Derajat Orde
No Ea BM
Polimerisasi Ka
27.286
1 14152 157.0924 1
55
27.286
2 14152 157.0924 1
55
27.286
3 14152 157.0924 1
55
27.286
4 14152 157.0924 1
55
27.286
5 14152 157.0924 1
55
27.286
6 14152 157.0924 1
55
27.286
7 14152 157.0924 1
55
27.286
8 14152 157.0924 1
55
27.286
9 14152 157.0924 1
55
27.286
10 14152 157.0924 1
55
27.286
11 14152 157.0924 1
55
27.286
12 14152 157.0924 1
55
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data percobaan yang diperoleh dan grafik yang dihasilkan
menunjukan bahwa semakin lama reaksi berlangsung maka nilai dari viskositas
dan densitas dari resin akan semakin tinggi. Hal ini dapat ditunjukkan oleh
Gambar 1 dan Gambar 2. Saat awal terjadi refluks nilai dari viskositasnya
0,001535 gr/cm.s dan densitasnya 1,1298 gr/mL, pada akhir pengambilan sampel
pada waktu 180 menit nilai viskositasnya adalah 0,002773gr/cm.s dan nilai
densitasnya 1,15656 gr/ml. Percobaan ini menunjukkan bahwa semakin lama
waktu reaksi berlangsung larutan ureaformaldehid yang didapatkan semakin
20
kental. Hal tersebut menunjukan bahwa partikel-partikelnya menjadi lebih rapat
sehingga densitas dan viskositas yang dihasilkan nilainya semakin tinggi.
Waktu (Menit)
21
Grafik Viskositas Resin Terhadap waktu
0
0
0
Viscositas Resin()gr/cm.s 0
0
0
0
0 20 40 60 80 100120140160180200
Waktu (Menit)
22
Grafik Kadar CH2O Terhadap Waktu
25
20
15
gr CH2O/100 cc larutan
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Waktu (Menit)
4.3 Orde dan Konstanta Laju reaksi resin urea formaldehid terhadap waktu
Dalam menentukan orde dan konstanta laju reaksi secara sederhana
digunakan metode integral. Berdasarkan data percobaan yang telah diperoleh
dapat dilakukan pendekatan dengan grafik-grafik orde reaksi sebagai berikut :
23
f(x) = - 0.04x + 2.07
R = 0.98
24
4.4 Energi aktivasi polimerisasi resin urea formaldehid
Energi aktivasi adalah energi minimum yang dibutuhkan agar molekul
molekul yang di dalam larutan bertumbukan, sehingga reaksi menjadi cepat.
Energi aktivasi diatur oleh katalis. Katalis yang dipakai adalah NH 3. NH3 yang
digunakan sebagai katalis yaitu NH3 yang sudah larut dalam air (NH 4OH). Pada
fasa gas NH3 bersifat asam, namun pada fasa cair dengan kadar 17% sifat NH4OH
adalah basa. Sehingga dengan sifat basanya akan mengatur pH reaksi metilolisasi
yang berkisar 10 > x > 8 berjalan baik.
Energi aktivasi yang dibutuhkan dalam percobaan ini adalah 40476.7
J/mol.K. Nilai ini diperoleh dari persamaan grafik pada Gambar 26. Reaksi ini
merupakan reaksi endoterm karena pada percobaan pembentukan resin urea
formaldehid ini membutuhkan energi dalam bentuk panas yang diserap dari
pemanas listrik.
25
4.5 Mr dan derajat polimerisasi resin urea formaldehid
Berdasarkan data percobaan dan grafik pada Gambar 27. Didapatkan hasil
Mr polimer resin urea formaldehid sebanyak 15976 g/mol. Hasil yang diperoleh
sesuai dengan rentan Mrnya yaitu 6000-20000 g/mol. Dan nilai derajat
polimerisasi yaitu 177.329. Hal ini menunjukan resin ini menghasilkan polimer
yang besar.
BAB V
KESIMPULAN
26
1. Semakin lama proses polimerisasi berlangsung maka nilai dari densitas,
viskositas dan kadar resin akan semakin besar.
2. Semakin lama proses polimerisasi berlangsung maka nilai kadar formalin
bebas akan semakin berkurang.
3. pH resin urea formaldehid berkisar 10 > x > 8.
4. Kadar resin terendah 1.1 % dan kadar resin tertinggi 59.1 %.
5. Energi aktivasi yang dihasilkan sebesar 40476.7 J/mol.K.
6. Resin yang dihasilkan memiliki berat molekul rata-rata 15976 g/mol
dengan derajat polimerisasi 177.329
7. Orde reaksi pada percobaan ini adalah 1. Dengan konstanta laju reaksi
0.043 L/mol.menit dapat ditulis dengan persamaan umum :
d C f
=0.043 Cf 1
dt
27