No NPM : 2012.3522.011 Kelas : B1 Mata Kuliah : Administrasi Pertanahan
PERBANDINGAN PROSES PENGADAAN TANAH
UNSUR KEPPRES NO. 55
PERPRES TH. 2006 UU NO. 02 TH. 2012 PERBANDINGAN TH. 1993 Pengertian Pelaksanaan pengadaan Pengadaan tanah adalah Pengadaan tanah adalah Pengadaan Tanah tanah dalam PMDN setiap kegiatan untuk kegiatan menyediakan Nomor. 15 Tahun 1975 mendapatkan tanah dengan tanah dengan cara memberi cara memberikan ganti rugi ganti kerugian yang layak dalam pengadaan tanah kepada yang melepaskan dan adil kepada pihak yang dikenal istilah pembebasan atau menyerahkan tanah, berhak. Pasal 1 angka 10 tanah, yang berarti bangunan, tanaman, dan menegaskan lagi: Ganti melepaskan hubungan benda-benda yang Kerugian adalah hukum yang semula berkaitan dengan tanah. penggantian layak dan adil terdapat diantara (Pasal 1 ayat 3) kepada yang berhak dalam pemegang atau penguasa proses pengadaan tanah atas tanah dengan cara memberikan ganti rugi. Sedangkan didalam pasal 1 butir 2 Keppres Nomor. 55 Tahun 1993 menyatakan bahwa :pelepasan atau penyerahan hak adalah kegiatan melepaskan hubungan hukum antara pemegang hak atas tanah dengan tanah yang dikuasainya dengan memberikan ganti kerugian atas dasar musyawarah. ASAS Pelepasan atau penyerahan Pelepasan atau penyerahan Asas pengadaan tanah yang hak atas tanah bagi hak atas tanah diatur Pasal 2 lebih indah pelaksanaan pembangunan sebagaimana dimaksud lagi menyatakan bahwa untuk kepentingan umum dalam Pasal 2 dilakukan pengadaan tanah untuk dilakukan berdasarkan berdasarkan prinsip kepentingan umum prinsip penghormatan penghormatan terhadap dilaksanakan berdasarkan terhadap hak atas tanah. hak atas tanah.(Pasal 3) asas kemanusiaan, (Pasal 3) keadilan, kemanfaatan, kepastian, keterbukaan, kesepakatan, keikutsertaan, kesejahteraan, keberlanjutan, dan keselarasan. UNSUR KEPPRES NO. 55 PERPRES TH. 2006 UU NO. 02 TH. 2012 PERBANDINGAN TH. 1993 TATACARA Cara pengadaan tanah ada Pasal 5 Perpres RI No. 65 Tata cara pengadaan tanah PENGADAAN 2 (dua) macam, yaitu Tahun 2006 menyebutkan menurut UU No. 2 tahun TANAH/ pertama pelepasan atau pembangunan untuk 2012 diatur oleh Perpres PROSEDUR penyerahan hak atas tanah, kepentingan umum yang Nomor 71 Tahun 2012. dan kedua jual beli, tukar dilaksanakan pemerintah Perpres ini mengatur tata menukar dan cara lain atau pemerintah daerah cara pengadaan tanah yang disepakati oleh para sebagaimana dimaksud untuk kepentingan umum pihak yang bersangkutan. dalam pasal 2, yang dari tahapan perencanaan, Kedua cara tersebut selanjutnya dimiliki atau tahapan persiapan, tahapan termasuk kategori akan dimiliki oleh pelaksanaan, sampai pengadaan tanah secara pemerintah atau dengan penyerahan hasil. sukarela. Untuk cara yang pemerintah daerah, pertama dilakukan untuk meliputi : pengadaan tanah bagi a) jalan umum dan jalan pelaksanaan pembangunan tol, rel kereta api (di atas yang dilaksanakan untuk tanah, di ruang atas kepentingan umum tanah, atau pun di ruang sebagaimana yang diatur bawah tanah), saluran air dalam Keppres No. minum/air bersih, 55/1993, sedangkan cara saluran pembuangan air kedua dilakukan untuk dan sanitasi; pengadaan tanah yang b) waduk, bendungan, dilaksanakan selain bagi bendungan irigasi dan kepentingan umum bangunan pengairan lainnya; c) pelabuhan, bandar udara, stasiun kereta api, dan terminal; d) fasilitas keselamatan umum, seperti tanggul penanggulangan bahaya banjir, lahar, dan lain bencana; e) tempat pembuangan sampah ; f) cagar alam dan budaya; g) pembangkit, transmisi, distribusi tenaga listrik. UNSUR KEPPRES NO. 55 PERPRES TH. 2006 UU NO. 02 TH. 2012 PERBANDINGAN TH. 1993 PANITIA Pengadaan tanah untuk Panitia pengadaan tanah : Pelaksanaan Pengadaan kepentingan umum 1. Pengadaan tanah untuk tanah untuk Kepentingan dilakukan dengan bantuan kepentingan umum di Umum sesuai pasal 49 Panitia Pengadaan Tanah wilayah kabupaten / Perpres No. 71 tahun 2012 Yang dibentuk oleh kota dilakukan dengan sbb : Gubernur Kepala Daerah bantuan panitia 1) Pelaksanaan Pengadaan Tingkat I, sedangkan ayat pengadaan tanah Tanah diselenggarakan (2) menyatakan bahwa kabupaten/kota yang oleh Kepala BPN. panitia pengadaan tanah dibentuk oleh 2) Pelaksanaan dibentuk disetiap Bupati/Walikota. Pengadaan Tanah Kabupaten atau 2. Panitia Pengadaan sebagaimana dimaksud Kotamadya Tingkat II Tanah Provinsi Daerah pada ayat (I), Khusus Ibukota Jakarta dilaksanakan oleh dibentuk oleh Kepala Kantor Wilayah Gubernur. BPN selaku Ketua 3. Pengadaan tanah yang Pelaksana Pengadaan terletak di dua wilayah Tanah. kabupaten/kota atau 3) Susunan keanggotaan lebih, dilakukan pelaksanaan Pengadaan dengan bantuan panitia Tanah sebagaimana pengadaan tanah dimaksud pada ayat (1) provinsi yang dibentuk ditetapkan oleh Ketua oleh Gubernur. Pelaksana Pengadaan 4. Pengadaan tanah yang Tanah sebagaimana terletak di dua wilayah dimak.sud pada ayat (2) provinsi atau lebih, yang berunsurkan dilakukan dengan paling kurang: bantuan panitia a. Pejabat yang pengadaan tanah yang membidangi urusan dibentuk oleh Menteri Pengadaan Tanah di Dalam Negeri yang Iingkungan Kantor 5. terdiri atas unsur Wilayah BPN; Pemerintah dan unsur b. Kepala Kantor Pemerintah Daerah Pertanahan setempat terkait. pada lokasi 6. Susunan keanggotaan Pengadaan Tanah; panitia pengadaan c. pejabat satuan kerja tanah sebagaimana perangkat daerah dimaksud pada ayat provinsi yang (1), ayat (2), dan ayat membidangi urusan (3) terdiri atas unsur pertanahan; perangkat daerah d. camat setempat pada terkait dan unsure lokasi Pengadaan Badan Pertanahan Tanah; dan Nasional.(Pasal 6) e. lurah/kepala desa atau nama lain pada lokasi Pengadaan Tanah.