Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pulih dari anastesi umum atau dari anastesi regional secara rutin di kelola di

ruangan pemulihan (Recovery Room) atau disebut juga Post Ansthesia Care Unit

(PACU) . Idealnya adalah pulih dari anastesi secara bertahap tanpa keluhan dan

mulus dengan pengawasan dan pengelolahan secara ketat sampai dengan

keadaan stabil. (Mangku, 2010)


Prosedur pembedahan harus menjalani anastesi dan melalui tahap pasca

bedah , setiap pasien yang selesai menjalani operasi dengan anastesi umum

maupun regional terlebih dahulu dirawat diruangan pemulihan sebelum

dipindahkan ke ruangan perawatan atau langsung dirawat di ruang Intensif. Ruang

pemulihan adalah ruangan tempat untuk menstabilkan kembali equilibrium

fisiologi pasien, menghilangkan nyeri dan pencegahan komplikasi sehingga

fungsinya menjadi optimal dengan cepat,aman dan senyaman mungkin (Brunner

and Suddarth,2001)
Fase pasca operasi dapat terjadi kegawatan , sehinggga perlu pengamatan

serius dan harus mendapat bantuan fisik dan pisikologi sampai pengaruh anastesi

berkurang dan kondisi umum pasien stabil. Perawat diruang pemulihan

bertanggung jawab dalam memberikan perawatan pada pasien pasca operasi .

Peranan perawat di ruang pemulihan sangat diperlukan dalam memberikan

bantuan keperawatan dan mengontrol komplikasi serta mengevaluasi kembalinya

fungsi fungsi tubuh yang optimal. (Brunner and Suddarth,2001)


Ruangan pemulihan mempunyai angka cedera dan tuntutan pengadilan yang

tinggi dibandingkan area lain di Rumah Sakit. Secara garis besar ada empat hal

yang harus diperhatikan pada pasien pasca anastesi,yaitu: masalah pernapasan,

kardiovaskuler, keseimbangan cairan, system persarafan, perkemihan,dan


2

gastrointestinal (Munaf ,2008). Harus diperhatikan bahwa komplikasi anestesi

yang tidak segera ditangani akan berdampak kematian bagi pasien. Beberapa

komplikasi lain yang mungkin terjadi antara lain: pernapasan tidak adekuat,

pneumotorakis, atelektasis, hipotensi, gagal jantung, embolisme pulmonal,

pemanjangan efek sedatif premedikasi, trombosis jantung, cedera kepala, sianosis,

konfulsi, mual muntah, embolisme lemak, dan keracunan barbiturat (Campbell,

1995). Laporan umum Periode pemulihan pasca anastesi sangat tergantung pada

perawatan pasca operasi diruang pemulihan , resiko ini akan berkurang jika

perawatan pasca operatif diruang pemulihan dilakukan secara optimal sampai

pasien sadar sepenuhnya. Penatalaksanaan pasca operasi dan pemulihan dari

anastesi sangat memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang profesional.


Fase pasca operatif merupakan tahap lanjutan dari perawatan pra dan

intraoperatif. Tahap ini di mulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan dan

berakhir dengan serah terima pasien dengan perawat ruangan. Pada tahap ini

aktifitas keperawatan dalam pemantuan kesadaran pasien dapat menggunakan

Aldrete score pada orang dewasa dan Steward score pada anak.Aspek aspek

yang dinilai menggunakan Aldrete score dan Steward score yang meliputi

kesadaran, respirasi, tekanan darah, aktifitas motoric, warna kulit. Pengaturan

posisi kepala pada sangat penting dilakukan dengan tetap menjaga kepatenan jalan

napas. Oleh karena itu perawatan penderita post operasi dengan anastesi umum

merupakan salah satu faktor yang menetukan dalam pembedahan, hal ini

disebabkan secara bermakna dapat menurunkan komplikasi dan angka kematian

pasca operasi ( Muttaqin dan Sari 2013 ).


Laporan umum mencatat kejadian kematian pada waktu atau segera setelah

operasi di beberapa rumah sakit di Amerika rata-rata 0,2% - 0,6% dari operasi dan
3

kematian yang disebabkan oleh anestesi 0,03% - 0,1% dari seluruh anestesi yang

diberikan (Nainggolan, 2011). Campbell (1995), menambahkan bahwa kematian

yang terjadi pada waktu operasi atau segera setelah operasi dari laporan kejadian

karena anestesi sangat bervariasi dari 5% sampai 50%. Berdasarkan data dari

Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa Tahun 2014 jumlah pasien

pasien dilakukan tindakan operasi berjumlah 860 pasien dengan 1 angka kejadian

kematian kurang dari 24 jam post operasi.


Salah satu komplikasi utama post operasi dengan General Anestesia adalah

keterlambatan pulih sadar. Keterlambatan pulih sadar pasca anastesi adalah efek

residual dari obat anesthesia, sedative, analgesic dan durasi anesthesia dan

hipotermi. Hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin

Bandung bulan Mei Agustus 2014 pada pasien pediatric yang menjalani operasi

dengan anesthesia umum dengan sampel 456 pasien dengan parameter yang

digunakan dalam penelitian tersebut adalah usia, jenis kelamin, berat badan, dan

suhu tubuh pasca operasi didapatkan angka kejadian keterlambatan pulih sadar

pada pasien pediatric sebanyak 96 kasus dengan perincian Neonatus 16 kasus,

infant 51 kasus, Batita 12 kasus, dan anak 12 kasus. ( Dinata dkk, 2015 )
Potensi komplikasi yang mengancam jiwa biasanya terjadi dalam beberapa

jam pertama setelah anastesi atau operasi.. Mekanisme yang paling umum dari

cedera ini adalah peristiwa pernapasan pada pasca operasi. Observasi pemulihan

kesadaran yang bagus sangat berperan dalam pencegahan komplikasi

komplikasi pasca anesthesia.


Fenomena yang terjadi dilapangan dimana pada Rumah Sakit Daerah tugas

dan peran perawat di ruang PACU lebih banyak dilakukan oleh perawat anesthesia

dan belum ada petugas khusus yang bertugas di ruang PACU. Hal ini tentu akan

sangat berpengaruh terhadap pelayanan yang akan diberikan dalam melakukan


4

observasi pemulihan kesadaran. Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul gambaran manajemen observasi

pemulihan kesadaran pasien post operasi di ruang PACU/ Recovery Room


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian yaitu Bagaimana Gambaran Manajemem Observasi pemulihan

kesadaran pasien post operasi di ruang PACU/ Recovery Room .


1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah mengetahui gambaran

manajemen observasi pemulihan kesadaran pasien post operasi di ruang

PACU di Rumah Sakit Lavalette dan RSUD Kanjuruhan Kepanjen.


2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kemampuan perawat PACU/RR dalam melakukan

observasi pemulihan kesadaran pasien post operasi.


b. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi manajemen

observasi pemulihan kesadaran pasien post Anastesia dengan General

Anastesi
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan berguna untuk :
1.4.1 Rumah Sakit
1. Sebagai informasi bagi Rumah Sakit dalam penyempurnaan Standar

Operasional Prosedur dalam penanganan pasien Post Operasi di ruang

PACU/RR di Rumah Sakit Lavalette dan RSUD Kanjuruhan

Kepanjen.
2. Dapat digunakan sebagai masukan untuk peningkatan mutu SDM di

Rumah Sakit khususnya di ruang PACU/RR di Rumah Sakit Lavalette

dan RSUD Kanjuruhan Kepanjen.


1.4.2 Perkembangan Penelitian
Dapat dijadikan acuan ataupun wacana guna penelitian lebih lanjut

tentang penanganan pasien Post Operasi demi kesempurnaan dan

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.


5

Anda mungkin juga menyukai

  • Anestesiologi
    Anestesiologi
    Dokumen26 halaman
    Anestesiologi
    Rosalin Ma'ruf
    Belum ada peringkat
  • Anestesiologi
    Anestesiologi
    Dokumen12 halaman
    Anestesiologi
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • Ascites
    Ascites
    Dokumen3 halaman
    Ascites
    Syarif RedSilver
    Belum ada peringkat
  • 10 13
    10 13
    Dokumen3 halaman
    10 13
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • Genap II - Terapi Oksigen
    Genap II - Terapi Oksigen
    Dokumen15 halaman
    Genap II - Terapi Oksigen
    Zil Fadilah
    Belum ada peringkat
  • Dokumen - Tips - Ilmu Anestesi Dasar
    Dokumen - Tips - Ilmu Anestesi Dasar
    Dokumen5 halaman
    Dokumen - Tips - Ilmu Anestesi Dasar
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • GCS
    GCS
    Dokumen34 halaman
    GCS
    poppy_thahir
    Belum ada peringkat
  • Nalokson
    Nalokson
    Dokumen4 halaman
    Nalokson
    Ridwan Onzhue
    Belum ada peringkat
  • Suction
    Suction
    Dokumen20 halaman
    Suction
    Anisa Rooses
    100% (1)
  • Pathway App
    Pathway App
    Dokumen1 halaman
    Pathway App
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • GCS
    GCS
    Dokumen34 halaman
    GCS
    poppy_thahir
    Belum ada peringkat
  • Askep Atresia Ileum
    Askep Atresia Ileum
    Dokumen24 halaman
    Askep Atresia Ileum
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • 7255 9860 1 PB
    7255 9860 1 PB
    Dokumen22 halaman
    7255 9860 1 PB
    rima putri
    Belum ada peringkat
  • LP Ppok
    LP Ppok
    Dokumen26 halaman
    LP Ppok
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • LP Dca
    LP Dca
    Dokumen8 halaman
    LP Dca
    Winda Arfian Sari
    100% (1)
  • LP Gastritis (Maag)
    LP Gastritis (Maag)
    Dokumen18 halaman
    LP Gastritis (Maag)
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • LP Gea
    LP Gea
    Dokumen9 halaman
    LP Gea
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Keperawatan SNH
    Laporan Pendahuluan Keperawatan SNH
    Dokumen18 halaman
    Laporan Pendahuluan Keperawatan SNH
    Endro Lukito
    Belum ada peringkat
  • Rencana Keperawatan
    Rencana Keperawatan
    Dokumen2 halaman
    Rencana Keperawatan
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • Askep OK 1
    Askep OK 1
    Dokumen5 halaman
    Askep OK 1
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Cacar Air Fix
    Leaflet Cacar Air Fix
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Cacar Air Fix
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Cacar Air Fix
    Leaflet Cacar Air Fix
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Cacar Air Fix
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Post Craniotomi
    Laporan Post Craniotomi
    Dokumen16 halaman
    Laporan Post Craniotomi
    Ismail Rizki.SKM
    Belum ada peringkat
  • LP Ispa
    LP Ispa
    Dokumen11 halaman
    LP Ispa
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • Pathway Appendicitis
    Pathway Appendicitis
    Dokumen15 halaman
    Pathway Appendicitis
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • LP Kardiovaskular Anfis
    LP Kardiovaskular Anfis
    Dokumen6 halaman
    LP Kardiovaskular Anfis
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • Retensiurine 131022025200 Phpapp01
    Retensiurine 131022025200 Phpapp01
    Dokumen18 halaman
    Retensiurine 131022025200 Phpapp01
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • TINJAUAN ELIMINASI URIN
    TINJAUAN ELIMINASI URIN
    Dokumen10 halaman
    TINJAUAN ELIMINASI URIN
    Winda Arfian Sari
    Belum ada peringkat
  • REGULASI ELEKTROLIT
    REGULASI ELEKTROLIT
    Dokumen28 halaman
    REGULASI ELEKTROLIT
    Lidya Simatupang
    Belum ada peringkat