Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Disusun Oleh :
GUNADI SURYO JATMIKO
115.140.008

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Sistem Informasi Geografis sering juga di kenal sebagai GIS (Geographic


Information System) yang di definisikan sebagai suatu sistem informasi dimana
sistem informasi tersebut bersifat khusus yang mengelola data berupa informasi
spasial (bereferensi keruangan) dengan suatu koordinat. Sistem tersebut berisikan
informasi untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi
berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam
sebuah database yang memiliki tujuan tertentu seperti investigasi
ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, dan perencanaan
rute.

Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG)


Menurut Marble et al (1983)
SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.

Menurut Calkin dan Tomlison (1984)


SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.

Menurut Burrough (1986)


SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan,
pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan
yang berasal dari kenyataan dunia.

Menurut Linden, (1987)


SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan
(manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan
muka bumi.

Menurut Rhind (1988)


GIS is a computer system for collecting, checking, integrating and
analyzing information related to the surface of the earth.
GIS adalah sistem computer yang gunanya untuk mengumpulkan, mengecek,
mengintegrasi dan analisis informasi yang berkaitan dengan permukaan bumi.

Menurut Aronaff (1989)


SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang
memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi
uraian.

Menurut Purwadhi (1994)


SIG merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang berbasis
computer dengan tiga karakteristik dasar, yaitu: mempunyai fenomena aktual
(variabel data non-lokasi) yang berhubungan dengan topik permasalahan di
lokasi bersangkutan, merupakan suatu kejadian di suatu lokasi, dan
mempunyai dimensi waktu.

Menurut Murai (1999)


SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan
data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan
lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan
pelayanan umum lainnya.

Menurut Kang-Tsung Chang (2002)


is an a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and
displaying geographic data.
adalah sistem komputer untuk menangkap, menyimpan, query, menganalisis,
dan menampilkan data geografis.

Sejarah perkembangan Sistem Informasi Geografis (SIG)


35000 tahun yang lalu
Pada dinding gua Lascaux, Perancis, para peneliti menemukan cara
pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, di dalam gambar
tersebut terdapat berbagai informasi seperti rute migrasi hewan-hewan
tersebut. Hal ini merupakan suatu tahapan yang mendukung terciptanya suaty
integrasi informasi akan suatu hal tertentu yang dicatat dengan tujuan
tertentu.

Tahun 1700-an
Proses penggunaan sistem informasi mulai diterapkan untuk melakukan
pemetaan topografis, pada tahun ini pula dilakukan awal pemetaan tematis
bertujuan untuk keilmuan atau data sensus.

Tahun 1967
Merupakan awal pengembangan SIG dikembangkan di Ottawa,
Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Di
lakukan oleh Roger Tomlinson, kemudian diikuti oleh CGIS (Canadian GIS -
SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data
yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land
Inventory). Tahapan ini merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui
kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai
informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan
penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi
juga diterapkan untuk keperluan analisis.
Dari pengabdian yang dilakukan oleh CGIS menghasilkan sistem pertama
di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki
kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, digitasi/pemindaian
(digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat secara national yang
membentang di atas benua Amerika, memasukkan garis sebagai arc yang
memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada
berkas terpisah. Pengembangnya, seorang geografer bernama Roger
Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".

Sekitar tahun 2000-an


Perkembangan industri menciptakan suatu inovasi terutama pada SIG
dimana sistem ini dapat dilakukan pada workstation UNIX dan komputer
pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem
dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan
para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang
membutuhkan standar pada format data dan transfer.

Sejarah perkembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Indonesia


SIG mulai masuk ke indonesia Indonesia sudah mengadopsi sistem ini
sejak Pelita ke-2. Berikut tahapan pelita di indonesia :
1. Pelita I (1 April 1969 - 31 Maret 1974)
Bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh
rakyat Indonesia dengan meletakkan landasan yang kuat untuk tahap
pembangunan berikutnya. Diprioritaskan pada sektor pertanian dan
industri yang menunjang sektor pertanian.

2. Pelita II ( 1 April 1974 31 Maret 1979)


Diprioritaskan pada pembangunan ekonomi dengan titik berat
pembangunan sektor pertanian dan peningkatan industri yang mengolah
bahan mentah menjadi bahan baku.

3. Pelita III ( 1 April 1979 31 Maret 1984)


tujuannya meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan
seluruh rakyat yang makin merata dan adil, dan meletakkan landasan
yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya. Diprioritaskan pada
pembangunan ekonomi dengan titik berat pembangunan sektor pertanian
menuju swasembada pangan dengan meningkatkan sektor industri yang
mengolah bahan mentah menjadi bahan baku dan barang jadi dalam
rangka menyeimbangkan struktur ekonomi Indonesia.

4. Pelita IV ( 1 April 1984 31 Maret 1989)


Diprioritaskan pada pembangunan bidang ekonomi dengan titik
berat pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan,
meningkatkan industri yang menghasilkan mesin-mesin untuk industri
berat dan ringan.

5. Pelita V ( 1 April 1989 31 Maret 1994)


Diprioritaskan pada bidang ekonomi dengan titik berat pada sektor
pertanian untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan
produksi hasil pertanian serta sektor industri, khususnya industri yang
menghasilkan barang ekspor, banyak menyerap tenaga kerja, pengolahan
hasil pertanian, dan yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri.

6. Pelita VI ( 1 April 1994 - 31 Maret 1999)


Sektor pertanian selalu menjadi prioritas dalam setiap Pelita, sebab
sektor pertanian memberikan sumbangan devisa terbesar dan mayoritas
rakyat Indonesia hidup dari sektor pertanian.

Sehingga dapat di simpulkan SIG mulai masuk ke indonesia Indonesia


pada tahun 1 April 1974 dimana pada saat itu Indonesia masih berfokus pada
pembangunan ekonomi pada pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi.
Masuknya SIG ke Indonesia dilakukan oleh LIPI mengundang UNESCO
dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap
Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan
riset.
Setelah SIG mulai berkembang di Indonesia maka pada tahun 1991,
Universitas Gadjah Mada membuka Jurusan Kartografi dan Penginderaan
Jauh, Fakultas Geografi. Untuk mendukung perkembangan teknologi SIG di
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Pelaksanaan Pelita Pada Masa Orde Baru. Diakses dari
http://handikap60.blogspot.co.id/2013/01/pelaksanaan-pelita-pada-masa-
orde-baru.html.
Anonim. Sistem Informasi Geografis. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/
Sistem_informasi_geografis.
Anonim. 2015. http://www.geocities.com/yaslinus/index.html (akses tanggal 20
November 2015)
Aniati Murni, Dr, GIS : Hardware & Software, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia
Denny charter, Irma Agtrisari. 2002., Desain dan Aplikasi GIS, Bandung :
Elexmedia Komputindo,.
Gunarso, P., et. al , 2003, Modul Pelatihan Dasar-dasar Pengelolaan Data dan
Sistem Informasi Geografis, Malinau Research Forest, Malinau.
John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003. (dikutip dari
http://ns1.cic.ac.id/~ebook/ebook/adm/myebook/0016.pdf , akses tanggal
20 November 2015)
Kang-Tsung Chang, 2002. Introduction to Geographic Information System,
Mc.Graw-Hill.
Subaryono, 2005, Pengantar Sistem Informasi Geografis. Jurusan Teknik
Geodesi, FT UGM. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai