Anda di halaman 1dari 5

ASAL MULA PANCASILA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengembangan Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Ibu Chairiyah, M.Pd

Oleh :

IKARIHAYATI

2014015224

(6G)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2017
Asal mula berdirinya pancasila sebagai dasar Negara RI yaitu dalam Prastyanti
Rina (2011) menyebutkan bahwa Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideology bangsa
dan negara Indonesia bukan terbentuk secara mendadak, namun melalui proses yang
cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Secara kausalitas Pancasila sebelum
disyahkan menjadi dasar filsafat negara dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri, yang
berupa adapt istiadat, religius dan kebudayaan. Kemudian para pendiri negara secara
musyawarah, anatara lain sidang BPUPKI pertama, Piagam Jakarta. Kemudian BPUPKI
kedua, setelah kemerdekaan sebelum sidang PPKI sebagai dasar filsafat negara RI
dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945
disyahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat Negara RI. Oleh karena itu agar memiliki
pengetahuan yang lengkap tentang proses terjadinya Pancasila, maka secara ilmiah harus
ditinjau berdasarkan proses kausalitas. Maka secara kausalitas aaal mula Pancasila
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu asal mula yang langsung dan tidak langsung.

1) Asal Mula Langsung

Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati dibedakan atas empat macam yaitu:
causa materialis, causa formalis, causa efisien dan causa finalis (Bagus dalam Prastyanti
Rina, 2011:12). Teori kausalitas ini dikembangkan oleh Aristoteles, adapun berkaitan
dengan asal mula yang langsung tentang Pancasila sebagai dasar filsafat Negara yaitu asal
mula yang sesudah dan menjelang Proklamasi Kemerdekaan yaitu sejak dirumuskan oleh
para pendiri Negara sejak sidang BPUPKI pertama, panitia Sembilan, sidang BPUPKI
kedua serta sidang PPKI sampai pengesahannya. Adapun rincian asal mula langsung
Pancasila tersebut menurut Notonagoro adalah sebagai berikut:
a) Asal mula bahan (Kausa Materialis)
Bangsa Indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai Pancasila, sehingga
Pancasila itu pada hakikatnya nilai-nilai yang merupakan unsure-unsur Pancasila digali
dari bangsa Indonesia yang berupa nilai-nlai adat-istiadat kebudayaan serta nilai-nilai
religious yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Dengan demikian
asal bahan Pancasila adalah pada bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam
kepribadian dan pandangan hidup.
b) Asal Mula bentuk (Kausa Formalis)
Hal ini dimaksudkan bagaimana asal mulai bentu atau bagaimana bentuk
Pancasila itu dirumuskan sebagaimana yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945.
Maka asal mulai bentuk Pancasila yaitu Bung Karno dan Bung Hatta sebagai pembentuk
negara, BPUPKI adalah merumuskan dan membahas Pancasila terutama dalam hal
bentuk, rumusan serta nama Pancasila.
c) Asal Mula karya (kausa Effisien)
Yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar Negara menjadi dasar
Negara yang sah. Adapun asal mula arya adalah PPKI sebagai pembentuk Negara dan
atas kuasa pembentuk Negara mengesahkan Pancasila menjadi dasar Negara yang sah,
setelah dilakukan pembahasan baik dalam sidang-sidang BPUPKI, panitia Sembilan.
d) Asal mula tujuan (kausa Finalis)
Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang sidang para pendiri negara,
tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar negara. Oleh karena itu asal mula tujuan
tersebut adalah para anggota BPUPKI dan panitia Sembilan termaksuk Soekarno dan
Hatta yang menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila sebelum ditetapkannya oleh
PPKI sebagai dasar negar yang sah. Demikian pula para pendiri Negara tersebut juga
berfungsi sebagi kausa sambungan karena yang merumuskan dasar filsafat Negara.
Selanjutnya, dijelaskan bahwa berdasarkan teori causa materialis dapat digambarkan pada
kenyataan, yaitu kondisi sebelum diproklamirkan negara, perumusan menjadi dasar
kerohanian atau dasar filsafat negara RI pada masa perjuangan kemerdekaan dengan
dimulainya sidang-sidang BPUPKI, kemudian melalui penyampaian tokoh-tokoh,
diantaranya Mr. Moh. Yamin, Prof. Soepomo dan Ir. Soekarno pada tanggal 29 Mei, 31
Mei dan 01 Juni 1945
Berdasarkan teori Causa Formalis dan Causa Finalis, digambarkan sebagaikondisi
yang ada pada saat perumusan rancangan-rancangan mukadimah hukum dasar yang
merupakan hasil perumusan tanggal, 22 Juni 1945 dan kemudian bisa diterima oleh
anggota BPUPKI pada tanggal, 10 Juli 1945, saat sidang terakhir.
Untuk memenuhi teori efisiensi, dapat ditunjukkan melalui kondisi sesudah masa
proklamasi kemerdekaan RI, yang kegiatan lembaga BPUPKI telah beralih ke lembaga
PPKI dengan tugas berbeda, yaitu meletakkan dasar negara, pembukaan UUD dan UUD
RI 1945.

2) Asal Mula Tidak Langsung


Dinyatakan bahwa Pancasila berasal sebelum Proklamasi Kemerdekaan. Artinya,
Pancasila telah ada sejak dahulu terdapat dalam adat istiadat, kebudayaan, nilai agama,
dan lain-lain. Sebagai dasar negara Pancasila dipergunakan untuk mengatur seluruh
tatanan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini berarti juga bahwa semua
peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia harus bersumberkan kepada
Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara, artinya Pancasila dijadikan sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara. Pancasila menurut Ketetapan MPR No.
III/ MPR/ 2000 merupakan sumber hukum dasar nasional.
Adalah asal mula yang terdapat pada kepribadian serta dalam pandangan sehari-
hari bangsa Indonesia perincian asal mula tidak langsung :
a) Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar
filsafat negara. Nilai-nilainya yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, persatuan, kerakyatan
dan keadilan.

b) Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia


sebelum membentuk negara. Nilai-nilainya yaitu adat istiadat, kebudayaan dan
religius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman memecahkan problema.

c) Asal mula tidak langsung Pancasila pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri (Kausa
Materealis).

3) Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam Tri Prakara

Berdasarkan tinjauan Pancasila secara kausalitas tersebut di atas maka


memberikan pemahaman perspektif pada kita bahwa proses terbentuknya Pancasila
melalui suatu proses yang cukup panjang dalam sejarah kebangsaan Indonesia. Dengan
demikian kita mendapatkan suatu kesatuan pemahaman bahwa Pancasila sebelum
disahkan oleh PPKI sebagai dasar filsfat Negara Indonesia secara yuridis, dalam
kenyataannnya unsure-unsur Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia telah melekat
pada bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari berupa nilai adat-istiadat, nilai-nilai
kebudayaan serta nilai-nilai religious. Nilai-nilai tesebut yang kemudian diangkat dan
dirumuskan oleh para pendiri Negara diolah dibahas yang kemudian disahkan oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945. Berdasarkan pengertian tersebut maka pada hakikatnya
bangsa Indonesia ber- Pancasila dalam tiga asa atau Tri Prakara yang rinciannya adalah
sebagai berikut:

Pertama : bahwa unsure-unsur Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafati


Negara secara yuridis sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam adat-
istiadat dan kebudayaan dalam arti luas (Pancasila Asas Kebudayaan):

Kedua : demikian juga unsure-unsur Pancasila telah terdapat pada bangsa


Indonesia sebagai asas-asas dalam agama-agama (nilai-nilai religious.

Ketiga : unsure-unsur tadi kemudian diolah, dibahas dan dirumuskan secara


seksama oleh para pendiri Negara dlam sidang-sidang BPUPKI, panitia Sembilan.
Setelah bangsa Indonesia Merdeka rumusan Pancasila calon dasar Negara tersebut
kemudian disahkan oleh PPKI sebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia dan terwujudlah
Pancasila sebagai asas kenegaraan (Pancasila asas kenegaraan).

Oleh karena itu Pancasila yang terwujud dalam tiga asas tersebut atau Tri
Prakdra yaitu Pancasila asas kebudayaan, Pancasila asas religious, serta Pancasila
sebagai asas kenegaraan dalam kenyataannya tidak dapat dipertentangkan karena
ketiganya terjalin dalam suatu proses kausalitas, sehingga ketiga hal tersebut pada
hakikatnya merupakan usnur-usnur yang membentuk Pancasila (Notonegarao dalam
Prastyanti Rina, 2011:15-16)

PUSTAKA
Prastyanti, Rina Arum. 2011. Pendidikan Pancasila. Duta Publishing Indonesia: Solo.

Setijo, Pandji.___. Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa.


Grasindo : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai