Oleh :
IKARIHAYATI
2014015224
(6G)
Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati dibedakan atas empat macam yaitu:
causa materialis, causa formalis, causa efisien dan causa finalis (Bagus dalam Prastyanti
Rina, 2011:12). Teori kausalitas ini dikembangkan oleh Aristoteles, adapun berkaitan
dengan asal mula yang langsung tentang Pancasila sebagai dasar filsafat Negara yaitu asal
mula yang sesudah dan menjelang Proklamasi Kemerdekaan yaitu sejak dirumuskan oleh
para pendiri Negara sejak sidang BPUPKI pertama, panitia Sembilan, sidang BPUPKI
kedua serta sidang PPKI sampai pengesahannya. Adapun rincian asal mula langsung
Pancasila tersebut menurut Notonagoro adalah sebagai berikut:
a) Asal mula bahan (Kausa Materialis)
Bangsa Indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai Pancasila, sehingga
Pancasila itu pada hakikatnya nilai-nilai yang merupakan unsure-unsur Pancasila digali
dari bangsa Indonesia yang berupa nilai-nlai adat-istiadat kebudayaan serta nilai-nilai
religious yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Dengan demikian
asal bahan Pancasila adalah pada bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam
kepribadian dan pandangan hidup.
b) Asal Mula bentuk (Kausa Formalis)
Hal ini dimaksudkan bagaimana asal mulai bentu atau bagaimana bentuk
Pancasila itu dirumuskan sebagaimana yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945.
Maka asal mulai bentuk Pancasila yaitu Bung Karno dan Bung Hatta sebagai pembentuk
negara, BPUPKI adalah merumuskan dan membahas Pancasila terutama dalam hal
bentuk, rumusan serta nama Pancasila.
c) Asal Mula karya (kausa Effisien)
Yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar Negara menjadi dasar
Negara yang sah. Adapun asal mula arya adalah PPKI sebagai pembentuk Negara dan
atas kuasa pembentuk Negara mengesahkan Pancasila menjadi dasar Negara yang sah,
setelah dilakukan pembahasan baik dalam sidang-sidang BPUPKI, panitia Sembilan.
d) Asal mula tujuan (kausa Finalis)
Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang sidang para pendiri negara,
tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar negara. Oleh karena itu asal mula tujuan
tersebut adalah para anggota BPUPKI dan panitia Sembilan termaksuk Soekarno dan
Hatta yang menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila sebelum ditetapkannya oleh
PPKI sebagai dasar negar yang sah. Demikian pula para pendiri Negara tersebut juga
berfungsi sebagi kausa sambungan karena yang merumuskan dasar filsafat Negara.
Selanjutnya, dijelaskan bahwa berdasarkan teori causa materialis dapat digambarkan pada
kenyataan, yaitu kondisi sebelum diproklamirkan negara, perumusan menjadi dasar
kerohanian atau dasar filsafat negara RI pada masa perjuangan kemerdekaan dengan
dimulainya sidang-sidang BPUPKI, kemudian melalui penyampaian tokoh-tokoh,
diantaranya Mr. Moh. Yamin, Prof. Soepomo dan Ir. Soekarno pada tanggal 29 Mei, 31
Mei dan 01 Juni 1945
Berdasarkan teori Causa Formalis dan Causa Finalis, digambarkan sebagaikondisi
yang ada pada saat perumusan rancangan-rancangan mukadimah hukum dasar yang
merupakan hasil perumusan tanggal, 22 Juni 1945 dan kemudian bisa diterima oleh
anggota BPUPKI pada tanggal, 10 Juli 1945, saat sidang terakhir.
Untuk memenuhi teori efisiensi, dapat ditunjukkan melalui kondisi sesudah masa
proklamasi kemerdekaan RI, yang kegiatan lembaga BPUPKI telah beralih ke lembaga
PPKI dengan tugas berbeda, yaitu meletakkan dasar negara, pembukaan UUD dan UUD
RI 1945.
c) Asal mula tidak langsung Pancasila pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri (Kausa
Materealis).
Oleh karena itu Pancasila yang terwujud dalam tiga asas tersebut atau Tri
Prakdra yaitu Pancasila asas kebudayaan, Pancasila asas religious, serta Pancasila
sebagai asas kenegaraan dalam kenyataannya tidak dapat dipertentangkan karena
ketiganya terjalin dalam suatu proses kausalitas, sehingga ketiga hal tersebut pada
hakikatnya merupakan usnur-usnur yang membentuk Pancasila (Notonegarao dalam
Prastyanti Rina, 2011:15-16)
PUSTAKA
Prastyanti, Rina Arum. 2011. Pendidikan Pancasila. Duta Publishing Indonesia: Solo.