Anda di halaman 1dari 4

Dasar Kenapa Conblock Kita Lebih Ringan

Dilihat dari literature bahwa conblock pada umumnya yaitu densitas 1800
3
kg/m dan volume yang kita gunakan adalah 0.4*.01*0.1 didapat berat 7,2 kg
sedangkan berat conblock kita adalah 4,57 kg memiliki selisih yang cukup besar.
Penentuan Volume dari styrofoam sendiri
Ratio pasir dan semen yang di gunakan adalah 2:1 dimana basis nya
adalah 1 kg dengan kata lain 2kg pasir dan 1 kg semen. Untuk 2 kg pasir dalam
cetakan memakai volume sebesar 8*10*40 cm sedangkan 1 kg semen 2*40*10
cm dan volume styrofoam diambil dari volume pasir dengan variasi ketinggian
styrofoam 2,3,4,5,6 cm.
Standarisasi Kuat Tekan dan alasan meilih Volume Segitu
Berikut merupakan ukuran dan standar kualitas conblock
berdasarkan SNI 03-0349-1989
Reaksi pengerasan semen
Keberadaan senyawa-senyawa silikat dan aluminat dalam semen
menyebabkan terjadinya reaksi dengan air jika semen dicampur dengan air.
Akibatnya terbentuk suatu senyawa hidrat sebagai produk dari proses hidrasi
yang selanjutnya akan terjadi pengerasan massa. Reaksinya sangat kompleks,
tetapi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut (Van Vlack, 1985):

Ca3Al2O6 + 6 H2O -> Ca3Al2(OH)12 + 200 J/g

Ca2SiO4 + x H2O -> Ca2SiO x H2O + 500 J/g

Ca3SiO5 + (x+1) H2O -> Ca2SiO4 x H2O + Ca(OH)2 + 865 J/g


Reaksi di atas hanya berlaku untuk semen Porltland yang banyak
digunakan oleh masyarakat. Reaksi kimia antara semen Portland dengan air
menghasilkan senyawa yang disertai dengan pelepasan panas. Kondisi ini
mengandung resiko besar terhadap penyusutan beton yang berakibat pada
keretakan beton. Reaksi semen dengan air dibedakan menjadi dua, yaitu periode
pengikatan dan periode pengerasan. Pengikatan merupakan peralihan dari
keadaan plastis menuju keadaan keras. Sedangkan pengerasan adalah
penambahan kekuatan setelah pengikatan selesai. (Kardiyono Tjoekrodimuljo,
1995).
Jika semen Portland dicampur dengan air, maka komponen kapur
dilepaskan dari senyawa, yang banyaknya mencapai sekitar 20% dari berat
semen. Kondisi tersebut yang bisa terjadi adalah lepasnya kapur dari semen yang
dapat menyebabkan terjadinya pemisahan struktur. Situasi ini harus dicegah
dengan menambahkan pada semen suatu mineral silika. Mineral yang
ditambahkan ini akan bereaksi dengan kapur bila ada uap air membentuk bahan
yang kuat yaitu kalsium silikat.
Pengaruh Komposisi dari semen terhadap proses pengerasan

1. Tricalcium Aluminate (C3A)


C3A terbentuk dari perpaduan CaO dan Al203. Trikalsium-Aluminat murni bereaksi
dengan air dan menghasilkan pengikatan dalam waktu yang cepat, disertai
dengan pengeluaran panas yang besar, yaitu sekitar 850 joule/gram. Pada udara
lembab, sebagian besar kekuatan di dapatkan dalam satu atau dua hari, tetapi
kekuatannya relative rendah. Kandungan C3A di dalam semen Portland biasa
bervariasi antara 7 – 15 %.

1. Tricalcium silicate (C3S)


Senyawa ini dibentuk oleh reaksi antara CaO dan SiO2. Perilaku dari C3S hampir
sama dengan perilaku semen Portland. Bila dicampurkan dengan air, pengikatan
C3S dan air akan menghasilkan pengerasan dari pasta semen dalam beberapa
jam, dan selanjutnya akan mendapatkan sebagian besar kekuatannya (sekitar
70%) pada minggu pertama setelah pengikatan, dengan mengeluarkan panas
sekitar 500 joule/gram. Kandungan C3S di dalam semen Portland semen biasa
bervariasi antara 40 – 55 %, dengan rata – rata sekitar 48%.

1. Dicalcium Silicate (C2S)


Senyawa ini juga dihasilkan oleh reaksi antara CaO dan SiO2. Bila dicampurkan
dengan air, C2S berhidrasi denngan jumlah panas yang rendah, sekitar 250
joule/gram, namun pasta yang mengeras mendapatkan kekuatannya secara
relative lambat selama beberapa minggu dan malahan bulan, untuk mencapai
kekuatan akhir yang kemungkinan bisa sama dengan yang dihasilkan oleh C3S.
kandungan C2S di dalam semen Portland biasa bervariasi antara 15 – 35 %,
dengan rata – rata 25%.

1. Tetracalcium Aluminoferrite (C4AF)


C4AF dibentuk dari CaO, Al203, Fe203. Tetrakalsium-aluminoferrit bereaksi dengan
air secara cepat dan menghasilkan pengikatan dalam beberapa menit, dengan
mengeluarkan panas hidrasi sekitar 420 joule/gram. Kandungan C4AF daam
semen bervariasi sekitar 5 – 10 %, rata – rata 8%.

Anda mungkin juga menyukai