Anda di halaman 1dari 4

Sistem Genetalis

Diferensiasi seksual merupakan suatu proses kompleks yang melibatkan banyak


gen, termasuk beberapa gen autosom. Kunci untuk diformisme seksual adalah
kromosom Y, yang mengandung gen faktor penentu-testis (TDF) pada daerah
penentu sex (SRY). Ada atau tidak adanya faktor ini mempunyai efek langsung pada
diferensiasi gonad dan juga bekerja sebagai sebuah tombol untuk mengawali
rentetan banyak rangkaian gen dari kromosom Y yang menentukan nasib organ-
organ seksual rudimeter. Kalau faktor ini ada, akan terjadi perkembangan laki-laki;
kalau tidak ada, akan terjadi perkembangan perempuan.

Gonad

Sekalipun jenis kelamin mudigah ditentukan secara genetik pada saat pembuahan,
gonad tidak memperoleh ciri-ciri bentuk pria atau wanita hingga perkembangan
minggu ke tujuh.

Gonad mula-mula tampak sebagai sepasang rigi yang memanjang, rigi gonad dan
ditentukan oleh proliferase epitel selom dan pemadatan mesenkim di bawahnya.
Sel-sel benih tidak tampak pada rigi kelamin hingga perkembangan minggu ke
enam.

Pada mudigah manusia, sel-sel benih primordial tampak pada tingkat


perkembangan yang dini diantara sel endoderm di dinding kantung kuning telur
didekat alantois. Sel-sel benih ini berpindah dengan gerakan menyerupai amuba
sepanjang mesenterium dorsal usus belakang, dan sampai di gonad primitif pada
perkembangan minggu ke 6. Apabila mereka gagal mencapai rigi-rigi tersebut,
gonad tidak berkembang. Karena itu, sel-sel benih primordial tersebut mempunyai
pengaruh induktif terhadap perkembangan gonad menjadi ovarium atau testis.

Gonad Indeferen

Segera sebelum dan selam datangnya sel-sel benih primordial, epitel selom rigi
kelamin berproliferasi, dan sel-sel epitel menembus masenkim di bawahnya. Disini
sel epitel tersebut membentuk sejumlah korda yang bentuknya tidak beraturan,
korda kelamin primitif. Pada mudigah pria dan wanita, korda ini berhubungan
dengan epitel permukaan, dan kita tidak mungkin membedakan antara gonad pria
dan wanita. Oleh karena itu, gonad ini dikenal sebagai gonad indeferent.

Testis

Apabila mudigah secara genetik bersifat pria, sel-sel benih primordial membawa
sebuah gabungan kromosom seks XY. Dibawah kromosom Y, yang menjadikan
faktor penentu testis, korda kelamin primitif terus menurus berproliferase dan
menembus jauh ke dalam medulla untuk membentuk korda testis atau korda
medulla. Kearah hilus kelenjar, korda ini terpecah-pecah menjadi jala-jala sel yang
halusyang kelak membentuk tubulus-tubuls rete testis.
Pada perkembangan selanjutnya, korda testis kehilangan hubungan dengan epiitel
permukaan. Kemudian mereka dipisahkan dari epitel permukaan oleh selapisan
jaringan ikat fibrosa padat, yaitu tunika albuginea, suatu gambaran khas testis.

Dalam bulan ke 4, korda testis menjadi berbentuk seperti tapal-kuda, dan ujung-
ujungnya bersambungan dengan ujung rete testis.sekarang korda testis tersusun
dari sel sel benih primordial dan sel-sel sustentakular sertoli yang berasal dari
epitel ppermukaan kelenjar.

Sel interstisial leydig berkembang dari masenkim asli rigi kelamin. Sel-sel ini
terletak antara korda testis dan mulai berkembang segera setelah mulainnya
diferensiasi korda ini. Pada kehamilan minggu ke-8, produksi testosteron oleh sel
leydig sudah mulai, dan testis sekarang mampu mempengaruhi diferensiasi seksual
duktus genetalia dan organ kelamin luar.

Korda testis tetap padat hingga masa puberitas, pada saat korda ini menjadi
berongga, sehingga terbentuklah tubulus seminiferus. Setelah tubulus
seminiferus mempunyai saluran, tubulus ini bersambungan dengan tubulus rete
testis, yang selanjutnya bermuara ke duktuli efferentes. Duktuli efferentes ini
merupakan bagian saluran ekskresi sistem mesonefros yang tersisa. Fungsinya
adalah sebagai penghubung antara rete testis dengan saluran mesonefros atau
saluran mesonefros atau saluran wolf, yang kita kenal sebagai duktus deferens.

Ovarium

Pada mudigah wanita yang mempunyai unsur kromosom seks XX dan tidak
mempunyai kromosom Y, korda kelamin primitif terputus-putus menjadi kelompok-
kelompok sel yang tidak teratur bentuknya. Kelompok-kelompok sel ini , yang
mengandung gugus-gugus sel benih primordial, terletak dibagian medulla ovarium.
Kemudian, kelompok-kelompok ini menghilang dan digantikan oleh stroma vaskular
yang membentuk medulla ovarium.

Epitel permukaan gonad wanita, tidak seperti pada pria, terus menerus
berproliferasi. Dalam minggu ke-7, epitel ini membentuk korda generasi ke 2,
korda korteks, yang menembus masenkim dibawahnya,tetapi tetap dekat dengan
permukaan, dalam bulan ke 4, korda ini terpecah menjadi kelompok-kelompok sel
tersendiri, yang masing-masing mengilingi satu atau lebih sel benih primitif. Sel-sel
benih berkembang menjadi oogonia, sedangkan sel epitel disekitarnya, yang
berasal dari epitel permukaan, sel folikuler.

Boleh dikatakan bahwa jenis kelamin satu mudigah ditentukan padasaat


pembuahan dan tergantung apakah sperma tositnya membawa kromosom X atau Y.
Pada mudigah yang mempunyai konfigurasi kromosom seks XX, korda medula
gonad mengalami regresi dan kemudian berkembang korda korteks generasi kedua.
Pada mudigahyang mempunyai kompleks kromosom kelamin XY, korda medula
berkembang menjadi korda testis, dan korda korteks tidak berhasil berkembang.
DUKTUS GENITALIA

Tahap indiferen

Mula-mula baik mudigah pria maupun wanita mempunyai dua pasangan duktus
genitalis : duktus mesonefros dan duktus paramesonefros. Duktus
paramesonefros muncul sebagai suatu invaginasi memanjang epitel selom pada
permukaan anterolakteral rigi urogenital. Disebelah kranial, saluran ini bermuara
kedalam rongga selom dengan struktur menyerupai corong. Disebelah kaudal,
saluran berjalan disebelah lateral saluran mesonefros, tetapi kemudian menyilang
disebelah ventralnya untuk tumbuh ke arah kaudomedial. Di garis tengah, saluran
paramesonefros ini berhubungan erat dengan saluran paramesonefros dari sisi
seberang. Kedua saluran tersebut pada mulanya dipisahkan oleh sebuah sekat
tetapi kemudian bersatu membentuk kanalis uterus. Ujung kaudal saluran yang
telah bersatu tersebut menonjol kedalam dinding posterior sinus urogenitalia,
sehingga menyebabkan penonjolan kecil, yaitu tuberkulum paramesonefrikum
atau tuberkulum mulleri. Duktus mesonefros bermuara kedalam sinus
urogenitalis pada kedua sisi tuberkulum mulleri.
Desensus testis

Menjelang akhir bulan ke-2, testis dan mesonefros diletakkan pada dinding
belakang perut melalui mesenterium urogenital. dengan terjadinya degenerasi
mesonefros, pita pelekat tersebut berguna sebagai mesenterium untuk gonad.
Kearah kaudal, mesenterium ini menjadi ligamentum dan dikenal sebagai
ligamentum genitalis kaudal. Yang juga berjalan dari kutub kaudal testis adalah
suatu pemadatan mesenkim yang kaya

Anda mungkin juga menyukai