya K Zahra
Identifikasi Masalah Keluarga

APGAR:
Fungsi

Genogram: Circle:
Pedigree Persepsi

Family

Lifecycle
Lifeline:
Siklus Kronologi
hidup-mati
Family Lifeline
Keterlibatan Dokter Keluarga dengan
Pasiennya

Minimal Medical Assessment


Feeling and Family
emphasis information and
support therapy
on family and advice intervention
Keterlibatan Dokter dalam Keluarga
Minimal emphasis on family
Dasar pemikiran dokter adalah komunikasi dengan keluarga pasien hanya untuk praktek atau keperluan legal medis
aja. Perilaku dokter adalah, bertemu dengan keluarga pasien hanya untuk mendiskusikan masalah-masalah medis
saja.

Medical Information and Advice


Dasar pemikiran dokter adalah bahwa keluarga itu penting dalam diagnosa dan membuat keputusan pengobatan
pasien, keterbukaan perlu untuk melibatkan keluarga.

Feelings and Support


Dasar pemikiran dokter adalah perasaan dan dukungan dan timbal balik antara pasien. Keluarga dan dokter sangat
penting dalam diagnosa dan pengobatan pasien.

Assessment and Intervention


Dasar pemikiran dokter adalah sistem keluarga, dinamika keluarga, dan perkembangan keluarga penting dalam
diagnosa dan pengobatan pasien.
Perilaku dokter adalah bertemu dengan keluarga dan membantu mereka untuk merubah peran dan interaksi satu
sama lain agar lebih efektif dengan menghadapai masalah penyakit dan pengobatan pasien.

Family Therapy
Dasar pemikiran dokter adalah dinamika keluarga dan kesehatan pasien saling mempengaruhi satu sama lainnya
dan pola ini perlu dirubah.
Perilaku dokter adalah bertemu secara teratur dengan keluarga pasien dan berusaha merubah dinamika keluarga
peraturan-peraturan yang tak tertulis dalam keluarga tersebut yang berhubungan dengan perkembangan fisik dan
mental pasien.
Dokter umummnya akan terlibat hingga level 4, level ini biasanya dibutuhkan kemampuan dalam konseling.
Sedangkan untuk melakukan peran hingga level 5 dibutuhkan satu pelatihan khusus.
Metode Penyelesaian Masalah
Saling Ketergantungan (Interdependence)

Interaksi keluarga cenderung diulangi (repetisi) membentuk pola ada


aturan-aturan yang akan mendukung terbentuknya pola ini.
Bagi dokter keluarga, keberhasilan dalam merubah keluarga tersebut sangat
tergantung kepada kemampuan kita dalam melihat interdependence ini.

Ikatan (Boundaries)

Hal-hal atau kebiasaan dari para anggota keluarga, yang dapat diterima dan
tidak dapat diterima dalam keluarga tersebut
Seperti pagar yang akan melindungi para anggota keluarga dari pihak lain

Triangulasi

Keterlibatan pihak ketiga pada saat masalah muncul. Peran dari orang ketiga
ini adalah untuk menyelamatkan pasangan tersebut. Biasanya terjadi
berulang-ulang dengan harapan ini akan membuat keluarga tersebut tetap
bersatu.
Contoh yang paling sering adalah school phobia pada anak-anak yang orang
tuanya mempunyai masalah dalam perkawinan mereka.
Metode dan Media Promosi Kesehatan
Metode
Perseorangan
Bimbingan dan konseling
Wawancara
Kelompok
Kelompok kecil: Diskusi, FGD, Role play, simulasi, dll
Kelompok besar:
Ceramah: pendidikan tinggi maupun rendah
Seminar: pendidikan menengah ke atas
Massa
Ceramah umum
Media elektronik, media cetak, billboard, dll
Media Promosi Kesehatan
Media Promkes

Berdasarkan
Berdasarkan
bentuk umum
cara produksi
penggunaan

Bahan Media Media luar


Bahan bacaan Media cetak
peragaan elektronik ruang

Poster, flip TV, radio, film, Reklame,


poster, flip
modul, leaflet, chart, leaflet, kaset, video, spanduk,
chart, slide,
majalah, dll pamflet, slide show, CD pameran,
film, dll
majalah, koran interaktif banner
Media Promosi Kesehatan
MEDIA CETAK MEDIA ELEKTRONIK MEDIA LUAR RUANG
Sifat Statis, pesan visual. memberi Dinamis, dapat dilihat, didengar. Di luar ruang, umum, dapat
informasi dan menghibur melalui media cetak dan
elektronik

(+) Tahan lama, mencakup Dikenal masyarakat, melibatkan Informasi umum dan hiburan,
banyak orang, biaya tidak semua pancaindra, lebih mudah melibatkan semua pancaindra,
terlalu tinggi, tidak perlu dipahami, lebih menarik, adanya lebih menarik, adanya tatap
energi listrik, dapat dibawa, tatap muka, penyajian dapat muka, penyajian dapat
mempermudah pemahaman, dikendalikan, janagkauan lebih dikendalikan, jangkauan lebih
dan meningkatkan gairah besar/luas, dapat diulang-ulang luas
belajar

(-) Tidak dapat menstimulasi Biaya tinggi, rumit, perlu energi Biaya tinggi, rumit, ada yang
efek suara dan efek gerak listrik, alat canggihpersiapan perlu listrik atau alat canggih,
serta mudah terlipat matang, peralatan yang selalu perlu persiapan matang,
berkembang dan berubah, peralatan yang selalu
keterampilan penyimpanan, berkembang dan berubah,
keterampilan dalam keterampilan penyimpanan
pengoperasian
Beberapa Media Grafis
Gambar dengan sedikit kata-kata

Poster Tujuan untuk mempengaruhi orang banyak dan memberikan pesan singkat
Harus menarik, sederhana, dan hanya berisikan satu ide (contoh: PHBS, sanitasi
lingkungan)

Kalimat singkat, padat, mudah dimengerti, dan gambar sederhana


Leaflet Membahas satu masalah khusus untuk sasaran tertentu
Dapat disebarkan

Film Menghibur dan dapat menyisipkan pesan edukatif


Sasaran: kelompok besar dan kolosal

Cukup efektif karena gambar atau materi dapat dilihat berkali-kali dan dibahas lebih
mendalam
Slide Sasaran: kelompok
Imunisasi

Rutin Tambahan

Bayi Back log fighting


Wanita subur Crash program
Anak SD Penanggulangan KLB
Khusus
PIN
SUB PIN
Catch up campaign
Imunisasi Tambahan
Back log fighting Anak 1-3 th. tidak capai UCI 2 th berturut2.

Intervensi cepat, cegah KLB: tidak capai UCI 3 th


Crash program berturut2, IMR & PD3I tinggi, infrastruktur jelek

Outbreak response Penanggulangan KLB


immunization

PIN Percepat pemutusan siklus hidup virus polio

2x imunisasi polio (interval 1 bln), serentak, pada


SUB PIN anak <1th

Catch up campaign Vaksinasi semua anak usia <15th pada suatu waktu
campak
Surveilans
Aktif Datang langsung

Data
Pasif Laporan bulanan

Pada wil/ pop


Surveilans terbatas utk
mendapatkan
Sentinel sinyal adanya
masalah yg lebh
luas
Metode Khusus

Rutin
terpadu
Case Definition

Suspect Faktor risiko + sign symptom

Probable Faktor risiko + sign symptom + penunjang

Faktor risiko + sign symptom + penunjang


Definite gold std
Natural History of Disease

Presymptomatic Symptomatic:
Susceptibility: Disability: Loss
: Pathological Sign &
Risk factor of function
changes symptoms
Outbreak
Outbreak
Endemic
The habitual presence of a disease within a given
geographic area; may also refer to the usual
prevalence of a given disease within such an area.
Epidemic
The occurrence in a community or region of a group
of illnesses of similar nature, clearly in excess of
normal expectancy, and derived from a common or
from a propagated source.
Pandemic
A worldwide epidemic.

Definitions by America Public Health Association (APHA)


PDCA
Ishigawa (fish bone)
Pareto
Audit Medis (KEMENKES)
Umum

Tercapainya pelayanan medis prima

Khusus

Evaluasi mutu layanan medis


Mengetahui penerapan standar pelayanan medis
Melakukan perbaikan-perbaikan pelayanan medis
sesuai kebutuhan pasien dan standar pelayanan
medis
Family
Nuclear (conjugal family)
Only the husband, the wife, and unmarried children

Blended (stepfamily)
Remarriage including step-siblings and parents.

Extended (consanguinal family)


Nuclear family + relatives, such as the children's grandparents, aunts, and uncles,
cousin
Single-parent family
A lone parent and offspring living together as a family unit

Commune family
Several people living together, sharing responsibilities and resources
Carriers & Vectors
Carrier: people who harbor infectious agents but are not ill.

Incubatory carriers
are going to become ill, but begin transmitting their infection before their symptoms start (eg: HIV)

Healthy carriers
= inapparent infection. Never develop the illness, but are able to transmit their infection to others.
(eg: polio)
Convalescent carriers
continue to be infectious during and even after their recovery from illness (eg: typhoid)

Biological vector
Vector in whose body the infecting organism develops or multiplies before becoming infective to
the recipient individual. (eg: mosquito)
Mechanical vector
vector which transmits an infective organism from one host to another but which is not essential to
the life cycle of the parasite. (eg: house fly)
Natural History of Disease

Pre-
Susceptibility Clinical Disability
clinical

Level of Prevention (Leavel & Clark)

Primary Secondary TertiaryTertiaryTertiary

3. Early
5.
1. Health 2. Specific detection 4. Disabillity
Rehabilitati
promotion protection and prompt limitation
on
treatment

Nutrition, Vaccination,
smoking protective SCREENING Mx Physiotx
cessation equipment
Natural History of Disease

Pre-
Susceptibility Clinical Disability
clinical

3. Early
4. Disabillity 5.
1. Health 2. Specific detection
limitation Rehabilitati
promotion protection and prompt
on
treatment

Nutrition, Vaccination,
smoking protective SCREENING Mx Physiotx
cessation equipment

Level of Prevention (Leavel & Clark)


Kriteria Puskesmas Rawat Inap
Letak + 20 km dari RS

Mudah dicapai dengan kendaraan bermotor

Ada dokter dan tenaga yang memadai

Jumlah kunjungan >100 orang per hari

Penduduk min 20.000 jiwa per Puskesmas


di wil. kerja Puskesmas dan 3 Puskesmas di sekitarnya

Pemda bersedia menyediakan dana rutin yang memadai


Syarat Pembangunan Pustu

Kebutuhan

Desa baru (pemekaran wilayah desa)


Bencana alam kerusakan total pada Pustu
Relokasi Pustu (jalur hijau, dll)

Lokasi

Di tengah pemukiman penduduk


Kepadatan penduduk 3.000 5.000 penduduk
Jarak Pustu dengan sarana kesehatan lain = 3 5 km
Kriteria KLB
Penyakit menular baru
Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun waktu
tertentu
Peningkatan kejadian kesakitan >2 x dibandingkan dengan periode
sebelumnya
Jumlah penderita baru dalam periode 1 bulan meningkat > 2x dibandingkan
dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam tahun sebelumnya
Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 tahun meningkat > 2x
dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada
tahun sebelumnya
Case Fatality Rate dalam 1 kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan
>50% dibanding periode sebelumnya
Proportional Rate penderita baru pada satu periode meningkat > 2x
dibanding satu periode sebelumnya
Insidensi Prevalensi
Insidensi Prevalensi
Frequently Used Measures of Morbidity
x/y
Mortality Rate

Crude Death Rate kematian/1000 penduduk

Infant Mortality kematian anak usia <1 tahun


Rate 1000 kelahiran hidup

Neonatal kematian anak usia <1 bulan


Mortality Rate 1000 kelahiran hidup

Maternal kematian ibu .


Mortality Rate 100.000 kelahiran hidup
Mortality Rate
Crude Death
Rate kematian/1000
kematian/1000 penduduk penduduk

Infant kematian
kematian anak
anak usia usia <1
<1 tahun x K tahun xK
Mortality Rate kelahiran
kelahiran hidup hidup

Neonatal kematian
kematian anak
anak usia usia <1
<1 bulan x K bulan xK
Mortality Rate kelahiran
kelahiran hidup hidup

Maternal kematianibukematian
xK ibu xK
Mortality Rate kelahiranhidup
kelahiran hidup

IMR & MMR: K=1000 (kematian bayi/neonatal per 1000 kelahiran hidup)
MMR: K=100.000 (kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup)
Prinsip Kedokteran Keluarga

Holistik Biopsikososial

Komprehensif Promosi, prevensi, kurasi, rehabilitasi

Kontinyu Berkesinambungan. Follow up, kontrol, dll

Koordinatif Kerjasama antar profesional

Kolaboratif Kerjasama dengan pasien & keluarga pasien


FIVE STAR DOCTOR
(dr. Charles Boelen, WHO):
Fisik, mental, sosial (holistik).
Care-provider Manajemen kuratif, preventif, rehabilitatif. Terapi terbaik.

Keputusan berdasarkan berbagai sudut pandang dan kondisi


Decision-maker yang ada
Teknologi yang tersedia, dengan cost effectiveness

Memperbaiki gaya hidup sehat melalui pendidikan kesehatan


Communicator dan advokasi yang efektif

Memahami kebutuhan dan masalah masyarakat


Community leader Memahami faktor kesehatan pada lingkungan fisik dan sosial
Membawa manfaat bagi banyak orang

Memiliki skill managerial yang baik


Manager Mampu bekerja sama dengan perorangan maupun organisasi,
baik di dalam maupun di luar sistem pelayanan kesehatan
RESEARCH
Variabel
What is Bias?
Any trend in the collection, analysis, interpretation,
publication or review of data that can lead to
conclusions that are systematically different from the
truth (Last, 2001)
A process at any state of inference tending to produce
results that depart systematically from the true values
(Fletcher et al, 1988)
Systematic error in design or conduct of a study (Szklo
et al, 2000)
Types of Bias
Selection bias

Unrepresentative nature of sample

Information (misclassification) bias

Errors in measurement of exposure of disease

Confounding bias

Distortion of exposure - disease relation by some


other factor
RESEARCH DESIGN Laboratory

Experimental Animal
Intervention
Human

Descriptive Case report


NO group
comparison Case series

Case study
Natural exposure
Observational
Cross-sectional
Group
comparison Case control
Analytical Cohort
Cross Sectional

PREVALENCE RATIO (PR)


Case Control

ODDS RATIO (OR)


Cohort

RELATIVE RISK (RR)


Disease
(+) (-)
Exposure

(+) a b

(-) c d

Case Control OR = ad/bc


Cohort RR = a/a+b
c/c+d
Cross sectional PR = a/a+b
c/c+d
Disease
Exposure (+) (-)

(+) 90 180

(-) 30 300

Case Control OR = ad/bc


OR = 90 x 300 = 5
180 x 30
Strength of the association
Risk of disease if exposed to risk factor
Relative
risk (RR) = Risk of disease if not exposed to risk factor

Odds that exposed individual will have disease


Odds
ratio =
Odds that non-exposed individual will have disease
RCT
Observasi
Observasi

Berdasarkan Berdasarkan
Partisipasi Keterbukaan

Non
Partisipasi Terbuka Tertutup
partisipasi
Efficacy vs Effectiveness

ideal setting. Semua variabel (eg:


Efficacy keparahan penyakit, kepatuhan
minum obat, dll) dikendalikan

Effectiveness real setting


Screening

CASE SINGLE MULTI-


MASS SELECTIVE
FINDING DISEASE PHASE

Whole High risk Smaller 1 particular


group. Several test.
population. group. disease.
Hereditary, MCU
Xray massal HIV CRC HBsAg
Diagnostic Test
Disease
+ -

True False
+
T positive positive
e
s
t False True
-
negative negative
Definition
Sensitivity
proportion of test positive result among diseased
group
Specificity
proportion of test negative result among non diseased
group
Positive Predictive Value
probability of having a disease of a patient who has
positive test result
Negative Predictive Value
probability of having no disease of a patient who has
negative test result
Disease / Gold Std
+ -

+ a b a+b
Test
result
- c d c+d

a+c b+d N

Sensitivity = a / (a+c) PPV = a / (a+b)


Specificity = d / (b+d) NPV = d/ (c+d)
Sampling
RANDOM
Simple random
Stratified: karakteristik bertingkat (pendidikan rendah menengah tinggi)
Cluster: kelompok setara. (dari 1000 SMP diambil hanya 100 SMP)
Multistage: populasi besar, bertahap, agar mewakili seluruhnya (provinsi
kabupaten kecamatan kelurahan)
NON-RANDOM
Quota: ada kuota, ada kriteria karakteristik
Accidental: mirip kuota, tapi ga ada kriteria karakteristik
Judgemental/Purposive: sengaja milih sampel yg kira2 punya info yg
dibutuhkan
Snowball: sedikit sampel banyak (dgn network)
MIXED
Systematic: semua punya kesempatan yg sama (RANDOM), tp dengan pola yg
udah ditetapin sebelumnya (NON-Random)
Inclusion & Exclusion Criteria
STATISTICS
Karakteristik Skala Variabel
SKALA VARIABEL SIFAT CONTOH
Kategorikal
Nominal Bukan peringkat Golongan darah
Jenis kelamin
Ordinal Peringkat Derajat penyakit
Status sosial ekonomi
Numerik
Interval Tidak punya 0 alamiah Suhu tubuh
IQ
Rasio Punya 0 alamiah Kadar Hb
Penghasilan
Uji Statistika
Variabel Metode
Bebas Tergantung
Nominal Nominal Chi kuadrat, uji Fischer
Nominal Nominal Regresi Logistik
dan/numerik (>2)

Nominal (dikotom) Numerik T-test: - Berpasangan


- Independen
Nominal >2 Numerik ANOVA

Numerik Numerik Regresi linier (AB)


Korelasi (A B)
Numerik >2 Numerik Regresi multipel
Uji Proporchi
Stroke Tidak Stroke
Merokok
Tidak Merokok
TIPS:
Ingat uji PROPORCHI (proporsi-chi quare)

Syarat Chi-square:
1. Jml subjek > 40 atau
2. Jml subjek 20-40, dengan expected count > 5
Bila tidak terpenuhi, gunakan FISCHER TEST!

Bila variabel bebas >2, gunakan REGRESI LOGICHITIK


*Expected count: nilai yg dihitung bila hipotesis 0 benar
Uji Rerati
T-Test INDEPENDEN Membandingkan
berbeda
kadar GDS di 2 kelompok

T-Test Berpasangan Membandingkan kadar GDS di 1 kelompok,


(PAIRED T test) PRE dan POST pemberian glibenclamide

TIPS:
Ingat uji RERATI (rerata-T test)

Bila variabel bebas >2, gunakan ANOVA!

SYARAT: Sebaran Data NORMAL


Bila sebaran data tidak normal? (next slide)
Jenis Uji Hipotesis
Jenis Hipotesis
Skala Komparatif / Asosiatif (membandingkan / mencari
pengukuran adanya hubungan)
variabel
2 kelompok >2 kelompok
Berpasangan Tidak Berpasangan Tidak
berpasangan berpasangan
Numerik Uji t Uji t Anova Anova
(interval berpasangan independen
dan rasio)

Ordinal Wilcoxon Mann Friedman Kruskal-


Whitney Wallis
= Bila sebaran data tidak normal (p<0.05 pada uji Kolmogorov Smirnov)
Regression & Correlation
Asosiasi
Koefisien korelasi (r)
r > 0,7: asosiasi kuat
r 0,3-0,7: asosiasi sedang
r < 0,3: asosiasi ringan
SKDN
S: Seluruh. Jumlah total balita di wilayah posyandu
K: KMS. Yang punya KMS
D: Ditimbang. Yang ditimbang posyandu
N: Naik. Yang naik BB nya.

D/S: Partisipasi masyarakat


K/S: Cakupan program
N/D: Keberhasilan kegiatan
D/K: Kesinambungan atau kelangsungan penimbangan
TERIMA KASIH
The p-value is the probability of getting a test
statistic as (or more) extreme than what you
observed (3.31) by chance if H0 was true
If the p-value is less then some predetermined
cutoff (e.g. .05), the
result is called statistically
significant
This cutoff is the a-level
The a-level is the probability of a
type I error
It is the probability of falsely
rejecting H0
Two Types of Errors in
Hypothesis Testing
Type I error
Claim HA is true when in fact H0 is true
Type II error
Do not claim HA is true when in fact HA is true
The probability of making a Type I error is
called the -level
The probability of NOT making a Type II
error is called the power (we will discuss
this later)

Anda mungkin juga menyukai