Anda di halaman 1dari 11

TEKTONOSTRATIGRAFI DAN POLA SEDIMENTASI

SUBCEKUNGAN BS, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH

TUGAS AKHIR B

Diajukan Sebagai Syarat dalam Mencapai Kelulusan Strata Satu (S-1) di Program Studi
Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung

Oleh:

ANINDITO SATRIO BASKORO

12010101

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2014
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS AKHIR B

TEKTONOSTRATIGRAFI DAN POLA SEDIMENTASI SUBCEKUNGAN BS,


CEKUNGAN SUMATERA TENGAH

Diajukan Sebagai Syarat dalam Mencapai Kelulusan Strata Satu (S-1) di Program Studi
Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung

Diajukan oleh:

Anindito Satrio Baskoro

NIM 12010101

Menyetujui,

Dosen Pembimbing:

Dr. Ir. Dardji Noeradi

NIP 195612111984031002

i
TEKTONOSTRATIGRAFI DAN POLA SEDIMENTASI SUBCEKUNGAN BS,
CEKUNGAN SUMATERA TENGAH

SARI

Subcekungan BS terletak pada Cekungan Sumatera Tengah, merupakan salah satu


subcekungan yang sudah terbukti menghasilkan hidrokarbon di Indonesia. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis tektonostratigrafi dan pola sedimentasi daerah
penelitian dengan fokus penelitian pada endapan syn-rift Kelompok Pematang sebagai sedimen
pengisi beserta penafsiran lingkungan pengendapannya. Kelompok Pematang terdiri dari
Formasi Lower Red Beds, Brown Shale, dan Upper Red Beds. Pola struktur utama yang
mempengaruhi daerah penelitian adalah sesar berarah NNW-SSE.
Penelitian ini menggunakan data log sumur, seismik 2D, dan laporan deskripsi batuan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain penentuan interval formasi dalam
Kelompok Pematang, korelasi puncak formasi, pengikatan data sumur pada data seismik,
interpretasi seismik 2D, pembuatan peta struktur waktu, penafsiran lingkungan pengendapan,
flattening, pembuatan peta ketebalan, pembuatan peta Root Mean Square (RMS) amplitude,
dan analisis tektonostratigrafi dan pola sedimentasi tiap fase tektonik dari pengendapan
Kelompok Pematang.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan perkembangan cekungan Tersier di daerah
penelitian ditandai oleh proses rifting yang membentuk struktur setengah graben berarah NNW-
SSE. Geometri cekungan dan pola pengisiannya mengindikasikan bahwa tektonik yang
mengontrol pembentukkan cekungan rift berupa tarikan berarah ENE-WSW yang
dimanifestasikan oleh border fault berarah NNW-SSE. Secara umum, cekungan rift yang ada
di daerah penelitian dapat ditafsirkan sebagai cekungan rift yang gagal (failed rift) ditandai
oleh fase syn-rift dan post-rift. Pengendapan fase syn-rift dapat dipisahkan menjadi tiga fase
yaitu early syn-rift, rift climax, dan late syn-rift yang secara litostratigrafi masuk dalam
Kelompok Pematang.Fase early syn-rift (Eosen Awal-Eosen Tengah) terjadi pengendapan
Formasi Lower Red Beds yang memiliki litologi berupa batulempung, batulanau, dan
batupasir. Lingkungan pengendapan lakustrin dengan fasies pengendapan deltaik, turbidit
lakustrin, dan kipas aluvial. Fase rift climax (Eosen Tengah-Oligosen Akhir) terjadi
pengendapan Formasi Brown Shale yang memiliki litologi berupa serpih, batulanau, dan
batupasir. Lingkungan pengendapan lakustrin dengan fasies pengendapan turbidit lakustrin dan
kipas aluvial. Fase late syn-rift (Oligosen Akhir-Miosen Awal) terjadi pengendapan Formasi
Upper Red Beds yang memiliki litologi berupa batupasir, konglomerat, dan batulempung.
Lingkungan pengendapan lakustrin dengan fasies pengendapan fluvial, turbidit lakustrin, dan
kipas aluvial. Subcekungan BS mengalami deformasi (Periode Deformasi F1 (Eosen-
Oligosen)) yang disebabkan oleh tektonik ekstensional berarah ENE-WSW yang mengaktifkan
kembali struktur-struktur yang telah terbentuk sebelumnya (Periode Deformasi F0 (pra-
Tersier)).

Kata kunci: Subcekungan BS, Syn-rift, early syn-rift, rift climax, late syn-rift.
Tektonostratigrafi, Pola Sedimentasi

ii
TECTONOSTRATIGRAPHY AND SEDIMENTATION PATTERN OF BS
SUBBASIN, CENTRAL SUMATERA BASIN

ABSTRACT

BS Subbasin is located at Central Sumatera Basin that is proven in producing


hydrocarbon in Indonesia. This research aims to analyze the tectonostratigraphy and
sedimentation pattern of the research area, focused on syn-rift deposition of Pematang Group
and also to interpret its depositional environment. Pematang Group consists of Lower Red Beds
Formation, Brown Shale Formation, and Upper Red Beds Formation. The main structure
pattern of the research area is normal fault with NNW-SSE trends.
This research uses datas such as well log data, seismic 2D, and lithology description
reports. The methods that are used in this research are determination of formation interval in
Pematang Group, correlation of top formations, well-seismic tie, seismic 2D interpretation,
making of time structure maps, interpretation of depositional environments, flattening, making
of isochrone maps, making of Root Mean Square (RMS) Amplitude maps, and analysis of
tectonostartigraphy and sedimentation pattern of each tectonic phase from Pematang Group.
Based on the research it is summarized that the Tertiary basin evolution in the research
area was marked by rift process resulting half graben structure with NNW-SSE trend. Basin
geometry and its sedimentation show the tectonic process that controlling the rift basin
development was extentional tectonic with ENE-WSW trend caused by NNW-SSE border
fault. Generally, basin rift on the research area can be interpreted as a failed rift basin marked
by its syn-rift and post-rift phases. Syn-rift phase deposition can be divided into three phases
which are early syn-rift, rift climax, and late syn-rift. Lithostratigraphically it was included on
Pematang Group. In early syn-rift phase (Early Eocene-Middle Eocene), Lower Red Beds
Formation with lithology of claystone, siltstone, and sandstone is deposited on lacustrine
depositional environment with depositional facies of deltaic, lacustrine turbidit, and alluvial
fans. In rift climax phase (Middle Eocene-Late Oligocene), Brown Shale Formation with
lithology of shale, siltstone, and sandstone is deposited on lacustrine depositional environment
with depositional facies of lacustrine turbidit and alluvial fans. In late syn-rift (Late Oligocene-
Early Miocene), Upper Red Beds Formation with lithology of sandstone, conglomerate, and
claystone is deposited on lacustrine depositional environment with depositional facies of
fluvial, lacustrine turbidit, and alluvial fans. BS Subbasin had been deformated in F1
Deformation Periods (Eocene-Oligocene) caused by extentional tectonic with ENE-WSW
trend that reactivates the previous structures on F0 Deformation Periods (pre-Tertiary).

Keywords: BS Subbasin, syn-rift, early syn-rift, rift climax, late syn-rift, tectonostratigraphy,
sedimentation pattern

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan limpahan karunia-
Nya sehingga penilis dapat menyelesaikan makalah tugas akhir ini yang berjudul
Tektonostratigrafi dan Pola Sedimentasi Subcekungan BS, Cekungan Sumatera Tengah.
Makalah ini penulis selesaikan dalam rangka memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat
untuk mencapai gelar sarjana strata satu di Program Studi Teknik Geologi Institut Teknologi
Bandung.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya
kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian tugas akhir ini,
yaitu:
1. Orangtua tersayang (Bapak Gentur Waluyo dan Ibu Sri Retno Kusmarsensi) serta adik
tersayang (Pramudito Kartiko Dumipto) atas doa dan semangat yang selalu diberikan
kepada penulis.
2. Bapak Dr. Ir. Dardji Noeardi sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan
banyak waktunya dalam memberikan ilmu dan bimbingan dengan penuh kesabaran
kepada penulis.
3. Kang Dadan yang telah banyak membantu serta berbagi ilmu terutama dalam
pengenalan software pada penelitian tugas akhir ini.
4. Silvania Dwi Utami, calon partner hidup istimewa yang selalu sabar dan setia
mendampingi, mendukung, berbagi, dan membantu sangat banyak selama penyelesaian
tugas akhir ini.
5. Teman-teman sebimbingan geng TA B : Ryan, Ayyid, Adi Fantri, Soli, dan Radit
atas kerjasama, waktu diskusi, dukungan, dan moment-moment selama masa bimbingan
dan penyelesaian tugas akhir ini.
6. Teman-teman seperjuangan geng ngambis 2010 : Silvania Dwi Utami PL10, Rasyid
Aziz MT10 dan Safira Noor Anindita STF10 atas dukungan, candaan, kebersamaan,
dan moment-moment selama masa penyelesaian tugas akhir ini sehingga penulis selalu
termotivasi untuk selalu mengerjakan tugas akhir dengan penuh semangat.
7. Teman-teman sekaligus sebagai keluarga besar abadi penulis selama perkuliahan ini
yaitu teman-teman PSTK 2010 mulai dari TPB, masa penyelesaian tugas akhir, dan
selamanya.

iv
8. Teman-teman sekaligus sebagai keluarga pertama di Bandung dan tentunya keluarga
selamanya yang telah banyak berbagi suka dan duka serta menemani selama
perkuliahan ini yaitu GAMAS ceria 2010.
9. Teman-teman seperjuangan yang telah melewati osjur bersama, kuliah, dan berhimpun
bersama yaitu teman-teman Teknik Geologi ITB 2010.
10. Adik-adik tersayang PSTK 2011-2013 yang juga telah mendukung, menyemangati,
menemani dan selalu berbagi keceriaan selama masa penyelesaian tugas akhir ini.
11. Segenap keluarga besar semua organisasi yang pernah penulis ikuti sebagai tempat
mengabdikan diri dan berusaha memberikan manfaat sebanyak-banyaknya yaitu
PSTK-ITB, GAMAS-ITB, Kementerian Seni Budaya KM-ITB, Kabinet Pelita Muda
KM-ITB, dan HMTG GEA ITB serta kepanitiaan PROKM-ITB 2011, Winaya Sunda,
Kelompok 89 PROKM-ITB 2011, dan PSB 2012.
12. Teman-teman IPA2 SMAN 1 Purwokerto Radio Simatupang atas silaturahmi yang
tidak pernah putus.
13. Seluruh teman, kerabat dekat, dan keluarga besar penulis yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah tugas akhir ini masih banyak terdapat
ketidaksempurnaan. Oleh karena itu penulis menantikan saran dan kritik dari para pembaca
sekalian. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat untuk segenap pembaca sekalian.

Bandung,

Anindito Satrio Baskoro


12010101

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................................... i


SARI....................................................................................................................................................... ii
ABSTRACT .............................................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2
1.4 Lokasi Penelitian ................................................................................................................... 2
1.5 Metode Penelitian ................................................................................................................. 3
1.6 Sistematika Pembahasan ....................................................................................................... 4
BAB II GEOLOGI DAERAH PENELITIAN ................................................................................................... 6
2.1.1 Fisiografi Regional ............................................................................................................... 6
2.1.2 Struktur dan Tektonik Regional ............................................................................................ 7
2.1.3 Stratigrafi Regional ............................................................................................................... 9
BAB III PENGOLAHAN ......................................................................................................................... 13
3.1 Pendahuluan ........................................................................................................................ 13
3.2 Ketersediaan Data ............................................................................................................... 14
3.2.1 Data Marked Log ................................................................................................................ 14
3.2.2 Deskripsi Batuan Inti Samping (Side Wall Core) ................................................................ 15
3.2.3 Deskripsi Batuan Inti (Core) ............................................................................................... 16
3.2.4 Deskripsi Keratan Bor (Cutting) ......................................................................................... 16
3.2.5 Data Log Sumur.................................................................................................................. 17
3.2.6 Data Seismik ....................................................................................................................... 17
3.3 Pengolahan Data ................................................................................................................. 18
3.3.1 Penentuan Interval Formasi dalam Kelompok Pematang .................................................... 19
3.3.2 Korelasi Sumur ................................................................................................................... 20
3.3.3 Pengikatan Data Sumur pada Data Seismik (Well-Seismic Tie) .......................................... 21
3.3.4 Interpretasi Seismik ............................................................................................................ 22

vi
3.3.5 Penafsiran Lingkungan Pengendapan ................................................................................. 30
3.3.6 Flattening ........................................................................................................................... 34
3.3.7 Pembuatan Peta Ketebalan (Isochrone Map) ...................................................................... 35
3.3.8 Pembuatan Peta RMS Amplitude ......................................................................................... 39
BAB IV TEKTONOSTRATIGRAFI DAN POLA SEDIMENTASI .................................................................... 46
4.1 Early Syn-rift (Eosen Awal-Eosen Tengah) ....................................................................... 47
4.2 Rift Climax (Eosen Tengah-Oligosen Akhir) ...................................................................... 50
4.3 Late Syn-rift (Oligosen Akhir-Miosen Awal) ...................................................................... 53
BAB V .................................................................................................................................................. 56
KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 57
LAMPIRAN........................................................................................................................................... 59

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Penelitian .................................................................................................... 3


Gambar 1.2 Diagram Alir Penelitian ......................................................................................... 4
Gambar 2.1 Tektonik Regional Pulau Sumatera (Heidrick dan Aulia, 1993) 6
Gambar 2.2 Tahapan tektonik pembentukan Cekungan Sumatera Tengah (Heidrick dan
Aulia, 1993)7
Gambar 2. 3 Kolom tektostratigrafi Cekungan Sumatera Tengah (Heidrick dan Aulia, 1993) 9
Gambar 3. 1 Peta dasar seismik dan lokasi sumur daerah Subcekungan BS, Cekungan
Sumatera Tengah.. 13
Gambar 3. 2 Contoh data marked log yang memperlihatkan posisi puncak Formasi Pematang
dan deskripsi batuan inti samping ............................................................................................ 15
Gambar 3. 3 Contoh deskripsi batuan inti samping ................................................................ 15
Gambar 3. 4 Contoh deskripsi batuan inti .............................................................................. 16
Gambar 3. 5 Contoh Deskripsi Keratan Bor ........................................................................... 17
Gambar 3. 6 Korelasi puncak formasi 1 (berarah relatif barat-timur) ... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 3. 7 Contoh hasil well-seismic tie antara sumur BE-1 dengan seismik BS-04 ......... 22
Gambar 3. 8 Contoh hasil pengikatan seismik lintasan BS-04 dengan data sumur BE-
1(puncak Formasi Upper Red Beds dan puncak Formasi Brown Shale)................................. 24
Gambar 3. 9 Peta struktur waktu puncak Basement ............................................................... 26
Gambar 3. 10 Peta struktur waktu puncak Formasi Lower Red Beds .................................... 27
Gambar 3. 11 Peta struktur waktu puncak Formasi Brown Shale .......................................... 28
Gambar 3. 12 Peta struktur waktu puncak Formasi Upper Red Beds .................................... 29
Gambar 3. 13 Model elektrofaies berdasarkan log gamma ray (Kendall, 2003) .................... 30
Gambar 3. 14 Penampang seismik lintasan BS-04 yang akan digunakan dalam metode
flattening .................................................................................................................................. 35
Gambar 3. 15 Peta ketebalan waktu (isochrone) interval Formasi Lower Red Beds ............. 36
Gambar 3. 16 Peta ketebalan waktu (isochrone) interval Formasi Brown Shale ................... 37
Gambar 3. 17 Peta ketebalan waktu (isochrone) interval Formasi Upper Red Beds ............. 38
Gambar 3. 18 Grafik gross sand vs RMS amplitude Formasi Lower Red Beds ..................... 42
Gambar 3. 19 Grafik gross sand vs RMS amplitude Formasi Brown Shale ........................... 42
Gambar 3. 20 Peta RMS amplitude interval Formasi Lower Red Beds .................................. 43
Gambar 3. 21 Peta RMS amplitude interval Formasi Brown Shale ........................................ 44
Gambar 3. 22 Peta RMS amplitude interval Formasi Upper Red Beds .................................. 45
Gambar 4. 1 Flatteningpenampang seismik lintasan BS-04(A) ..48
Gambar 4. 2 Penafsiran pola sedimentasi fase early syn-rift (Formasi Lower Red Beds)
berdasarkan peta RMS amplitude ............................................................................................. 49
Gambar 4. 3 Flatteningpenampang seismik lintasan BS-04(A) dan peta ketebalan (B) dari
fase rift climaxbeserta arah tektonik regangan (panah merah) beserta interpretasi sumber
suplai sedimen (panah putih) pada fase ini .............................................................................. 51
Gambar 4. 4 Penafsiran pola sedimentasi fase rift climax (Formasi Brown Shale) berdasarkan
peta RMS amplitude ................................................................................................................. 52

viii
Gambar 4. 5 Flatteningpenampang seismik lintasan BS-04(A) dan peta ketebalan (B) dari
fase early syn-rift beserta arah tektonik regangan (panah merah) beserta interpretasi sumber
suplai sedimen (panah putih) pada fase ini .............................................................................. 54
Gambar 4. 6 Penafsiran pola sedimentasi fase late syn-rift (Formasi Upper Red Beds)
berdasarkan peta RMS amplitude ............................................................................................. 55

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Ketersediaan Data di Daerah Penelitian ................................................................. 14


Tabel 3. 2 Data Lintasan Seismik 2D pada Daerah Penelitian ................................................ 18
Tabel 3. 3 Kedalaman Puncak Formasi di Tiap Sumur pada Daerah Penelitian Berdasarkan
Data Marked Log ..................................................................................................................... 20
Tabel 3. 4 Penafsiran Lingkungan Pengendapan Formasi Lower Red Beds Sumur BE-7 ...... 31
Tabel 3. 5 Penafsiran Lingkungan Pengendapan Formasi Brown Shale Sumur BE-1 ............ 33
Tabel 3. 6 Penafsiran Lingkungan Pengendapan Formasi Upper Red Beds Sumur BE-7 ...... 34
Tabel 3. 7 RMS Amplitude dan Gross Sand Formasi Lower Red Beds ................................... 41
Tabel 3. 8 RMS Amplitude dan Gross Sand Formasi Brown Shale ......................................... 41

Anda mungkin juga menyukai